Anda di halaman 1dari 28

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Strategi Pembelajaran Card Sort
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Card Sort
Suyono dan Haryanto berpendapat bahwa, Strategi pembelajaran
adalah rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan
pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian
(assesmen) agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan (2011: 20). Pengertian strategi pembelajaran juga
dikemukakan oleh Croper (1998) bahwa, Strategi pembelajaran merupakan
pemilahan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai (Hamruni, 2012: 3).
Jadi dapat disimpulkan strategi pembelajaran merupakan perencanaan
yang berisi rangkaian kegiatan kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait
dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan
penilaian untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Zaini, Munthe dan Aryani menyatakan, Pembelajaran aktif adalah
suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.
Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi
aktifitas pembelajaran(2008: xiv). Sehingga dalam pembelajaran aktif peranan
siswa lebih dominan dibandingkan peran guru. Agar siswa lebih terlibat secara
aktif guru juga harus memperhatikan penataan ruang kelas yang mendukung
kondisi belajar siswa. Mulongo berpendapat, Active learning student that
allows them to participate effectively in class. It takes them beyond the role of
passive listener and note taker and allows the student to take some direction and
initiative during in class commit
(2013:157).
to userDalam pembelajaran aktif siswa
8

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

9
dirangsang untuk terlibat aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide
pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru
mereka pelajari ke dalam kehidupan nyata.
Menurut Silberman Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang
dapat digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang
suatu obyek, atau mengulangi informasi dengan mengutamakan gerakan fisik
siswa supaya memberi energi terhadap kelas yang letih (2009). Zaini, Munthe,
dan Aryani juga berpendapat bahwa strategi Card Sort merupakan kegiatan
kolaboratif yang bisa digunalan untuk mengajarkan konsep, karakteristik,
klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi (2008: 50).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran Card Sort merupakan suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan
sedemikian rupa dalam suatu pembelajaran yang mengutamakan keaktifan siswa
untuk

mencapai

tujuan

pembelajaran.

Pembelajaran

melalui

strategi

pembelajaran Card Sort diselenggarakan untuk mengajak siswa memberikan


kontribusi secara fisik maupun mental, untuk menyegarkan suasana kelas yang
letih.
b. Karakteristik Strategi Pembelajaran Card Sort
Mifflin (1998) mengemukakan bahwa, Active Learning Technique
(ALT) is a learning process that involves giving the learners the opportunity to
take a more interactive relationship whit the subject-matter of a course and as
well encourage learners to generate ideas, rather than be a passive recipient
(Salman, 2009:26). Dalam pembelajaran aktif sangat ditekankan pada kegiatan
siswa untuk terlibat aktif mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran aktif
menganut pendekatan yang berpusat pada siswa.
Menurut Sudjana karakteristik-karakteristik pembelajaran yang mendorong siswa aktif sebagai berikut:
1) Situasi kelas yang menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara
bebas namun terkendali.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

10
2) Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak memberikan
rangsangan berpikir siswa untuk memecahkan masalah.
3) Guru mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
4) Kegiatan belajar siswa bervariasi. ada kegiatan yang sifatnya bersama-sama,
ada kegiatan yang dilakukan secara berkelompok, dan ada kegiatan belajar
yang harus dilakukan oleh setiap siswa secara mandiri.
5) Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan
manusiawi, bagaikan hubungan bapak-anak.
6) Situasi dan kondisi kelas tidak kaku, hendaknya sewaktu-waktu dapat diubah
sesuai dengan kebutuhan siswa.
7) Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai siswa,
tetapi dilihat dan diukur dari segi proses belajar siswa.
8) Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau
pernyataan gagasannya, baik kepada guru maupun kepada siswa lainnya
dalam pemecahan masalah belajar siswa.
9) Senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar atau salah, dan
tidak diperkenankan membunuh, mengurangi, menekan pendapat siswa
lainnya. Guru juga senantiasa mendorong siswa agar selalu mengajukan
pendapatnya secara bebas (1989).
Fink (1999) mengemukakan ada dua komponen penting dalam
pembelajaran aktif. Pertama, komponen pengalaman (experience) yang
terdiri dari pengalaman melakukan (doing) dan pengalaman mengamati
(observing). Dalam komponen melakukan siswa benar-benar melakukan sesuatu secara nyata oleh dirinya sendiri, sedangkan dalam komponen mengamati siswa melihat dan mendengarkan ketika orang lain melakukan sesuatu atau berdemonstrasi atau memberi contoh gerakan
sesuatu. Kedua, komponen dialog yang terdiri dari dialog dengan diri
sendiri dan dialog dengan orang lain. Dialog dengan diri sendiri merupakan kegiatan refleksi terhadap konsep pembelajaran yang baru saja
dilakukan atau diamati. Kegiatan dialog dengan orang lain dapat berupa
kegiatan membaca buku, mendengarkan orang lain berceramah, atau
sedang menjelaskan sesuatu (Warsono & Hariyanto, 2012:18-19).
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

