MAKALAH
OLEH :
PRODI BIOLOGI
H - H1 / KELOMPOK 3
KHUSNULWATI MUKRAMIIN
(140342606601)
MITA LARASATI
(140342601011)
RIKA ARDILLA
(140342605435)
(140342604027)
SEPTEMBER 2014
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengenalan alat laboratorium sangatlah penting untuk praktikan. Setiap
melaksanakan praktikum, kita akan menjumpai alat-alat yang kita gunakan dalam
praktikum. Namun, terkadang kita tidak mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut.
Laboratorium yang ada di Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
ditetapkan untuk mendukung aktivitas penelitian, proses belajar dan mengajar
khususnya praktikum di laboratorium dan pelayanan jasa kepada stakeholder di
berbagai bidang kajian. Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja praktek di
laboratorium dan lapangan adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja/praktek yang aman, sehat dan atau bebas dari kecelakaan kerja serta penyakit
akibat kerja/praktek. Untuk itu, pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan
untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian.
Untuk itu, kita harus mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang akan
digunakan untuk melakukan percobaan dan guna memperlancar pemakaian pada
praktikum-praktikum mendatang.
Di sisi lain, tata cara pemeliharaan alat-alat juga perlu diperhatikan agar dapat
bertahan lama, berfungsi dengan baik atau tidak membahayakan saat melakukan
praktikum. Masing-masing alat laboratorium
yang terdiri atas bahan gelas, porselen, plastik, logam, optik dan elektrik
memiliki karakteristik yang berbeda sehingga pemeliharaan dan penataannyapun juga
berbeda.
Untuk memberikan wawasan akan alat - alat laboratorium pada mahasiswa,
maka melalui makalah ini akan dijelaskan jenis, fungsi, prinsip kerja dan cara
pemeliharaan alat-alat laboratorium tersebut. Khususnya yang berbahan dasar gelas,
porselen, plastik dan logam.
1.2 TUJUAN
Tujuan pengenalan jenis, fungsi, prinsip kerja serta pemeliharaan alat alat
laboratorium antara lain :
1. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja masing-masing alat laboratorium.
2. Mengetahui cara pemeliharaan alat-alat laboratorium yang baik dan benar.
3. Memahami pentingnya pengetahuan tentang alat-alat laboratorium untuk
menjamin keselamatan kerja atau praktikum.
2. PEMBAHASAN
BAB I
PENGENALAN ALAT ALAT LABORATORIUM
2.1.1
soda lime,
Soda Lime : dapat dipanasi pada api Bunsen tanpa menjadi kusam, tahan
3.
5.
7.
2.
8.
9.
11.
13.
15.
17.
10.
12.
14.
16
18.
19.
21.
23.
25.
27.
tetes, kapasitas :
30 ml
60 ml
125 ml
Fungsi : menyimpan senyawa pereaksi
atau pewarna dan meneteskan ke
obyek.
BURET BURETTE dengan kran,
lubang lurus, dengan kapasitas :
5 x 0,1 ml
10 x 0,02 ml
10 x 0,1 ml
Fungsi : untuk titrasi.
20.
22.
26.
24.
28.
29.
31.
33.
35.
LABU ERLENMEYER
36.
ERLENMEYER FLASK gelas
Pyrex bentuk kerucut dengan mulut
lebar, dengan berskala dua atau lebih,
kapasitas: 50, 100, 250, 500, 1000, dan
2000 ml.
Fungsi : untuk menyimpan,
LABU DISTILASI
DISTILLATION FLASK, gelas
Pyrex, dasar bulat.
Kapasitas : 100, 250, 500, dan 1000
ml.
Fungsi : sebagai bagian perangkat alat
penyuling.
LABU ERLENMEYER
ERLENMEYER FLASK gelas
Pyrex, bentuk kerucut dengan mulut
sempit, dengan berskala dua atau
lebih, kapasitas: 5, 10, 25, 50, 100,
150, 250, 500, 1000, dan 2000 ml.
Fungsi : untuk menyimpan,
memanaskan atau mencampur
senyawa kimia, dan unit skala tidak
terlalu teliti tetapi cukup memadai
untuk penggunaan yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi.
LABU FILTRASI FILTRATION
FLASK gelas Pyrex, dasar bulat.
Kapasitas: 100, 250, 500, dan 1000
ml.
Fungsi : untuk proses penyaringan
digabung dengan corong penyaring
Buchner, dan dihubungkan dengan
37.
39.
41.
43.
45.
47.
49.
pompa hisap.
38.
40.
