Anda di halaman 1dari 15

enurdp@yahoo.co.

uk

DATA, SAMPEL DAN


POPULASI
Dr.Emrinaldi Nur DP, SE, M.Si, Ak

BAGIAN

Data Penelitian
Penelitian
Data
Menurut Jenis
Menurut Jenis

Kualitatif
Kualitatif
JenisData
Data
Jenis

Diskrit
Diskrit
Kuantitatif
Kuantitatif

Ordinal
Ordinal
Kontinum
Kontinum

Interval
Interval
Rasio
Rasio

Page 2 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

3
DataDiskrit
Diskrit
Data

DataKontinum
Kontinum
Data

Data Kualitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan
gambar
Data Kuantitatif
Data dalam bentuk angka atau data kualitatif yang diubah ke
dalam bentuk angka.
Disebut juga dengan data nominal, yaitu data yang
hanya dapat digolonggolongkan secara terpisah secara diskrit atau kategori
Data ini diperoleh dari hasil menghitung ataupun
pengkategorian
laki
Contoh.
Jenis kelamin, dikelompokkan menjadi lakidan perempuan
dengan kode (1 = laki-laki, dan 2 =
perempuan)
Suatu
suku melayu,
15kelas dengan 45 mahasiswa, 20 orang
orang
suku minang, 5 orang suku jawa dan 5
orang suku
batak
Pengukuran atas data ini menggunakan skala nominal,
biasanya
dilambangkan
simbol dummy, baik berupa
binomial
(0bervariasi
dan dengan
1)
Data
yang
menurut
tingkatan,
dibagi
menjadi
ataupun
multinomial
(0,
1,
2,
dst.),
angka
ini
hanya
berfungsi
sebagai
label
data
ordinal,
interval
dan rasio
Uji statistik yang cocok digunakan adalah
modus
Page
3 of 24 dan
distribusi frekwensi
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Data Ordinal
Data berbentuk rangking atau peringkat terhadap kategori
Data ini jika dinyatakan dengan skala, maka jarak satu data
dengan data yang lain tidak sama.
Contoh. Jika kita ingin mengukur preferensi konsumen atas merek

air mineral, dengan memberi rangking 1 untuk merek yang


paling disukai, angka 2 untuk rangking selanjutnya.
1
Aqua
2
Aquana
3
Aquaria
4
Aquades
Pengukuran data ini menggunakan skala ordinal
Uji statistik yang sesuai dengan data ini adalah modus, median,
distribusi
frekwensi dan statistik non paramterik (seperti rank order
Data Interval correlation)

Data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0)
obsolut/mutlak.
Contoh. Skala termometer walupun ada nilai 00 C
Pengukuran data ini menggunakan skala interval
Uji yang
statistik
yang cocok digunakan adalah semua uji statistik ,
kecuali
mendasarkan
pada rasio (seperti koefisien variasi)

Page 4 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Data Rasio

Data yang jaraknya sama dan memiliki nilai mutlak


Contoh. Berat 0 Kg artinya tidak ada bobotnya. Panjang 0 M
artinya tidak ada pajangnya
Pengukuran data ini menggunakan skala rasio
Data ini dapat dijumlahkan ataupun aritmatika lainnya
Alat uji statistik apapun dapat digunakan

DataPenelitian.
Penelitian.Menurut
MenurutJenis
Jenis
Data
1. Data Primer.. Data yang berasal dari sumber yang asli dan
dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan
penelitian, atau data yang diperoleh yang masih berupa data
mentah dan belum merupakan hasil olahan orang lain atau
institusi lain. Metode yang umum digunakan untuk memperoleh
data ini adalah survey, observasi, dan wawancara.
2. Data Sekunder . Data penelitian yang bukan merupakan data
mentah, namun hasil olahan dari peneliti lain atau institusi lain,
biasanya sudah dalam bentuk laporan atau format tabel yang
dapat langsung digunakan.. Metode yang digunakan
Page 5untuk
of 24
Emrinaldi
Nur DP,
memperoleh data ini adalah dengan eksplorasi data
melalui

BAGIAN

Data Sekunder

Tujuan Penggunaan Data Skunder

Mengisi kebutuhan akan rujukan khusus pada beberapa hal


Merupakan bagian terpadu dari sebuah studi penelitian yang lebih besar
Sebagai dasar satu-satunya dalam melakukan penelitian

Kelebihan Data Skunder

Diperoleh dengan lebih cepat dan lebih murah

Kekurangan Data Skunder


Informasi yang ada mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan tertentu dari
sebuah penelitian, atau terdapat keusangan data.
Sumber Data Skunder

