Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Disusun Oleh :
1. Tyas Nisa F.
2. Supriyati
3. Yuliani
NIM : 24040115420008
NIM : 24040115420009
NIM : 24040115420007
I.
PENDAHULUAN
Akselerator adalah alat yang dipakai untuk mempercepat gerak partikel bermuatan
seperti elektron, proton, inti-inti ringan, dan inti atom lainnya. Mempercepat gerak pertikel
bertujuan agar pertikel tersebut bergerak dengan cepat sehingga memiliki energi kinetik yang
sangat tinggi. Untuk mempercepat gerak partikel ini diperlukan medan listrik ataupun medan
magnet.
Dilihat dari jenis gerakan medan partikel, ada dua jenis akselerator, yaitu akselerator
dengan gerak partikelnya lurus (akselerator liniear) dan gerak partikelnya melingkar
(akselerator magnetik). Akselerator partikel pertama kali dikembangkan oleh dua orang
fisikawan Inggris, J.D. Cockroft dan E.T.S Walton, di Laboratorium Cavendish, Universitas
Cambrige pada 1929. Atas jasanya itu, mereka dianugrahi hadiah Nobel bidang fisika pada
tahun 1951. Pada mulanya, akselerator partikel dipakai untuk penelitian fisika energi tinggi
dengan cara menabrakan partikel berkecepatan sangat tinggi ke target tertentu. Namun, ada
beberapa jenis akselerator partikel yang dirancang untuk memproduksi radiasi berenergi
tinggi untuk keperluan radioterapi.
Tabung sinar-X merupakan contoh paling sederhana tentang jenis akselerator partikel
tunggal. Untuk mendapatkan sinar-X dengan energi yang sangat tinggi, para ilmuwan telah
membangun mesin pembangkit sinar-X yang sangat kuat. Salah satu diantaranya adalah
mesin pembangkit yang diberi nama betatron.
II. ISI
II.1 DEFINISI
Betatron adalah akselerator dimana gerakan partikelnya melingkar, digunakan
untuk mempercepat elektron sehingga kecepatannya sangat tinggi. Efek gabungan dari
medan magnet dan medan listrik induksi menyebabkan percepatan elektron untuk
melalui loop melingkar ini.
II.2 PENEMUAN BETATRON
Betatron pertama kali diperkenalkan pada 1940 oleh Profesor Donald William
Kerts dari Universitas Illinois, Amerika Serikat. Panamaan Betatron mengacu pada
salah satu jenis sinar radioakatif yaitu sinar- , yang merupakan aliran elektron yang
berkecepatan tinggi. Nama betatron berasal dari huruf Yunani "beta"
yang mewakili aliran elektron, dan "tron" yang berarti "agen untuk
memproduksi". Betatron terkadang juga disebut sebagai "rheotron,"
di mana "Rheo" berasal dari kata Yunani yang berarti aliran atau
fluks. Pada tahap awal pengembangannya, betatron disebut juga
sebagai akselerator induksi magnetik.
tiang
seperti
yang
ditunjukkan
pada
Gambar
3.
Donut
Orbit
Elektron
Target
X-Ray
Beam
Force from
guiding field
Force from
Accelerating
Flux
menurun
setelah melewati
nilai
karena
perubahan fluks
magnetik
saat
sirkuit.
selama satu revolusi, kerja yang dilakukan pada sebuah elektron
diberikan oleh persamaan berikut :
Kita juga tahu bahwa ketika medan magnet yang bekerja pada
partikel bermuatan, maka menimbulkan gaya Lorentz
berubah pada tingkat dua kali lipat jika medan magnet adalah
seragam di seluruh orbit dalam interval waktu tertentu. Hubungan
ini
berlaku
baik
dalam
relativistik
dan
non-relativistik.
penembak
electron,
dan
anoda.
Disekitar
tabung
betatron
medan
magnet
yang
berubah
digunakan
untuk
kemudian
elektromagnet
tepat
sinyal
pada
ekspansi
waktunya
dikenakan
maka
pada
elektron
akan
sudah cukup
pada
jarak
dari
sumber
sinar-X.Untuk
sehingga
dapat
menghasilkan
sinar-X,
seperti
dan
ranGkaian
Injection,
Contraction
dan