11
Berkaitan dengan hal tersebut, Taslimuharom (2008) menambahkan
proses belajar dapat dikatakan sebagai pembelajaran aktif jika mengandung
komitmen, tanggung jawab, dan motivasi.
1) Komitmen (keterlekatan pada tugas)
Materi, metode, dan strategi pembelajaran, bermanfaat untuk siswa, sesuai
dengan kebutuhan siswa, dan bersifat pribadi.
2) Tanggung jawab
Guru lebih banyak mendengar daripada bicara, menghormat ide-ide siswa,
memberi pilihan, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memutuskan
sendiri.
3) Motivasi
Dalam pembelajaran motivasi intrinsik siswa harus lebih dikembangkan, agar
proses belajar yang ditekuninya muncul berdasarkan minat dan inisiatif
sendiri bukan karena dorongan lingkungan atau orang lain. Motivasi belajar
siswa akan meningkat karena pendekatan belajar yang dilakukan guru lebih
dipusatkan pada siswa (Asmani, 2011: 69).
Strategi pembelajaran Card Sort jika diterapkan dalam pembelajaran
akan memungkinkan terjadinya beberapa hal yang dapat dilihat secara nyata.
Pembelajaran memungkinkan siswa saling bekerjasama, berdiskusi dan menyampaikan pendapat. Kegiatan dalam pembelajaran tersebut mendorong siswa
untuk berpikir aktif, berinteraksi dengan siswa lain, memiliki tanggung jawab
dalam setiap perbuatan yang dilakukan dan menghargai pendapat orang lain.
c. Tujuan Strategi Pembelajaran Card Sort
Budimansyah, Suparlan, dan Meirawan berpendapat, ...Pembelajaran
aktif disarankan untuk digunakan dalam proses pembelajaran untuk membuat
siswa lebih banyak melakukan sesuatu daripada hanya sekedar mendengarkan
(student must do more than just listen) (2010: 7). Pembelajaran aktif tidak
mengajarkan siswa untuk mendapatkan atau menerima informasi saja, tetapi
siswa dilatih untuk secara mandiri
mencari
commit
to user informasi yang diperlukan supaya

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

12
siswa dapat aktif berfikir, bertanya, berdiskusi dan dapat menyampaikan
pendapatnya sendiri.
Arito menyatakan, Card Sort bertujuan untuk mengungkapkan daya
ingat (recall) terhadap pelajaran yang telah dipelajari siswa (2011: 150). Selain
itu Zaini, Munthe, dan Aryani juga mengemukakan tentang Card Sort bahwa,
gerakan fisik yang dominan dalam strategi Card Sort dapat membantu
mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan (2008: 50). Dari pendapat tersebut
Card Sort diyakini dapat mengungkapkan daya ingat siswa melalui serangkaian
kegiatan yang dapat menggairahkan siswa terhadap pembelajaran, sehingga
siswa mendapat motivasi dari dalam diri siswa sendiri untuk mempelajari
sesuatu yang selanjutnya akan menjadikan siswa lebih aktif terlibat dalam
menemukan ide baru yang akan membentuk suatu konsep.
Berdasarkan penjelasan tersebut strategi pembelajaran Card Sort
memiliki tujuan untuk mengaktifkan siswa terlibat secara fisik maupun mental
dalam proses pembelajaran, melalui serangkaian kegiatan yang bersifat
kolaboratif. Jadi kegiatan yang dilakukan siswa tidak hanya secara individual
tetapi juga secara berkelompok, sehingga siswa dapat bertukar pikiran satu sama
lain.
d. Pentingnya Menerapkan Strategi Pembelajaran Card Sort
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi pentingnya penerapan
pembelajaran aktif. Salah satunya ajaran Confucius yang dimodifikasi oleh
Silberman dengan sebutan paham belajar aktif, berbunyi sebagai berikut, What
i hear, i forget. What i hear, see and ask questions about or discuss with
someone else, i begin to understand. What i hear, see, and discuss, and do, i
acquire knowledge and skill. What i teach to another, i master (2009: 1-2).
Pernyataan tersebut telah menjelaskan bahwa belajar tidak sekedar
mendengar dan melihat. Belajar merupakan proses mendengar, melihat,
berdiskusi, dan melakukan atau menerapkan dalam kehidupan, sehingga
memperoleh pengetahuan dancommit
keterampilan.
to user Belajar tidak untuk memperoleh