42.
44.
46.
48.
50.
PIPET-PIPETTE
Berskala, berkode warna, kapasitas : 1
x 0,01 ml, 2 x 0.02 ml, 5 x 0.05 ml,
10 x 0.1 ml, 25 x 0.2 ml.
Fungsi : untuk mengambil dan
memindahkan zat cair dengan volume
tertentu.
TABUNG SETRIFUGALCENTRIFUGE TUBE
Bentuk kerucut, kapasitas 15 ml,
bahan gelas borosilikat dengan bibir,
ukuran 111 x 17 mm. Fungsi :
digunakan sebagai tempat bahan yang
akan diendapkan dengan sentrifugal.
TABUNG REAKSI-TEST TUBE
51.
52.
53.
54.
55.
TERMOMETER-THERMOMETER
Skala derajat celcius, air raksa, berisi
gas, untuk suhu rendah, panjang 300
mm, diameter 7 mm, ukuran skala :
-40+40x0,5 C
-80+30x1 C
-120+30x1 C
Fungsi : mengukur suhu suatu
senyawa kimia (cair) atau suh ruang
inkubator.
56.
2.1.2
1.
3.
4.
KRUSIBEL PENYARING
CRUCIBLE FILTER, porselen,
kapasitas 25 ml, ukuran 35 x 40 mm
(dia.atas x tinggi), dengan dasar
berlubang-lubang.
Fungsi : untuk filtrasi dari endapan
halus (fine precipitates) yang
memerlukan pemanasan (dalam
tungku/furnace)
6.
MANGKUK PORSELEN
PORCELAIN BASIN mangkuk
penguap, dasar bulat, bentuk dangkal,
dengan bibir tuang, ukuran :
kapasitas
dia x kedalaman
(ml)
(mm)
8.
MANGKUK PORSELEN
PORCELAIN BASIN mangkuk
penguap, dasar rata, bentuk dangkal,
dengan bibir tuang, ukuran :
kapasitas
dia x
kedalaman
(ml)
(mm)
20
60 x 14
45
80 x 20
60
90 x 22
100
100 x 25
160
105 x 30
220
120 x 32
260
130 x 30
520
160 x 40
Fungsi : untuk proses penguapan
larutan
MANGKUK PORSELEN
PORCELAIN BASIN mangkuk
penguap, dasar bulat, bentuk dalam,
dengan bibir tuang, ukuran :
kapasitas
dia x
kedalaman
5.
7.
9.
35
60 x 25
50
70 x 28
75
80 x 30
95
85 x 35
170
105 x 40
285
120 x 48
420
150 x 45
580
160 x 45
1000
200 x 55
2000
255 x 75
Fungsi ; untuk proses penguapan
larutan
PELAT TETES PLATE
Porselen dengan 12 cekungan dan
ukuran 115 x 85 mm. bahan
styrene/polystyrene dengan 12
cekungan dan ukuran 115 x 95 mm.
Fungsi: untuk menguji bahan dengan
pereaksi.
2.1.3
1.
1.
(ml)
(mm)
10
60 x 14
50
80 x 20
150
90 x 22
250
100 x 25
350
105 x 30
700
120 x 32
900
130 x 30
Fungsi : untuk proses penguapan
larutan
KASA-GAUZE
2.
KLEM-CLAMP
KLEM-CLAMP
Untuk memegang dua buah buret.
KLEM-CLAMP
KLEM-BOSSHEAD
Besi cor dengan sekrup kuningan,
celah bentuk V dapat menjepit
batang statif sampai diameter 16 mm.
Fungsi : untuk menjepit ring atau
klem dan menjepitkan pada batang
statif.
6.
PEMBAKAR BUNSEN-BUNSEN
BURNER
Untuk bahan bakar LPG, tinggi 125
mm.
Fungsi : sebagai alat pembakar.
PENJEPIT TABUNG REAKSITEST TUBE HOLDER
Dengan pegas baja, dapat menjepit
tabung reaksi sampai diameter 30
mm.
Fungsi : sebagai alat penjepit tabung
reaksi.
7.
8.
RING-RING
Batang besi dengan diameter batang
8 mm, ukuran :
9.
RING-RING
Bahan besi dengan diameter batang 8
mm, ada bagian klem (bosshead) yang
dapat menjepit batang dengan
diameter dari 8 sampai 12,5 mm,
ukuran diameter-dalam ring : 50, 75,
100, dan 130 mm.
Fungsi : tempat meletakkan corong
atau labu pisah dan dipasang pada
batang statif.
10.
