Perdarahan
Saluran Cerna
Oleh Kelompok E (Rombongan B)
Modul Rotasi Klinik Ilmu Penyakit
Dalam 2013/2014
Ilustrasi Kasus
Identitas
Nama: Tn.SS
Nomor rekam medis : 381-99-xx
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 5 Agustus 1952
Usia : 61 tahun
Alama t : Kebayoran Baru, Jakarta
Pekerjaan : Pensiunan
Pendidikan terakhir : Sarjana
Status Pernikahan : Sudah menikah
Suku : Jawa
Agama : Islam
Waktu masuk RS : 21 Oktober 2013 pukul 12.27 WIB
Waktu pemeriksaan : 22 Oktober 2013 pukul 15.00 WIB
Tempat pemeriksaan : Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo Lt.7 Ruang
702B
Data Dasar
Keluhan Utama
Dirujuk dari poliklinik untuk ligasi varises esofagus kedua (mual
yang dirasakan memberat sejak 1 hari sebelum kunjungan ke
poliklinik)
Riwayat Penyakit Sekarang
1 hari sebelum ke poliklinik, pasien merasa mual yang semakin
memberat. Mual disertai dengan perut membesar dan tegang, lemas,
dan sulit tidur. Muntah, demam, sesak, batuk yang memberat, dan
kuning disangkal. Tidak ada keluhan buang air besar, termasuk BAB
kehitaman lengket dan berbau khas. BAK gelap seperti air teh.
Banyak lendir di tenggorokan dan tampak sedikit bercak darah warna,
ada rasa pahit. Riwayat mimisan, luka berdarah yang sulit sembuh,
nyeri ulu hati dan penggunaan obat-obatan, seperti obat nyeri sendi
disangkal. Terdapat penurunan berat badan sebanyak 6 kg, namun lupa
berapa lama. Penurunan nafsu makan disangkal, pasien makan 3
kali/hari.
2005
Didiagnosis
hepatitis B di
PMI
Minum
temulawak
Penggunaan
jarum suntik &
seks bebas (-)
Sejak1980-an
rutin donor
darah 2x/tahun
2011
mual
semaki
n hebat
& perut
tegang
Belum
beroba
t ke
dokter.
Awal 2013
bercak darah
merah kehitaman
pagi, rasa asam di
mulut
Perut semakin
tegang
Riwayat muntah
berwarna
kehitaman,
jumlah banyak
atau darah segar
(-)
Berobat ke RS A,
diberi Curcuma
dan propanolol,
tidak ada
perbaikan. BAK
seperti air teh
Agustus-September
2013
Berobat ke poliklinik
RSCM karena kaki
bengkak
Tambahan:
Furosemide
USG abdomen +
endoskopi
Disarankan
pemeriksaan RSKD
untuk hepatitisnya.
Setelah periksa,
dapat Sebivo 1x1
Rawat di RSCM tgl 411 Sep 2013 untuk
Ligasi Varises
pertama
Jantung:
Inspeksi : Iktus kordis tidak
terlihat
Palpasi : heaving, lifting,
tapping, dan thrill (-)
Perkusi : batas kanan di
sela iga 5 linea sternalis
kanan; batas kiri terdapat 1
jari medial sela iga 5 linea
midklavikularis kiri;
pinggang jantung di sela
iga 3 linea parasternalis kiri
Auskultasi : BJ I-II normal,
murmur ataupun gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : sedikit membuncit,
spider nevi dan caput medusae (-)
Palpasi luar : tegang dan keras,
nyeri tekan dan lepas (-)
Palpasi dalam : hepar dan lien
tidak teraba, ballotemen (-), nyeri
McBurney (-)
Perkusi : shifting dullness (+),
traubes space terisi
Auskultasi : bising usus (+)
normal, bruit dan venous hump (-)
Ekstremitas :
Akral hangat, pitting edema
pretibialis bilateral minimal,
eritema palmaris (-), Muchrche
sign (+)
Kekuatan motorik:
5555 | 5555
5555 | 5555
Sensoris : tidak ada hipostesia
Refleks Fisiologis : +/+
Refleks patologis: Babinski -/ Asteriksis -/-
Endoskopi
(tanggal 4 September 2013 )
Esofagus : proksimal mukosa
normal, mid dan distal esofagus
tampak varises grade II dengan
stimata, Z-line intak
Gaster : fundus varises, cardia
dan korpus normal, anthrum
hiperemis dengan erosi, pyloric
canal simetris
Duodenum : bulbus dan pars
descendens duodenum mukosa
hiperemis
Kesimpulan :
Varises esofagus grade II dengan
stigmata
Varises fundus
Gastropati hipertensi portal sedang
Duodenitis
USG
Abdom
en
Pemeriksaan
Kiri
Kanan
Ukuran
Mengecil
Mengecil
Permukaan
Iregular
Iregular
Tumpul
Inhomogen
Tumpul
Inhomogen
Tidak ada
Tidak ada
Terputus-putus
Terputus-putus
Hati
Tepi
Echostruktur
SOL
Vena hepatika
Limpa
Vena lienalis
Tidak melebar
Kandung empedu
Ukuran
Bentuk
Normal
Dinding
Sedikit menebal
Tidak ada
Normal
Batu/sludge
Saluran empedu
Intrahepatik
Tidak melebar
CBD
Tidak melebar
Pankreas
Ginjal
Normal
Lain-lain
Kesimpulan
Sirosis
hati,
hipoalbumin
Ascites
Ascite, Penebalan
Normal
dinding
KE
ec
Ringkasan
Laki-laki 61 tahun dirujuk dari poliklinik untuk ligasi varises esofagus
kedua.
