Anda di halaman 1dari 15

1.

fisik-kimia (iklim, kualitas udara dan


kebisingan, demografi, fisiografi,
hidro-oceanografi, ruang, lahan dan
tanah serta hidrologi).
2. biologi (flora dan fauna).
3. sosial (budaya, ekonomi,
pertahanan/keamanan)
4. kesehatan masyarakat.
Komponen Geofisik-Kimia
Komponen lingkungan yang ditelaah
adalah : Angin (arah dan kecepatan), Curah Hujan, Kualitas udara ambien,
sertaKebisingan.
Fisiografi/ Geomorfologi
Metode Pengumpulan
Data : Pengumpulan data komponen
fisiografi dan geologi perlu dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi fisiografi dan geologi tapak
proyek dan sekitarnya, sehingga
dampak yang akan ditimbulkan oleh
rencana penambangan dapat

diprakirakan. Topografi dan bentang


lahan diobservasi dari foto udara dan
pengamatan langsung ke lapangan.
Metoda Analisis Data : Analisis tiap
parameter dilakukan dengan metode
profesional judgement. Analisis data
geologi dari suatu rencana kegiatan
didapat dari data sekunder.
Hidrologi
Metoda Pengumpulan Data : Lingkup
studi komponen lingkungan hidrologi
meliputi komponen-komponen sebagai
berikut :
Air Permukaan, diukur menggunakan air
limpasan (surface run off), dengan
menilai kualitas air sungai (fisik, kimia,
dan mikrobiologi). Sedangkan
parameter lain adalah Air Tanah, dengan
mengukur kuantitas air tanah (sumur
penduduk & mata air). Selain parameter
tersebut juga digunakan parameter
Erosi dan Sedimentasi.
Metoda Analisis Data : Parameter yang
telah diukur/ diamati kemudian
dianalisis dengan metode Persamaan
matematik dari metoda studi hidrologi

menggunakan rumus USLE (Erosi) dan


rumus Rational Method (run-of).

1. Lingkungan biologis. Lingkungan


biologis adalah segala sesuatu di sekitar
manusia sebagai benda hidup.
Komponen-komponen ini adalah
komponen yang saling mempengaruhi.
Manusia, hewan, dan tumbuhan
termasuk dalam lingkungan biologis.
Makhluk hidup dibagi menjadi dua
golongan berdasarkan ukurannya yaitu
makroorganisme dan mikroorganisme.
Makhluk hidup yang mempunyai
pengaruh paling kuat adalah manusia.
Manusia memiliki pengaruh untuk
mempercepat bahkan memusnahkan
makhluk hidup yang lain. Makhluk hidup
dibagi menjadi tiga golongan
berdasarkan fungsinya yaitu produsen,
konsumer, dan dekomposer. Produsen
adalah makhluk hidup autotrof.
Konsumer adalah makhluk hidup
heterotrof. Dekomposer adalah makhluk

hidup yg menguraikan bahan organik


menjadi anorganik untuk digunakan
oleh produsen. Contohnya adalah
bakteri dan jamur
2. Lingkungan fisik.
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu
di sekitar makhluk hidup yang
merupakan benda mati. Lingkungan fisik
adalah lingkungan penunjang untuk
melengkapi lingkungan biologis. Air,
udara, cahaya matahari, tanah,
topografi, dan iklim adalah unsur-unsur
dalam lingkungan fisik. Air adalah
komponen penting dalam kehidupan.
Semua makhluk hidup membutuhkan
air. Akan tetapi, setiap makhluk hidup
berbeda-beda tentang kebutuhan air.
Udara juga sama pentingnya dengan air.
Oksigen sangat dibutuhkan oleh
manusia dan hewan sedangkan
karbondioksida dibutuhkan tumbuhan
untuk berfotosintesis. Cahaya matahari
menjadi sumber utama energi bagi
seluruh makhluk hidup di dunia ini.
Cahaya matahari akan mempengaruhi

kelembaban, suhu, dan temperatur dari


suatu daerah
2. Lingkungan sosial.
Lingkungan sosial adalah lingkungan
dimana setiap manusia
bersosialisasi dengan masyarakat.
Hal ini bisa berupa aktivitas manusia
baik dalam hubungannya dengan
lingkungan maupun hubungan antar
manusia. Ada beberapa tingkatan
dalam lingkungan sosial ini. Pertama
adalah lingkungan keluarga. Di
lingkungan ini individu diajarkan
tentang bagaimana bersikap dalam
masyarakat. Tingkatan yang kedua
adalah sekolah. Sekolah sendiri ada
juga tingkatan seperti kelas, eskul,
dan organisasi dalam sekolah
tersebut. Kemudian lingkungan
kerja. Yang terakhir adalah
lingkungan masyarakat. Kita akan
menemui ini ketika kita sudah
menikah dan tinggal di lingkungan
masyarakat. Kita bisa menerapkan
ilmu bersosialisasi yang kita
dapatkan ditingkatan sebelumnya.

