Anda di halaman 1dari 17

I.

TUJUAN
1. Mengetahui kemampuan seseorang untuk mengunakan inderanya dalam
2.

menilai suatu produk


Mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu produk
3. Menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sikap dan kesan yang
diperoleh

II.

TEORI DASAR
Uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia

sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Indera
manusia dapat digunakan sebagai alat untuk menilai sifat-sifat atau karakteristik
suatu produk makanan. Pengujian terhadap suatu bahan makanan dengan
menggunakan indera manusia disebut penilaian indera atau pengujian
organoleptik.
Manusia mempunyai 5 alat penginderaan, yang disebut panca indera.
Kelima alat penginderaan itu ialah alat penglihat, pembau, pencicip, peraba, dan
pendengar. Alat-alat penginderaan itu terdapat dalam alat-alat tubuh yang disebut
berturut-turut sebagai mata, hidung, lidah, kulit, dan telinga (Soekarto, 1985).
Dari kelima indera yang sangat umum untuk penilaian penerimaan suatu
makanan ialah pencicip dan penglihat; kemudian disusul pembau atau peraba. Ada
enam tahap yang terjadi selama seseorang menilai suatu bahan yaitu menerima
bahan, mulai mengenali bahan, mengadakan klasifikasi sifat-sifat yang dimiliki
oleh bahan tersebut, mengingat-ingat bahan yang telah diamati, menguraikan
sifat-sifat inderawi dari bahan tersebut, dan mengadakan evaluasi terhadap bahan
tersebut berdasarkan sifat inderawi yang dimilikinya
1. Penglihatan
Alat tubuh untuk menilai dengan penglihatan ialah mata. Prinsip cahaya
dalam alat tubuh mata menyerupai alat kamera yang ada ruangan gelap, celah
cahaya (iris), lensa, dan penerima bayangan benda. Perlengkapan ini ada di dalam
bola mata. Kornea mata, cairan bening di belakang kornea dan cairan bening di
belakang lensa adalah media transparan penghantar sinar. Jika pada kamera
sebagai penerima bayangan adalah film, maka pada mata penerimaannya disebut
retina.
2. Pencicipan
Indera pencicip berfungsi untuk menilai cicip (taste) dari suatu makanan.
Indera pencicip terdapat dalam rongga mulut, terutama pada permukaan lidah dan
sebagian langit-langit lunak (palatum mole). Di permukaan rongga mulut terdapat
lapisan yang selalu basah yang terdapat sel-sel peka. Sel-sel peka ini mengumpul
membentuk susunan yang disebut puting pencicip.

Puting pencicip adalah reseptor untuk pencicipan atau rasa. Disamping


fungsinya sebagai penilai rasa, puting pencicip juga dapat membantu mekanisme
mempertahankan kondisi gizi badan. Puting pencicip manusia hanya dapat
membedakan 4 cicip dasar yaitu manis, pahit, asin, dan asam.
3. Pembauan
Pembauan disebut juga pencicipan jarak jauh karena manusia dapat
mengenal enaknya makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium baunya
dari jarak jauh. Indera pembau berfungsi untuk menilai bau-bauan dari suatu
produk atau komoditi baik berupa makanan atau non pangan.
Indera pembau terdapat dalam sepasang rongga hidung. Rongga hidung
ditutupi membran mukosa, yaitu lapisan sel epitelium yang selalu basah. Dalam
rongga hidung ada 2 daerah yaitu daerah olfaktori atau daerah pembau dan daerah
pernapasan.
4. Perabaan atau Penginderaan Sentuhan
Penginderaan sentuhan atau perabaan tidak terdapat pada alat tubuh khusus
atau pada daerah yang terbatas, penerimaan sentuhan terjadi hampir di seluruh
permukaan kulit. Rongga mulut, bibir, dan tangan mempunyai kepekaan yang
tinggi terhadap sentuhan atau perabaan. Ujung jari mempunyai kepekaan yang
istimewa dan sangat berguna untuk menilai produk atau komoditi. Ujung jari
tangan dapat mendeteksi tekanan sebesar 3 gram/mm2 dan mengenali jarak dua
titik (dua titik berjarak 2,3 mm dapat dikenali dengan perabaan ujung jari).
5. Pendengaran
Indera pendengaran terdapat pada telinga untuk mendengarkan bunyibunyian. Jutaan sel rambut pada telinga akan bergetar jika udara disekitarnya
bergetar karena adanya gelombang suara. Beberapa produk dapat dikenali
mutunya dari bunyi pada saat dipatahkan, dikocok, atau dikunyah dalam mulut.
Bunyi yang keluar dapat memberikan resepsi tentang tekstur pada saat dikonsumsi
mulai dari tahap awal (digigit), dikunyah, sampai ditelan.

