Latar Belakang
Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena sudah tidak terpakai
lagi. Sampah dapat berasal dari aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis. Sanmpah dapat memiliki dampak negative jika dibiarkan tanpa
pengelolaan yang baik, anatara lain adalah gangguan kesehatan, berkurangnya kualitas
lingkungan karena pencemaran lingkungan dan berkurangnya estetika lingkungan karena
penumpukan sampah.
Indonesia setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 0,6 kilogram per
kapitanya. Angka tersebut lebihtinggi dari rata-rata sampah yang dihasilkan oleh Negaranegara asia, yaitu 0,42 kilogram per kapita. Dari seluruh sampah yang dihasilkan
diketahui bahwa sampah yang berasal dari pemukiman penduduk merupakan
penyumbang sampah terbanyak yaitu sebesar 53% dari total keseluruhan sampah yang
dihasilkan. Kondisi pengelolaan persampahan yang terdapat di lingkungan Kabupaten
Bekasi cenderung masih rendah, hal ini terindikasi dari proporsi penduduk yang dapat
dilayani oleh Dinas Kebersihan Kabupaten Bekasi dengan jmlah keseluruhan masyarakat,
yaitu sebesar 8,08%. Hal ini setara dengan pengangkutan sampah sebesar 13% dari
jumlah keseluruhan sampah yang dihasilkan.
Undangundang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 menyatakan perlunya perubahan paradigm
yang mendasar dalam pengolahan sampah yaitu dari paradigm kumpul angkut buang,
menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan dan penanganan sampah.
Kegiatan Pengurangan sampah berarti seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah,
dunia usaha maupun masyarakat untuk melaksanakan kegiatan berupa pengurangan
jumlah sa2mpah, penggunaan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan dan
pendauran ulang atau yang lebih dikenal dengan reduce, reuse, recycle (3R).