II. KOMPONEN-KOMPONEN LINGKUNGAN DALAM SISTEM KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)


Unsur-unsur fundamental dalam lingkungan, yang dapat
mempengaruhi/menentukanderajat/status kesehatan manusia di dalamnya (manusia penghuni
lingkungan) FUNDAMENTAL (MENDASAR) FILOSOFIS ESENSI GENERALIS

Gambar slide 2

DKM Lingkungan Komponen-komponen Lingkungan # Komponen Air # Komponen Kehidupan #


Kompnen Material # Komponen Sisa Buangan # Komponen Tanah # Komponen Udara #
Komponen Cuaca # Komponen Suara # Komponen Cahaya

Gambar slide 3

SASARAN/FOKUS PERHATIAN TERHADAP KOMPONEN-KOMPONEN LINGKUNGAN DALAM SISTEM


KESEHATAN LINGKUNGAN Syarat Kuantitas Kebutuhan Air Syarat Kualitas dalam pemanfaatan
Air FisikBakteriologis KimiaRadioaktif 1. KOMPONEN AIR

Gambar slide 4

2. KOMPONEN KEHIDUPAN Kehidupan Mikro (Mikroorganisme) Jasad renik yang


menguntungkan (jenis dekomposer). Jasad renik yang merugikan (agent penyebab penyakit
dan parasit pada manusia Kehidupan Makro (makroorganisme) Flora ( hubungan dengan
fotosintesa dalam pross aerasi) Fauna Serangga penyebar/penular/pembawa penyakit
Binatang yang dapat menularkan penyakit pada manusia Manusia Kondisi sehat/ tidak sakit
Perilaku sehat/ tidak sehat

Gambar slide 5

3. KOMPONEN KEBENDAAN Material untuk konsumsi energi manusia penghuni lingkungan yaitu
makanan/minuman peruntukannya melalui proses fisiologis. Material untuk penunjang aktivitas
manusia penghuni lingkungan. Bahan-bahan Kosmetik Pestisida Sarana/Fasilitas Mikro
Sarana/fasilitas pada tempat pemukiman sebagai habitat manusia Makro Tempat-tempat
umum Hitel dan Tempat pelayanan kesehatan/ RSU Peralatan Mikro Peralatan rumah
tangga dalam relung manusia Makro Perusahaan- perusahaan Bengkel

Gambar slide 6

Sarana/fasilitas MikroPeralatan Mikro Sarana/fasilitas pada tempat pemukiman sebagian habitat


manusia Antara lain: Ruang tamu Ruang keluarga Kamar tidur Dapur Halaman/taman
Sarana Sanitas Sarana air bersih Kamar mandi dan (jamban) SPAL dan Pembuangan
sampah Ruang Baca Peralatan rumah tangga dalam relung manusia Antara lain: Meja kursi
tamu Meja kursi keluarga Meja kursi makan Peralatan makan Sendok Gelas Piring
Peralatan dapur

Gambar slide 7

SARANA/FASILITAS MAKRO Tempat-tempat umum (TTU) Yang dihuni: Hotel Penginapan


(losmen) Asrama Panti Asuhan Dsb. Yang tidak dihuni: Sekolah Tempat Ibadah Kantor
Rumah makan/Restoran/Bar Salon/ tempat pangkas rambut Pasar, Komplek pertokoan
Taman hiburan tempat tempat rekreasi Kolam renang Tempat pertunjukan/bioskop.