III.

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat
1. Gelas
2. Piring plastik
3. Pisau
4. Sendok plastik
3.2 Bahan
1. Apel
2. Dodol
3. Jelly
4. Permen jelly
5. Kerupuk
6. Kopi
7. Saus tomat
8. Teh

IV.

PROSEDUR
4.1 Makanan Padat atau Setengah Padat
Contoh yang telah disediakan diamati dengan menggunakan indera sebagai

berikut:
1. Penglihatan
2. Penciuman atau pembauan
3. Perabaan:
a. Digunakan jari tangan (contoh yang disajikan ditekan atau dipijit
diantara jari tangan).
b. Digunakan indera mulut atau bibir, langit-langit, gigi, dinding mulut
dan lidah (contoh digigit sedikit kemudian dikunyah perlahan-lahan).
4. Pencicipan: contoh yang disajikan dicicip sambil menggerak-gerakan
lidah.
4.2 Makanan Cair
Makanan cair yang disediakan diperiksa dengan menggunakan indera:
1. Penglihatan
2. Pembauan
3. Perabaan: Digunakan jari tangan dan indera mulut.
4. Pencicipan

V.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Indera yang dimiliki manusia untuk menilai sifat organoleptik bahan pangan

terdiri dari mata, telinga, hidung, kulit dan lidah. Alat-alat penginderaan itu
terdapat dalam tubuh manusia. Ada enam tahap yang terjadi selama seseorang
menilai suatu bahan yaitu:
1. Menerima bahan.
2. Mulai mengenali bahan.
3. Mengadakan klasifikasi sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan tersebut.
4. Mengingat-ingat bahan yang telah diamati.
5. Menguraikan sifat-sifat inderawi dari bahan tersebut.
6. Mengadakan evaluasi terhadap bahan tersebut berdasarkan sifat inderawi
yang dimilikinya.
Menilai sifat organoleptik suatu produk

dapat dilakukan dengan

menggunakan kelima indera yang dimiliki manusia tanpa menggunakan alat bantu
ukur, sehingga hasilnya dapat dikatakan bersifat subjektif karena produk yang
diamati dinilai berdasarkan tingkat kesukaan dan persepsi masing-masing individu
dalam menilai suatu produk pangan, selain itu penilaian juga dapat dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan sekitar tempat menilai.
Setiap produk pangan memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga
antara produk yang satu dengan produk yang lainnya tidak sama. Ciri khas produk
pangan di bedakan berdasarkan karakteristik yang dimiliki setiap produk pangan
Produk pangan dapat dibedakan menurut betuknya, yaitu makanan padat atau
semi padat dan makanan cair.
V.1 Karakteristik Makanan Padat/ Setengah Padat
Makanan padat/ semi padat yang diamati saat praktikum adalah apel,
kerupuk, dodol, permen jelly dan jelly. Keseluruhan produk tersebut diamati sifat
organoleptiknya sehingga akan diketahui karakteristik dari masing-masing
produk.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Berdasarkan Penglihatan


Contoh

Bentuk

Apel

Oblate

Kerupuk

Bulat
pipih

Dodol

Persegi
panjang

Karakteristik Kenampakan
Ukuran
Warna
Keseragaman Warna
d= 5
Hijau semburat
Tidak seragam, merah
cm
30% dan hijau 70%
merah,
t = 4 cm
d = + 8
Hampir seragam, ada
cm
Kuning gading beberapa bagian kuning
t = + 7
pucat
cm
d = + 1,3
Tidak seragam
cm
p = + 3

