BAB - VI
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
6.1.
Kesimpulan
PROSENTASE
(%)
Permukiman
72.00
Pasar
14.80
Pertokoan / Perdagangan
1.60
Hotel / Restoran
0.50
Rumah Sakit
1.20
Jalan
8.00
Industri
1.30
Lahan Terbuka
0.60
TOTAL
100
Sumber sampah yang ada di Kabupaten Lumajang terdapat 8 sumber sampah atau sumber
penghasil sampah, diataranya : Permukiman dengan prosentase 72.80%, Pasar dengan
|6 - 1
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
|6 - 2
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
sampah sangat dipengaruhi oleh cuaca, frekuensi pengumpulan, musim, tingkat sosial
ekonomi, pendapatan per kapita, dan kemasan produk.
Kajian karakterisasi sampah di wilayah studi adalah kajian terhadap karakter sampah yang
dihasilkan dari wilayah studi sesuai dengan karakter sumber timbulannya. Data hasil kajian
merupakan data karakter sampah yang berisikan komposisi sampah, besaran timbulan
sampah dan perkiraan besaran timbulan (volume) sampah serta kondisi pengelolaannya saat
ini.
Secara umum karakter sampah yang dihasilkan terbagi kedalam 3 (tiga) katagori masingmasing terdiri dari :
Hasil survai menunjukkan bahwa sebagian besar sampah permukiman ini berupa sampah organik.
Lihat Tabel 3.16 dan 3.17. Dari kedua tabel tersebut juga terlihat bahwa banyaknya sampah organik
tergantung dari tingkat strata pendapatan masyarakat. Makin tinggi pendapatan, makin besar
komposisi sampah organiknya. Untuk kelompok masyarakat berpendapatan tinggi, komposisi sampah
organik tercatat sebesar 63.89 %, sedangkan untuk kelompok masyarakat berpendapatan menengah
dan rendah, masing-masing sebesar 61.10% dan 50.20%. Komponen lain yang prosentasenya cukup
besar adalah kertas (5 6 %) dan plastik (10 12 %).
Tabel 6.2
Timbulan Sampah di Permukiman
Timbulan
Sampah
Per hari
Low
Midle
Hight
Rata-Rata
l/cap/day
l/cap/day
l/cap/day
l/cap/day
Hari 1
1.39
1.54
2.32
1.75
Hari 2
1.37
1.47
1.94
1.59
Hari 3
1.58
1.45
1.61
1.55
Hari 4
1.55
5.20
1.51
2.75
Hari 5
1.74
1.19
1.69
1.54
Hari 6
2.35
0.85
2.48
1.89
Hari 7
2.81
1.45
2.06
2.10
Hari 8
2.74
0.97
2.64
2.12
Rata-Rata
1.94
1.76
2.03
1.91
|6 - 3
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
Tabel 6.3
Komposisi Sampah di Permukiman
No
Komponen
Komposisi Rata-Rata %
low
midle
higt
Rata-Rata
Organik
50.20
61.10
63.89
58.40
Plastik
Kertas
12.69
8.48
10.99
10.72
5.97
7.21
6.22
Logam/Kaleng
6.47
4.61
1.75
2.20
2.85
Gelas/Kaca
2.01
1.80
1.49
1.77
Kain
0.92
1.47
1.03
1.14
Kayu
4.50
1.33
2.01
2.61
Karet
0.90
0.94
1.42
1.09
Kulit
4.10
2.62
0.38
2.37
10
Styrofoam
2.68
2.97
0.17
1.94
11
Lain-lain
1.41
5.05
5.81
4.09
12
Sampah B3
9.99
5.27
4.40
6.55
|6 - 4
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
|6 - 5
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
Tabel 6.4
Rencana Program Pengembangan Pengelolaan Persampahan Kabupaten Lumajang
Deskripsi
A. Cakupan pelayanan :
o Cakupan pelayanan perkotaan
o Cakupan pelayanan non perkotaan
B. Laju timbulan sampah :
o Perkotaan
o Perdesaan
C. Program 3R :
o Program 3R di sumber sampah
o Program 3R di TPST
D. Penduduk :
o Cakupan pelayanan perkotaan
o Cakupan pelayanan non perkotaan
E. Volume imbulan sampah :
o Perkotaan
o Non Perkotaan
o Total
F. Volume sampah Program 3R :
o Program 3R di sumber sampah
o Program 3R di TPST
o Total
G. Kebutuhan Lahan TPA :
o Kebutuhan Lahan TPA
o Program 3R di TPST
o Total
Satuan
%
%
Existing 2014
8.00%
92.00%
l/org/hari
l/org/hari
%
%
jiwa
jiwa
Year
2015-2017
28.00%
72.00%
2.00
4.200%
4.200%
2.06
20.000%
20.000%
2018-2022
2023- 2034
53.00%
47.00%
53.00%
47.00%
2.17
-
20.000%
20.000%
2.44
20.000%
20.000%
338,181
275,089
381,507
234,030
466,401
169,507
755,395
274,538
m3/hari
m3/hari
m3/hari
540
126
667
304
482
786
643
367
1,010
1,173
670
1,843
m3/hari
m3/hari
m3/hari
3
3
6.31
90
90
180
143
143
285
260
260
521
m3/hari
m3/hari
m3/hari
1.19
1.19
4
3.54
-
18.49
18
|6 - 6
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
Tabel 6.5
Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Persampahan Kabupaten Lumajang
NO
DESKRIPSI
I
1.1.