Gambar slide 8

Tempat-tempat Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Puskesmas Balai Pengobatan Apotik


Laboratorium dsb Catatan: Sarana Fasilitas Makro Tempat-tempat pelayanan Peralatan Makro

Gambar slide 9

PERALATAN MAKRO Perusahaan-perusahaan termasuk perbengkelan Pabrik Produksi


Makanan/minuman Pabrik roti Pabrik minuman botol Pabrik Bumbu masakan Pabrik mie
Pabrik sarden Industri-industri kecil makanan pada masyarakat. dsb Pabrik Produksi Non
Makanan/minuman Pabrik gelas Pabrik Sepeda Pabrik sabun Pabrik Paku Pabrik Seng
dsb

Gambar slide 10

4. KOMPONEN SISA BUANGAN (WASTE) Waste melalui proses fisiologis (kotoran manusia/tinja)
Waste tanpa melalui proses fisiologis Sampah CairSampah padat 5. KOMPONEN TANAH
Pencemaran tanah Pencemaran Derajat/kondisi sanitasi tanah

Gambar slide 11

6. KOMPONEN UDARA Pencemaran Udara Pencemaran Fisik Pencemaran Kimiawi 6.


KOMPONEN CUACA Cahaya Matahari Sumber Energi Katalis dalam fotosintesis Cahaya
Pemanas Pemusnah Jasad Renik Cahaya Penerang Alami Buatan

Gambar slide 12

8. KOMPONEN CUACA Panas, dingin, lembab, dsb. 8. KOMPONEN SUARA/AKUSTIK Nilai Ambang
Batas Pendengaran TERIMA KASIHTERIMA KASIH

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)


A. PENGERTIAN AMDAL
Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang
dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun dimasa yang akan
datang. Studi ini disamping untuk mengetahui dampak yang akan timbul, juga mencarikan jalan
keluar untuk mengatasi dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menurut PP No. 27 Tahun 1999 Pasal
1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu
rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan hidup adalah teknik untuk
menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak
dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif pencegahannya.
B. DAMPAK YANG DITIMBULKAN
Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan-kegiatan
investasi pada umumnya akan mengubah lingkungan hidup. Oleh karena itu, menjadi penting
untuk memerhatikan komponen-komponen lingkungan hidup sebelum investasi dilakukan.
Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan
fungsinya, antara lain:
1. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.
2. Sumber daya manusia.
3. Keanekaragaman hayati.
4. Kualitas udara.
5. Warisan alam dan warisan udara.
6. Kenyamanan lingkungan hidup.
7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.
Kemudian, komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan penting bagi
masyarakat disekitar suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:
1. Kepemilikan dan penguasaan lahan
2. Kesempatan kerja dan usaha
3. Taraf hidup masyarakat
4. Kesehatan masyarakat
Berikut ini dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL secara baik
dan benar adalah sebagai berikut:
1. Terhadap tanah dan kehutanan
a. Menjadi tidak subur atau tandus.
b. Berkurang jumlahnya.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai berikut hewan

dan tumbuhan yang ada disekitarnya.


e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai sumber resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat rusaknya hutan alam yang
terkena dampak dengan adanya proyek/usaha.
2. Terhadap air
a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan sehari-hari.
b. Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin mengandung zat-zat yang
berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat.
d. Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang berubah warna dan
rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi untuk
keperluan sehari-hari.
3. Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti proyek bahan
kimia.
c. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau industri makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran industri tertentu.
4. a. Akan menimbulkan berbagai penyakit terhadap karyawan dan masyarakat sekitar.
b. Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat sekitar lokasi akibat berubahnya struktur
penduduk.
c. Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat, seiring dengan perubahan perkembangan
didaerah tersebut.
Alternatif penyelesaian yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak diatas adalah sebagai
berikut:
1. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang menyebabkan
tanah menjadi berlubang.
2. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air.
b. Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar.
c. Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu.
3. Terhadap udara
a. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara bising.
b. Memasang saringan udara untuk menghindari asap dan debu.
4. Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat.
5. Terhadap masyarakat sekitar
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman.

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI AMDAL


Tujuan AMDAL adalah menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan. Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
studi AMDAL:
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha yang akan dilaksanakan
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar
dan penting.
3. Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha yang menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.
Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL:
1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dari rencana usaha.
5. Memberi informasi kepada masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha.
D. RONA LINGKUNGAN HIDUP
Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beranekaragam dalam bentuk, ukuran, tujuan,
dan sasaran. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut letak geografi, keanekaragaman
faktor lingkungan hidup, dan pengaruh manusia. Karena itu kemungkinan timbulnya dampak
lingkungan hidup pun berbeda-beda sesuai dengan rona lingkungan yang ada.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah:
1. Wilayah studi rencana usaha.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai SDA yang ada di wilayah studi rencana usaha.
Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang bisa dipilih untuk ditelaah sesuai
hasil pelingkupan dalam KA-AMDAL:
Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah diantaranya:
1. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu, kelembaban curah hujan dan jumlah air hujan,
keadaan angin, serta intensitas radiasi matahari.
b. Data periodik bencana, seperti sering terjadi angin ribut, banjir bandang diwilayah studi
rencana usaha.
c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili wilayah studi
tersebut.
d. Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum maupun pada kondisi
cuaca buruk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana usaha.
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya.
2. Fisiografis
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas tanah.
c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan secara geologis.