Coklat tua dan


coklat muda

beberapa bagian ada


yang terlalu gelap dan
terang

Oranye jernih

Seragam

Kuning coklat

Tidak, setengah kuning


setengah coklat

cm
d = + 1,7
Jelly

Segi
lima

cm
t = + 3
cm
p = + 8

P.Jelly

conic

cm
t = + 1
cm

(Dokumentasi pribadi, 2015)


Tabel 2. Hasil Pengamatan Berdasarkan Penciuman/ Pembauan
Karakteristik Bau
Contoh
Tak
Agak
Sangat
Berbau
Tajam
Tajam
Apel

Kerupuk

Dodol

Jelly

P Jelly

(Dokumentasi pribadi, 2016)


Tabel 3. Hasil Pengamatan Berdasarkan Perabaan dengan Jari Tangan
Contoh

Lembut

Karakteristik Perabaan
Keras
Elastis

Kenyal

Apel
Kerupuk
Dodol
Jelly

P Jelly
(Dokumentasi pribadi, 2016)

Tabel 4. Hasil Pengamatan Berdasarkan Perabaan dengan Indera Mulut


Contoh

Keras

Rapuh

Apel
Kerupuk
Dodol
Jelly
P Jelly
(Dokumentasi pribadi, 2016)

Karakteristik Perabaan
Renyah Lembut Kenyal

Halus

Kasar

Tabel 5. Hasil Pengamatan Berdasarkan Perabaan dengan Pencicipan


Contoh

Manis

Apel
Kerupuk
Dodol

Jelly
P Jelly
(Dokumentasi pribadi, 2016)

Karakteristik Perabaan
Asam
Asin
Pahit

Lainnya

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, sifat-sifat organoleptik atau


sifat-sifat inderawi makanan dari produk-produk pangan yang telah diamati adalah
sebagai berikut:
V.1.1 Apel
Berdasarkan hasil pengamatan, apel memiliki bentuk oblat yaitu berbentuk
bulat agak mendatar di bagian kedua pangkalnya dengan diameter sekitar

5cm. Apel ini berwarna hijau dengan semburat merah, warna merah yang tidak

merata dapat disebabkan oleh tingkat kematangan apel yang belum matang secara
merata. Warna yang demikian merupakan warna yang umum pada jenis apel
Malang. Apel utuh tidak beraroma sedangkan apel yang sudah potong memiliki
aroma yang agak tajam. Apel yang diraba dengan jari tangan memiliki tekstur
yang halus, sedangkan pegamatan dengan indera mulut membuktikan kalau apel
memiliki tekstur yang renyah, halus, dan berair. Tekstur yang keras juga
menandakan bahwa apel tersebut belum terlalu matang. Hal ini juga diperkuat
dengan rasa apel yang manis namun masih memiliki rasa asam. Rasa asam ini
terbentuk dari asam-asam organik seperti asam sitrat atau vitamin C yang cukup
tinggi.
V.1.2 Kerupuk
Kerupuk memiliki bentuk bulat pipih dengan pinggiran yang tidak
beraturan, dimana diameternya

8 cm. Kerupuk ini memiliki warna putih

yang tidak seragam karena beberapa bagian kerupuk ada yang berwarna kuning
pucat dan terdapat sedikit bintik hijau. Warna kuning pucat ini menandakan bahwa
adonan pembuatan kerupuk tidak tercampur merata, sehingga terdapat bagian
kerupuk yang tebal dan tipis. Bintik hijau ini merupakan daun bawang yang telah
dirajang sangat kecil yang terdapat dalam kerupuk, kerupuk yang diamati
memiliki aroma yang agak tajam dan memiliki rasa yang asin karena pada proses
pembuatan kerupuk diberi penambahan garam. Aroma yang agak tajam pada
kerupuk ditimbulkan oleh perisa bawang yang wanginya cukup menyengat dan
khas. Kerupuk juga memiliki tekstur yang keras apabila di sentuh dengan jari
tangan, renyah dan rapuh apabila kerupuk digigit. Teksturnya yang rapuh
disebabkan oleh sifat kerupuk yang sangat porus.
V.1.3 Dodol
Dodol merupakan salah satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk
dalam jenis makanan yang mempunyai sifat agak basah sehingga dapat langsung
dimakan tanpa dibasahi terlebih dahulu (rehidrasi) dan cukup kering sehingga
dapat stabil dalam penyimpanan. Dodol termasuk jenis makanan setengah basah
(Intermediate Moisture Food) yang mempunyai kadar air 10-40 %; Aw 0,70-0,85;
tekstur lunak; mempunyai sifat elastis, dapat langsung dimakan, tidak