II
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
PEMBEBASAN LAHAN
Lahan TPA termasuk fasilitas penunjang, buffer zone & IPAL Lindi)
KONSTRUKSI TPST, TPA & FASILTAS LAINNYA
TPA
rehab/optimalisasi TPA eksisting
pembangunan TPA baru
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
III
3.1.
3.1.1.
3.2. Pengumpulan
3.2.1 Gerobak sampah 0.75 m3
3.2.2. Motor sampah kap 1,5 m3
3.3. Pengangkutan
3.3.1. Peremajaan alat pengangkut
a. Arm Roll Truck
Kapasitas 6 m3
b. Dump Truck
Kapasitas 6 m3
3.3.2 Pengadaan baru
a. Arm Roll Tuck
Kapasitas 5 m3
b. Dump Truck
Kapasitas 6 m3
3.4 Peralatan Berat di TPA
Bulldozer bobot 15 ton
Excavator bobot 15 ton
Satuan
2015 - 2017
Tahun
2018 - 2022
Ha
2.44
5.17
Ha
Ha
2.44
5.17
unit
unit
unit
unit
1.00
5.00
-
7.00
-
unit
6.50
14.00
unit
unit
24.00
66.00
92.00
444
unit
3.00
unit
7.00
unit
2.00
5.00
unit
6.00
12.00
unit
unit
1.00
1.00
2023 - 2034
15.92
15.92
11.00
26.00
157.00
423
9.00
9.00
20.00
-
|6 - 7
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
Tabel 6.6 Biaya Investasi Persampahan Kabupaten Lumajang Tahun 2015 - 2034
x Rp 1000
NO
DESKRIPSI
2015
I PEMBEBASAN LAHAN
2016
2017
2018
2019
2,000,000
200,000
200,000
-
200,000
200,000
-
400,000
400,000
-
2020
-
2021
2022
TAHUN IMPLEMENTASI
2024
2025
2026
2023
5,166,356
200,000 10,532,712
- 10,332,712
200,000
200,000
-
400,000
400,000
-
200,000
200,000
-
2027
2028
2029
6,969,295
400,000 13,938,590
- 13,938,590
400,000
-
200,000
200,000
-
200,000
200,000
-
2030
-
2031
2032
2033
TOTAL
2034
8,954,717
23,090,368
200,000 18,109,435
- 17,909,435
200,000
200,000
-
200,000
200,000
-
200,000
200,000
-
600,000
600,000
-
50,830,736
56,328,330
II
2.1
2.2
2.3
2.4
4,650,000
4,000,000
650,000
-
III
3.1
3.2
3.3
3.4
- 2,675,000 2,600,000
- 2,675,000 2,000,000
- 600,000
900,000
900,000
-
2,840,388
180,000
1,110,388
1,550,000
475,000
475,000
-
25,000
25,000
-
25,000
25,000
-
2,689,401 1,136,335
180,000 120,000
609,401 616,335
1,900,000 400,000
25,000
25,000
-
25,000
25,000
-
4,189,141
60,000
629,141
3,500,000
625,000
625,000
-
1,127,862 1,247,545
60,000 120,000
667,862 727,545
400,000 400,000
25,000
25,000
-
50,000
50,000
-
2,823,241 1,270,000
180,000 120,000
743,241 750,000
1,900,000 400,000
50,000
50,000
-
50,000
50,000
-
1,687,878
120,000
817,878
750,000
650,000
650,000
-
25,000
25,000
-
25,000
25,000
-
25,000
25,000
-
25,000
25,000
-
8,950,000
139,199,434
27,839,887
167,039,321
1,352,862 1,297,545
270,572 259,509
1,623,434 1,557,054
|6 - 8
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
DESKRIPSI PROGRAM
PEMBEBASAN LAHAN
3
4
TAHAP 1
Program Mendesak
(tahun 2015-2017)
TAHAP 2
Jangka Menengah
(tahun 2018-2022)
TAHAP 3
Jangka Panjang
(tahun 2023-2034)
TOTAL BIAYA
(Rp.)
