ELEKTRONIK I
Modul Praktikum
Nama
NPM
Rekan Kerja
Kelompok
Hari
Tanggal
Modul ke
Ko-PJ
:
:
:
:
:
:
Sulkhan Arrosyid
Asisten Lab.
TUJUAN
Menghitung frekuensi dan duty cycle dari sebuah pewaktu astable 555
Menghitung lebar pulsa dari pewaktu monostable 5555
Menguji sinyal keluaran dari voltage-controllrd oscillator
Membuat sebuah generator pulsa detak menggunakan sebuah pewaktu 555
TEORI DASAR
IC timer 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai
timer dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R.
Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh
Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555. 555 mendapatkan namanya
dari tiga resistor 5 k yang digunakan pada sirkuit awal. IC ini biasanya
menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode dan 15 resistor dalam sekeping
semikonduktor silikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pin.
1. RS Flip-flop
RS Flip-flop mempunyai dua masukan data, S dan R. Untuk
menyimpan suatu bit tinggi, Anda membutuhkan S tinggi; untuk
menyimpan bit rendah, Anda membutuhkan R tinggi. Membangkitkan dua
buah sinyal untuk mendrive flip-flop merupakan suatu kerugian dalam
berbagai penerapan. Tabel dibawah merupakan keringkasan suatu
kemungkinan-kemungkinan masukan/keluaran bagi flip-flop RS. Kondisi
masukan yang pertama adalah RS = 00. Ini berarti tidak diterapkan pemicu.
Dalam hal ini keluaran Q mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya.
Konsep RS Flip-Flop :
1. R dan S keduanya rendah berarti keluaran Q tetap berada pada keadaan
terakhirnya secara tak terbatas akibat adanya aksi penggrendelan internal.
2. Masukan S yang tinggi mengeset keluaran Q ke 1, kecuali jika keluaran
ini memang telah berada pada keadaan tinggi. Dalam hal ini keluaran tidak
berubah, walaupun masukan S kembali ke keadaan rendah.
3. Masukan R yang tinggi mereset keluaran Q ke 0, kecuali jika keluaran
ini memang telah rendah. Keluaran Q selanjutnya tetap pada keadaan
rendah, walaupun masukan R kembali ke keadaan rendah.
4. Memberikan R dan S keduanya tinggi pada saat yang sama adalah
terlarang karena merupakan pertentangan (Kondisi ini mengakibatkan
masalah pacu, yang akan dibahas kemudian.
2. Multivibrator
Dalam sistim digital, pewaktuan adalah hal yang sangat
diperhatikan. Multivibrator adalah rangkaian yang dapat menghasilkan
sinyal kontinyu, yang digunakan sebagai pewaktu dari rangkaianrangkaian digital sekuensial. Dengan input clock yang dihasilkan oleh
sebuah multivibrator,rangkaianseperti counter, shift register maupun
memory dapat menjalankan fungsinya dengan benar.
Berdasarkanbentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macam
multivibrator :
Multivibrator
bistable:
di
trigger
oleh
sebuah
sumber
dari
luar
Multivibrator
monostable:
disebut
juga
multivibrator
one-shoot,
Gambar 6.4. Bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian gambar 6.3
Dimana :
Sedangkan
Sesuai dengan gambar bentuk gelombang di atas, nilai tw (yaitu peregangan pulsa
keluaran Multivibrator Monostable) adalah :
Menghitung lebar pulsa untuk nilai R seperti pada tabel 6.2. Mencatat
hasil W
Menghubungkan rangkaian seperti pada gambar 6.9 dengan R 33 k
VCC
8
5V
U2
R2
10k
VCC
V1
4
6
OUT
555
15 Vpk
1kHz
0
R3
1k
741
R1
10k
C1
10nF
C2
10nF
W (cal)
33
47
68
Sawtooth Generator
Menghitung harga arus pada gambar 6.10 untuk nilai R yang
lain seperti pada tabel 6.3. Mencatat hasilnya
Menghitung kemiringan pada tegangan kapasitor dalam
W (meas)
5V
U2
V1
R4
4.7k
VCC
4
OUT
R5
47k
Q1
2N3906G
555
15 Vpk
1kHz
0
R3
1k
741
R1
10k
C2
10nF
R8
22k
1
C1
10nF
I (cal), mA
S (cal), V/ms
S (meas), V/ms
Astable operation
Sawtooth generator
Monostable operation
Referensi
Modul Elektronika 2
Maini, Anil K. Digital Electronics Principles, Devices and Application. 2007 John
Wiley & Sons
http://prima.lecturer.pens.ac.id/ElkaDigit2/Modul4.pdf
http://elektronika-dasar.web.id/rs-flip-flop/