memerlukan pendinginan dan tahan lama selama penyimpanan (Astawan dan


Wahyuni, 1991).
Dodol yang berkualitas baik adalah dengan tekstur tidak terlalu lembek,
bagian luar mengkilap akibat adanya pelapisan gula atau glazing, rasa yang khas
dan jika mengandung minyak tidak terasa tengik. Beberapa jenis dodol
yang berlemak menjadi tengik akibat adanya kerja enzim lipase yang tahan panas
(Satiawihardja, 1994).
Berdasarkan hasil pengamatan, dodol memiliki bentuk silinder sesuai hasil
pemotongan dari cetakan atau loyang dimana panjang
+

6 cm dan lebar

2 cm secara. Dodol ini memiliki warna yang terbagi menjadi 2 bagian

yaitu warna coklat tua, dan coklat muda. Warna yang tidak seragam ini
disebabkan oleh pengadukan yang tidak merata dan tidak konsisten pada saat
pengolahannya, selain itu warna yang tidak seragam memang dibentuk secara
sengaja untuk membentuk pola. Dodol memiliki rasa yang manis serta tekstur
yang lembut dan kenyal didalam mulut, serta tekstur yangg elastis dan kenyal
ketika di tekan. Dodol memiliki aroma yang agak tajam. Rasa manis disebabkan
oleh penggunaan gula dalam jumlah besar selama pembuatan dodol. Sedangkan
tekstur kenyal diperoleh dari penambahan tepung tapioka ke dalam adonan dodol.
V.1.4 Jelly
Jelly adalah produk berbentuk gel yang biasanya terbuat dari pektin agar,
karagenan, gelatin atau senyawa hidrokoloid lainnya dengan penambahan gula,
asam, atau bahan tambahan lain yang diizinkan.
Berdasarkan hasil pengamatan, jelly memiliki bentuk segilima seperti
mangkuk menyerupai bentuk kemasan primernya. Hal ini terjadi karena pada
awalnya jelly memiliki fase cair dan akan mengeras mengikuti bentuk kemasan
atau wadahnya. Jelly ini memiliki warna orange yang seragam karena proses
mixing yang baik. Warna jelly akan mewakili rasa dari jelly itu sendiri yaitu rasa
strawberry sehingga tanpa dicicipi pun sudah dapat ditebak bahwa jelly ini
memiliki rasa strawberry. Jelly juga memiliki tekstur yang lembut, kenyal, dan
halus. Jelly yang kenyal ini dikarenakan komposisinya yang terdiri dari campuran
carageenan, konjac atau LBG (locus bean gum), yang bisa mempengaruhi sifat-

sifat jelly seperti clarity, elastisitas, dan kekenyalannya. Aroma agak tajam dan
memiliki rasa manis. Aroma yang sangat tajam dikarenakan penambahan perisa
yang menimbulkan aroma yang kuat. Sedangkan rasa manis asam diperoleh
karena adanya penambahan gula dalam proses pembuatan jelly.
V.1.5 Permen Jelly
Permen jelly adalah bentuk permenisasi dari jelly berbeda dengan jelly
permen jelly memiliki kadar air yang lebih sedikit daripada jelly.
Berdasarkan hasil pengamatan, permen jelly memiliki bentuk conic ganda
masing masing meruncing ke ujung. Warna permen jelly terbagi dua bagian
bawah berwarna coklat sementara bagian atas berwarna kuning. Permen jelly juga
memiliki tekstur yang lembut, kenyal, dan halus. Aroma agak tajam dan memiliki
rasa asam manis. Aroma yang sangat tajam dikarenakan penambahan perisa yang
menimbulkan aroma yang kuat. Sedangkan rasa manis asam diperoleh karena
adanya penambahan gula.

