BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
`
Masalah manusia adalah terpenting dari semua masalah. Peradaban hari ini
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian filsafat manusia
Filsafat Manusia adalah cabang filsafat yang hendak secara khusus
merefleksikan hakekat atau esensi dari manusia. Filsafat Manusia sering juga
disebut sebagai Antropologi Filosofis. Filsafat Manusia memiliki kedudukan yang
setara dengan cabang-cabang filsafat lainnya, seperti etika, epistemologi,
kosmologi, dll. Akan tetapi Filsafat Manusia juga memiliki kedudukan yang
istimewa, karena semua persoalan filsafat itu berawal dan berakhir tentang
pertanyaan mengenai esensi dari manusia, yang merupakan tema utama refleksi
Filsafat Manusia.
Manusia secara bahasa disebut juga insan, yang dalam bahasa arabnya
berasal dari kata nasiya yang berarti lupa. Dan jika dilihat dari kata dasar aluns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena
manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri
dengan keadaan yang baru disekitarnya. Manusia memiliki cara keberadaan yang
sekaligus membedakannya secara nyata dengan mahluk yang lain. Seperti dalam
kenyataan mahluk yang berjalan diatas dua kaki, kemampuan berfikir, dan berfikir
tersebut yang menentukan manusia pada hakekat manusia.
B. Hakekat Manusia
Masalah manusia adalah terpenting dari semua masalah. Peradaban hari ini
didasarkan atas humanisme, martabat manusia serta pemujaan terhadap manusia.
Ada pendapat bahwa agama telah menghancurkan kepribadian manusia serta telah
memaksa mengorbankan dirinya demi tuhan. Agama telah memamaksa ketika
berhadapan dengan kehendak Tuhan maka manusia tidak berkuasa. (Ali
Syariati, Paradigma Kaum Tertindas, 2001). Hakekat manusia harus dilihat pada
tahapannya nafs, keakuan, diri, ego dimana pada tahap ini semua unsur
membentuk keatuan diri yang aktual, kekinian dan dinamik, dan aktualisasi
kekinian yang dinamik yang bearada dalam perbuatan dan amalnya. Secara
subtansial dan moral manusia lebih jelek dari pada iblis, tetapi secara konseptual
manusia lebih baik karena manusia memiliki kemampuan kreatif. Tahapan nafs
hakekat manusia ditentukan oleh amal, karya dan perbuatannya, sedangkan pada
kotauhid hakekat manusai dan fungsinya manusia sebagai adb dan khalifah dan
kekasatuan aktualisasi sebagai kesatuan jasad dan ruh yang membentuk pada
tahapan nafs secara aktual. (Musa Asyari, Filsafat Islam, 1999)
Bagi Freire dalam memahami hakekat manusia dan kesadarannya tidak
dapat dilepaskan dengan dunianya. Hubungan manusia harus dan selalu dikaitkan
dengan dunia dimana ia berada. Dunia bagi manusia adalah bersifat tersendiri,
keberadaan
didalam
dirinya
sendiri.
Manusia
dalam
proses
sejarah
dengan
cara
untuk
menjadi
lebih.
(Siti
lebih dalam saja tanpa melakukan aktualisasi. Begitu pula manusia yang
menjalankan eksistensi tanpa melihat esensi maka yang terjadi ia hanya ada tetapi
tidak dapat mengada. Seperti yang telah dikekmukakan oleh Ali Syariati bahwa
esensi manusia merupakan dialektika antara ruh Tuhan dengan lempung dari
dialektika tersebut menjadikan manusia ada dalam mengada. Proses mengadanya
manusia merupakan refleksi kritis terhadap manusia dan realitas sekitar.
Sebagaimana perkataan bijak yang dilontarkan oleh socrates bahwa hidup yang
tak direfleksikan tak pantas untuk dijalanani. Refleksi tersebut menjadikan
manusia dapat memahami diri sendiri, realitas alam dan Tuhan. Manusia yang
memahami tentang dirinya sendiri ma ia akan memahami Penciptanya. Proses
pemahaman diri dengan pencipta menjadikan manusia berproses menuju
kesempurnaan yang berada dalam diri manusia. Proses pemahaman diri dengan
refleksi kristis diri, agama dan realitas, hal tersebut menjadikan diri manusia
menjadi insan kamil atau manusia sempurna.
C. Pengertian Individu Menurut Para Ahli
1. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak
dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup
berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
2. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dapat
mengurus
dirinya
sendiri
tanpa
bantuan
orang
lain;
Banyak
peluang
mendapat
kerja
daripada
orang
desa;
beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di kelompok sesuai
dengan kepentingan itu.
Setiap individu
harus
berperilaku
atau
berperan
sesuai
dengan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut
1. Filsafat Manusia adalah cabang filsafat yang hendak secara khusus
merefleksikan hakekat atau esensi dari manusia
10
2. Manusia dalam hadir dalam dunia merupakan bagian yang berada dalam
diri manusia esensi dan eksistensi. Esensi dan eksistensi manusia ini yang
menjadikan manusia ada dalam muka bumi.
3. Menurut Viniagustia : Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
4. Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri, yaitu:
a. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup
b. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan
c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
5. Masyarakat dalam Bahasa Inggris disebut society, artinya sekelompok
manusia yang hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi,
saling terikat satu sama lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama.
6. Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam:
a. Ascribed status
b. Achieved status
B. Saran
Saran korang karang sendiri oke...
11
DAFTAR PUSTAKA