Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PROFESI PENDIDIKAN

NAMA : ME TRIPENSUS H
NIM : 5133122018

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERITAS NEGERI MEDAN
1. Jelaskan perbedan antara profesi, profesional dan profesionalisme ?

Menurut Muhammad dalam Yuwono Profesi adalah pekerjaan tetap bidang tertentu
berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab, dengan tujuan
memperoleh penghasilan. Yowono yang menyatakan bahwa, Profesi adalah pengkhususan
dari pekerjaan yang cakupannya masih luas....
Profesional adalah, Pekerja yang menjalankan profesi tersebut. Sedangkan
Profesional menurut Kurniawan adalah, "Suatu kemampuan dan keterampilan seseorang
dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan masing-masing," Dari pendapat
tersebut maka saya menarik kesimpulan bahwa profesional adalah seseorang yang melakukan
pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan dan keterampilan khusus dibidang
pekerjaannya.
Menurut Dwiyanto profesionalisme yaitu, Paham atau keyakinan bahwa sikap dan
tindakan aparatur dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan selalu
didasarkan pada ilmu pengetahuan dan nilai-nilai profesi aparatur yang mengutamakan
kepentingan publik. Sedangkan profesionalisme menurut Siagian (2009:163) adalah,
Keandalan dan keahlian dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi,
waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh
pelanggan.
Berdasarkan ketiga pengertian mengenai profesi, profesional dan profesionalisme
tersebut, maka dapat dibedakan bahwa profesi adalah sebutan untuk sebuah pekerjaan yang
telah dikhususkan, profesional adalah sebutan untuk orang yang menjalankan sebuah profesi
tersebut, sendangkan profesionalisme adalah pemahaman seorang profesional dalam
menjalankan profesinya.
2. Tuliskan bunyi kode etik guruindonesia, dan berikan ulasan anda tentang bunyi kode
etik guru indonesia tersebut ?
1) Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
berjiwa Pancasila.
2) Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
3) Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4) Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar.
5) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6) Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkandan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
7) Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan Sosial.
8) Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian.
9) Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
3. Apakah guru jabatan profesional ? berikan ulasan anda sesuai dengan amatan anda
dari substansi implementasi di indonesia.

Dalam UU Guru dan Dosen (pasal 1 ayat 1) dinyatakan bahwa,


Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dalam UU guru dan dosen dinyatakan bahwa kedudukan guru merupakan jabatan
professional yang dibuktikan dengan sertifikasi sebagai wujud pengakuan akan kualifikasi
dan kompetensi. Undang-undang guru dan dosen mensyaratkan guru harus memiliki
kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogic, kepribadian, professional, dan social.
Menurut pendapat saya pelaksanaan profesi guru di Indonesia kurang bagus, karena
tidak sesuai dengan apa yang ada di kode etik guru. Bahkan ada guru yang sama sekali tidak
menuruti aturan, misalnya tidak sesuai dengan penyampaian kurikulum 2013.
4. Bagaimna pembinaan profesi guru diwilayah anda ? ( silahkan lakukan wawancara
dengan beberapa guru SMK diwilayah anda ).
Pembinaan dan pengembangan profesionalisasi guru dan staf sekolah dilakukan
berdasarkan kebutuhan institusi, kelompok, maupun individu guru dan staf sendiri. Dari
perspektif institusi, pengembangan guru dan staf dimaksudkan untuk merangsang,
memelihara, dan meningkatkan kualitas staf dalam memecahkan masalah-masalah
keorganisasian. Selanjutnya dikatakan juga bahwa pengembangan guru berdasarkan
kebutuhan institusi adalah penting, namun hal yang lebih penting adalah berdasar kebutuhan
individu guru dan staf untuk menjalani proses profesionalisasi. Karena substansi kajian dan
konteks pembelajaran selalu berkembang dan berubah menurut dimensi ruang dan waktu,
guru dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya.Profesi keguruan mempunyai tugas
utama melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan itu, jelas kiranya bahwa
profesionalisasi dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha
dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan saat ini, maka profesionalisasi guru (pendidik)
merupakan suatu keharusan, terlebih lagi apabila kita melihat kondisi objektif saat ini
berkaitan dengan berbagai hal yang ditemui dalam melaksanakan pendidikan, yaitu: (1)
perkembangan IPTEK, (2) persaingan global bagi lulusan pendidikan, (3) otonomi daerah,
dan (4) implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).Perkembangan IPTEK
yang cepat, menuntut setiap guru dihadapkan pada penguasaan hal-hal baru berkaitan dengan
materi pembelajaran atau pendukung pelaksanaan pembelajaran seperti penggunaan internet
untuk pembelajaran, program multimedia, dan lain sebagainya.Diberlakukannya pasar bebas
melalui NAFTA mengindikasikan bahwa setiap lulusan pendidikan di Indonesia akan
dipersaingkan dengan lulusan dari sekolah-sekolah yang berada di Asia. Kondisi ini semakin
memaksa guru untuk segera dan dengan cepat memiliki kualifikasi dan meningkatkannya
untuk nantinya bisa menghasilkan lulusan yang kompeten.Kebijakan otonomi daerah telah
memberikan perubahan yang mendasar terhadap berbagai sektor pemerintahan, termasuk
dalam pendidikan. Pengelolaan pendidikan secara terdesentralisasi akan semakin
mendekatkan pendidikan kepada stakeholders pendidikan di daerah dan karena itu maka guru
semakin dituntut untuk menjabarkan keinginan dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat
terhadap pendidikan melalui kompetensi yang dimilikinya. Pencanangan implementasi KTSP
menunjukkan bahwa kualifikasi profesionalisme harus benar-benar dimiliki oleh setiap guru
apabila menginginkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagaimana diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai