Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan adalah perhitungan fisik
sumberdaya berwujud seperti jumlah kas dan persediaan yang ada dan yang
kedua yaitu akuntansi seluruh dokumen dengan nomor urut yang telah dicetak.
6. Penelusuran (tracing)
Pada prosedur ini auditor memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi
dilaksananakan, dan menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen
tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi.
7. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
Prosedur ini meliputi pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi, dan
mendapatkan serta memeriksa dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat
jurnal tersebut untuk menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi.
8. Pengamatan (observing)
Prosedur ini berkaitan dengan memperhatikan dan menyaksikan pelaksanaan
beberapa kegiatan atau proses yang dapat berupa pemrosesan rutin jenis
transasksi tertentu seperti penerimaan kas, untuk melihat penerapan kebijakan
dan prosedur perusahaan.
9. Pelaksanaan ulang (reperforming)
Prosedur ini adalah perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien. Misalnya
menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan, bunga akrual diskon atau
premi obligasi, perhitungan kuantitas dikalikan harga per unit pada lembar
ikhtisar persediaan serta total pada skedul pendukung dan rekonsiliasi.
10.Teknik audit berbantuan computer (computer-assisted audit techniques)
Apabila catatan akuntansi klien dilaksanakan melalui media elektronik, maka
auditor dapat menggunakan teknik audit berbantuan computer untuk membantu
melaksanakan beberapa prosedur yang telah diuraikan sebelumnya.
Audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem komputer
berjalan semestinya. Tujuh langkah proses audit:
1. Implementasikan sebuah strategi audit berbasis manajemen risiko
serta control practice yang dapat disepakati semua pihak.
2. Tetapkan langkah-langkah audit yang rinci.
3. Gunakan fakta/bahan bukti yang cukup, handal, relevan, serta bermanfaat.
4. Buatlah laporan beserta kesimpulannya berdasarkan fakta yang dikumpulkan.
5. Telaah apakah tujuan audit tercapai.
6. Sampaikan laporan kepada pihak yang berkepentingan.
7. Pastikan bahwa organisasi mengimplementasikan managemen risiko serta
control practice.
Sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncanakan
terlebih dahulu. Audit planning (perencanaan audit) harus secara jelas
menerangkan tujuan audit, kewenangan auditor, adanya persetujuan managemen
tinggi, dan metode audit. Metodologi audit:
1. Audit subject. Menentukan apa yang akan diaudit.
2. Audit objective. Menentukan tujuan dari audit.
3. Audit Scope. Menentukan sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi yang
secara spesifik/khusus akan diaudit.
4. Preaudit Planning. Mengidentifikasi sumber daya dan SDM yang
dibutuhkan, menentukan dokumen-dokumen apa yang diperlukan untuk
menunjang audit, menentukan lokasi audit.
5. Audit procedures and steps for data gathering. Menentukan cara
melakukan audit untuk memeriksa dan menguji kendali, menentukan siapa
yang akan diwawancara.
6. Evaluasi hasil pengujian dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap organisasi.
7. Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen. Spesifik pada tiap
organisasi.
8. Audit Report Preparation. Menentukan bagaimana cara memeriksa hasil
audit, yaitu evaluasi kesahihan dari dokumen-dokumen, prosedur, dan
kebijakan dari organisasi yang diaudit.
Struktur dan isi laporan audit tidak baku, tapi umumnya terdiri atas:
1. Pendahuluan. Tujuan, ruang lingkup, lamanya audit, prosedur audit.
2. Kesimpulan umum dari auditor.
3. Hasil audit. Apa yang ditemukan dalam audit, apakah prosedur dan kontrol
layak atau tidak
4. Rekomendasi. Tanggapan dari manajemen (bila perlu).
5. Exit interview. Interview terakhir antara auditor dengan pihak manajemen
untuk membicarakan temuan-temuan dan rekomendasi tindak lanjut.
Sekaligus meyakinkan tim manajemen bahwa hasil audit sahih
Program Audit
Tak ada standar program audit untuk IT ataupun prosedur audit umum yang
diterapkan pada hardware dan software klien, arsitek dan tipologi jaringan, dan
juga host lingkungan dan industry dengan tujuan spesifik.
Program Audit yang kita sajikan di bab ini adalah program audit yang umum, dan
untuk detailnya disesuaikan dengan kebutuhan auditor.
Program Audit yang umum termasuk dalam komponen di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
Lingkup Audit
Tujuan Audit
Prosedur Audit
Detail Administratif seperti perencanaan dan pelaporan
Program Audit, yang mana harus didokumentasikan dalam kertas kerja, menyajikan
suatu template for the work to be performed. Setelah audit lengkap, program audit
menyajikan dokumentasi as to who performed individual audit procedures and
references pada kertas kerja dimana hasil masing-masing test dan langkah audit
dapat dilihat.
