Anda di halaman 1dari 10

GEOMEKANIKA, MEKANIKA TANAH, DAN MEKANIKA

BATUAN

A.

Geomekanika
Geomekanika

adalah

ilmu

yang

mempelajari

tentang

mekanika

perpindahan padatan untuk menentukan distribusi gaya-gaya dalam dan


deformasi akibat gaya luar pada suatu benda padat. Hampir semua mekanika
perpindahan benda padat didasarkan atas teori kontinum. Konsep kontinum
adalah fiksi matematik yang tergantung pada struktur molekul material yang
digantikanolehsuatubidangkontinum

yang

perilakumatematiknyaidentikdengan

media aslinya.
Geomekanika juga bisa disebut sebagai cabang ilmu geoteknik yang
berhubungan

dengan

material

alami

terhadap

gejala

deformasi

yang

mempelajariefek dari gaya atau tekanan pada sebuah benda,tentang suatu


bidang yang berhubungan dengan kondisi batuan, pekerjaan suatu bangunan
pada tambang bawah tanah (underground mining), seperti: terowongan/subway,
underground cavern, kemantapan lereng, dll.
Dalam geomekanika ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah
satunya adalah kesetabilan lereng. Lereng adalah permukaan bumi yang
membentuk sudut kemiringan tertentu dengan bidang horizontal. Lereng dapat
terbentuk secara alami maupun buatan manusia. Lereng yang terbentuk secara
alami misalnya: lereng bukit dan tebing sungai, sedangkan lereng buatan
manusia antara lain: gaiian dan timbunan untuk membuat bendungan, tanggul
dan kanal sungai serta dinding untuk tambang terbuka.
Tujuan utama dari analisis kestabilan lereng tambang adalah untuk
menghasilkan suatu rancangan dinding tambang yang aman dan ekonomis.Ada
beberapa tujuan dari menganalisis kestabilan lereng antara lain sebagai berikut :

Untuk menentukan kondisi kestabilan dan tingkat kerawanan suatu lereng.

Memperkirakan bentuk keruntuhan kritis yang mungkin terjadi.

Menganalisis penyebab terjadinya longsoran.

Mempelajari pengaruh gaya-gaya luar pada kestabilan lereng.

Merancang suatu desain lereng galian atau timbunan yang optimal dan
memenuhi kriteri akeamanan dan kelayakan ekonomis.

Memperkirakan kestabilan lereng, selama konstruksi dilakukan maupun


dalam jangka waktu yang panjang.

Merupakan dasar bagi rancangan ulang lereng setelah mengalami


longsoran.

Menentukan metode perkuatan atau perbaikan lereng yang sesuai.


Kestabilan lereng batuan banyak dikaitkan dengan tingkat pelapukan dan
struktur geologi yang hadir pada massa batuan tersebut, seperti : sesar,
kekar, lipatan dan bidang perlapisan. Struktur-struktur tersebut, selain
lipatan, yang lainnya dapat disebut sebagai bidang lemah. Disamping
struktur geologi, kehadiran air dan karakteristik fisik dan mekanik juga
dapat mempengaruhi kestabilan lereng.

B.

Mekanika Tanah
Mekanika tanah adalah cabang ilmu sipil yang merupakan bagian dari

geoteknik. Dalam pandangan ilmu teknik sipil, tanah merupakan kumpulan dari
mineral, bahan-bahan organik, dan endapan-endapan yang relatif lepas, terletak
di atas batuan dasarnya (bedrock). Butiran yang memiliki tekstur lemah disebut
karbonat, zat organik, ataupun oksida yang mendiami sekeliling partikel-partikel.
Kemudian batuan tersebut mengalami proses pelapukan disebabkan oleh tenaga
endogen yang sifatnya menghancur di dekat permukaan bumi yang kemudian
membentuk tanah. Tanah ini dapat bersifat fisik ataupun kimia.
Pada umumnya, proses pelapukan terjadi karena proses-prose yang
melibatkan pengaruh reaksi kimia antara air yang mengandung asam dan alkali
dan udara (oksigen dan karbondioksida). Apabila hasil pelapukan masih dalam
area tempat asal batuannya, maka dapat disebut tanah residual. Sedangkan
apabila berpindah dari tempat semula, maka disebut tanah terangkut.
Untuk menggambarkan sifat tanah secara khusus dapat menggunakan
istilah pasir, lanau, lempung, atau lumpur. Sebagai contoh pasir digambarkan
sebagai tanah yang tidak kohesif (granular) dan lempung untuk jenis tanah yang
bersifat plastis dan kohesif. Mengenai ukuran partikel bervariasi dari ukurannya
lebih besar dari 100 mm (>100mm) hingga lebih kecil dari 0,001 mm (<0,001).