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

13
pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga menguasainya yaitu dengan
mengajarkannya kepada orang lain. Maka penting untuk mengembangkan
pembelajaran aktif dalam pembelajaran, supaya tujuan pembelajaran dapat
tercapai melalui keaktifan belajar siswa tersebut.
Selain faktor di atas, alasan penerapan strategi pembelajaran Card Sort
dalam pembelajaran adalah karena strategi pembelajaran ini sangat membantu
guru maupun siswa untuk meningkatkan keefektifan proses belajar mengajar.
Kelebihan strategi pembelajaran Card Sort dalam pembelajaran adalah:
1) Siswa tidak merasa jenuh dengan suasana pembelajaran yang dilakukan.
2) Dalam pembelajaran tidak hanya melibatkan siswa secara fisik, namun juga
secara intelektual dan emosional.
3) Memudahkan para siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda dalam
cara belajarnya.
4) Pembelajaran merangsang siswa untuk bekerjasama dan bertukar pendapat
dengan teman lain.
5) Peran guru sebagai sumber belajar dikurangi, sedangkan kegiatan siswa lebih
meningkat.
Selain itu alasan pentingnya menerapkan pembelajaran aktif menurut
Asmani didasarkan pada tiga aspek yaitu:
1) Karakteristik anak, pada dasarnya setiap anak memiliki dua hal yaitu sifat
ingin tahu dan imajinasi, dua hal tersebut dijadikan modal dasar bagi
perkembangan sikap kritis dan imajinasi bagi perilaku kreatif.
2) Hakikat belajar, pada hakikatnya belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi melainkan dibangun sendiri oleh si pembelajar.
3) Karakteristik lulusan yang dikehendaki, lulusan yang diinginkan adalah
generasi yang peka, mandiri (termasuk kreatif), dan bertanggung jawab
(2011).
Berdasarkan alasan tersebut maka perlu dikembangakan proses pembelajaran yang dapat mengaktifkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pemcommit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

14
belajaran. Keaktifan siswa tersebut terdiri dari keaktifan mendengar, keaktifan
melihat, keaktifan berdiskusi atau bertanya dan menjawab, serta pengaplikasian
atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga akan meningkatkan
pemahaman konsep kegiatan ekonomi.
e. Manfaat Strategi Pembelajaran Card Sort
Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang dapat melibatkan
kemampuan fisik maupun mental siswa. Kemampuan fisik siswa dikembangkan
melalui keterlibatan siswa dalam pembagian kelompok, siswa dapat bergerak
dan berpindah tempat. Kemampuan mental siswa dapat dilatih melalui kegiatan
mengutarakan berpendapat, bertanggung jawab dalam kelompok, berdiskusi,
bertanya dan menjawab pertanyaan.
Rugg dan McGeorge menyatakan bahwa, Sort are appropriate when
the emphasis is on finding the categories which people usefor instance finding
which symproms of a problem are considered by expert to be significant (2005:
97). Penerapan strategi pembelajaran Card Sort tepat digunakan untuk
menemukan kelompok atau kategori dalam suatu hal. Supaya lebih mudah dalam
mempelajari gejala yang bersifat umum, serta dapat memberikan gambaran umum yang lebih mudah dipahami.
Pembelajaran aktif menurut Budimansyah, dkk memang dapat
menciptakan ketertarikan pada siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk dapat berfikir dan bekerja (2010). Berdasarkan hal tersebut strategi
pembelajaran Card Sort memiliki banyak keuntungan, sebagai berikut:
1) Keaktifan berpikir siswa akan lebih berkembang dengan adanya kegiatan
pembelajaran yang menerapkan Card Sort.
2) Siswa terdorong untuk bekerjasama dengan siswa lain, dan menemukan
konsep materi secara mandiri.
3) Dari pihak guru, beban mengajar lebih ringan. Hal ini dapat memberikan
peluang bagi guru untuk mengkolaborasi proses pembelajaran yang menyenangkan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

15
4) Pemahaman siswa terhadap materi semakin mantap, dengan siswa mengungkapkan pikiran atau gagasan secara lisan maupun tertulis.
5) Meningkatnya kualitas interaksi siswa dengan siswa lain dan siswa dengan
guru.
f. Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort
Pembelajaran aktif diterapkan dalam pembelajaran dengan harapan
interaksi guru dan siswa lebih optimal. Proses pembelajaran melalui strategi
pembelajaran Card Sort dilakukan dengan tahapan kegiatan yang didominasi
oleh siswa, guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator. Berikut ini langkahlangkah penerapan strategi pembelajaran Card Sort yang dikemukakan oleh
Zaini, Munthe, dan Aryani yaitu:
1) Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang
tercakup dalam satu atau lebih kategori.
2) Mintalah siswa untuk bergerak berkeliling di dalam kelas untuk menemukan
kartu dengan kategori yang sama (guru dapat mengumumkan kategori
tersebut sebelumnya atau membiarkan siswa menemukannya sendiri).
3) Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori
masing-masing di depan kelas.
4) Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin
penting terkait materi pelajaran.
Catatan:
a) Mintalah setiap kelompok untuk menjelaskan tentang kategori yang
mereka selesaikan.
b) Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set kartu
yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir tidak nampak.
Mintalah setiap tim untuk mensortir kartu-kartu tersebut kedalam
kategori-kategori tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap
kartu yang disortir dengan benar (2008).
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

