Anda di halaman 1dari 7

SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

8.1 Sifat Siklus Investasi dan Pembiayaan


Aktivitas investasi (investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah,
bangunan, peralatan serta aktiva lain yang biasanya dimiliki perusahaan untuk
digunakan dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Di samping itu, aktivitas
investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak
dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini
karena aktiva itu diperlukan untuk mendukung operasi dan proses intinya.
Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas
aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan (misalnya mesin,
peralatan, fasilitas, tanah atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang
diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua
dalam mengaudit investasi meliputi penentuan aktiva apa yang diakuisisi selama
periode berjalan. Biasanya pertumbuhan aktiva tetap harus memperlihatkan hubungan
yang konsisten dengan pertumbuhan pendapatan. Aktiva jangka panjang biasanya cukup
stabil bagi kebanyakan entitas. Dengan kata lain, sebagian besar aktiva tetap yang ada
pada akhir tahun juga ada pada awal tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan
strategi audit pada audit perubahan aktiva jangka panjang, bukan pada keseluruhan
populasi aktiva jangka panjang.
Aktivitas Pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa
dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan
dengan utang) atau pemilik (pembiayaan dengan ekuitas). Aktivitas pembiayaan dapat
meliputi, misalnya, mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau
menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan
mencakup pembayaran untuk melunasi utang, mengakuisisi kembali saham (treasury
stock), dan membayar dividen.
Menggunakan Pemahaman Tentang Bisnis Dan Industri Untuk Mengembangkan
Strategi Audit
Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan transaksi, dari
bawah keatas untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva jangka panjang

lain, proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari siklus pengeluaran.
Pengendalian internal atas taransaksi pengeluaran juuga mempengaruhi akuisisi,dan
investasi dalam aktiva tetap. Apabila auditor mengembangkan pendekatan berdasarkan
mengaudit investasi dalam aktiva tetap, bersama pembiayaan dari investasi ini,karena
hal itu saling berkaitan sangat erat.
8.2 Merencanakan Audit atas Siklus Investasi dan Pembiayaan
Siklus Investasi
Tujuan Audit
Tujuan khusus audit untuk siklus investasi:
Kategori

Tujuan Audit Kelompok Transaksi

Asersi
Keberadaan

Transaksi pembelian/perolehan aktiva Aktiva

tetap

atau

tetap,

pembukuan

Keterjadian

tetap, dan reparasi & pemeliharaan yang aktiva-aktiva

penjualan/penghentian

Tujuan Audit Saldo Rekening

aktiva dalam

yang

tercantum
merupakan

produktif

yang

telah dicatat berasal dari transaksi- digunakan per tanggal neraca


transaksi yang terjadi selama tahun yang
Kelengkapan

diperiksa.
Semua transaksi pembelian/perolehan Saldo-saldo aktiva tetap telah
aktiva

tetap,

aktiva

tetap,

penjualan/penghentian mencakup
dan

reparasi

pengaruh

seluruh

& transaksi yang berkaitan dengan

pemeliharaan yang terjadi selama tahun aktiva tetap selama tahun yang
yang diperiksa, telah dicatat.
Hak

dan

Kewajiban

diperiksa
Perusahaan

memiliki

atau

mempunyai hak dalam seluruh


aktiva tetap tercatat per tanggal

neraca
Penilaian atau Transaksi-transaksi biaya depresiasi dan Aktiva

tetap

Pengalokasian

perolehannya

penurunan nilai aktiva tetap telah dinilai harga


denga tepat

dinyatakan

pada

dikurangi

akumulasi depresiasi dan telah


diturunkan

nilainya

untuk

penurunan nilai yang material.