Satu hari sebelumnya, terdaapt mual yang semakin memberat dan BAK
seperti air teh
Tahun 2005 didiagnosis hepatitis B. Tahun 2011 perut mulai teraba
tegang. Tahun 2013, terdapat bercak darah merah segar di lendir dan
rasa asam di mulut. Bulan Agustus 2013 kedua kaki bengkak lalu berobat
ke RSCM dan diberi Furosemide, diperiksa USG abdomen dan endoskopi.
Tanggal 4-11 Sep 2013, dilakukan ligasi varises esofagus pertama.
PF: status gizi kurang, konjungtiva pucat, shifting dullness (+), edema
pitting, traubes space dan Muchrche sign (+).
Penunjang:
Penurunan Hb, Ht, hitung eritrosit, trombosit, kadar fibrinogen, albumin, dan
magnesium;
Peningkatan MCV/MCH, persentase eosinofil, neutrofil, dan monosit, bilirubin total dan
direk, SGOT/PT, dan globulin
HBV DNA 3,86 x 107 IU/ml, HBeAg reaktif, biopsi hati F4
USG: sirosis hati, ascites, dan penebalan dinding KE
Endoskopi: varises esofagus grade II dengan stigmata, varises fundus, gastropati
hipertensi portal sedang, dan duodenitis
Rencana
Diagnostik
USG abdomen ulang
Terapi
Daftar Masalah
1. Varises esofagus grade II pro ligasi kedua pada
sirosis hepatis Child Pugh skor 3 dengan
hepatitis B kronis
2. Varises esofagus dengan gastropati hipertensi
porta sedang
3. Duodenitis
4. Hipoalbuminemia (kadar albumin 2,19 g/dl)
5. Peningkatan transaminase
6. Hipomagnasemia
7. Anemia markositik non-megaloblastik
Tinjauan Pustaka
Perdarahan saluran cerna
Hepatitis B dan Sirosis Hepatis
Saluran Cerna
Bawah
Hematokezia
Melena
Terdapat perdarahan
Hiperaktif
Meningkat >35
Jernih
Normal
<35
1. Djojoningrat D. Pendekatan Klinis Penyakit Gastrointestinal. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 288-89
2. Laine L. Gastrointestinal Bleeding. In Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrisons Princ Intern Med. 18th
ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Etiologi di Indonesia :
o Varises esofagus ( 70-75%)
o Perdarahan tukak peptik, gastritis erosiva, gastropati hipertensi portal,
esofagitis, tumor, dan angiodisplasia. 3
PSCA-Varises Esofagus
Klasifikasi beratnya varises esofagus
Konsensus Inggris
Kusumobroto H. Penatalaksanaan Perdarahan Varises Esofagus. In : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 222-26
PSCA Nonvarises
1. Adi P. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 291-95
2. Laine L. Gastrointestinal Bleeding. In Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrisons Princ Intern Med. 18th
ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Stabilisasi hemodinamik :
o Cairan kristaloid dan pemasangan CVP
1. Adi P. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 291-95
2. Laine L. Gastrointestinal Bleeding. In Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrisons Princ Intern Med. 18th
ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Tata Laksana
1. Laine L. Gastrointestinal Bleeding. In Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrisons Princ Intern Med. 18th
ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Tata Laksana
Terapi Non-Endoskopis
o Mekanis
Kumbah lambung membilas lambung dengan memasukan air suhu
kamar Distensi lambung yang akhirnya memperbaiki proses hemostatik.