16
Arito juga menjelaskan mengenai prosedur yang dilakukan dalam Card
Sort yaitu:
1) Membagikan selembar kartu yang sudah dituliskan suatu materi. Kartu
tersebut terdiri dari kartu judul dan kartu bahasan dari judul.
2) Siswa diminta untuk mencari teman (pemegang kartu judul) yang sesuai
dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok.
3) Siswa berkelompok dalam satu kategori atau pokok bahasan.
4) Siswa diminta untuk menempelkan di papan tulis bahasan yang ada dalam
kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang dipegang
kelompok.
5) Siswa yang memegang kartu judul dari masing-masing kelompok mengecek
kebenaran urutan per pokok bahasan.
6) Siswa yang salah mencari kelompok yang sesuai dengan bahasan diberi
hukuman.
7) Guru memberikan penjelasan mengenai materi (2011).
Penerapan Card Sort dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui
langkah-langkah seperti berikut:
1) Pembagian kartu yang berisi materi atau contoh yang berkaitan dengan
materi, kartu-kartu tersebut nantinya akan dikelompokkan dalam beberapa
kategori.
2) Siswa berkeliling kelas mencari teman yang memiliki kartu dengan kategori
yang sama.
3) Siswa yang memiliki kartu dengan kategori sama berkumpul menjadi satu
kelompok.
4) Setiap kelompok berdiskusi tentang materi dalam kartu, kemudian
mempresentasikannya di depan kelas.
5) Kelompok lain boleh memberi tanggapan atau tambahan.
6) Guru memberikan poin-poin penting hasil diskusi dan memberikan
tanggapan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

17
Adapun penerapan Card Sort dalam pembelajaran IPS konsep kegiatan
ekonomi pada siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1. Langkah Pembelajaran IPS melalui Card Sort


No.

Langkah-langkah Pembelajaran

1.

Kegiatan Awal
a. Guru memberikan orientasi
b. Guru memberikan Apersepsi
c. Guru memberikan motivasi

2.

Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Guru menampilkan media pembelajaran, seperti gambar
kegiatan ekonomi, video kegiatan ekonomi, dan sebagai-nya.
2) Guru membimbing siswa untuk menggali pengetahuan siswa
mengenai kegiatan ekonomi.
b. Elaborasi
1) Guru menerapkan Card Sort dalam pembelajaran melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Guru membagikan kartu kepada masing-masing siswa
secara acak.
b) Guru mengumumkan kategori kartu yang akan dikelompokkan menjadi satu atau diurutkan oleh siswa.
c) Setiap siswa mencari siswa lain yang memiliki kartu
dengan kategori yang sama.
d) Siswa membentuk kelompok.
e) Kemudian setiap kelompok memilah kartu apakah sudah
sesuai dalam satu kategori yang diinginkan.
f) Guru memberikan poin-poin penting terkait materi
kegiatan ekonomi.
2) Setiap kelompok mendiskusikan kategori yang sudah didapat.
3) Setiap kelompok mempresentasikan kategori kartu masingmasing di depan kelas.
4) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menyampaikan pendapat mengenai presentasi kelompok lain.
5) Guru memberikan penilaian dan penguatan.
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok paling
aktif.
2) Guru membimbing siswa membuat kesimpulan hasil diskusi.
commit
to user
3) Guru memberikan
umpan
balik mengenai kegiatan yang telah

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

18
dilakukan.
3.

Kegiatan akhir
a. Siswa dan guru membuat rangkuman tentang materi yang telah
dipelajari
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi
c. Guru menutup pelajaran.

2. Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran IPS


a. Pengertian Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran IPS
Berdasarkan sistem klasifikasi Bloom, Seifert menyatakan, Pemahaman adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang sudah diingat
lebih-kurang sama dengan yang sudah diajarkan dan sesuai dengan maksud
penggunaannya (2007: 151). Winkel juga menjelaskan pemahaman mencakup
kemampuan yang dinyatakan dalam menguraikan isi pokok suatu bacaan,
mengubah data, dan membuat perkiraan, dengan tujuan untuk menangkap makna
dan arti dari bahan yang dipelajari (2007). Wiggins dan McTighe juga
menambahkan mengenai pengertian pemahaman, yaitu suatu wawasan ke dalam
ide, orang, situasi dan proses yang diwujudkan dalam beragam performa yang
sesuai (2012). Maka dapat disimpulkan pemahaman adalah kemampuan untuk
menggunakan makna atau arti dari bahan yang dipelajari sesuai dengan maksud
penggunaannya.
Suyono & Haryanto berpendapat konsep adalah segala yang berwujud
pengertian-pengertian baru yang dapat timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi
definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya (2011).
Sedangkan menurut Hamalik konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli
yang memiliki ciri-ciri umum (2009). Berdasarkan pendapat di atas konsep
merupakan penyederhanaan pengetahuan secara luas yang dikelompokkan
berdasarkan pengertian, ciri khusus, isi, ke dalam suatu kelas atau kategori.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

