Anda di halaman 1dari 16

MIKROSKOP

Disusun oleh

D4 Analis Kesehatan Surabaya


Kelompok 6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


TAHUN AJARAN 2014 2015

MIKROSKOP

Pertemuan, pada

Hari
Tanggal
Pukul
Tempat

: Rabu
: 3 September 2014.
: 14.00 15.00 WIB.
: Lab. Kimia Amami.

NAMA ANGGOTA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ramonan Thalib
Rewina Ekadari Prasati
Rheza Danny Iswara
Shabrina Firli
Vanadya Ahsana
Yan Fuana

( 31 )
( 32 )
( 33 )
( 34 )
( 35 )
( 36 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


TAHUN AJARAN 2014 2015

MIKROSKOP
Pada kesempatan ini kami dari kelompok 6 akan menjelaskan bagian bagian
mikroskop dan bagian bagiannya.Tapi sebelumnya kami akan menjelaskan secara
global tentang Mikroskop.

A.Pengertian Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat
mata.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata.
Mikroskop

pertama

digunakan

Leeuwenhoek

untuk

mengamati

mikroorganisme.
Saat ini telah dikembangkan berbagai mikroskop optic untuk tujuan khusus
antara

lain,mikroskop

stereoskopik,mikroskop

fotografi,mikroskop

ultraviolet,mikroskop petrografi,mikroskop bidang gelap,mikroskop fase,dan


yang terbaru mikroskop bidang dekat.

B.Jenis Jenis Mikroskop


Berdasarkan sumber cahayanya,mikroskop dibagi menjadi enam, yaitu :
a. Mikroskop cahaya

- Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar,


yaitu

berdasarkan

kegiatan

pengamatan

kegiatan pengamatan yang dilakukan.


- Berdasarkan kegiatan pengamatannya,

dan

kerumitan

mikroskop

cahaya

dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian


permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk
mengamati bagian dalam sel.
- Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki
1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan
kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,
fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
b. Mikroskop elektron

- Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan pembesaran


obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan
elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan
gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.

- Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan


radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan
mikroskop cahaya.
- Macam macam mikroskop electron :
1.

Mikroskop refleksi elektron (REM)

2.

Mikroskop Stereo

3.

Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)

4.

Mikroskop pemindai elektron

5.

Mikroskop transmisi elektron (TEM)

6.

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

c. Mikroskop Ultraviolet

- Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop


Ultraviolet.
- Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih
pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya
ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah
menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa.

- Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu


rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
d. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)

- Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda


asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam
jaringan.
- Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan
dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan
pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas,
maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang
dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan
pewarna pendar.
e. Mikroskop Stereo
- Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relative besar.
- Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali.
- Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3
dimensi.
- Komponen

utama

mikroskop

stereo hampir

sama

dengan

mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif
f. Mikroskop medan-gelap

- Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup


khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekati batas
daya mikroskop majemuk.
- Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya
majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang
dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat.

C. Struktur mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa
okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar,
penjepit kaca objek (preparat), dan sumber cahaya

D.Bagian Bagian Mikroskop

a. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke
meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung
karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

b. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata


pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan
maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
c. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik
turunkan. Kondensor tersusun dari lensa gabungan .
d. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi
untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat,
dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
e. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi
untuk menaik turunkan tabung mikroskop,mencari focus
bayangan objek secara cepat.
f. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
g. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di
amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di
perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk
menentukan perbesaran lensa objektif.
h. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk.
i. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang
akan di amati.
j. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang
melapisi objek agar tidak mudah bergeser
k. LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
l. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
m. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau
tegaknya mikroskop.

n. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk


mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan
lensa okuler.

E.Cara Menggunakan Mikroskop


1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop

sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai !

2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada
posisinya satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver

3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga
dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).

4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit obyek/benda!

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar
kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar

halus !

6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah


lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar
revolver hingga bunyi klik.

Apabila kita telah selesai menggunakan, bersihkan terlebih dahulu mikroskop


sebelum kita simpan pada tempat yang tidak lembab.

F. Cara Merawat Mikroskop


Beberapa ketentuan dalam hal pemeliharaan mikroskop adalah sebagai berkut :
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari
uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop
yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga
lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan
dalam lemari yang diberi lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur.
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan
dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di
bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan
menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali
membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.
4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene).
Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel
pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan
plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain
kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.

5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama


hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus
tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus
pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini
menurunkan kemampuan lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop
merupakan pertanda jelas suatukelalaian/kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi
semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu
dimatikan (kalau mikroskop listrik).

Anda mungkin juga menyukai