Balon Tamponade ( Sengstaken-Blakemore Tube)
o Medikamentosa
Vitamin K perdarahan pada penyakit hati kronis
Somatostatin dan analog (Octreotide) ;lebih spesifik dibanding
vasopressin
Golongan vasopresin efek vasokonstrikit terhadap arteri splankik.
(murni dan campuran dengan oksitosin)
Terapi Endoskopis
o contact thermal : energi panas elektrokoagulasi
o non-contact thermall : laser
o non-thermal : ligasi, suntikan adrenalin, sklerosan (alkohol, polidokanol)
Ligasi varises pada bagian distal dekat dengan cardia dilakukan secara spiral
setiap 1-2 cm3,4,5
1. Adi P. Pengelolaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 291-95
2. Laine L. Gastrointestinal Bleeding. In Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrisons Princ Intern Med. 18th
ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Hepatitis B Kronis
Definisi
Hepatitis kronik: inflamasi dan
nekrosis hepar terjadi > 6 bulan
Persistensi virus hepatitis B (HBV) >
6 bulan1
Epidemiologi
Prevalensi: 4-20,3%
Serogenotipe B (66%)
Karsinoma hepatoselular: 21% dalam
6 tahun
Sirosis: 8-20%2
1.
2.
3.
Soemohardjo S, et al Hepatitis B kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed.
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis B. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia; 2012.
Porth CM. Disorders of hepatobiliary and exocrine pancreas function. Pathophysiol Concepts Altered Heal
States. 7th ed.
1.
2.
is B Kronis (3)
Kriteria Diagnosis Hep B
Kronik1
1.
2.
Grading-Staging
Histologis2
Perjalanan Penyakit
1.
Konsensus PPHI
Penatalaksanaan
Hepatitis B
Algoritma
1.
4 kriteria
DNA HBV
HBeAg
ALT
Histologis
Golongan
interferon
Golongan analog
nukleosida
Farmakologis
Komplikasi
Sirosis hepatis
Gastropati
Hipertensi Portal
1.
Perubahan
neuropsikiatrik akibat
komplikasi penyakit
hati
Porth CM. Disorders of hepatobiliary and exocrine pancreas function. Pathophysiol Concepts Altered Heal
States. 7th ed.
Sirosis Hati
Definisi
o Stadium akhir fibrosis
dengan distorsi arsitektur
hepar dan nodulus
degeneratif
Patofisiologi
o HBV kronik: 15-30%
o Sel stelata (Ito)
o Kompensata vs
dekompensata
Makronodular
1.
2.
Mikronodular
Pembahasan
Sumber perdarahan ?
Varises esofagus ?
Gejala melena (-) ataupun hematoskezia(-)
Riwayat nyeri ulu hati (-), penggunaan obat lain, seperti nyeri
sendi (-)
Pemeriksaan penunjang: endoskopi
GOV vs IGV
Risiko GOV <
Ligasi: profilaksis primer,
selain farmakologis
Propanolol
Mencegah perdarahan
akibat PVO pertama,
khususnya dengan ChildPugh B atatu C, namun
tanpa perdarahan
Farmakodinamik
1.
2.
Hepatitis B
Anamnesis: riwayat didiagnosis hep B (2005), sumber
penularan (?)
Riwayat pengobatan 2005-2011 (-) gejala muncul kembali
pada tahun 2011dengan tanda-tanda sirosis
Keluhan kaki bengkak, mual, penurunan berat badan, riw.
kuning (-)
PF: Shifting dullness (+), Muchrche sign (+), pitting edema
hipoalbuminemia
Lab: AST dan bilirubin, ALT (normal), pemanjangan PT/APTT,
hipoalbumin
Hepatitis B kronik ?
DNA HBV 3,86 x 107 IU/ml, HBsAg (N/A)
Biopsi hati: fibrosis F4 sirosis inkomplit-komplit, derajat
nekroinflamasi Igrading) N/A
Dipertimbangkan telah terjadi infeksi kronik
Risiko sirosis 6,7x lebih tinggi pada kadar HBV DNA > 104
Risiko KHS 3-15x lebih tinggi AFP dan USG/6 bulan
Penatalaksanaan:
Inisiasi terapi: DNA HBV > 2 x 104 IU/ml dan ALT
meningkat > 2x
Pada pasien ini, pemantauan: DNA HBV, HBeAg, dan ALT
Komplikasi lain:
ensefalopati
hepatikum
Number connection
test (normal < 30
detik)
Pemanjangan (hasil:
75 detik)
ensefalopati
derajat I-II
(minimal)
Connect-the-Number
test sheet [Internet]. Duphalac; 2013.
