Anda di halaman 1dari 8

Macam-macam Penyakit Jantung Bawaan

A. Asianotik Shunt / aliran dari kiri ke kanan


Terdiri dari 2 group besar :
1.Group I
Contoh : Atrium septal defect (cacat atrium septum)
- Ventricular septal defect (cacat septum ventrikel)
Manifestasi klinis : gagal jantung, kemacetan paru, berisik jantung,
susah nafas, kardiomegali.
2.Group II, contoh :
- Aortic stenosis (stenosis aorta)
- coarctation of the aorta Slide 3
- Patent ductus arteriosus (duktus arteriosus paten)
- Pulmonary stenosis (stenosis pulmonal)
Manifestasi klinis : susah nafas dan gagal jantung
B.Sianosis
Cacat sejak lahir shunt / aliran dari kanan ke kiri.
Contoh : -Transposition of the great vessels (transposisi pembuluh darah
besar)
-Tricuspid valve atresia (atresia katup trikuspid)
-Tetralogy of Fallot (Tetralogi Fallot)
Manifestasi klinis : serangan (-) O2, perkemb fisik jelek, berisik jantung,
clubbing fingers.
Etiologi
- Belum diketahui secara pasti
- Keturunan dan faktor lingkungan, misal : german measles, anoxia.
Insiden
- 6-8 / 1000 kelahiran hidup 1/3 meninggal pd thn ke-1, 70% meninggal
bln ke-1
Problema gigi
- Karies, penyakit periodontal meningkat (tidak ada yang spesifik).
Perawatan gigiViridans) ->PROFILAKTIK
ANTIBIOTIK, sebelum dan 48 jam sesudah perawatan.
- Pasien dengan keluhan yang berat -> di RS dan di bawah General
Anestesi / GA
- Pencegahan Bakterial Endokarditis (Streptokokus)
ANALGESIA N2O

- Untuk anak-anak dg ketidakmampuan, kecuali anak retardasi mental yang berat dan anak dg
ketidakseimbangan emosi.
- Metode aman dan efektif untuk mengurangi penolakan/resistensi terhadap perawatan gigi.
- Tahap relatif analgesia (N2O & O2)
- Tujuan utama RELATIF ANALGESIA :
membuat relax pasien dan meningkatkan kooperatif pasien.
- Penggunaannya dapat dikombinasi dg PREMEDIKASI & LOKAL ANASTESI ->
untuk mengatasi masalah pada anak dg ketidakmampuan

GENERAL ANASTHESIA
- Efek yg ditimbulkan : mual / vomiting
- kejang / spasm
- sesak nafas / apnea
INDIKASI :
- Anak yg tidak kooperatif / menolak perawatan setelah prosedur konvensional dicoba.
- Anak dg kelainan pembekuan darah yangperlu perawatan gigi yg luas / besar.
- Anak dg retardasi mental yg berat (komunikasi pasien drg tidak memungkinkan.
- Anak dg kelainan sistem saraf pusat , gerakan tiba-tiba pd anggota tubuh.
- Anak dengan CHD / peny jantung bawaan yg berat.

Mouth preparation dengan pendekatan farmakologis pada anak penderita ventricular


septal defect
Niniek S. Salurapa*, Sri Ramadany**
*Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi
**Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat-Ilmu Kesehatan Komunitas, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Makassar, Indonesia
ABSTRAK
Penyakit jantung kongenital adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular yang

terjadi karena kelainan perkembangan sejak lahir. Salah satu jenis kelainan
jantung kongenital adalah ventricular septal defect. Sedasi oral telah banyak
digunakan di bidang kedokteran gigi, terutama pada pasien anak untuk
mengatasi rasa cemas dalam menghadapi perawatan gigi. Chloral hydrate ialah
derivat monohydrate dari chloral (trichloroacetaldehyde) yang merupakan obat
hipnotik sedatif dan banyak digunakan sebagai sedasi oral untuk mengurangi
kecemasan sebelum operasi, dan setelah operasi untuk menanggulangi rasa
sakit. Penatalaksanaan anak penderita penyakit kardiovaskuler di bidang
kedokteran gigi memerlukan penanganan secara utuh, dalam upaya mencegah
terjadinya endokarditis bakterialis. Makalah ini membahas keadaan gigi dan
mulut serta penatalaksanaannya pada kasus anak dengan kelainan jantung
ventricular septal defect. Dilaporkan seorang anak laki-laki usia 6 tahun, dengan
ventricular septal defect yang akan dioperasi jantung. Karena pasien sangat
tidak kooperatif, dilakukan penambalan dan pencabutan menggunakan sedasi
oral dengan chloral hydrate. Mouth preparation berhasil diselesaikan dalam dua
kali kunjungan.