19
Trianto menyebutkan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya (2010). Pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang
menggabungkan berbagai disiplin ilmu yang memiliki karakteristik sama dan
saling berkaitan, serta utuh tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pembelajaran
IPS mempelajari mengenai kehidupan manusia dan hubungannya dengan
lingkungan.
Bidang ekonomi merupakan salah satu cabang IPS yang berkaitan erat
dengan kehidupan manusia. Samlawi & Maftuh mengemukakan bahwa, Istilah
ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomia. Kata tersebut
merupakan turunan dari dua kata, yaitu oikos dan nomos. Oikos berarti rumah
tangga, sedangkan nomos artinya mengatur, jadi arti dalam bahasa Yunani
ekonomi itu adalah mengatur rumah tangga (2001: 243). Dimyati juga
mennyatakan bahwa, Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari
tindakan manusia dalam menentukan pilihan untung rugi dari alternatif-alternatif
sehubungan dengan faktor kelangkaan pada sumber produktif yang berkaitan
dengan produksi, distribusi, konsumsi sehingga perbaikan pola kehidupan
manusia pada masa sekarang dan yang akan datang dapat tercapai (1989: 34).
Hubungannya dengan kegiatan ekonomi, yaitu menurut Dimyati (1989) semua
kegiatan ekonomi mengambil bentuk sebagai tindakan manusia. Jadi dalam
kegiatan ekonomi erat kaitannya dengan kehidupan manusia khususnya
mengenai tindakan manusia dalam mengambil keputusan atau bertindak untuk
memilih secara bijaksana dalam pemenuhan kebutuhannya.
Hidayati, Mujinem & Senen menyatakan dalam kegiatan ekonomi dikenal tiga
kegiatan pokok yang saling berkaitan satu sama lain. Pertama produksi,
pengertian produksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dalam arti sempit dan
dalam arti luas. Produksi dalam arti sempit diartikan sebagai setiap kegiatan atau
usaha yang menghasilkan barang. Dalam arti luas yang dimaksud dengan
produksi adalah kegiatan ataucommit
usahatountuk
user menciptakan atau meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

20
nilai kegunaan suatu barang. Kedua distribusi, menurut Hidayati, dkk adalah
kegiatan menyalurkan atau memindahkan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Ketiga konsumsi, adalah tindakan manusia untuk mengurangi atau
menghabiskan suatu barang (2009). Dari pendapat tersebut yang dimaksud
kegiatan ekonomi merupakan serangkaian kegiatan atau tindakan manusia dalam
memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan produksi, distribusi, dan
konsumsi.
Berdasarkan penjelasan tersebut yang dimaksud dengan pemahaman
konsep kegiatan ekonomi yakni kemampuan siswa untuk menangkap arti dan
makna kegiatan ekonomi, yaitu tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan
yang berkaitan dengan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Karakteristik Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran
IPS
Salah satu upaya mengetahui seberapa besar pemahaman seseorang
terhadap suatu gagasan dapat dilihat dari bagaimana orang tersebut dapat
menjelaskan kembali gagasan yang diterima secara lisan maupun tulisan. Hal
ini sejalan dengan pernyataan Wiggins & McTighe bahwa pemahaman seseorang dapat terungkap melalui kemampuan seseorang untuk:

Menjelaskan: menyediakan catatan secara menyeluruh, terdukung,


dan dibenarkan dari fenomena, fakta, dan data.
Menginterpretasi: menceritakan cerita bermakna; menawarkan terjemahan yang tepat; memberikan dimensi historis atau pribadi yang
terungkap terhadap ide dan peristiwa; membuat sesuatu yang pribadi
atau dapat diakses melalui gambar, anekdot, analogi, atau model.
Mengaplikasi: secara efektif menggunakan dan menyesuaikan
pengetahuan ke dalam konteks yang beragam.
Memiliki perspektif: melihat dengan sudut pandang, dengan mata
kritis dan telinga; melihat gambaran besar.
Berempati: masuk, menemukan nilai dalam apa yang orang lain
mungkin temukan aneh, asing, atau tidak masuk akal; merasa
sensitive, berdasarkan pengalaman langsung sebelumnya.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

21

Memiliki pengetahuan diri: merasakan gaya pribadi, prasangka,


proyeksi, dan kebiasaaan pikiran yang membentuk dan menghambat
pemahaman; menyadari apa yang dipahami dan mengapa sangat sulit
dimengerti (2012: 570-571).
Anderson dan Krathwohl merevisi taksonomi Bloom, dalam penjelasan-

nya diuraikan tujuh indikator yang dapat dikembangkan dalam tingkatan proses
kognitif pemahaman. Kategori proses kognitif pemahaman dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Interpretasi (interpreting), yaitu mengubah dari bentuk satu ke bentuk yang
lain. Indikator dari interpretasi antara lain klarifikasi, paraphrasing,
mewakilkan, dan menerjemahkan.
2) Mencontohkan (exemplifying), yaitu menemukan contoh khusus atau
ilustrasi dari suatu konsep atau prinsip. Indikator mencontohkan yaitu
menggambarkan dan instatiating.
3) Mengklasifikasikan (classifying), yaitu menentukan sesuatu yang dimiliki
oleh suatu kategori. Indikator mengklasifikasikan yaitu mengkategorisasikan dan subsuming.
4) Menggeneralisasikan (summarizing), yaitu mengabstrakan tema-tema umum
atau poin-poin utama. Indikator menggeneralisasikan yaitu mengabstrasksikan dan menggeneraslisasikan.
5) Inferensi (inferring), yaitu penggambaran kesimpulan logis dari informasi
yang disajikan. Indikator inferensiasi yaitu menyimpulkan, mengektrapolasikan, dan memprediksikan.
6) Membandingkan (comparing), yaitu mencari hubungan antara dua ide,
objek atau hal-hal serupa. Indikator membandingkan yaitu mengontraskan,
memetakan, dan menjodohkan.
7) Menjelaskan (explaining), mengkontruksikan model sebab dari suatu sistem.
Indikator menjelaskan yaitu mengkontruksi model (2001).
Fancett (1968) berpendapat secara hakiki konsep mengandung lima ciri,
yaitu:
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