2,317,200,000
5,837,982,422
17,994,133,662
26,149,316,084
12,998,800,000
20,253,754,298
58,509,747,520
91,762,301,819
8,870,000,000
26,026,571,433
24,101,742,983
58,998,314,416
5,275,000,000
2,100,000,000
1,575,000,000
8,950,000,000
Total
PPN + Contingenci 20%
Grand Total
29,461,000,000
5,892,200,000
35,353,200,000
54,218,308,153
10,843,661,631
65,061,969,784
102,180,624,166
20,436,124,833
122,616,748,999
185,859,932,319
37,171,986,464
223,031,918,783
Dari tabel 6.10 diatas, diketahui untuk meningkatkan pelayanan persampahan di Kabupaten
Lumajang dalam jangka waktu 20 tahun ke depan diperlukan dana sebesar Rp.
223,031,918,783,-.
6.2.
Rekomendasi
6.2.1
Skenario Pengelolaan
3.
4.
5.
6.
Pencapaian 60% tingkat pelayanan di tahun 2015 sampai tahun 2017 Selanjutnya dengan
optimasi tingkat pelayanan ini akan mencapai 85% pada tahun 2034.
Strategi reduksi sampah di sumber diimplementasikan dengan intensif dalam 10 tahun pertama
melalui program kampanye dan pendidikan masyarakat, sehingga tercapai penurunan angka
timbulan sampah perkapita pada tahun 2019, yang berdampak pada penurunan beban penimbunan
di TPA yang cukup signifikan.
Optimasi minimasi sampah di TPA sebagai implementasi konsep 3R, dilakukan dengan
peningkatan pengomposan hingga 22% tahun 2018, 33% di tahun 2028, hal ini dilakukan dalam
10 tahun pertama,
Implementasi 3R dengan upaya daur ulang anorganik dilakukan dengan intensif dengan mencapai
22% pada tahun 2015 dan 27% tahun 2028,
Pengolahan lain pada skenario dengan konsep 3R. Ditargetkan mencapai 13% tahun 2010 dan 31%
tahun 2028. Pembangunan Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di perdesaan,
dilakukan dengan intensif, hingga mencapai 20% tahun 2010, dan 38% tahun 2028.
Orientasi pengolahan sampah anorganik dilakukan dengan pemberdayaan sektor informal, hingga
mencapai 40% pada tahun 2010, meningkat 42% di tahun 2015, dan pada tahun 2028 mencapai
48%.
|6 - 9
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
Skenario-2,
Merupakan skenario pelayanan yang ditetapkan dengan pendekatan pencapaian Sasaran Nasional pada
periode akhir perencanaan :
1. Pelayanan 85% baru tercapai pada Tahun 2020, dengan tahapan pencapaian 50% di tahun 2015, dan
pada tahun 2034 sebesar 60%.
2. Pengomposan sebagai implementasi 3R, dengan target 20% di tahun 2015 sampai dengan tahun
2034.
3. Daur Ulang Anorganik sebagai implementasi 3R, ditargetkan 20% di tahun 2015, sampai dengan
tahun 2034.
4. Pengembangan sistem pengelolaan berbasis masyarakat di perdesaan, dilakukan secara konsisten,
sehingga mencapai 20% pada tahun 2034.
Skenario-3,
Merupakan skenario yang di dasarkan pada kemampuan pemerintah dalam mengelola sampah selama
beberapa tahun terakhir, yaitu :
1. Dalam 2 tahun pertama, atau jangka pendek, dilakukan optimalisasi dan rehabilitasi sarana
2.
3.
4.
5.
eksisting, dengan meningkatkan performansi sarana dan prasarana, sehingga Tingkat Pelayanan
mencapai 40% pada tahun 2017, dan meningkat hingga 85% di pada Tahun 2022, 60% pada tahun
2034.
Peningkatan sarana mulai dilakukan dalam jangka menengah hingga jangka panjang sebanyak
40%.
Konsep 3R dilakukan secara bertahap mulai jangka menengah dengan meningkatkan
pengomposan di TPA dan ditingkatkan Kelurahan, hingga tingkat pengomposan mencapai 20%
pada 2034.
Pengolahan sampah anorganik dilakukan di TPS Kecamatan , hingga tingkat pengolahan
mencapai 20% di tahun 2034.
Tingkat Pelayanan Sistem Perkotaan pada Tahun 2015 diperkirakan mencapai 50%, meningkat
ditahun 2020 hingga 60%, dan pada tahun 2034 mencapai 85%.
Dari ketiga skenario dapat dilihat bahwa sebesar apapun proporsi beban pengelolaan yang
ditetapkan bagi Dinas, tetap memerlukan adanya peran dari dua kelompok pengelola lainnya untuk
mencapai tingkat sampah tertangani yang paling optimal.
