Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2
Mixture Preparation
Suud Aly Murtadho
Jangka Rulianto
Kukuh Gemilang Rizky Rachmadi
Gria Madya Saputro
(4214100066)
(4214100079)
(4214100113)
(4215106008)
Gambar 1.1
Mesin diesel merupakan salah satu bentuk motor pembakaran dalam
( Internal Combustion Engine ) disamping motor bensin dan turbin gas. Dalam
siklus mesin diesel, proses pembakaran terjadi dalam tekanan tetap dan
pembuangan terjadi pada volume tetap. Pada dasarnya, prinsip kerja mesin
diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia ini
didapatkan dari proses pembakaran bahab bakar ( solar ) dan oksidiser ( udara )
didalam silinder ( ruang bakar ). Mesin diesel pun menggunakan prinsip hukum
charles dimana jika udara di kompresi, maka suhunya akan meningkat.
Cara pembakaran cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing)
bahan bakar pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor
bensin campuran bahan bakar dan udara melelui karburator dimasukkan ke
dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel yang
diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang
selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan
yang tinggi.
Mesin diesel memiliki versi dua langkah dan empat langkah. Motor bakar
empat langkah adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran akan terjadi empat langkah piston. Empat langkah tersebut meliputi
langkah hisap ( pemasukan ), kompresi, tenaga dan langkah buang. Sedangkan
motor bakar dua langkah adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu
siklus pembakaran akan terjadi dua langkah piston. Walaupun berbeda dengan
sistem yang empat langkah, namun sistem intake, kompresi, tenaga dan
pembuangan juga terjadi.
Namun, pada bab ini akan lebih difokus kepada tahap persiapan
pencampuran antara bahan bakar dengan udara yang nantinya akan bertemu di
ruang pembakaran untuk menghasilkan sebuah usaha untuk menggerakkan
piston dan kembali terulang hingga seterusnya.
2. Isi Artikel
3
2.1 Pengertian Mixture Preparation
Kita Punya - Macam macam Ruang Bakar Pada Mesin Diesel
Ruang bakar pada mesin diesel adalah merupakan bagian yang penting untuk
menentukan kemampuan daripada mesin diesel itu sendiri. Pada saat ini telah
dikembangkan berbagai macam konfigurasi ruang bakar (combustion chamber)
mesin diesel untuk menjamin bahan bakar yang disemprotkan ke dalamnya
dapat mengurai, mengabut, dan bercampur rata dengan udara : Cara yang
digunakan disini meliputi pembentukan saluran masuk pada kepala silinder
sedemikian rupa sehingga udara berputar di dalam silinder, atau dengan jalan
menambahkan ruang bakar tambahan (auxilary combustion chamber) yang
dapat mempercepat ekspansi gas pada tahap pembakaran awal untuk
meningkatkan efisiensi pembakaran mesin diesel.
Gambar 2.1
2.2 Injector
Injector Salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar diesel di
antarnya adalah Injector atau pengabut atau Nozle. Injector berfungsi untuk
menghantarkan bahan bakar diesel dariinjection pump ke dalam silinder pada
setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA.
Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari
injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang
bertekanan antara 60 sampai 200 kg/cm, tekanan ini mengakibatkan
peningkatan suhu pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600C.
Tekanan udara dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung
satu kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja
4
sehingga setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi
pengabutan yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang
berfungsi untuk menutup atau membuka saluran injectror ini sehingga kelebihan
bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke
tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).
Untuk menyempurnakan fungsi injector ini maka injektor akan kita
temukan dalam beberapa jenis, tentu saja dengan karakteristik yang berbeda
antara lain terdiri atas (Single hole) dan injetor berlubang banyak (multi hole).
Injector model pin atau trotle, injeKtor ini terdapat dalam model trotle dan model
pintle. Macam-macam injektor seperti disebutkan diatas dengan sifat
pengabutan dan karakteristik yang berbeda maka pemilihan untuk fungsi
pemakaiannya juga berbeda yang bergantung pada proses pembakarannya dan
proses pembakaran ini ditentukan oleh bentuk ruang bakarnya, untuk sifat-sifat
injector ini antara lain adalah seperti berikut Injector berlubang satu (Single hole)
proses pengabutannya sangat baik akan tetapi mememrlkukan tekanan injektion
pump yang tinggi.