SEGITIGA-TRIANGEL
Kawat besi dengan pipa tanah liat
(clay) ukuran sisi : 39, 50, 63, dan 76
mm.
Fungsi : sebagai dasar pemanas yang
diletakkan diatas kaki tiga.
11.
12.
17.
16.
TANG KRUSIBLE-CRUCIBLE
TONG
18.
TANG KRUSIBLE-CRUCIBLE
TONG
BAB II
PEMELIHARAAN ALAT ALAT LABORATORIUM
2.2.1
Pemeliharaan Alat
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh
dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan
kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia
yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak
berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta
kemungkinan terjadinya ledakan.
3. Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan: alat memuai atau
mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi
alat elektronika.
4. Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang
besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat/
bahan.
5. Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari cahaya
matahari secara langsung. Alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya
Dengan
pemeliharaan
dan
penyimpanan
alat
yang
baik
dapat
2.2.4
siap untuk segera dipakai. Jika pipet dan buret tidak sering dipakai hendaknya
penyimpanannya ditempat yang tertutup sehingga debu tidak melekat padanya.
Pada saat melalukan percobaan di mana siswa diharuskan mengambil sendiri,
biasanya, pipet dapat diletakkan pada meja murid dimana percobaan akan
dilakukan.
Gabus dan tutup karet dapat disimpan dalam laci atau ditempatkan dalam
kotak-kotak. Sebaiknya ukuran yang sama dimasukkan dalam satu kotak, juga
jangan dicampurkan antara tutup karet yang berlubang dan yang tidak berlubang.
Gabus-gabus yang telah dipakai hendaknya di simpan pada tempat tersendiri,
karena gabus-gabus ini masih dapat dipergunakan.
Alat-alat yang mahal harganya, seperti mikroskop hendaknya disimpan pada
tempat yang aman dan terkunci. Mikroskop harus disimpan dalam suasana yang
kering, karena kalau disimpan pada tempat yang lembab. lensanya akan cepat
rusak. Oleh sebab itu mikroskop biasanya disimpan pada kotaknya dan diberi zat
penyerap uap air (silika gel), atau dengan memasang lampu pemanas.
Alat-alat lain seperti alat tulis menulis alat perkakas (obeng. tang dan
sebagainya) hendaknya disimpan dalam ruang persiapan.
Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi pada pemeliharaan pelaratan, antara
lain pemeliharaan alat-alat gelas, plastik dan porselen antara lain sebagai berikut :
1. Alat gelas dibersihkan dengan sabun deterjen dengan menggunakan sikat yang
sesuai. Misalnya buret dengan menggunakan sikat yang panjang.
2. Khusus untuk alat terbuat dari plastik gunakan spons agar plastik tidak
tergores.
3. Alat gelas yang telah bersih dapat diketahui bila seluruh alat menjadi basah,
membentuk semacam lapisan film yang tipis. Bila alat tersebut belum bersih
akan tampak kumpulan air (titik-titik air) pada permukaan alat.
4. Minyak atau kerak yang tertnggal pada gelas dapat dibesihkan dengan
merendam gelas selama semalam pada larutan pembersih :
Asam sulfat (pekat) . 1 bagian
Kalium dikromat (3% aq) .. 9 bagian
Setelah gelas direndam kemudian dicuci dengan air mengalir (air keran atau
aquades).
5. Alat gelas yang telah bersih perlu dikeringkan terlebih dahulu pada rak
pengering sebelum disimpan.
6. Alat-alat logam dapat dicuci dengan sabun detergen dan kemudian
dikeringkan sebelum disimpan.
materi ini berfungsi untuk menjaga kondisi alat-alat laboratorium agar saat digunakan
dalam praktikum tidak menyebabkan kecelakaan kerja.
3.2 SARAN
Dengan banyaknya kegiatan praktikum di laboratorium disarankan mahasiswa
dapat mengetahui terlebih dahulu fungsi dan prnsip kerja alat-alat laboratorium serta
lebih memahami tata cara penyimpanan dan pemeliharaan alat-alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mahode, A. A., 2011, Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium Kesehatan (Manual of
Basic Tecniques for A Health Laboratory), ed. 2, Terjemahan Chairlan dan Estu
Lestari, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pengelolaan Laboratorium, (http://yusufaffandi11.wordpress.com/2014/03/17/pengelolaanlaboratorium/)
Perawatan Alat Laboratorium, (http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._
BIOLOGI/196305011988031RIANDI/Bahan_Kuliah/Pengelolaan_Laboratoriu
m.pdf)