1.Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau tepatnya
menyerang jantung dan urat-urat darah. Beberapa contoh penyakit jantung seperti jantung
koroner, infark miokard akut, anginapectoris, sesak napas, penyakit jantung rematik,
dansebagainya.Pada pasien yang menderita kelainan jantung umumnyasangat sensitif
terhadap rangsangan fisik dan emosi yangtimbul selama perawatan. Ada empat macam
penyakit jantung yang berhubungan dengan perawatan di klinikkedokteran gigi, yaitu :
a . c o n g e n i t a l h e a r t d i s e a s e
b. rheumatic heart disease (penyakit jantung rematik)
c.penyakit jantung arterosklerosis
d.SBE (subacute bacterial endocarditis)
a.Congenital heart disease
Sering disebut pula sebagai kelainan pada jantung.Kelainan ini paling sering terjadi pada
anak-anak,sekitar 8-10 anak dari tiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terdeteksi saat
kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Pada pasien yang memiliki kelainan ini perlu
diperhatikan pemakaian antibiotik dan pemakaian adrenalin untuk anestesi.
b . P e n y a k i t j a n t u n g r e m a t i k ( P R J ) Penyakit jantung rematik (PRJ) adalah
sebuahkondisi dimana terjadi kerusakan permanen darikatup-katup jantung yang dapat
berupa penyempitanatau kebocoran, terutama katup mitral (stenosiskatup mitral) sebagai
akibat adanya gejala sisa rheumatic fever.
Pada penderita yang akan dilakukan pencabutangigi, maka perlu dilakukan profilaksis SBE,
yaitu 2minggu diberikan antibiotik yang sama, sedangkanuntuk tindakan yang < 2 minggu
diberikan antibiotikyang berbeda. Tindakan profilaksis SBE tidak perlu dilakukan pada
demam rematik tanpa kelainan, tapi sangat diperlukan untuk semua tindakan perawatangigi
karena dapat menyebabakan perdarahan gusi. Prosedur pada perawatan gigi dengan anestesi
lokal,maka tindakan profilaksis dilakukan berdasarkantingkat resiko yang ditimbulkan. Yaitu
untuk resikostandar diberikan Amoxyallin 2 gram/oral atauPheoxymethyl penicillin 2
gram/oral, diberikan satu jam sebelum dilakukan tindakan anestesi, dan 1gram/oral (setelah 6

jam). Untuk yang beresikotinggi, seperti pada pasien dengan riwayatendokarditis, diberikan
Amoxycillin 1 gr/i.v danGentamycin 80-100 mg/i.v, diberikan segera sebelumtindakan, dan
Amoxycillin 1 gr i.v / oral (setelah 6 jam). Dan untuk penderita yang alergi denganpenicillin,
untuk tindakan berikut yang kurang dari 2minggu, atau profilaksis penicillin jangka
panjang,maka dapat diberikan Eritromisin 1,5 gr/oral (1 jamsebelum), dan 0.5 gr/oral (6 jam
kemudian).
c . P e n y a k i t j a n t u n g a r t e r o s k l e r o s i s Faktor penyebab kelainan ini
diantaranya, umur, sex,hipertensi, faktor herediter dan kepribadian,
faktor hormonal, obesitas, hiperlipidemia, rokok,kekurangan aktifitas fisik, mental
stres, dansebagainya.