Demikian halnya dengan Injektor berlubang banyak (multi hole)
pengabutannya sangat baik. Injector ini sangat tepat digunakan pada direct
injection (injeksi langsung).Injektor dengan model pin, injektor model pin ini
model trotle maupunmodel pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel
dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun
kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova.
Gambar 2.2
Injektor pada motor diesel berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke
dalam selinder pada akhir langkah konpresi saat piston berada pada 14
sebelum TMA, pada langkah ini nozzle ( bagian injektor ) menyemprotkan bahan
bakar dalam bentuk kabut sempurnya secara kontyniu dan teratur sesuai
mekhanisme katup. Injektor di dalam mekhanismenya di bantu oleh komponen
komponen penunjang agar memaksimalkan kinerja dari injektor di dalam
mengabutkan bahan bakar.
a. Cara Kerja Injector
Sebelum Penginjeksian
6
Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa
injeksimelalui oil passage menuju oil pool pada bagian bawah nozzle
body.
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar,tekanan
bahan bakar turun dan pressure spring mengembalikan nozzle needle
keposisi semula (menutup saluran bahan bakar).Sebagian bahan
bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozle body,melumasi
semua komponen dan kembali ke over flow pipe.
Gambar 2.5
b. Proses Pengabutan Bahan Bakar pada Injector
Proses pengabutan bahan bakar diesel melalui injektor ini diperlukan
agar terjadi proses pembakaran yang sempurna didalam silinder, kendati
pada motor diesel ini pembakaran diberikan melalui panas yang dihasilkan
oleh pemampatan udara luar namun nyala api tidak akan terjadi tanpa
adanya penambahan oksigen. Oleh karena itu, dalam proses pengabutan
ini pada dasarnya adalah mencampur bahan bakar dengan oksigen, untuk
itu proses pengabutan untuk memperoleh gas bahan bakar yang
sempurna pada injector dapat dilakukan dengan tiga sistem pengabutan
yaitu :
1. Pengabutan Udara
9
Proses pengabutan udara terjadi pada saat bahan bakar yang
bertekanan 60 sampai 85 kg/cm mengakibatkan tekanan pada
rumah pengabut sebesar 60 kg/cm yang selalu berhubungan
langsung dengan tabung udara dengan tekanan bahan bakar dari
pompa mencapai 70 kg/cm pada Volume tertentu akan tertampung
pada cincin pembagi dari pengabut tersebut. Tekanan bahan bakar
dari pompa tadi juga akan mengangkat jarum pengabut dengan
demikian, udara yang bertekanan tadi akan mengalir bersama bahan
bakar melalui lubang-lubang halus pada cincin pembagi sehingga
membentuk gas bahan bakar dan masuk kedalam silinder. Gas bahan
bakar yang terbentuk karena proses persenyawaan antara udara
dengan bahan bakar maka akan sangat mudah terbakar bila
berhubungan dengan udara panas dan bertekanan tinggi. Dengan
plunger pompa injeksi yang digerakan oleh poros bubungan dan distel
sedemikian rupa maka pengabutan hanya terjadi pada akhir
kompresi.
2. Pengabutan Tekan
Pada proses pengabut tekan ini saluran bahan bakar dan
ruangan dalam rumah pengabut harus selalu terisi penuh oleh bahan
bakar, dengan jarum pengabut yang tertekan oleh pegas sehingga
saluran akan tertutup. Namun ketika bahan bakar dari injection
pump yang beterkanan 250 kg/Cm mengalir kebagian takikan jarum
pengabut, pengabut akan tertekan keatas sehingga saluran akan
terbuka. Dengan demikian, bahan bakar akan terdesak melalui celah
di antara jarum pengabut dalam bentuk gas. Untuk memperoleh
proses pembakaran yang sempurna didalam silinder maka proses
pemampatan udara di dalam silinder diusahakan menghasilkan
turbulensi udara.