Sumber :geokeybeed.com

Gambar 1
Kondisi Tanah

Faktor-faktor hubungan yang sering digunakan dalam ilmu mekanika


tanah adalah kadar air (w), pori (e), derajat kejenuhan (s), dan porositas atau
kemampuan suatu materi dalam menyarangkan air (n).
Porositas yaitu perbandingan antara volume rongga dengan volume total.
Nila n dapat dinyatakan dalam bentuk persen atau angka desimal.
n=
Keterangan : (Vv)
(V)

Vv
V

:Volume rongga
: Volume total

Angka pori yaitu sebagai perbandingan antara volume rongga dengan


volume butiran. Dapat dinyatakan dalam bentuk angka desimal.
e=
Keterangan

Vv
Vs

: (Vv) : Volume rongga


(Vs) : Volume butiran

Kadar air yaitu perbandingan antara berat air dengan berat butiran padat
dalam tanah tersebut. Dapat dinyatakan dalam persen.
w (%) =
Keterangan

Ww
100 %
Ws

: (Ww) : Berat air


(Ws) : Berat butiran

Berat volume lembab dan basah yaitu perbandingan antara butiran tanah
yang termasuk air dan udara dengan volume total tanah

W
V

Keterangan : (W) : Berat butiran


(V) : Volume total tanah
Dengan W= Ww + Ws + Wa (diketahui Wa = 0).apabila ruang udara terisi
oleh air seluruhnya (Va = 0 ),maka tanah menjadi jenuh

C.

Ws
V

Mekanika Batuan
Mekanika batuan adalah salah cabang ilmu dari geomekanika, yaitu ilmu

yang mempelajari tentang sifat-sifat fisik dan mekanik pada suatu batuan dan
massa batuan, serta mengkaji tentang respon batuan dan massa batuan
terhadap medan gaya dari lingkungan mereka
Adapun beberapa Sifat-sifat fisik batuan yaitu yang terdiri dari sebagai
berikut :

Porositas
Porositas dapat dinyatakan sebagai perbandingan volume pori-pori
(volume yang ditempati fluida) terhadap volume total batuan. Terdapat dua
jenis porositas yaitu porositas antar butir dan porositas rekahan. Dalam
pernyataan secara matematis porositas dapat dituliskan sebagai berikut
0,001 m3.

Pada kenyataannya, porositas di dalam suatu sistem pana

sangat bervariasi. Sebagai contohdalam sistem reservoir rekah alami,


porositas akan berkisar sedikit lebih besar dari nol, akan tetapi dapat
berharga sebesar 1 (satu) pada rekahannya. Umumnya porositas rata-rata
dari suatu sistem yang berpori berkisar antara 5%-30%

Densitas batuan
Densitas batuan dari batuan yang berpori adalah perbandingan antara
berat terhadap volume (daimbilnya rata-ratanya). Densitas spesifik adalah
perbandingan antara densitas materialnya dengan densitas air pada suhu

dan tekanan yang normal. Pada umumnya kurang lebih 103 kg/m3.
Adsorbsi
Terdapat dua tipe uji absorbsi, yaitu absorbsi statis dan dinamis. Absorbsi
statis berdasarkan namanya dilakukan pada keadaan diam atau statik.
Sedangkan absorbsi dinamik sebaliknya, yaitu surfaktan diinjeksikan pada

core.