V.2 Karakteristik Makanan Cair


Sampel makanan cair yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya saus
tomat, air kopi dan air teh.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Berdasarkan Penglihatan
Karakteristik Kenampakan
Warna
Jernih Keruh Kental
Saus Tomat
Merah gelap,

Air Kopi
Hitam, coklat muda

Air Teh
Orange kecoklatan

(Dokumentasi pribadi, 2016)


Contoh

Tabel 7. Hasil Pengamatan Berdasarkan Penciuman/ Pembauan


Karakteristik Bau
Tak
Agak
Sangat
Berbau
Tajam
Tajam
Saus Tomat

Air Kopi

Air Teh

(Dokumentasi pribadi, 2016)


Contoh

Encer

Tabel 8. Hasil Pengamatan Berdasarkan Perabaan dengan Jari Tangan


Contoh

Halus

Saus Tomat
Air Kopi
Air Teh
(Dokumentasi pribadi, 2016)

Karakteristik Perabaan
Berbutir
Lengket
Kental

Encer

Tabel 9. Hasil Pengamatan Berdasarkan Perabaan dengan Indera Mulut


Contoh

Halus

Saus Tomat
Air Kopi
Air Teh
(Dokumentasi pribadi, 2015)

Karakteristik Perabaan
Berpasir
Lengket
Kental

Encer

Tabel 10. Hasil Pengamatan Berdasarkan Perabaan dengan Pencicipan


Contoh

Manis
Saus Tomat

Air Kopi
Air Teh
(Dokumentasi pribadi, 2015)

Karakteristik Perabaan
Asam
Asin
Pahit

Lainnya
Sepat dan tawar

V.2.1 Saus Tomat


Saus tomat adalah cairan kental (pasta) yang terbuat dari bubur buah tomat
berwarna merah, mempunyai aroma dan rasa yang merangsang (asam dengan
tanpa rasa pedas). Walaupun mengandung air dalam jumlah besar, saus ini
mempunyai daya simpan panjang karena mengandung asam, gula, garam, dan
seringkali diberi pengawet.
Berdasarkan hasil pengamatan, saus tomat memiliki kenampakan warna
merah gelap. Warna merah gelap ini disebabkan karena warna bahan baku yaitu
tomat dalam pembuatan saus. Saus tomat memiliki aroma tomat yang agak tajam,
serta tekstur yang halus dan kental. Aroma yang tajam tersebut dapat disebabkan
oleh penggunaan bahan tambahan pangan pemberi cita rasa dan aroma.

Sedangkan tekstur yang lengket dan kental dapat disebabkan penambahan bahan
pengental sehingga viskositas saus tomat menjadi tinggi. Bahan pengental alami
berasal dari hasil pertanian seperti pepaya atau ubi jalar. Saus tomat memiliki rasa
manis yang berasal dari gula dan asam yang berasal dari tomat. Selain dari tomat,
rasa asam juga berasal dari proses pembuatan saus tomat yang disebut
pengasaman.
V.2.2 Air Kopi
Air kopi memiliki kenampakan warna hitam kecoklatan yang keruh dan
encer. Kekeruhan tersebut disebabkan oleh air kopi yang masih mengandung
ampas kopi. Air kopi ini memilliki aroma kopi yang sangat tajam serta rasa yang
pahit karena tidak ada penambahan gula ke dalamnya. Rasa pahit ini juga dapat
dikarenakan adanya kandungan senyawa kafein pada kopi.
5.2.3 Air Teh
Air teh memiliki kenampakan warna coklat yang jernih dan encer akibat
adanya penambahan air. Warna coklat pada teh ini berasal dari senyawa flavonoid
yang terdapat pada daun teh. Selain itu, air teh tersebut juga memiliki rasa sepat
dan tawar. Rasa sepat berasal dari komponen tanin yang terdapat dalam teh
sementara rasa tawar diakibatkan karena tidak adanya penambahan gula.

VI.

KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum didapat beberapa kesimpulan diantaranya:
1. Apel memiliki bentuk oblate dengan diameter sekitar 5 cm, berwarna
hijau dengan semburat merah, beraroma agak tajam, bertekstur keras, dan
memiliki rasa manis serta asam.
2

Kerupuk memiliki bentuk bulat pipih dengan diameternya

8 cm,

berwarna putih gading, beraroma tidak tajam, bertekstur renyah dan rapuh,
serta memiliki rasa yang asin.
3

Dodol memiliki bentuk balok dengan panjang

6 dan lebar

2 cm,

berwarna coklat tua, dan coklat muda, beraroma agak tajam, bertekstur
kenyal, dan memiliki rasa yang manis.
4

Jelly memiliki bentuk segilima, berwarna oranye jernih, beraroma agak


tajam, bertekstur lembut, kenyal, dan halus, serta memiliki rasa manis.

Permen Jelly memiliki bentuk conic, berwarna coklat dan kuning,


beraroma sangat tajam, bertekstur lembut, kenyal, dan halus, serta
memiliki rasa manis.

Saus tomat berwarna merah gelap, beraroma sangat tajam, bertekstur


halus, sedikit lengket, dan kental, serta memiliki rasa manis dan asam.

Air kopi berwarna hitam kecoklatan yang keruh dan encer, beraroma agak
tajam, dan memiliki rasa yang pahit.

Air teh berwarna coklat yang jernih dan encer, beraroma agak tajam, serta
memiliki rasa sepat dan tawar.

DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. dan M. Wahyuni. 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat


Guna. Akademica Pressindo, Jakarta.
Satiawihardja, B. 1994. Makanan Semi Basah; Menurut Selera dan Tahan Lama.
Femina XXII (39): 98 100, Jakarta.
Soekarto, Soewarno T. 1985. Penilaian Organoleptik. Penerbit: Bhratara Karya
Aksara. Jakarta.
Tawali, Abu Bakar, dkk. 2004. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu
Buah-Buahan Impor Yang Dipasarkan Di Sulawesi Selatan. Universitas
Hassanudin. Makassar.

DISKUSI

1.

Bagaimana cara menerangkan karakteristik jambu biji, dodol, dan kerupuk


kepada seseorang yang belum pernah melihat ataupun mencicipi makanan
tersebut. Terangkan dengan jelas sehingga orang tersebut dapat mengerti
dan membayangkan seperti apa makanan tersebut sekaligus menunjukkan
sikap.
Jawab:

Jambu biji mempunyai bentuk bulat, berwarna hijau tua atau hijau
muda pada bagian kulit luarnya dan berwarna putih atau merah muda
pada bagian daging buahnya, jika belum matang rasanya agak hambar
namun bila sudah matang sangat manis, teksturnya keras dan apabila
matang dapat sangat lunak, serta pada bagian dalamnya mengandung

biji yang tersebar di dalam daging buah.


Dodol mempunyai sifat kenyal, berwarna coklat muda hingga coklat

tua, dan memiliki rasa dangat manis.


Kerupuk berwarna macam-macam, umumnya putih, memiliki rasa
tawar, berminyak, dan kadangkala memiliki rasa khas bawang, serta
bertekstur renyah dan rapuh.

2.

Apakah sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan itu harus sama?
Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol!
Jawab:
Sifat organoleptik setiap jenis makanan tidak harus sama, karena setiap
makanan memiliki komposisi dan bahan baku yang berbeda-beda. Selain
itu, perbedaan inilah yang membedakan tiap jenis makanan yang satu
dengan yang lainnya.
Perbedaan karakteristik kerupuk dan dodol:
Sampel
Kerupuk
Dodol

3.

Tekstur
Keras, rapuh, renyah
Kenyal

Bentuk
Bulat pipih
Balok

Rasa
Asin
Manis

Aroma
Sangat tajam
Agak tajam

Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan itu penting


kita ketahui?
Jawab:
Karena dapat berguna untuk mengetahui tingkat kerusakan bahan makanan
yang penting dalam proses penyimpanan dan proses pengolahan, serta
mengetahui tingkat mutu suatu bahan pangan.

4.

Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diuji itu yang benarbenar Saudara sukai? Mengapa? Bandingkan dengan pendapat Saudara!
Sifat/ karakteristik yang diuji dengan indera pencicip, karena dengan
mencicip kita dapat mengetahui rasa, aroma, tekstur, cita rasa yang dapat
membangkitkan selera. Pada pengujian ini yang paling disukai adalah
mencicipi jelly yang memiliki rasa manis dengan aroma buah segar yang
kenyal.

Anda mungkin juga menyukai