Anda di halaman 1dari 2

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA
1

Definisi

Pneumonia adalah inflamasi akut pada parenkim paru. Inflamasi ini disebabkan oleh
sebagian besar oleh mikroorganisme (virus atau bakteri) dan sebagian kecil oleh hal lain seperti
aspirasi dan radiasi. 1,2
2

Klasifikasi

Saat ini dikenal dua bentuk pneumonia berdasarkan tempat terjadinya infeksi, yaitu
pneumonia-masyarakat (community-acquired pneumonia) yaitu infeksinya terjadi di masyarakat
dan pneumonia nosokimoal (hospital-acquired pneumonia) bila infeksinya didapat di rumah
sakit. Pneumonia nosokomial seringkali merupakan infeksi sekunder pada berbagai penyakit
dasar yang telah diderita pasien sehingga spektrum etiologi, gejala klinis, derajat beratnya
penyakit, komplikasi, dan terapi yang diberikan berbeda dengan pneumonia-masyarakat. 1
Sedangkan secara anatomis, pneumonia dibagi menjadi: (1) pneumonia lobaris, (2) pneumonia
lobularis (bronkopneumonia), dan (3) pneumonia interstisialis.3
3

Epidemiologi

Di Indonesia ISPA masih mendapat perhatian cukup besar. Antara 40-60% kunjungan di
puskesmas adalah karena ISPA. ISPA dibagi menjadi pneumonia dan nonpneumonia. Penyakit
ISPA yang menjadi fokus program kesehatan adalah pneumonia karena merupakan salah satu
penyebab utama kematian anak.4 Menurut WHO 2006, pneumonia merupakan penyebab utama

kematian pada anak usia di bawah 5 tahun (balita), yaitu sekitar 19% atau sekitar 1,8 juta balita
tiap tahunnya meninggal karena pneumonia. Angka ini melebihi jumlah akumulasi kematian
akibat malaria, AIDS, dan campak. Diperkirakan lebih dari 150 juta kasus pneumonia terjadi
setiap tahunnya pada balita di negara berkembang, yaitu sekitar 95% dari semua kasus baru
pneumonia di dunia.5,6 Kejadian pneumonia di negara maju jauh lebih kecil (0,026
episode/anak/tahun dibandingkan negara berkembang 0,28 episode/anak/tahun). Hal ini
diperkirakan karena peran antibiotik, vaksinasi, dan asuransi kesehatan anak yang berkembang di
negara maju.2 Antara 11 sampai 20 juta anak dengan pneumonia butuh rawat inap dan lebih dari
2 juta meninggal. Perlu pula diingat bahwa insidensi pneumonia berkurang seiring dengan
bertambahnya usia anak.5,6
Tiga perempat kejadian pneumonia pada balita di dunia terjadi di 15 negara dan Indonesia
menduduki urutan keenam dengan insidensi per tahunnya sekitar 6 juta. 5,6 Pada tahun 2001, SKN
menyebutkan 22,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh
penyakit respiratori terutama pneumonia.1 Propinsi NTB, menurut Depkes RI tahun 2008,
menduduki urutan pertama kejadian pneumonia anak di Indonesia yaitu sekitar 56,6%. 4 Di
Propinsi NTB, Dinkes Propinsi NTB melaporkan bahwa jumlah kejadian pneumonia pada tahun
2007 sebanyak 55.752 kasus dimana lebih dari 70% tersebar di empat kabupaten/kota yaitu
14.247 kasus (25,5%) di Kabupaten Lombok Barat, 9.877 kasus (17,7%) di Kabupaten Lombok
Timur, 9.828 kasus (17,6%) di Kota Mataram, dan 9.741 kasus (17,4%) di Kabupaten Lombok
Tengah.7

Anda mungkin juga menyukai