Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Sintesis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sintesis dalam bidang ilmu Biologi adalah
reaksi kimia antara dua atau lebih zat membentuk zat baru. Sintesis juga dapat di artikan
sebagai proses pembentukan suatu molekul yang lebih besar dari molekul yang lebih kecil.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa sintesis adalah proses pembentukan dua atau lebih zat
maupun molekul menjadi suatu zat atau molekul naru melalui reaksi kimia tertentu.

2.Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap
transkripsi dan tahap translasi.
1. Transkripsi
Pada tahap ini terjadi di dalam nukleus. DNA double heliks yang terdiri dari 2 sisi,
misal yang sisi bawah adalah DNA sense (pencetak/cetakan) sedangkan sisi atas
adalah DNA non sense (bukan cetakan). Pertama, enzim polimerase akan masuk
diantara double heliks dan menempel pada sisi DNA sense. Enzim polimerase akan
mencetak/ mengkopi kode genetik DNA seperti yang ada pada DNA non sense
dengan jalan DNA sense sebagai cetakan. Proses pencetakan ini dimulai dari start
kodon pada mRNA yaitu AUG lalu proses pengkopian ini berakhir pada stop kodon
yaitu UAG, UAA,atau UGA. Proses transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari
nukleus.
2. Translasi
Setelah mRNA keluar dari nukleus ke sitoplasma yang membawa kode genetik akan
menempel pada ribosom sub unit kecil. Setelah itu tRNA yang tersebar di sitoplasma
akan menghampiri mRNA dengan membawa pasangan yang sesuai dengan kode
genetik mRNA. setelah itu ribosom sub unit besar akan menghampiri ribosom sub
unit kecil sehingga tRNA berada pada site P lalu pada site A akan ada tRNA lain yang
membawa kode genetik yang sesuai dengan mRNA sehingga berjajaran. Setelah itu
asam amino yang dibawa oleh masing-masing tRNA akan berikatan membentuk
rantai polipeptida dan begitu terus menerus tRNA di site A bergeser ke site P dan
datang lagi tRNA lain di site A asam amino berikatan lagi hingga ujung mRNA maka
selesailah proses tanslasi sehingga terbentuk asam amino atau polipeptida.
METABOLISME

1.Pengertian Metabolisme
Menurut kamus, arti kata metabolisme adalah perubahan. Ada beberapa definisi metabolisme
di antaranya, (1) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organism, termasuk yang
terjadi di tingkat selular, (2) proses penyusunan dan pembongkaran zat-zat dalam tubuh
organisme, (3) suatu proses pembentukan dan penguraian zat di dalam tubuh organisme untuk
kelangsungan hidupnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metabolisme adalah proses

pembentukan dan pembongkaran zat-zat pada sel hidup di dalam tubuh suatu organisme yang
di mulai dari tingkat selular hingga sistem organ untuk kelangsungan hidupnya.

2.Macam-macam Metabolisme
Menurut arah lintasan reaksi kimia, metabolisme dapat dibagi menjadi dua macam yakni
katabolisme dan anabolisme.

2.1. Katabolisme
Katabolisme adalah proses penguraian atau pemecahan molekul senyawa kompleks (organik)
menjadi molekul senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. Contoh dari
katabolisme adalah respirasi sel, respirasi aerob, dan respirasi anaerob.

2.1.1.

Respirasi Sel

Katabolisme respirasi sel merupakan metabolisme yang menghasilkan energi dari molekulmolekul karbon penghasil energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Karbohidrat akan di
rubah menjadi glukosa, lemak menjadi asam lemak dan gliserol, dan protein akan di rubah
menjadi asam amino, dimana disamping terjadi perubahan menjadi molekul yang lebih
sederhana, perubahan tersebut juga akan menghasilkan energi.

2.1.2.

Respirasi Aerob

Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Respirasi aerob
berlangsung melalui empat tahap, yakni:
1. Glikolisis, ciri-cirinya:

berlangsung di sitoplasma,

berlangsung secara anaerob,

mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat,

dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa.

1. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat, ciri-cirinya:

berlangsung pada matriks mitokondria,

mengubah asam piruvat menjadi Asetil Koenzim A,

dihasilkan 1 NADH dan CO2 untuk setiap pengubahan molekul asam piruvat menjadi
Asetil Koenzim A.

1. Siklus Krebs, ciri-cirinya:

berlangsung pada matriks mitokondria,

mengubah Asetil Koenzim A menjadi CO2,

untuk tiap molekul senyawa Asetil Koenzim A dihasilkan 1 ATP, 1 FADH, dan 3
NADH.

1. Rantai Transpor Elektron, ciri-cirinya:

NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen,

melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan pada proses
glikolisis. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan siklus krebs dilepaskan ke
oksigen (sebagai senyawa penerima hidrogen terakhir), untuk membentuk H2O
dengan melepaskan energi secara bertahap,

Satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH akan
menghasilkan 2 ATP, sehingga hasil keseluruhan proses respirasi aerob ini menghasilkan 38
molekul ATP, 6 molekul H2O, dan 6 molekul CO2.

2.1.3.

Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima
elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa
sebagai substrat. Respirasi anaerob disebut juga fermentasi. Respirasi anaerob (fermentasi)
melalui beberapa tahap:

glikolisis,

pembentukkan alhokol (fermentasi alkohol) atau pembentukkan asam laktat


(fermentasi asam laktat). Contoh organisme yang melakukan fermentasi alkohol
adalah ragi. Reaksi fermentasi adalah:

C6H12O6 (glukosa) 2 CH3-CH2-OH (etanol) + 2 CO2 + Energi

contoh organisme yang melakukan fermentasi asam susu adalah bakteri asam susu
yang menyebabkan asamnya susu.

2.2. Anabolisme
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik
sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi
dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan
tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa
kompleks yang terbentuk.

Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan


anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

2.2.1.

Fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang
dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,
karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Dua proses
fotosintesis yang terjadi pada kloroplas, yakni:
1. Reaksi Terang, cirri-cirinya:

memerlukan cahaya

terjadi pada tilakoid (grana) kloroplas,

terjadi proses fotolisis air sehingga dihasilkan oksigen. Jadi, oksigen dihasilkan dari
H2O,

1. Reaksi Gelap

terjadi pada stroma kloroplas,

reaksi yang dapat (bukan harus) berlangsung dalam gelap karena enzim-enzim untuk
fiksasi CO2 pada stroma kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan ATP
dan NADPH yang dihasilkan dari reaksi terang,

menggunakan daur Calvin (daur reduksi karbon, daur C-3) yang terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu:

1. karboksilasi adalah penambahan CO2 ke RuBp (Ribulosa Bi Pospat) membentuk dua


molekul APG (Asam Pospo Gliserat) dengan bantuan enzim karboksilase,
2. reduksi adalah perubahan gugus karboksil dalam APG menjadi gugus aldehid dalam
PGAL (Pospo Gliserat Aldehid),
3. regenerasi adalah pembentukkan kembali RuBp yang diperlukan untuk bereaksi
dengan CO2 yang berdifusi ke dalam daun melalui stomata.
Reaksi fotosintesis keseluruhan adalah:
6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya fotosintesis:
1. Cahaya
Cahaya mempengaruhi laju fotosintesis yang bergantung pada intensitas cahaya, lamanya
penyinaran cahaya, dan fotooksidasi.

1. Karbon dioksida (CO2)


Secara alamiah, terdapat 0,03% kandungan CO2 pada udara yang diantaranya di hasilkan oleh
respirasi makhluk hidup, ekskresi, gas sisa pembakaran, gas dari gunung berapi dan gas
alamiah.
1. Air (H2O)
Air merupakan bahan baku fotosintesis yang ke dua setelah CO2. Defisiensi air menyebabkan
layu pada daun, stomata menutup, luas daun berkurang, penyerapan CO2 mengecil, dan
fotosintesis terhambat.
1. Mineral
Mn dan Mg merupakan kofaktor fotosintesis untuk biosintesis klorofil. Mg sebagai cincin
pirol yang mengikat atom nitrogen yang berfungsi sebagai pembentuk struktur klorofil.

2.2.2.

Kemosintesis

Kemosintesis adalah asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia dan
tidak diperlukan klorofil. Kemosintesis umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya
bakteri. Organisme tersebut disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan
mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul akan digunakan untuk
asimilasi karbon. Contoh mikroorganisme yang melakukan kemosintesis:

bakteri nitrit: Nitrosomonas, Nitrosococcus

bakteri nitrat: Nitrobacter

bakteri belerang: Thiobacillus, Begiatoa

Anda mungkin juga menyukai