Sumber Internal.. berasal dari dalam organisasi


Sumber eksternal .. diperoleh dari luar organisasi

Page 6 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

3
Populasi
Keseluruhan kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa
kesimpulan
Objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga populasi bukan
hanya orang, tetapi objek atau benda alam lainnya.Populasi juga bukan hanya jumlah
tapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek tersebut.
Contoh. Pada dunia kedokteran, 1 orang adalah populasi. Darah yang ada pada orang
tersebut juga populasi, sehingga pengecekan darah hanya mengambil sebagian untuk
menilai kualitas darah secara keseluruhan.
Sensus, adalah metode penelitian menggunakan seluruh elemen penelitian, sehingga
seluruh bagian penelitian mendapat perhatian (populasi). Kondisi yang cocok untuk
sensus adalah jika populasi kecil, dan bila masing-masing elemen berbeda satu sama
lain
Page 7 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Pengambilan sampel merupakan kegiatan penyeleksian bagian dari elemenelemen populasi. Yang dengan hasil tersebut diharapkan dapat ditarik
kesimpulan tentang keseluruhan populasi.
Elemen merupakan Subjek dimana pengukuran tersebut dilakukan. Disebut
unit penelitian (the unit of study).

Bagaimana suatu sampel dikatakan baik..?


1. Akurasi
Sampai sejauh mana sampel tidak dipengaruhi bias. Sampel
yang akurat adalah sampel yang tidak terdapat varians sistematik
(sistematic varians), yang didefenisikan sebagai variasi dalam
penilaian yang mengacu pada pengaruh yang diketahui dan tidak
diketahui, yang menyebabkan skor lebih bersandar pada satu
petunjuk ketimbang lainnya.
Exp. Hasil observasi rumah disudut dalam komplek
Pagelebihbesar
8 of 24
mahal. Jadi jika sampel
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Sampel

2.

Ketelitian
Deskriptor sampel menurut urutan angka bisa jadi berbeda dari deskriptor
yang menjelaskan populasi karena fluktuasi acak menyatu dalam proses
pengambilan sampel (sampling error).
Kesalahan pengambilan sampel adalah residu, setelah seluruh sumber
varians sistematik yang diketahui dijelaskan.
Ketelitian diukur dengan kesalahan estimasi standar (standar error of
estimate).
NonProbability
Probabilitysampling
sampling
Non

eknik Penarikan Sampel


Probabilitysampling
sampling
Probability

Simplerandom
randomsampling
sampling
Simple
Proportionatestratified
stratifiedrandom
randomsampling
sampling
Proportionate
Disproportionaterandom
randomsamling
samling
Disproportionate
Area(cluster
(clustersampling)
sampling)
Area

Samplingsistematis
sistematis
Sampling
Samplingkuota
kuota
Sampling
Samplingaksidensial
aksidensial
Sampling
Samplingjenuh
jenuh
Sampling
Snowball
ballsampling
sampling
Snow
Page 9 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Probability Sampling
Didasarkan pada konsep seleksi acakprosedur yang terkontrol
untuk menjamin bahwa setiap elemen populasi memiliki peluang
terpilih yang diketahui (known nonzero chance of selection)

(1) Simple random sampling


Pengambilan sampel dilakukan secara acak tampa memperhatikan strata di dalam
populasi
(2) Pengambilan sampel bertingkat (Stratified random sampling)

Proses dimana sampel dibatasi untuk memasukkan unsur-unsur dari setiap


segmen disebut pengambilan sampel acak bertingkat. Alasan pemilihan
metoda ini; a. meningkatkan efesiensi statistik sampel, (2) menyediakan
data yang cukup bagi analisa berbagai subpopulasi, dan (3) memungkinkan
metode dan prosedur penelitian yang berbeda digunakan dalam strata yang
berbeda.
Semakin banyak strata digunakan, semakin dekat kepada maksimisasi
perbedaan antar strata dan minimisasi varians intra strata.
Page 10 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Probability Sampling