3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa.
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.
c. Kadar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.
d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah.
e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah.
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan sehari-hari dan industri.
g. Kualitas fisik kimia dam mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter kualitas air yang
terkait dengan limbah yang akan keluar.
4. Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti:
a. Pasang surut
b. Arus dan gelombang
c. Morfologi pantai
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah penelitian.
5. Ruang, lahan, dan tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha yang
diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan dimasa datang.
b. Rencana tata guna tanah dan SDA lainnya yang secara resmi atau belum resmi disusun oleh
pemerintah setempat.
c. Kemungkinan adanya konflik yang timbul antara rencana tata guna tanah dan SDA lainnya
yang sekarang berlaku dengan adanya pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana usaha.
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada diwilayah
studi rencana usaha.
Bilologi
Komponen biologi yang penting untuk ditelaah diantaranya:
1. Flora
a. Peta zona biogeoklimati dari vegetasi yang berada diwilayah studi rencana usaha.
b. Jenis-jenis dan keunikan vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang-undang yang berada
dalam wilayah studi rencana usaha.
2. Fauna
a. Taksiran kelimpahan fauna dan habitatnya yang dilindungi undang-undang dalam wilayah studi
rencana usaha.
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertebrata yang dianggap penting
karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan atau sumber hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting diatas termasuk cara perkembangbiakan dan cara memelihara
anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.
Sosial
Komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya:
1. Demografi
a. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, dan
agama.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan (tingkat kelahiran dan kematian bayi).
d. Tenaga kerja.

2. Ekonomi
a. Ekonomi rumah tangga.
b. Ekonomi sumber daya alam.
c. Perekonomian lokal dan regional.
3. Budaya
a. Kebudayaan.
b. Proses sosial.
c. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat dibidang ekonomi.
d. Warisan budaya.
e. Pelapisan soasial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan kekuasaan.
f. Kekuasaan dan kewenangan.
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha.
h. Adaptasi ekologis.
4. Kesehatan masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit.
d. Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko.
e. Sumber daya kesehatan.
f. Kondisi sanitasi lingkungan.
g. Status gizi masyarakat.
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.
E. PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING
Dampak besar dan terpenting dalam studi AMDAL menurut pedoman penyusunan AMDAL
hendaknya dimuat hal-hal sebagai berikut:
1. Prakiraan secara dampak usaha pada saat prakonstruksi, konstruksi operasi, dan
pascaoperasi terhadap lingkungan hidup.
2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup bagi masyarakat diwilayah studi rencana
usaha dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman penentuan dampak.
3. Dalam melakukan telaah butir 1 & 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat langsung dan
tidak langsung.
4. Mengingat usaha atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif usaha maka
telaahan dilakukan untuk masing-masing alternatif.
5. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan metode-metode formal
secara sistematis.
F. EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING
Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak dari rencana usaha selanjutnya menjadi
masukan bagi instansi yang bertanggungjawab untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup
dari rencana usaha sebagaimana dimaksud dalam PP No. 27 Tahun 1999.
1. Telaahan terhadap dampak besar dan penting
a. Yang dimaksud dengan evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah telaah secara totalitas
terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup.
b. Telaahan secara holistis dengan menggunakan metode-metode evaluasi yang lazim dan
sesuai dengan kaidah metode evaluasi dampak penting dalam AMDAL sesuai keperluannya.