3. Pengabutan Gas
Pengabut ini dikonstruksi sedemikisn rups dengan komponenkomponen yang terdiri atas rumah poengabut, katup dan bak
pengabut yang ditempatkan di bagian bawah dari pengabut dan
berada di dalam ruang bakar. Dalam proses pengabutan ini bahan
bakar telah berada dalam keadaan bertekanan tinggi dan katup
injeksi sudah terbuka sejak langkah pengisapan oleh torak dan pada
kondisi demikan ini sebagian bahan bakar telah menetes ke bak
pengabut yang di bagian sisinya terdapat lubang-lubang kecil.
Keadaan ini akan mengakibatkan motor menjadi sangat panas
sehingga bahan bakar tadi akan berubah menjadi kabut. Pada akhir
langkah kompresi udara yang bertekanan akan menerobos masuk ke
bak pengabut tersebut melalui lubang-lubang kecil dari bak pengabut
tersebut dan mengakibatkan letusan Namun hal ini tidak cukup
membakar bahan bakar secara keseluruhan kartena tidak cukup
oksigen sehingga sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan keluar
masuk didalam ruang bakar dan terbakar pada ruangan ini, oleh
kerena itu pada sisitem pengabutan ini askan terjadi dua kali proses
10
pembakaran yaitu proses pembakaran mula dan prose pembakaran
yang sebenarnya, kendati sistem ini jarang digunakan namun proses
pengabutan dengan gan ini dapat menghasilkan kabut bahan bakar
yang memenuhi syarat dalam kebutuhan proses pembakaran.
c.
Gambar 2.6
1.
2.
3.
4.
Single Hole
Multiple Hole
Throttle
Pintle
11
12
Gambar 2.7
Keistimewaan mesin diesel adalah sangat cocok jika menggunakan
dengan turbocharger atau supercharger mekanis, dengan menggunakan
turbocharger pada mesin diesel tidak hanya meningkat tenaga/dayanya saja
tetapi juga meningkatkan efisiensi, mereduksi suara pembakaran dan
kandungan
racun
pada
gas
buang.
Pada ruang bakar motor diesel injeksi tidak langsung untuk kendaraan
penumpang, bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar pendahuluan
(prechamber) yang telah dipanaskan dan disinilah awal pembakaran terjadi
untuk mencapai formasi campuran yang baik dengan mereduksi pengapian
susulan untuk proses pembakaran utama (gambar bawah).
13
Gambar 2.8
Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor jenis throttling pintle nozzle/satu
lubang (singgle hole) dengan tekanan rendah relatif (di bawah 300 bar).
Permukaan ruang prechamber didesain secara khusus agar penyemprotan bahan
bakar berada sedemikian rupa di tengahnya serta membentur dan bercampur
dengan udara secara terus menerus. Pembakaran dimulai dan merambat
campuran bahan bakar udara serta dibakar secara parsial melaui lubang-lubang
di bawah ruang bakar prechamber ke ruang bakar utama (main combustion
chamber) di atas silinder, campuran dipanaskan terus selama proses
pembakaran terjadi. Di sini pencampuran terus terjadi dengan udara dalam
ruang bakar utama dan pembakaran dilanjutkan sampai sempurna.
Perlambatan proses pembakaran dan pengontrolan pelepasan energi
pada segala tingkat tekanan dalam ruang bakar utama, menghasilkan suara
lebih rendah dan beban yang lebih ringan dalam silinder motor. Versi jenis ruang
14
bakar prechamber yang telah dioptimalkan menghasilkan kadar racun rata-rata
40 % lebih rendah pada gas buang. Bentuk ruang bakar prechamber yang telah
dimodifikasi secara khusus akan dapat meningkatkan pusaran gerakan udara
dari silinder ke ruang prechamber. Bahan bakar diinjeksikan pada sudut 5 derajat
dari garis tengah ruang bakar ini, busi pijar (glow plug) diletakkan di bawah
aliran udara untuk melindunginya dari proses pembakaran. Pengontrolan
pemanasan ruang bakar melalui busi pijar sampai 1 menit setelah start
(tergantung dari temperatur air pendingin mesin) dimaksudkan memperbaiki gas
buang dan mengurangi suara dalam periode pemanasan.