Penentuan skenario mana yang akan dipilih, sangat ditentukan oleh kebijakan Pemerintah. Banyaknya
aspek pembangunan yang masih harus menjadi prioritas di KabupatenLumajang, ketiga skenario di
atas perlu dianalisis dengan pendekatan tidak saja dari aspek pembiayaan tetapi juga dari aspek
stratgies pembangunan kota.
|6 - 10
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
Disamping 3 skenario diatas, sebaiknya dalam menangani persampahan Kabupaten Lumajang perlu
memperhatikan arahan RTRW Kabupaten Lumajang dengan memperhatikan Pembagian Zona
Pelayanan.
Dalam Rencana Struktur Wilayah Kabupaten Lumajang, sistem wilayah di bagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Sistem Perkotaan
2. Sistem Perdesaan
Pola pelayanan sampah di Kabupaten Lumajang sebaiknya memberlakukan Sistem Perkotaan dan
Perdesaan sesuai dengan arahan RTRW Kabupaten Lumajang Tahun 2011-2031. Untuk sistem
perkotaan sampah akan diangkut oleh Bidang Kebersihan Kabupaten Lumajang sampai ke TPS atau
TPST, sedangkan untuk Sistem perdesaan akan digalakkan program TPS dan TPST dan sisa sampai
yang tidak bisa di kurang melalui 3R akan di habiskan ditingkat desa.
Untuk lebih jelasnya Sistem Perkotaan sesuai dengan arahan RTRW Kabupaten Lumajang Tahun
2011-2031 sebagai berikut :
6.2.2
Sebagaimana diketahui Kabupaten Lumajang mempunyai 1 (satu) TPA di Desa Besuk, Kecamatan
Tempeh yang telah beroperasi tahun 1992 dengan sistem Controlled Landfill, luas lahan yang ada 3.8
Ha, luas lahan terbangun 3.58 Ha, Daya Tampung Total sebanyak 29.795 m3, volume deposit 28.116
m3 dan sisa daya tampung 2.640 m3 dan diperkirakan sisa lahan yang tersedia hanya hampu
menimbun sampah sampai akhir tahun 2015.
|6 - 11
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
TPA Besuk berada pada kawasan bekas penambangan pasir, beberapa kelemahan dari TPA Besuk
adalah jenis batuan dasar disekitarnya adalah lapisan pasir sehingga sangat rentan terjadi pencemaran
oleh air lindi terhadap sumber air tanah. Selain itu di sekitar kawasan TPA Besuk tidak terdapat jenis
tanah penutup yang memenuhi kriteria sehingga pentupan lapisan sampah di TPA Besuk menggunakan
pasir. Hal ini menyebabkan porositas lapisan penutup sampah cukup tinggi sehingga menyebabkan
produksi lindi cukup tinggi.
TPA Besuk tidak bisa dikembangkan lagi mengingat cadangan lahan kepemilikan lahan pemerintah
sudah terbatas. sehingga perlu diantisipasi dengan memindahkannya ke wilayah yang lebih layak
berdasarkan tinjauan beberapa aspek diantaranya :
Ditinjau dari Aspek Tata Guna Lahan
Daerah yang tidak boleh digunakan untuk TPA sampah antara lain :
Daerah danau, sungai dan laut
Daerah perkotaan pemukiman
Daerah pertanian potensial
Daerah industri, daerah konservasi lingkungan
Daerah khusus yang dilestarikan
Daerah yang jaraknya dari lapangan terbang < 1500 meter
Dengan pertimbangan tata guna lahan, zona yang dapat dipilih sebagai zona layak TPA sampah adalah
daerah yang dominasi penggunaannya sebagai tegalan atau padang rumput.
Parameter Geologi Lingkungan
a. Batuan
Jenis batuan sangat berperan dalam mencegah atau mengurangi pencemaran air tanah dan air
permukaan secara alami yang berasal dari leachate (air lindi). Tingkat peredaman sangat tergantung
pada attenuation capacity (kemampuan peredaman) dari batuan. Attenuation capacity mencakup
permeabilitas, daya filtrasi, pertukaran ion, absorbsi, dan lain-lain.
Material batuan berbutir halus seperti batu lempung dan napal mempunyai daya peredaman yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan material besar atau kristalin. Batuan yang telah padu
umumnya juga mempunyai daya peredaman yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan batuan yang
sifatnya masih lepas. Batu gamping dianggap tidak layak untuk menjadi TPA sampah karena batuan
ini umumnya berongga.
|6 - 12
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
|6 - 13
LAPORAN AKHIR
MASTERPLAN DAN DED PERSAMPAHAN
KABUPATEN LUMAJANG
|6 - 14