Program Kerja Audit , atau cukup disebut program audit, merupakan rencana dan
langkah kerja yang harus dilakukan/ diikuti oleh auditor dalam melaksanakan tugas
audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi
yang ada tentang program/ aktivitas yang di audit. Ada beberapa manfaat dari
penyusunan program kerja audit, antara lain:
Program kerja audit disusun untuk setiap tahap audit yang dilakukan. Program
kerja audit pendahuluan mencakup pengumpulan informasi umum tentang objek
yang diaudit, cara pelaksanaan prosedur, serta system operasional yang diterapkan
dalam perusahaan tersebut.
tahap audit ini, auditor harus melakukan pengujian pendahuluan (preliminary
test) atas informasi yang diperoleh untuk mengidentifikasi aktivitas yang masih
memerlukan perbaikan. Identifikasi ini disebut possible audit objective . Hasil
identifikasi ini kemudian di analisis untuk menentukan informasi yang dapat
berkembang menjadi tujuan audit sementara (tentative audit objective). Dari buktibukti sasaran sementara ini auditor kemudian menetapkan langkah-langkah kerja
spesifik yang diperlukan untuk tahap audit berikutnya.
Menyiapkan program audit pendahuluan merupakan wilayah yang penting dalam
proses perencanaan dalam rangka menyusun program audit. Program ini
merupakan daftar detail dari langkah analitis yang dilaksanakan selama proses
audit. Persiapan dalam hal ini merupakan hal penting dalam memanajemen waktu
untuk audit secara keseluruhan. Produktifitas auditor akan sangat tergantung pada
kemampuan dan pengetahuan auditor individual atas area yang di review.
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan dalam menyiapkan program
audit pendahuluan adalah daftar pertanyaan yang akan ditanyakan. Contoh
program audit yang jelek adalah langkah dalam menentukan apakah semua order
pembelian sudah jelas di tandatangani?. Langkah yang lebih baik adalah: membuat
statistic yang signifikan atas contoh dari order pembelian dan membandingkan
tandatangan dengan daftar tandatangan pemilik otoritas dalam rangka untuk
menentukan apakah semua order pembelian telah pasti ditandatangani oleh yang
berhak.
Pada tahap audit pengujian dan review atas pengendalian manajemen, program
kerja audit biasanya memuat langkah-langkah audit yang bertujuan untuk
menemukan bagian-bagian yang mengandung kelemahan pada System
Pengendalian Manajemen yang diterapkan objek audit. Langkah-langkah kerja pada
tahap audit ini harus mengarahkan auditor tidak hanya memperoleh informasi
tentang keandalan system pengendalian manajemen tetapi juga memperoleh buktibukti yang diperlukan untuk merumuskan secara tepat tujuan audit sementara
menjadi tujuan audit yang sesungguhnya(definitive audit objective).
Sedangkan program kerja audit untuk tahap audit lanjutan, memuat langkahlangkah rinci untuk mendapatkan bukti yang cukup, material dan relevan dalam
mendukung temuan-temuan yang menjadi dasar rekomendasi (perbaikan). Program
kerja audit pada tahap audit ini, harus memberikan panduan kepada auditor dalam
pengembangan temuan yang dilakukannya.
Setiap program kerja audit biasanya mengandung 4 hal pokok , yaitu:
1. Informasi Pendahuluan
Informasi latar belakang mengenai program/ aktivitas yang diaudit
yang berguna bagi para auditor dalam memahami dan melaksanakan
program kerja auditnya. Bagian ini harus disajikan seringkas mungkin.
Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan
audit , termasuk komentar auditor sendiri.
2. Pernyataan tujuan audit, menyajikan tentang:
Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang
dihadapi dan perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.
Cara pendekatan audit yang dipilih
Pola pelaporan yang dikehendaki
3. Instruksi-instruksi khusus
4. Langkah-langkah kerja
Langkah-langkah kerja memuat tentang pengarahan-pengarahan khusus
pelaksanaan tugas audit, sesuai dengan tahap auditnya, yaitu:
klien.
Perancangan aplikasi, yang meliputi logika, perhitungan, dan bentuk outputnya.
Pengkodean dan pengujian aplikasi, termasuk pembuatan bentuk-bentuk standar
DATA
DAN
PELAKSANAA
ANALISIS
Auditor
biasanya
menginginkan data klien disusun kembali dalam cara yang akan sesuai dengan
tujuan tertentu. Sebagai contoh, auditor ingin menentukan pos-pos persediaan yang
bergerak lambat, saldo debet hutang usaha, atau piutang usaha yang telah jatuh
tempo. Demikian juga, dalam melakukan prosedur analitis, auditor dapat
menggunakan computer untuk menghitung rasio yang diinginkan dan data
komparatif lainnya.
sempurna, dan tingkat resiko deteksi yang dapat diterima telah ditentukan untuk setiap
asersi sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Dua hal yang memerlukan pertimbangan
khusus dalam merancang program audit untuk audit awal adalah (1) menentukan
ketepatan saldo-saldo akun pada periode awal audit, dan (2) memastikan prinsip
akuntansi yang digunakan dalam periode awal sebelumnya sebagai dasar untuk
menentukan konsistensi penerapan prinsip semacam itu dalam periode berjalan.
f.