22
1) Konsep bukanlah hal yang sudah tersedia dan siap pakai akan tetapi
merupakan penemuan (invention).
2) Konsep diperoleh dari pengalaman. Jadi perolehan konsep tergantung dari
banyaknya, jenisnya dan frekuensi pengenalan terhadap fenomena yang
menyangkut sesuatu konsep.
3) Konsep bersifat perseorangan, atas dua dasar yaitu a) tidak ada pengalaman
dari dua orang yang identik, dan b) pengamatan setiap orang berdasarkan
kerangka acuannya sendiri yang berbeda dengan orang lain walaupun
terhadap fenomena yang sama.
4) Sesuatu konsep merupakan bentuk sementara (tentative version). Jadi konsep
itu berkembang dan berubah sejalan dengan bertambahnya pengalaman.
5) Berdasarkan perbedaan-perbedaan dalam pengalaman dan kerangka acuan
tersebut tidak ada konsep yang benar-benar. Maksudnya konsep itu dalam hal
kesahihan tidak bergantung pada benar atau tepat tidaknya suatu konsep
melainkan kepada kemampuan konsep itu untuk menjelaskan dan
mengorganisasikan contoh-contoh yang tidak terbatas dari fenomena yang
hendak diwakilinya (Waney, 1989: 69-70).
Hamalik menggolongkan ciri-ciri konsep menjadi empat macam kategori yaitu:
1) Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara konsep satu
dengan konsep yang lainnya.
2) Atribut nilai-nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu atribut.
Jika atribut konsep sangat luas, maka konsep tersebut dapat saja diidentifikasi
berdasarkan atribut-atribut lainnya.
3) Jumlah atribut juga bermacam-macam antara satu konsep dengan konsep
lainnya. Semakin kompleks suatu konsep semakin banyak jumlah atributnya
dan semakin sulit untuk mempelajarinya.
4) Kedominanan atribut, menunjuk pada kenyataan bahwa beberapa atribut lebih
dominan (obvious) daripada yang lainnya (2009).
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

23
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang
dapat membentuk konsepnya masing-masing yang berasal dari pengalaman
orang tersebut. Konsep bersifat individual dan sementara, karena setiap orang
memiliki kemampuan yang berbeda untuk memperoleh suatu konsep dan konsep
yang diperoleh tersebut selalu berubah bersamaan dengan berkembangnya
pengalaman yang dialami seseorang. Perolehan suatu konsep didapatkan melalui
pemahaman konsep itu sendiri. Seseorang dikatakan memahami konsep jika ia
dapat memberikan timbal balik berkaitan dengan konsep yang telah diterima.
Kegiatan yang dapat diamati mengenai pemahaman konsep seseorang, yakni
kemampuan menjawab, menjelaskan, mengaplikasikan, dan menguraikan menurut gagasannya.
Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang
bersifat monolitik. IPS menurut Trianto merupakan intergrasi dari berbagai
disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya (2010).
Selain itu berdasarkan definisi dan tujuannya, IPS menyiratkan 4 hal
sebagai berikut:
Pertama, pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran dasar di seluruh
jenjang pendidikan persekolahan, kedua tujuan utama mata pelajaran ini
ialah mengembangkan siswa menjadi warga Negara yang memiliki
pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan yang memadai untuk
berperan serta dalam kehidupan demokrasi, ketiga konten pelajarannya
digali dan diseleksi dari sejarah dari ilmu-ilmu sosial, serta dalam
banyak hal dari humaniora dan sains, keempat pembelajarannya
menggunakan cara-cara yang mencerminkan kesadaran pribadi
kemasyarakatan, pengalaman budaya, dan perkembangan pribadi siswa
(Winataputra, dkk, 2007: 1.11).
Trianto mengatakan, Dalam mempelajari materi dalam bentuk konsep
membutuhkan pemahaman secara utuh atau lengkap, tidak bisa sebagiansebagian, karena akan mengakibatkan miskonsep atau salah konsep (2010:
189). Maka hal ini berlaku juga dalam memahami konsep IPS harus secara
menyeluruh, sebab atribut konsep satu dengan yang lain saling berkaitan.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

24
Secara sederhana siswa dikatakan semakin memahami konsep
pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi jika siswa semakin dapat
menjelaskan, mengaplikasikan, dan memberikan sudut pandang yang berbeda
pada gagasan yang sama mengenai kegiatan ekonomi. Adapun aspek yang
diukur dalam pemahaman konsep siswa mengenai kegiatan ekonomi dalam
pembelajaran IPS, antara lain kemampuan menjawab, kemampuan mengklasifikasikan, kemampuan memberikan contoh, kemampuan menyimpulkan, kemampuan menggeneraisasikan, dan kemampuan menjelaskan.
c. Tujuan Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran IPS
Setiap pembelajaran yang diajarkan di sekolah selalu memiliki tujuan
secara khusus bagi siswa, terutama pada sekolah tingkat dasar memungkinkan
siswa untuk memperoleh konsep dasar dalam suatu pengalaman belajar, dan
sebagai bekal bagi masa depan siswa dalam kehidupan nyata. Berikut ini
diuraikan tujuan Pembelajaran IPS yang dinyatakan oleh Mutakin (2006)
sebagai berikut:
1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap mesyarakat atau lingkungannya,
melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode
yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial.
3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu
membuat analisis yang kritis dan mengambil tindakan yang tepat.
5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri
sendiri agar survive dalam masyarakat.
6) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