(a) Proportionate stratified random sampling


Pengambilan sampel bertingkat proporsional (proportionate stratified sampling), setiap strata
dengan tepat ditampilkan sehingga sampel yangdiambil adalah proporsional terhadap bagian
populasi total strata tersebut Digunakan pada populasi yang memiliki strata secara proporsional,
tidak homogen. Sampel yang diambil meliputi strata tersebut. Setiap strata dengan tepat
ditampilkan sehingga sampel yangdiambil adalah proporsional terhadap bagian populasi total
strata tersebut.
Contoh. Organisasi yang memiliki strata pendidikan, dengan S1 45 org, S2 30 org, STM 800 org,
SME 300, dan SE 250 org. Sampel yang diambil berdasarkan strata tersebut
(b) Disproportionate stratified random sampling
Digunakan dalam pengambilan sampel berstrata namun tidak proporsional
Contoh. Jika jumlah anggota strata sangat kecil sementara strata lain besar, maka
strata yang kecil diambil keseluruhan
(3) Cluster sampling (Area sampling)
Digunakan jika objek atau daerah penelitian sangat luas. Dilakukan dengan dua tahapan: (a)
menentukan sampel daerah, (b) menentukan isi sampel dari daerah terpilih. Pemilihan daerah
perlu menggunakan stratified random sampling.
Populasi juga dapat dibagi dalam kumpulan elemen dengan beberapa kumpulan yang secara acak
dipilih untuk studi.
Contoh. Penelitian terhadap 10 propinsi INA yang dipilih dengan stratified random
sampling, selanjutnya dipilih isi sampel
Page 11 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Non Probability Sampling

Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi anggota
populasi untuk menjadi sampel
Alasan pemilihan metoda
Karena prosedur ini memenuhi tujuan pengambilan sampel dalam penelitian Pengaruh
biaya dan waktu Adanya kelemahan sampel probabilita dalam aplikasinya.
(1) Pengambilan sampel sistematis
Merupakan sampel multiguna, dimana setiap elemen ke-k dalam populasi digunakan
sebagai sampel. Sampel dimulai dengan langkah awal acak dari elemen dalam rentang 1
hingga k. Manfaat adalah kesederhanaan dan keluwesannya. Teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi urut.
Contoh. Populasi yang ada diberi nomor urut, selanjutnya dipilih dengan
menggunakan angka tertentu (k atau bilangan ganjil/genap) sebagai sampel.
(2) Sampling Aksidensial
Penentuan sampel didasarkan pada siapa saja yang ditemui, bila dipandang orang
tersebut cocok dijadikan responden atau sumber data.
Page 12 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Non Probability Sampling

(3) Samping bertujuan (purposive sampling)


Teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu
(a) Sampel Kuota
Teknik pengambilan sampel dari populasi dengan ciri-ciri kriteria tertentu sampai
jumlah
(kuota) yang diinginkan
(b) Judgement sampling
Kriterianya dengan pengambilan sampel keputusan Terjadi ketika seorang peneliti
memilih anggota sampel untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kriteria, cocok
digunakan untuk studi eksploratif
(5) Samping jenuh
Teknik penentuan sampel bila seluruh populasi digunakan, sebagai akibat kecilnya
populasi.. Disebut juga sensus
(6) Snowball sampling
Teknik pengambilan sampel yang pada awalnya kecil kemudian menjadi besar. Dari pemilihan
sampel pertama dilakukan pengembangan sampel.
Contoh. Satu orang dipilih sebagai sampel dan darinya diminta memilih sampel
lanjutan
(7) Sampel mudah (Convenience sampling)
Sampel probabilitas yang tidak terbatas disebut sampel mudah (convenience samples), nyaris
tidak dapat diandalkan, namun murah, cepat dilakukan. Tidak ada jaminan akan ketelitian
Page 13 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

Penentuan Ukuran Sampel

Pengambilan jumlah sampel sebanyak populasi menghilangkan potensi kesalahan


penyampelan (sampling error)
Makin besar jumlah sampel dan makin mendekati jumlah populasi kesalahan
penyampelan dan kesalahan generalisasi diminimalkan
Jumlah sampel yang dikehendaki tergantung tingkat kesalahan yang dikehendaki
(berani diterima) atau tingkat kepercayaan yang diberikan. Tingkat kepercayaan
tersebut bergantung pada jumlah dana, waktu dan tenaga yang tersedia.
Semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar jumlah sampel.
Penentuan jumlah sampel menurut Isaac and Michael didasarkan pada suatu
rumum, namun nilai sampel diperoleh dengan menggunakan tabel. Cara penentuan
sampel ini menggunakan asumsi data populasi berdistribusi normal
Populasi tidak berdistribusi dan homogen, pengambilan sampel 1 persen saja sudah
cukup.
Contoh. Penentuan golongan darah dengan mengambil 1 tetes darah
Rumus penentuan sampel lainnya diberikan oleh Cochran dan Cohen
Page 14 of 24
Emrinaldi Nur DP,

BAGIAN

3
Selesai

Page 15 of 24
Emrinaldi Nur DP,

Anda mungkin juga menyukai