Penyajian dan Transaksi-transaksi depresiasi, reparasi, Aktiva tetap dan sewa guna modal
Pengungkapa

dan pemeliharaan serta sewa guna telah diidentifikasi dan dikelom-

operasi

telah

diidentifikasi

dan pokkan

dengan

tepat

dalam

tentang

harga

dikelompokkan dengan tepat dalam laporan keuangan


laporan keuangan
Pengungkapan

perolehan, nilai buku, metode


depresiasi,

dan

taksiran

umur

aktiva tetap, penempatan aktiva


tetap sebagai jaminan utang, serta
syarat-syarat penting sewa guna
modal telah memadai (SU3)

Pertimbangan Perencanaan Audit


a. Materialitas
Aktiva tetap biasanya merupakan pos material dalam laporan keuangan.
Pertimbangan utama dalam menilai pengalokasian materialitas adalah penentuan
besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan.
b. Risiko Bawaan
Risiko bawaan yang berkaitan dengan asersi keberadaan biasanya rendah karena
aktiva tetap tidak mudah dicuri. Namun risiko bawaan bisa naik menjadi moderat atau
tinggi karena aktiva bekas atau aktiva yang dihentikan pemakaiannya tidak dihapus dari
pembukuan.
c. Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis adalah elemen risiko deteksi yang ditimbulkan oleh
kegagalan prosedur analitis dalam mendeteksi kekeliruan material. Aktiva tetap pada
umumnya stabil, sehingga prosedur analitis bisa diandalkan dalam menilai kewajaran
laporan keuangan.
d. Risiko Pengendalian
Salah satu transaksi kunci yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah pencatatan
akuntansi awal atas pembelian/perolehan aktiva tetap. Transaksi-transaksi yang secara
individual material, seperti pembelian tanah atau gedung, atau pengeluaran modal
berjumlah besar, biasanya memerlukan pengendalian tersendiri misalnya dengan meng
gunakan anggaran modal (capital budget) serta otorisasi dari dewan komisaris.

Siklus Pembiayaan
Siklus pembiayaan meliputi dua kelompok utama transaksi, yaitu:
a. Transaksi utang jangka panjang yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel,
dan pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya.
b. Transaksi ekuitas pemegang saham ( modal ) yang meliputi penerbitan dan
penebusan kembali saham preferen dan saham biasa, transaksi pembelian
kembali saham, dan pembayaran dividen.
Tujuan Audit
Tabel di bawah ini mencantumkan sejumlah akun-akun yang
dipengaruhi oleh transaksi pembiayaan.
Kategori Asersi
Keberadaan

Tujuan Audit atas Kelompok Transaksi Tujuan Audit Saldo Akun


Transaksi-transaksi biaya bunga dan Saldo utang jangka panjang

atau

transaksi rugi-laba lainnya yang telah yang dicatat merupakan utang

Keterjadian

dibukukan mencerminkan pengaruh dari yang ada pada tanggal neraca.


transaksi

dan

kejadian

utang

jangka

panjang yang terjadi dalam tahun yang Saldo


diperiksa.

Kelengkapan

Semua

transaksi

beban

bunga

ekuitas

saham

merupakan

pemilik

yang

ada

hak
pada

tanggal neraca.
dan Saldo utang jangka panjang

pendapatan lainnya yang berkaitan dengan merupakan


utang jangka panjang yang terjadi selama kepada
periode berjalan telah dicatat.

pemegang

semua
kreditor

utang
jangka

panjang pada tanggal neraca.


Saldo

ekuitas

pemegang

saham

merupakan

klaim

pemilik atas aktiva entitas


Hak
Kewajiban

dan

yang melaporkan.
Semua saldo utang jangka
panjang

yang

tercatat

merupakan kewajiban entitas


yang melaporkan.
Saldo

ekuitas

pemegang

saham

merupakan

klaim

pemilik atas aktiva entitas


yang melaporkan.
Penilaian atau Transaksi beban bunga dan pendapatan Saldo utang jangka panjang
Alokasi

lainnya yang berkaitan dengan utang dan ekuitas pemegang saham


jangka panjang telah dinilai dengan tepat telah dinilai dengan tepat

sesuai GAAP.
Penyajian dan Transaksi utang
Pengungkapan

ekuitas

jangka

pemegang

sesuai GAAP.
panjang dan Saldo utang jangka panjang
saham

telah dan ekuitas pemegang saham

diidentifikasi serta diklasifikasikan dengan telah


tepat dalam laporan keuangan.

diidentifikasi

dan

diklasifikasikan dengan tepat


dalam laporan keuangan.
Semua

syarat,

ketentuan,

komitmen, dan provisi terkait


yang bersangkutan dengan
utang jangka panjang telah
diungkapkan

secara

memadai.
Semua

fakta

berkenaan

dengan

penerbitan

saham

seperti nilai pari atau nilai


ditetapkan
yang

saham,

saham

diotorisasi

dan

diterbitkan,

serta

jumlah

saham yang ditahan sebagai


treasury stock atau terikat
opsi telah diungkapkan.