Available from: http://www.apef.com.pt/download.php?
path=pdfs&filename=APEF_20081008213212_Teste_de_Conexao
Penentuan Child-Pugh
_Numerica__Avaliacao_Encefalopatia_Hepatica.pdf
1,44
mg/dl
2,19 g/dl
5,4
detik
Penatalaksanaan suportif
Curcuma 3 x 1 tab efek hepatoprotektif
Diet hati 3 1700 kkal/hari menurunkan beban kerja
hepatosit, membantu regenerasi, memperbaiki
status gizi (IMT 18,3 kg/m2)
Komposisi: energi 40-45 kkal/kg BB, lemak 20-25%, protein
1,25-1,5 gram/kg BB
1.
2.
Porth CM. Disorders of hepatobiliary and exocrine pancreas function. Pathophysiol Concepts Altered Heal States.
7th ed.
Eleftheriadis E. Portal hypertensive gastropathy: a clinically significant puzzle. Ann Gastroenterol.
2001;14(3):196204.
3. DUODENITIS
Ditegakkan atas dasar :
Anamnesis Gejala mual dan perut terasa besar seperti
rasa begah. (tidak spesifik akibat keluhan dari sistem
hepatobilier yang lebih dominan)
Pemeriksaan Fisik motilitas usus terdengar normal
(tertutup oleh asites akibat sirosis hati)
Endoskopi dasar pembentukan diagnosis
duodenitis Duodenum hiperemis
Mukosa masih hanya hiepremis dan keluhan tidak spesifik,
Tidak memerlukan tata laksana khusus Simptomatik
Omeprazole
4. HIPOALBUMINEMIA
Atas dasar:
Bengkak kedua tungkai, shifting dullness (+),
pemeriksaan laboratorium albumin
Penurunan produksi hepatosit akibat nekroinflamasi
hepatitis B kronik
6. HIPOMAGNESEMIA
Pemeriksaan elektrolit pasien :
kadar Magnesium 1,65mg/dL (rujukan 1,7-2,55 mg/dL).
terjadi sedikit hipomagnesemia.
Hipomagnesemia dapat terjadi karena malabsorpsi usus,
muntah berlebihan, diare, dan gangguan tubulus
malabsorbsi akibat sirosis hati dan duodenitis
Pantau pasien karena kemungkinan terjadinya :
Gangguan fungsi neuromuskular kejang, kelemahan tubuh,
dan gangguan psikiatri seperti kecemasan atau depresi. 1
1. Bringhurst FR, Demay MB, Krane SM, Kroneberg HM. Disoders of Bone and Mineral Metabolism. In : Longo DL, Kasper DL, Jameson
JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrisons Princ Intern Med. 18th ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
1. Hoffbrand AV. Megaloblastic Anemia. In : Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrisons Princ
Intern Med. 18th ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Kesimpulan
Pasien laki-laki berusia 61 tahun dirujuk dari poliklinik untuk menjalani ligasi
varises esofagus kedua kalinya. Sejak 1 hari sebelum kunjungan ke poliklinik,
pasien merasakan mual yang semakin membera. Tahun 2005 pasien
didiagnosis mengidap hepatitis B, namun baru berobat pada tahun 2011.
Keluhan lain adalah perut tegang, terdapat bercak darah merah segar jika
pasien membuang liur dan rasa asam di mulut, riwayat kaki bengkak.
Masalah utama yang ditegakkan pada pasien ini adalah varises esofagus
grade II pro ligasi kedua pada sirosis hepatis Child Pugh skor 3 dengan
hepatitis B kronis. Masalah lain yang ditemukan varises esofagus dengan
gastropati hipertensi porta sedang, duodenitis, hipoalbuminemia (kadar
albumin 2,19 g/dl), peningkatan transaminase, hipomagnesemia, dan anemia
makrositik non-megaloblastik.
Pada pasien direncanakan pemeriksaan USG abdomen ulang untuk diganosis.
Terapi yang diberikan adalah persiapan untuk ligasi varises esofagus kedua,
IVFD, Lactulax 1 dd CI, Propanolol 3 x 10 mg, Omeprazole 2 x 20 mg, Vitamin
K 3 x 10 mg IV, Transamin 3 x 500 mg IV, Transfusi FFP 500 cc, Aspar 3 x 1,
dan Curcuma 3 x 1.
Terima Kasih