Hubungan Penyakit Kardiovaskular terhadap Perawatan Endodontik


Pasien dengan penyakit kardiovaskular sangat rentan terhadap stress fisik atau
stressemosional yang mungkin dihadapi selama perawatan gigi, terutama endodontik. Pada
situasi ini,konsultasi dengan dokter pasien adalah wajib sebelum dimulainya perawatan
endodontik. Pasienyang memiliki myocardial infarction (heart attack) dalam waktu 6 bulan
terakhir sebaiknya tidakd i l a k u k a n p e r a w a t a n . H a l i n i k a r e n a p a s i e n
s e d a n g m e n g a l a m i k e r e n t a n a n y a n g t i n g g i terjadinya infarction lagi dan
komplikasi kardiovaskular lainnya dan mungkin mengkonsumsi obat yang
berpotensial untuk interaksi dengan vasokonstriktor yang ada dalam anestesi
lokal.Vasokonstriksi tidak boleh diberikan pada pasien dengan hipertensi yang tidak
terkontrol,refractory arythmias, myocardial infarctions, stroke, coronary bypass graft,
kegagalan hati, danhyperthyroidism.Anestesi lokal dengan jumlah vasokonstriksi minimal
atau tidak ada sama sekali biasanyaboleh digunakan untuk prosedur perawatan endodontik
non-bedah.P a s i e n d e n g a n h e a r t m u r m u r , r h e u m a t i c f e v e r , a t a u
congenital heart defect harus d i b e r i k a n t e r a p i a n t i b i o t i k
secara profilaktik sebelum perawatan endodontik
u n t u k meminimalisasikan risiko bakteri endocarditis. Jika pasien tidak
mengkonsumsi antibiotik.
1. DENTAL MANAGEMENT pada Pasien Gagal Jantung
Gejala Klinis Gagal Jantung
Tanda dan gejala utama dari gagal jantung adalah nafas pendek, edema
pulpo, kongesti vena sistemik dan edema. Tidak semua penderita akan
mempunyai semua perubahan dan sangat penting mengenal gejala pada
anak-anak dan orang usia lanjut yang mungkin sedikit berbeda.
Denyut nadi tidak terkontrol (kurang dari 50x per menit saat serangan).
Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien Gagal Jantung
Denyut nadi, sangat penting dalam tanda klinis gagal jantung.
Respiratory (R), pernafasan pasien juga perlu diperhatikan.

Kegawatdaruratan pada Pasien Gagal Jantung


Jika pasien kehabisan nafas bisa diberikan bantuan oksigen.
Jika keadaan semakin parah dan pasien pingsan karena kecemasan
perawatan dapat segera diteruskan, tapi jika karena kondisi klinis penurunan
denyut nadi dan pernafasan maka perawatan harus segera dihentikan.
3. Kapan seorang dokter gigi melakukan premedikasi? Dan kapan pula
melakukan proflaksis? Pada pasien yang seperti apa tindakan tersebut
(premedikasi/profilaksis) dilakukan? Bagaimana penjelasannya?
Premedikasi merupakan suatu pemberian obat pendahuluan sebelum dilakukan
perawatan

utama.

Premedikasi

dilakukan

jika

seorang

dokter

ingin

menghilangkan keadaan/gejala yang dapat menghambat keberhasilan perawatan


utama.
Misalkan, pasien yang mengalami anxiety atau merasa takut untuk dilakukan
prosedur perawatan kedokteran gigi maka dapat diberikan oral premedication
dengan anxyolitic atau obat sedatif satu jam sebelumnya, atau dapat juga
diberikan pada maam hari sebelum perawatan agar pasien dapat tidur

lelap.beberapa contoh obatnya antara lain sebagai berikut:


Triazolam
Diazepam
Oxazepam
Iorazepam, atau
Hydroxyzine
Istilah profilaksis yang saya tahu ditujukan untuk antibiotik profilaksis.
Sedangkan antibiotic profilaksis digunakan sebagai pencegahan agar tidak terjadi
infeksi dalam tingkat yang lebih berat yaitu untuk mencegah terjadinya bactermia
atau infective dalam suatu tindakan perawatan.
Pasien Kedokteran Gigi yang direkomendasikan Prosedur untuk tindakan
Prophylaxis:
Semua prosedur kedokteran gigi yang melibatkan manipulasi jaringan
gingival atau daerah periapikal gigi atau pun perforasi mukosa
Ini termasuk semua prosedur kedokteran gigi kecuali pada keadaan:
Injeksi anestesi rutin melalui jaringan yang tidak terinfeksi
Pengambilan foto dental radiografi
Menggunakan alat-alat prostodontik atau ortodontik lepasan maupun
cekat/permanen

