Mengukur Komponen Dasar
Mengukur Komponen Dasar
DASAR ELEKTRONIKA
Menguji komponen elektronika merupakan langkah yang harus ditempuh ketika anda
beniat akan merakit rangkaian elektronika. Pengujian sebelum perakitan sangat penting
karena komponen2 yang dirakit harus dalam keadaan baik semua.Setelah yakin
komponen2nya baik semua baru anda mulai merakit.Saya biasanya menggunakan alat
multimeter. Penjelasannya silahkan dibaca secara seksama dibawah ini.
Mengukur Tegangan DC
1. Pastikan yang diukur adalah tegangan DC.
2. Putar batas ukur ke arah DCV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang
diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VDC maka batas ukurnya adalah 250
VDC.
3. Hubungkan probe ke masing-masing kutub sumber tegangan yaitu probe merah ke
kutub positif dan probe hitam ke kutub negatif.
4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
2. Mengukur Transformator
Trafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi. Trafo
bisa bekerja hanya dengan tegangan AC.
Jenis trafo adaptor ada 2 :
1. TRAFO STEP DOWN (untuk menurunkan tegangan).
2. TRAFO STEP UP (untuk menaikkan tegangan).
Trafo yang kita pelajari nantinya adalah jenis yang stepdown.
3. Mengukur IC
IC adalah gabungan dari beberapa komponen yang disatukan. Untuk menetukan baik
tidaknya IC tidak bisa diukur dengan multitester tapi langsung dicoba ke rangkaian. IC
memiliki seri-seri tertentu. IC ada yang memiliki 3 pin, 8 pin, 16 pin, dan sebagainya. Pin no
1 biasanya ditandai dengan lingkaran kecil dekat pin tersebut. Contoh IC : LM 7812, UC
3842, TDA 1175, TDA 9302, dll.
4. Mengukur Mosfet
FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau
menurunkan tegangan.
FET memiliki tiga kaki juga yaitu :
GATE (G) adalah kaki input.
DRAIN (D) adalah kaki output.
SOURCE (S) adalah kaki sumber.
Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk
menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.
Kakinya biasanya sudah pasti yaitu bila kita hadapkan FET ke arah kita maka urutan kakinya
dari kiri ke kanan adalah GATE, DRAIN, SOURCE.
Contoh FET penaik tegangan : K 793, K 1117, K 1214, IRF 630, IRF 730, IRF 620, dll.
Contoh FET penurun tegangan : IRF 9610, IRF 9630, dll (biasanya 4 angka u/ IRF).
5. Mengukur Transistor
Transistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat dari 2
dioda germanium yang disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu 0,6 volt.
Transistor memiliki 3 kaki yaitu :
EMITOR (E).
BASIS (B).
COLECTOR (C).
Jenis transistor ada 2 yaitu :
1. Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan).
2. Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan).
Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804,
BU2520DF, BU2507DX, dll
Menentukan
Kaki Transistor
Menentukan Kaki Basis :
Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100.
Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C.
Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian
jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah
kaki BASIS.
Menentukan Kaki Colector NPN :
Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K.
Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B
dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit
berarti kaki B itulah kaki COLECTOR.
Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor.
Mengukur Transistor Dengan Multitester :
Batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100.
TRANSISTOR PNP
TRANSISTOR NPN
6. Mengukur Dioda
Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah
silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium
bekerja pada tegangan 0,2 VDC.
Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, dll.
Sifat dioda :
Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan
menghantarkan arus dan sebaliknya,
Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak
akan menghantarkan arus.
Fungsi Dioda :
Sebagai penyearah.
Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas.
Mengukur Dioda Dengan Multitester :
Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100.
1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak
berarti dioda dalam kondisi BAIK.
2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol
berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.
DIODA ZENER
Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana
fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC berubahubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini.
Adapun sifatnya adalah sebagai berikut :
Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt.
Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA.
Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener.
Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll
Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa.
Aplikasi dalam rangkaian :
7. Mengukur Kapasitor
Nama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang
dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran
kapasitor adalah Farad.
1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F).
1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF).
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF).
Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang
relatif.
Adapun jenis jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :
a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -).
b. Kondensator Keramik.
c. Kondensator Mylar.
d. Kondensator Mika.
e. Kondensator Kertas.
Penggunaan kapasitor dalam rangkaian :
Sebagai perata arus.
Sebagai penyimpan arus listrik.
8. Mengukur Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai tahanan /
penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (). Ukuran lainnya adalah Watt.
1 Mega Ohm (M) = 1.000 Kilo Ohm (K).
1 Kilo Ohm (K) = 1.000 Ohm ().
Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut. Resistor
terbagi menjadi :
a. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap.
b. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah.
Variable resistor ada 5 jenis yaitu :
1. Potensiometer.
2. Trimmer Potensio (Trimpot).
3. NTC (Negative Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin kecil.
4. PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar.
5. LDR (Light Dependence Resistor) : bila terkena cahaya maka hambatan akan
mengecil.
Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika :
Sebagai beban rangkaian Untuk membagi tegangan atau arus.
Misal :