Kemudian

konsentrasinya

dilakukan

setelah

proses

pengukuran
absorbsi

konsentrasinya.
mengalami

Jika

penurunan

konsentrasi yang banyak, maka akan sangat mengurangi kinerja sirfaktan

dalam menurunkan tegangan antar muka minyak dan batuan


Kadar air
Bobot isi
Selain Sifat-sifat fisik batuan, ada juga yang dikenal dengan sifat Mekanik

batuan yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :

Kuat Tekan

Kuat Tarik

Modulus Elastisitas

Poissons Ratio

Sudut Geser Dalam

Kohesi

Kuat Geser
Untuk jenis pengujian sifat mekanik batuan yang umumnya dapat
dilakukan dilaboratorium, diantaranya :

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compressive Strength)


Pengujian ini menggunakan mesin tekan untuk menekan percontoh batu
yang berbentuk silinder, balok atau prisma dari satu arah (uniaksial).
Perbandingan antara tinggi dan fiameter percontoh (l/D) mempengaruhi
nilai kuat tekan batuan. Untuk perbandingan l/D = 1 kondisi tegangan
triaksial saling bertemu sehingga akan memperbesar nilai kuat tekan
batuan untuk pengujian kuat tekan digunakan 2 < l/D < 2,5. Makin besar
l/D maka kuat tekan akan bertambah kecil.

Pengujian Triaksial(traxial compression test)


Pengujian ini adalah salah satu pengujian yang terpenting dalam
mekanika batuan untuk menentukan kekuatan batuan di bawah tekanan
triaksial. Percontoh yang digunakan berbentuk silinder dengan syaratsyarat sama pada pengujian kuat tekan.

Pengujian Kuat Tarik(Indirect Tensile Strength Test)


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tarik (tensile strength) dari
percontoh batu berbentuk silinder secara tidak langsung. Alat yang
digunakan adalah mesin tekan seperti pada pengujian kuat tekan.

Pengujian Kuat Titik (point load test / test franklin)


Pengujian Kuat Geser Langsung (punch shear test)

Pengujian Kuat Gelombang Ultrasonik (ultrasonic velocity)


Adapun pengujian sifat mekanik yang dilakukan secara langsung pada saat

dilapangan, diantaranya :

Rock Loading Test (jacking test)

Block Shear Test

In-Situ Triaxial Compression Test

Hydraulic Fracturing

KEJADIAN LONGSOR DI AREA TAMBANG

1.

Peristiwa Longsor di PT Freeport Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Tingginya curah hujan menyebabkan tanah longsor di


Wilayah Kerja Pertambangan Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia,
diPapua.
Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama
mengungkapkan tanah longsor terjadi di beberapa lokasi pertambangan akibat
tingginya curah hujan yang sering terjadi didaerah papua sejak Senin (15/2).
"Curah hujan tinggi mulai siang hingga malam pada hari Senin. Mengakibatkan
luapan air di beberapa lokasi di Tembagapura dan sekitarnya. Air juga
menggenangi beberapa fasilitas perusahaan seperti barak," ujar Riza saat
dihubungi, Selasa (16/2).
Guna meminimalisir jatuhnya korban, Riza bilang saat ini manajemen Freeport
Indonesia masih bersiaga penuh dan terus melakukan evakuasi pekerja. Ia juga
menegaskan tidak ada korban jiwa akibat fenomena tanah longsor tersebut.
"Tim EP & R PTFI saat ini siaga penuh di beberapa area dan membantu
evakuasi karyawan yang tempat tinggal mereka terkena dampak. Tidak ada
korban yang diidentifikasi korban jiwa maupun korban luka," imbuh dia.
Riza pun menyatakan kegiatan produksi Freeport Indonesia masih berjalan
normal.
"Sejauh ini operasi tak terganggu," tandasnya.

2.

Peristiwa longsor Gunung Pongkor Bogor

Liputan6.com, Bogor - Belasan penambang terkubur di area penambangan emas


Lubang Kunti, Blog Longsoran, Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mereka yang tertimbun longsor adalah para penambang tanpa izin (Peti).
"Informasi terkait longsor sudah diketahui sejak siang tadi. Kapolres dan Kabag
Operasi

langsung

bergerak

ke

lokasi

untuk

mengkroscek

kebenaran

informasinya, baik lokasi longsor dan jumlah gurandi (Peti) yang tertimbun," kata
Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena, Selasa (27/10/2015) malam.