Penyesuaian alat ortodontik

Pemilihan profilaksis antibiotik


Sebelum pemberian antibiotik profilaksis, penting untuk memeriksa bahwa
pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat yang dipilih dan bahwa obat
yang sama atau antibiotik lainnya belum baru-baru ini ditentukan. Antibiotik
profilaksis yang akan digunakan harus dilengkapi dengan penggunaan obat
kumur chlorhexidine glukonat 0,2% 5 menit sebelum pengobatan. Hal ini akan
dapat membunuh 90% organisme plak rongga mulut, sehingga mengurangi
jumlah dari setiap bakteremia potensial. Yang dipilih (bakterisida) antibiotik
harus diberdasarkan resep dokter gigi.
Untuk prosedur invasif gigi menggunakan atau tidak analgesia lokal, pasien
yang belum menerima lebih dari satu dosis tunggal penisilin pada bulan
sebelumnya, harus diresepkan amoksisilin oral , 3 g 1 jam sebelum prosedur.
Anak-anak di bawah 5 tahun harus memiliki seperempat dari dosis dewasa, yaitu
750 mg, dan 5-10 tahun anak, setengah dari dosis dewasa, yakni 1,5 g.
Pasien yang baik alergi terhadap penisilin atau yang telah menerima lebih dari
satu dosis tunggal dari penisilin pada bulan sebelumnya harus diresepkan
klindamisin oral, 600 mg 1 jam sebelum pengobatan. Anak-anak di bawah 5
tahun harus menerima klindamisin 150 mg atau 200 mg azitromisin dan anakanak 5-10 tahun, klindamisin 300 mg atau azitromisin 300 mg.
Untuk prosedur invasif gigi bawah anestesi umum, pasien tidak ada risiko
khusus (termasuk mereka yang belum menerima lebih dari satu dosis tunggal
penisilin pada bulan sebelumnya) dapat diberikan baik:
Intravena amoksisilin, 1g di induksi diikuti oleh amoksisilin oral, 500 mg 6 jam
kemudian.
oral amoksisilin, 3 g 4 jam sebelum induksi, kemudian amoksisilin oral, 3 g
secepat pemulihan berikut mungkin dari analgesia umum.
Anak di bawah 5 tahun harus memiliki seperempat dan setengah tahun yang 510 dari dosis dewasa.

Khusus pasien yang berisiko adalah mereka dengan katup jantung buatan dan
mereka dengan riwayat endokarditis infektif yang harus menerima:
amoksisilin Intravena, 1 g, dan gentamisin intravena, 120 mg di induksi,
kemudian amoksisilin oral, 500 mg 6 jam kemudian.
Anak di bawah 5 tahun direkomendasikan untuk memiliki dosis dewasa
seperempat dari amoksisilin dan gentamicin 2 mg / kg berat badan, 5-10 tahuntahun itu, juga setengah dosis dewasa amoksisilin dengan gentamisin 2 mg / kg
berat badan.
Jika pasien alergi terhadap penisilin atau telah menerima lebih dari satu dosis
tunggal penisilin pada bulan sebelumnya:
Intravena vankomisin, 1 g selama setidaknya 100 menit, kemudian gentamisin
intravena, 120 mg di induksi atau 15 menit sebelum pengobatan.
Teicoplanin, 400 mg, dan gentamisin, 120 mg di induksi atau 15 menit sebelum
pengobatan.
Intravena klindamisin 300 mg selama setidaknya 10 menit pada induksi atau 15
menit sebelum kemudian oral atau intravena pengobatan klindamisin 150 mg 6
jam kemudian.
Untuk prosedur multistage, maksimal dua dosis tunggal penisilin bisa
diberikan dalam satu bulan; obat alternatif harus digunakan untuk perawatan lebih
lanjut dan penisilin tidak boleh digunakan lagi selama 3-4 bulan. Jika klindamisin
digunakan, lain multistage prosedur atau periodontal tidak harus diulang pada
interval kurang dari 2 minggu.
Step 1 Identifikasi kata sulit:
1. Medical Compromised Children ( Anak anak dengan kebutuhan dan perhatian
khusus dalam bidang medis ) : Pasien anak-anak dengan kelainan fisik atau psikis
sehingga dalam penanganan medis membutuhkan perhatian dan tindakan khusus agar
tindakan yang dilakukan dalam Kedokteran Gigi tidak merugikan dan membahayakan
pasien.

Step 2 Identifikasi Masalah dan LO


1. Pengertian dan penjelasan Medical Compromised Children
2. Penjelasan masing-masing penyakit dan kelainan yang berhubungan dengan
Medical Compromised Children beserta Prosedur perawatan dalam Kedokteran
Gigi
3. Kapan seorang dokter gigi melakukan premedikasi? Dan kapan pula melakukan
proflaksis?

Pada

pasien

yang

seperti

apa

tindakan

(premedikasi/profilaksis) dilakukan? Bagaimana penjelasannya?

Step 3 Mapping

Medical Compromised

Kelainan

Kelainan

Diagnosa

Diagnosis

Prosedur
Perawatan
dalam KG

tersebut

Anda mungkin juga menyukai