25
7) Fasilitator di dalam di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat
menghakimi.
8) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya.
9) Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa
terhadap materi pembelajaran IPS yang diberikan (Trianto, 2010: 176-177).
Kegiatan ekonomi merupakan persoalan yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Oleh karena itu, sejak dini siswa sudah diperkenalkan
tentang kegiatan ekonomi secara sederhana. Tujuan mempelajari materi kegiatan
ekonomi diharapkan siswa dapat:
1) Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
2) Memahami pemanfaatan sumber daya alam dikaitkan dengan kegiatan
ekonomi.
3) Menjelaskan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi bagi
masyarakat sekitar.
Pemahaman konsep pada pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi
bertujuan untuk memberikan pandangan bagi siswa dalam menyikapi masalah
bidang ekonomi dalam kehidupannya. Melalui pemahaman konsep diharapkan
siswa dapat memahami arti dari konsep kegiatan ekonomi, mengklasifikasikan
bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, dan menguraikan tentang kegiatan ekonomi
dengan bahasa sendiri. Sehingga jika siswa telah memahami konsep secara
mendalam, siswa dimungkinkan dapat memberikan tindakan yang tepat ketika
siswa dihadapkan pada masalah ekonomi.
d. Pentingnya Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran
IPS
Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan antar manusia dengan
lingkungan sangat kompleks. Jika seseorang tidak dapat mengelompokkan
peristiwa ataupun objek kehidupan, akan sulit baginya untuk memberikan
tindakan atau memecahkan masalah-masalah yang mungkin terjadi. Maka diperlukan suatu pengklasifikasian commit
untuk mempermudah
seseorang untuk memberito user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

26
kan reaksi dan tindakan. Berkaitan dengan hal tersebut dalam pendidikan
diperkenalkan pengetahuan yang disusun ke dalam bentuk konsep kepada siswa.
Menurut Sagala, Konsep menunjukkan suatu hubungan antar konsepkonsep yang lebih sederhana sebagai dasar perkiraan atau jawaban manusia
terhadap pertanyaan yang bersifat asasi tentang mengapa suatu gejala itu bisa
terjadi (2006: 71). Sehingga penyajian pengetahuan berupa konsep penting bagi
siswa, sebab dengan adanya konsep siswa dapat lebih mudah untuk mengetahui
aturan-aturan yang relevan sehingga siswa dapat memecahkan masalah dengan
pertimbangan pemikiran yang tepat.
Menurut Sudjana, Pemahaman diartikan sebagai suatu alat menggunakan fakta (1989: 46). Jadi dapat dikatakan seseorang memiliki pemahaman
mengenai suatu objek, proses, ide, fakta jika ia dapat melihat bagaimana
menggunakan fakta dalam berbagai tujuan. Begitu pula pemahaman mengenai
suatu konsep berarti tahu bagaimana menggunakan konsep itu dalam tujuan
tertentu.
Menurut Hidayati, dkk alasan mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah:
1) Agar siswa dapat mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki menjadi lebih bermakna.
2) Agar siswa menjadi lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial
secara rasional dan bertanggung jawab.
3) Agar siswa memiliki rasa toleransi dan persaudaraan yang tinggi baik di
lingkungan sendiri maupun di masyarakat (2009:1.21).
Perlunya memahami konsep kegiatan ekonomi dalam pembelajaran IPS
tentunya didasarkan pada tujuan awal pendidikan IPS yaitu untuk mendidik dan
memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri
sesuai dengan bekal, minat, kemampuan, dan lingkungannya. Pemahaman
konsep kegiatan ekonomi pada pembelajaran IPS diharapkan dapat memberikan
pengaruh bagi siswa, sehingga siswa mampu membawa diri di lingkungan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

27
masyarakat dengan bertindak secara ekonomis sehubungan dengan keadaan
ekonomi yang tengah berlangsung di masyarakat.
e. Ruang Lingkup Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran IPS
Trianto mengemukan pengertian IPS bahwa, IPS atau studi sosial
merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi
cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
antropologi, filsafat, dan psikologi sosial (2010: 171). Ilmu-ilmu sosial tersebut
memiliki keterpaduan yang tidak dapat dipisahkan, berikut ini diuraikan ruang
lingkup bidang ilmu sosial:
1) Geografi, kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah.
2) Sejarah, wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai
periode.
3) Antropologi, studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai,
kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik,
ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya.
4) Ilmu politik dan ekonomi, tergolong ke dalam ilmu tentang kebijakan pada
aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan.
5) Sosiologi dan psikologi sosial, merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku konsep
peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan control sosial.
Salah satu bidang ilmu sosial yang penting untuk dipelajari yaitu ilmu
ekonomi. Menurut Samlawi & Maftuh ilmu ekonomi oleh para ahli telah dibagi
menjadi ekonomi teori, ekonomi deskriptif, dan ekonomi terapan. Ekonomi teori
merupakan kumpulan tentang teori bidang ekonomi yang dapat dipergunakan
sebagai alat melaksanakan kebijakan ekonomi untuk kepentingan masyarakat.
Ekonomi deskriptif menggambarkan keadaan ekonomi dalam bentuk angkaangka yaitu berupa pencatatan peristiwa-peristiwa sehingga keadaan ekonomi itu
tergambar dalam bentuk angka-angka. Ekonomi terapan merupakan pengaplikasian teori ekonomi pada masalah-masalah
ekonomi tertentu.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