Ita mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru dari
tim Polres Bogor yang sudah berada di lokasi pencarian korban karena lokasi
yang cukup jauh dan sulit untuk mendapatkan jaringan komunikasi telepon.
Informasi yang diperoleh, 12 penambang tanpa izin tertimbun longsor yang
terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan galian emas milik PT Antam. Upaya
evakuasi dilakukan oleh aparat kepolisian setempat bersama warga. Namun,
sekitar pukul 18.00 WIB turun hujan sehingga evakuasi tidak dapat dilanjutkan
karena terkendala cuaca serta medan yang sulit.
Bukan Penambang PT Antam
Sementara itu, Eksternal Relation Asisten Manajer UBPE PT Antam Persero
Bagus Purbananda menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tertimbunnya
penambang tampa izin di kawasan tambang emas Pongkor.
"Kepolisian

sudah

melakukan

penanganan

perihal

kejadian

tersebut.

Berdasarkan informasi dari kepolisian diduga 12 penambang tertimbun di lubang


galian ilegal yang mereka lakukan di wilayah tambang milik Antam," kata Bagus
seperti dikutip Antaranews.
Dia menjelaskan, belasan penambang tersebut tidak ada hubungannya dengan
pekerja tambang di UBPE Antam Bogor. Para penambang tanpa izin masuk
secara diam-diam dan juga tidak diketahui oleh pihak keamanan dan pihak
kepolisian setempat.
"Mereka menggali Lubang Kunti di Blog Longsoran yang sudah diurung (ditutup)
pada operasi penertiban Peti yang dilakukan Polres dan Muspida Kabupaten
Bogor September lalu," kata Bagus.
Penyangga Lubang
Informasi longsor ini diperoleh dari masyarakat yang melakukan penambangan.
Longsor diduga terjadi karena penambang melakukan galian di urat yang
menjadi pondasi lubang tersebut.
"Jadi mereka menggali mengenai pondasi yang kata masyarakat paku bumi.
Penyangga lubang, sehingga terjadi longsoran. Sebagian penambang liar yang
senior sudah naik, yang tertinggal gurandil baru," kata Bagus.

Longsoran yang terjadi mengakibatkan lubang semakin sempit, kemungkinan


belasan penambang terjebak di dalamnya. Dan diperkirakan jumlahnya bisa lebih
dari 12 orang seperti yang dilaporkan.
"Evakuasi terkendala karena cuaca dari jam 18.00 tadi hujan deras turun. Selain
itu, lokasi juga berada di tebingan, dengan kemiringan 100 sampai 120 derajat,
dan lokasi terus longsor, besaran lubang juga tidak memungkinkan untuk
dimasukki hanya 5 cm," kata Bagus. (Ado/Bob)

Sumber :news.liputan6.com

Foto1
Kejadian Longsor Gunung Pongkor

DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Iqbal, 2012 Geomekanika, mitechnologies.co.in. Diakses tanggal 14


Maret 2016 pukul 19.30 WIB
Irawan, Ahmad 2013, Mekanika Tanah Dan Mekanika Batuan, Scribd.com
Diakses tanggal 13 Maret 2016 pukul 20.30 WIB
Rizal, Faisal 2013. Mekanika Batuan. arsipteknikpertambangan.blogspot.com
Diakses tanggal 14 Maret 2016 pukul 20.00 WIB
Yamin, Muhammad 2016. Curah Hujan Tinggi, Wilayah Tambang Freeport
Longsor, cnnindonesia.com Diakses tanggal 14 Maret 2016 pukul 20.00
WIB
Zakaria, Ahmad 2015. Belasan Penambang Emas Ilegal Tertibung Longsor
Di Bogor, news.liputan6.com Diakses tanggal 14 Maret 2016 pukul
21.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai