Pada umunya dalam usaha pencegahan kecelakaan tidak asing lagi dengan
teori Domino atau yang biasa disebut tahapan Domino, teori Domino ini
dipakai dalam menggambarkan proses terjadinya kecelakaan, pencegahan
kecelakaan dan loss control.
1.
2.
3.
4.
5.
Kurangnya pengetahuan
Kurangnya terampil
Penyalahgunaan wewenang
Penyebab dasar merupakan asal mula dari tindakan dan kondisi yang tidak standar
Dari definisi diatas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa kecelakaan dapat terjadi bila
timbul keadaan tidak aman dan atau tindakan tidak aman, kedua penyebab utama terjadinya
kecelakaan ini muncul (exist ) antara lain karena sikap dan perilaku karyawan yang
bersangkutan yaitu :
1. Tidak tahu (adanya bahaya) : karena tidak pernah diberitahu oleh pimpinan tentang bahaya dan
resiko ditempat kerjanya sehingga tidak tanggap terhadap bahaya dan juga tidak mempunyai
ketrampilan menghindari bahaya tersebut.
2. Tidak mau tahu (adanya ancaman bahaya) : karena tidak mempunyai perhatian pada K-3
sehingga berperilaku sembrono mungkin juga karena lemahnya pengawasan.
3. Tidak mampu (menghadapi bahaya) : karena tidak pernah dilatih K-3 sehingga tidak
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dengan cara aman dan selamat.
Ketiga hal tersebut diatas merupakan tindakan tidak aman seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya antara lain dapat diakibatkan karena latar belakang kehidupan
keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis dan penuh gejolak.
Berikut beberapa contoh dari tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman :
Contoh tindakan tidak aman :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ugal ugalan
10.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lingkungan berbahaya / beracun minsalnya gas, debu, uap yang mengandung gas.
7.
8.
Bahaya radiasi
9.
10.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Akibat dari kecelakaan adalah kerugian yang dapat berupa cidera yang menimpa karyawan
bahkan kematian, kerusakan harta benda atau kerugian proses operasi.
Jenis dan derajat kerugian sebagian tergantung pada hal-hal yang kebetulan dan sebagian
tergantung pada tindakan yang dilakukan untuk memperkecil kerugian.
Tindakan untuk memperkecil kerugian pada tahapan rangkaian ini mencakup pertolongan
pertama dan perawatan yang tepat dan benar, pemadaman yang cepat dan efektip, perbaikan
peralatan yang tepat, pelaksanaan tindakan emergensi yang terencana dan regabilitasi
karyawan yang efektif.
Tidak ada yang lebih penting atau lebih tragis dari pada kerugian yang menyangkut aspek
kemanusiaan seperti, sakit, kehilangan anggota badan atau anggota badan tidak dapat
berfungsi, sakit karena pekerjaan, kematian dll. Cara yang paling baik untuk memperkecil
kerugian tersebut ialah melihat aspek kemanusiaan dan aspek ekonomi untuk mendorong
pengendalian kecelakaan yang mengakibatkan kerugian.