Pertimbangan Pertimbangan dalam Perencanaan Audit


Pertimbangan pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan audit
siklus pembiayaan, yakni:
a. Materialitas
Ekuitas pemegang saham jelas merupakan komponen neraca yang material.
Pengaruh transaksi siklus pembiayaan terhadap laporan laba rugi juga sangat bervariasi
dalam hal signifikansinya seperti juga pengaruh dividen terhadap laba ditahan.
b. Risiko Bawaan.
Risiko salah saji dalam melaksanakan dan mencatat transaksi siklus pembiayaan
biasanya rendah. Dalam banyak perusahaan, transaksi ini tidak sering terjadi, kecuali
untuk pembayaran dividen dan bunga, yang sering ditangani oleh agen-agen dari luar.
c. Risiko Prosedur Analitis
Prosedur analitis ini memberikan indikator tentang kebutuhan entitas akan
pembiayaan, kemampuannya, untuk melunasi utang, dan kelayakan biaya bunga
(termasuk baik beban bunga maupun bunga yang dikapitalisasi).
d. Risiko Pengendalian
Penerapan komponen - komponen pengendalian internal untuk transaksi dan saldo
siklus pembiayaan serupa dalam banyak hal dengan yang telah diuraikan sebelumnya
untuk siklus investasi.
Dokumen dan Catatan
Perusahaan biasanya menyelenggarakan buku besar pembantu yang terpisah untuk
pemegang obligasi dan pemegang saham. Selain itu, transaksi-transaksi siklus
pembelanjaan menyangkut ayat-ayat dalam jurnal umum dan jurnal penerimaan dan
pengeluaran kas untuk penerbitan dan penghentian utang serta sekuritas saham,
pembayaran dan akrual bunga, dan pengumuman serta pembayaran dividen.
Fungsi-Fungsi dan Pengendalian yang Bersangkutan
Fungsi-fungsi pembelanjaan dan aktivitas pengendalian yang bersangkutan
dengan siklus pembelanjaan adalah sebagai berikut.
Pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham

Dewan komisaris biasanya memberi otorisasi berdasarkan atas perencanaan


strategik dan aktivitas investasi perusahaan.
Penerbitan obligasi dan modal saham
Penerbitan dilakukan sesuai dengan otorisasi yang diberikan dewan komisaris
dan peraturan hukum yang berlaku dan hasik penerbitan disetorkan segera ke
bank secara utuh, sertifikat obligasi dan saham harus diamankan secara fisik.
Pembayaran bunga obligasi dan dividen tunai
Pembayaran dilakukan terhadap penerima yang berhak sesuai dengan otorisasi
dewan komisaris dan manajemen.
Pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham
Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi dewan komisaris dan
saham yang dibeli kembali harus diamankan secara fisik.
Pencatatan transaksi pembelanjaan
Transaksi-transaksi dicatat dengan benar, baik mengenai

jumlahnya,

penggolongannya, maupun periode akuntansinya sesuai dengan otorisasi dan


dokumen pendukung; tugas pelaksanaan dan pencatatan transaksi harus
dipisahkan, pengecekan independen secara periodik mengenai kecocokan antara
buku besar pembantu dengan rekening kontrol.
Auditor harus mendapatkan dan mendokumentasikan pemahamannya tentang
setiap komponen pengendalian yang akan berpengaruh terhadap siklus pembelanjaan.
Dengan pengetahuan ini, auditor harus bisa mengidentifikasi salah saji potensial atas
asersi-asersi siklus pembelanjaan, menentukan tingkat risiko deteksi bisa diterima, dan
merancang pengujian substantif.

DAFTAR REFERENSI
Jusup,Al.Haryono.2002.Auditing(Pengauditan).Yogyakarta:Bagian Penerbitan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Anda mungkin juga menyukai