c. Dampak-dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai dampakdampak besar dan penting yang harus dikelola.
2. Telaahan sebagai dasar pengelolaan
a. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha kegiatan dan rona lingkungan hidup
dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul.
b. Ciri dampak penting juga perlu dikemukakan dengan jelas.
c. Identifikasi kesenjangan antara perubahan yang diinginkan dan perubahan yang mungkin
terjadi akibat kegiatan pembangunan.
d. Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak penting pembangunan.
e. Analisis bencana alam dan analisis resiko bila rencana usaha berasa dalam daerah bencana
alam atau dekat sumber bencana alam.
G. RUANG LINGKUP STUDI DAN METODE ANALISIS DATA
Ruang lingkup studi meliputi dampak besar dan penting yang ditelaah, yakni:
1. Rencana usaha penyebab dampak terutama komponen langsung yang berkaitan dengan
dampak yang ditimbulkannya.
2. Kondisi rona lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan.
3. Jenis-jenis kegiatan yang ada disekitar rencana lokasi beserta dampak yang ditimbulkannya.
4. Aspek pada butir 1,2,3,4 mengacu pada hasil pelingkupan yang tertuang dalam dokumen
kerangka acuan untuk AMDAL.
Penjelasan ini agar dilengkapi dengan peta yang menggambarkan lokasi rencana usaha beserta
kegiatan-kegiatan yang berada disekitarnya.
Identitas Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL
1. Pemrakarsa:
a. Nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan sebagai pemrakarsa rencana usaha dan
penanggungjawab pelaksanaan rencana usaha.
2. Penyusun AMDAL:
a. Nama dan alamat lengkap lembaga/perusahaan disertai dengan kualifikasi dan rujukannya
dan penanggungjawab penyusun AMDAL.
Wilayah Studi
Lingkup wilayah studi mencakup pada penetapan wilayah studi yang digariskan dalam kerangka
acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan dilapangan. Batas wilayah studi AMDAL digambar
pada peta dengan skala yang memadai.
Pelingkupan Wilayah Studi
Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi wilayah studi AMDAL sesuai
hasil pelingkupan dampak besar dan penting. Lingkup wilayah studi AMDAL ditetapkan
berdasarkan pertimbangan batas-batas ruang, sebagai berikut:
1. Batas Proyek
Yakni ruang dimana suatu rencana usaha melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi, dan
operasi.
2. Batas Ekologis
Yakni ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha menurut media transportasi limbah,
termasuk ruang disekitar rencana usaha yang secara ekologis memberi dampak terhadap

aktivitas usaha.
3. Batas Sosial
Yakni ruang disekitar rencana usaha yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi
sosial yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha.
4. Batas Administratif
Yakni ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial
budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Batas Ruang Lingkup Studi AMDAL
Yakni ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah diatas, namun penentuannya
disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data.
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Perlunya dilakukan metode pengumpulan dan analisis data yang ilmiah dengan pertimbangan
mengingat studi AMDAL merupakan telaahan mendalam atas dampak besar dan penting usaha
dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup.
1. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer maupun sekunder yang dapat dipercaya
yang diperoleh melalui metode atau alat yang bersifat sahih.
2. Metode pengumpulan data, metode analisis atau alat yang digunakan, serta lokasi
pengumpulan data berbagai komponen lingkungan hidup yang diteliti.
3. Pengumpulan data dan informasi untuk demografi sosial ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan dan kesehatan masyarakat menggunakan kombinasi dari tiga atau lebih metode
agar diperoleh data yang realibitasnya tinggi.
H. SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL
AMDAL perlu disusun secara sistematis, sehingga dapat:
1. Langsung mengemukakan masukan penting yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan
rencana usaha.
2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk masyarakat.
3. Memuat uraian singkat tentang rencana usaha dan dampaknya serta kesenjangan data
informasi yang dihadapi selama menyusun AMDAL.
I. KEGUNAAN DAN KEPERLUAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Kegunaan dan keperluan mengapa rencana usaha harus dilakukan ditinjau dari segi kepentingan
pemrakarsa maupun segi menunjang program pembangunan.
1. Penentuan batas lahan yang langsung akan digunakan oleh rencana usaha harus dinyatakan
dengan peta berskala memadai.
2. Hubungan antara lokasi rencana usaha dengan jarak dan tersedianya SDA hayati dan non
hayati.
3. Alternatif usaha berdasarkan hasil studi kelayakan.
4. Tata letak usaha dilengkapi dengan peta berskala memadai yang memuat informasi tentang
letak bangunan dan struktur lainnya yang akan dibangun.
5. Tahap pelaksanaan.
a. Tahap prakonstruksi/persiapan
b. Tahap konstruksi
c. Tahap operasi
d. Tahap pasca operasi

Anda mungkin juga menyukai