RS DALAM PROGRAM
RUMAH SAKIT
SAYANG IBU DAN BAYI
(RSSIB)
DIREKTORAT BINA PELAYANAN MEDIK
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I
JAKARTA
2008
DEFINISI
RSSIB
Program yang dilaksanakan
RS pemerintah maupun swasta, umum
maupun khusus dengan melaksanakan
10 Langkah menuju perlindungan ibu
dan bayi secara terpadu dan paripurna.
KEBIJAKAN
1. RS melaksanakan program RSSIB
yaitu melaksanakan 10 langkah menuju
perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu dan paripurna secara konsisten
& berkesinambungan
2. Pelaksanaan 10 langkah menuju
perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu dan paripurna agar disesuaikan
dengan pedoman yang ada
4. Menyelenggarakan Pelayanan
Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK).
5. Menyelenggarakan pelayanan adekuat
untuk nifas, rawat gabung termasuk
membantu ibu menyusui yang benar,
dan pelayanan neonatus sakit.
6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
dua arah dan membina jejaring rujukan
pelayanan ibu dan bayi dengan sarana
kesehatan lain.
TAHAPAN PELAKSANAAN
LANGKAH 1
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Tahapan Pelaksanaancont
2. Dir. RS membuat SK ttg pemberian ASI dan
kode pemasaran PASI.
3. Dir. RS menandatangani protap pelaksanaan
program RSSIB seperti :
a. Kegawatdaruratan kebidanan
b. Kegawatdaruratan neonatal
c. Pelayanan antenatal
d. Persalinan bersih &aman
e. Perawatan BBL
f. Perawatan nifas & rawat gabung
g. PMK untuk BBLR
h. Pencegahan infeksi nosokomial
Tahapan Pelaksanaan..cont
i. Pelaksanaan 10 langkah keberhasilan
menyusui
j. Tindakan medis & op. caesar
k. Hygiene perineum
l. Pengaturan jadwal jaga dokter, prwt & bidan
24 jam
m.Pelayanan darah, obat & cairan utk pasien
n. Pelayanan penunjang lab & radiologi
o. Keluarga Berencana
p. Imunisasi
q. AMP
4. Adanya pertemuan berkala utk evaluasi
program RSSIB
Tahapan Pelaksanaan..cont
LANGKAH 2
1. Adanya pelayanan antenatal sesuai
standar
2. Melakukan penapisan & pengenalan dini
kehamilan resti dan komplikasi nya.
3. Mengadakan senam ibu hamil.
4. Memberikan informasi mengenai ASI,
manajemen laktasi, gizi & kehamilan.
5. Mempertimbangkan tindakan ibu berlatar
Adat/tradisi/kepercayaan.
Tahapan Pelaksanaancont
6. Diterapkan upaya pencegahan infeksi
dlm pelayanan antenatal.
7. Melibatkan suami saat
pemeriksaan/konseling.
8. Memberikan konseling pada ibu hamil
terinfeksi HIV.
9. Semua petugas dibgn kebidanan &
anak dapat memberikan informasi
mengenai cara menyusui yg benar &
pentingnya ASI.
Tahapan Pelaksanaancont
LANGKAH 3
1. Melakukan penapisan resiko persalinan &
pemantauan persalinan
2. Diterapkannya standar pelayanan kebidanan
pd persalinan.
3. Adanya fasilitas kamar bersalin sesuai
standar.
4. Adanya fasilitas pencegahan infeksi sesuai
standar
5. Adanya fasilitas peralatan resusitasi &
perawatan BBL.
6. Adanya fasilitas kamar operasi sesuai
standar.
Tahapan Pelaksanaancont
7.
8.
9.
Melaksanakan IMD.
Perawatan BBL.
Adanya pelatihan berkala bagi dokter,
bidan & perawat dalam penanganan
persalinan aman dan BBL.
10. Adanya pelatihan IMD neonatus.
11. Penanggungjawab program Peristi dan
RSSIB berkoordinasi melalui
pertemuan lintas sektor maupun lintas
program secara rutin.
LANGKAH 4
1. Adanya standar pelayanan thd kasus
potensial resti, kasus resti & gawat darurat
obs & neonatal.
2. Adanya pelayanan tranfusi 24 jam.
3. Tindakan operatif dpt dilaksanakan 24 jam.
4. Kesiapan pelayanan
5. Ada dokter jaga 24 jam
6. Ada fasilitas UGD kebidanan & fasilitas :
HCU/ICU/NICU/PICU sesuai standar &
kompetensi.
7. Ada pelatihan PONEK bagi SpOG, SpA,
dokter, bidan & perawat.
8. Ada pelatihan PMK
LANGKAH 5
1. Praktekkan rawat gabung 24 jam sehari.
2. Adanya pemantauan infeksi nosokomial
pada bayi yg dirawat gabung.
3. Melakukan manajemen laktasi & perawatan
bayi.
4. Adanya tata tertib jam kunjungan.
5. Adanya larangan promosi susu formula di
RS.
6. Melaksanakan pemberian ASI sesuai
kebutuhan atau sesering semau bayi.
7. Tidak memberikan makanan atau minuman
kpd BBL kecuali ada indikasi medis.
LANGKAH 6
LANGKAH 7
LANGKAH 8
1. Menyelenggarakan konseling mengenai
KB dan kontrasepsi untuk pasien &
suami sblm meningggalkan RS.
2. Menyelenggarakn pelayanan KB
paripurna baik untuk pria maupun
wanita.
3. Menyelenggarakan konseling mengenai
kesehatan reproduksi termasuk
konseling pranikah.
LANGKAH 9
1. Komite medik agar dpt bertindak sebagai
tim AMP yang mengadakan pertemuan
secara rutin.
2. Membina tim AMP kab/kota dalam
permasalahan kasus maternal-perinatal.
3. Menyelenggarakan program surveillance
untuk pemantauan & evaluasi kasus
maternal perinatal.
4. Melakukan intervensi dan tindak lanjut
dalam menurunkan AKI & AKB.
5. Menyebarluaskan laporan AMP dan tindak
lanjut secara rutin.
LANGKAH 10
1. Adanya kelompok binaan rumah sakit
sebagai pendukung ASI dan PMK.
2. Adanya fasilitas tempat penitipan anak
dan bayi pegawai RS & lingkungannya.
3. Adanya ruang menyusui.
4. Mendokumentasikan kegiatan
kelompok pendukung ASI.