Keuntungan :
Pemakaian jenis bahan bakar lebih luas. Bahan bakar yang relatif kurang
baik dapat digunakan, dengan asap yang tidak pekat.
Karena disini digunakan throtle type nozzle, maka diesel knocking dapat
dikurangi dan kerja mesin lebih tenang
Kerugian :
15
segala
kecepatan
dan
segala
kondisi beban.
Hal lain yang diperlukan adalah pemanasan yang cepat ruang kamar
pusar setelah start dingin, hal ini akan mengurangi keterlambatan pengapian
dan menghindari produksi hidrokarbon yang tak terbakar (asap biru) dalam gas
buang selama proses pemanasan.
Gambar 2.9
Keuntungan :
Gangguan pada nozzle lebih kecil karena menggunakan pin type nozzles.
Tingkat kecepatan mesin lebih luas dan operasinya yang halus membuatnya
banyak digunakan untuk mobil penumpang.
Kerugian :
Efisiensi panas dan konsumsi bahab bakarnya lebih buruk daripada sistem
injeksi langsung
16
Menggunakan busi pijar, tetapi ini kurang efektif untuk kamar pusar yang
besar, karena mesin tidak mudah start
Diesel knock akan lebih besar pada kecepatan rendah
Gambar 2.10
a. Konstruksi dan Operasi
Waktu injeksi bahan bakar dikontrol dengan mengubah posisi
roller, yang menyentuh face cam. Ketika pompa injeksi tidak berotasi,
roller ada pada posisi mundur maksimum. Ketika injection pump mulai
berotasi dan kecepatan ditingkatkan, timer piston bergerak ke kiri
mendorong timer spring, sebagaimana tekanan bahan bakar di dalam
pump housing juga meningkat. Slide pin yang berhubungan dengan
piston mengubah pergerakan piston ke pergerakan rotasional pada roller
ring. Ketika roller ring berotasi di arah berlawanan pada drive shaft,
waktu injeksi menjadi maju. Ketika roller ring berotasi di arah yang sama,
waktu injeksi menjadi mundur.
b. Cara kerja
LST mengubah waktu injeksi bahan bakar sesuai dengan beban
mesin, dan memperoleh karakterisitik advancing. Bahan bakar
dibebaskan dari mulut (orifice) pada governor sleeve melewati saluran
governor shaft ke inlet side pada feed pump. Karena itu, tekanan di
dalam pump housing direndahkan untuk memundurkan waktu injeksi.
17
Ketika beban pada mesin meningkat (volume injeksi naik),
flyweight tetap tertutup. Tekanan di dalam pump housing tidak
direndahkan karena mulut (orifice) pada governor sleeve dan saluran
governor shaft tidak sejajar. Sebaliknya, ketika beban pada mesin
menurun (volume injeksi turun), flyweight terbuka. Mulut (orifice) pada
governor sleeve dan sluran governor shaft sejajar, menyebabkan
tekanan di dalam pump housing dikurangi dan waktunya mundur.
3. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas , maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada kendaran motor diesel, mekanisme sistim pengabutan bahan bakar
sangat penting dijaga kondisinya agar maksimalnya proses pembakaran
serta homogenisasi pembakaran.
2. Injektor yang baik pada motor diesel dapat memaksimalkan kinerja serta
perfomani kendaraan di lapangan.
3. Perawatan pada injektor sangat mudah bila dilakukan perawatan secara
berkala.
4. Referensi
Budi santoso , 1989 Teknis Praktis Sevise Motor Diesel . Surabaya :Karya Anda
Basic Engine System for Heavy Equipment , 1999 . Perawang : Repair Centre
PT.INDAH KIAT PULP DAN PAPER CORP, repair centre, 1991 Dasar dasar Motor
Diesel
Grotamsil purba , 1991 Trouble Shooting For Diesel . Perawang : Repair Centre
Dept. Heavy Equipment