28
Dalam ekonomi terdapat tiga pokok bahasan yang perlu diketahui
menurut Hidayati, dkk yaitu:
1) Produksi
Produksi merupakan kegiatan manusia untuk menghasilkan atau menambah
nlai guna barang atau jasa. Dalam melakukan produksi diperlukan faktorfaktor produksi seperti:
a) Sumber daya alam (natural resources), yaitu segala sesuatu yang
disediakan oleh alam yang dapat digunakan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. Sumber daya alam ada dua macam, yaitu sumber daya
alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable
resources) yaitu kekayaan alam yang dapat diremajakan atau diusahakan
kembali. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non renewable
resources) yaitu kekayaan alam yang tidak dapat diremajakan atau
diusahakan kembali.
b) Sumber daya manusia (human resources), yaitu kemampuan atau usaha
manusia baik yang berupa jasmani maupun rohani, yang digunakan untuk
meningkatkan nilai guna suatu barang.
c) Sumber daya modal (capital resources), yaitu segala daya atau barang
yang dihasilkan untuk dipakai menghasilkan barang atau jasa
selanjutnya.
d) Keterampilan

pengusaha

(skill),

keterampilan

pengusaha

sangat

diperlukan dalam proses produksi, karena sumber daya alam, tenaga


kerja da modal akan tetap tinggal tanpa adanya keterampilan dari
pengusaha.
2) Distribusi
Distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan atau memindahkan barang/jasa
dari produsen ke konsumen. Distribusi berfungsi untuk untuk menyalurkan
barang-barang dari produsen ke konsumen, dan membantu memperlancar
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

29
pemasaran. Jenis saluran distribusi berdasarkan intensitasnya yaitu bentuk
intensif, bentuk selektif, dan bentuk eksklusif.
3) Konsumsi
Konsumsi adalah tindakan manusia untuk mengurangi atan menghabiskan
barang. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi antara
lain: tersedianya barang-barang yang dibutuhkan, harga barang, penghasilan
(2009).
Berdasarkan pendapat tersebut ilmu ekonomi merupakan salah cabang
bidang ilmu sosial. Sedangkan dalam ekonomi terdapat tiga pokok bahasan yang
penting yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.
Winkel menerangkan taksonomi Bloom yang membuat klasifikasi
menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Di dalam ranah
kognitif diklasifikasikan lagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1) Pengetahuan (knowledge)
2) Pemahaman (comprehenshion)
3) Penerapan (application)
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Penilaian (evaluation) (2007).
Anderson & Krathwohl juga merevisi pengklasifikasian Bloom,
terutama dalam ranah kognitif diklasifikasikan menjadi:
1) Mengingat (remembering)
2) Memahami (understanding)
3) Menerapkan (applying)
4) Menganalisis (analysing)
5) Mengevaluasi (evaluation)
6) Mencipta (creating) (2001).
Tahap pemahaman merupakan tahap kedua setelah pengetahuan.
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

30
yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi
pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu
ke bentuk lain. Pemahaman menjadi pegangan dalam prestasi siswa, yaitu seberapa banyak siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
Winkel berpendapat konsep dapat dilambangkan dalam bentuk suatu
kata, yang mewakili suatu pengertian tertentu. Semua konsep atau pengertian
yang diperoleh, dapat dituangkan dalam bentuk suatu lambang verbal; banyak
konsep atau pengertian disimpan dalam ingatan, dalam bentuk lambang verbal
atau kata (2007).
Jadi seseorang dikatakan memiliki pemahaman terhadap suatu konsep,
dapat diketahui bagaimana ia dapat mengingat kata-kata dalam ingatannya untuk
diungkapkan melalui lambang verbal. Begitu pula pemahaman mengenai konsep
ekonomi, seseorang dapat mengingat peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan
kegiatan ekonomi di masyarakat, misalnya kegiatan produksi, distribusi, atau
konsumsi. Kemudian ia dapat mengungkapkan kembali ingatan yang masih
tersimpan dalam bentuk verbal.
f. Manfaat Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran IPS
Permasalahan dalam masyarakat bersifat sangat kompleks, sehingga
diperlukan suatu penyederhanaan istilah-istilah tertentu agar dapat memudahkan
dalam membedakan ataupun mengelompokkan gejala yang ada di masyarakat.
Istilah-istilah tersebut disederhanakan ke dalam suatu konsep tertentu. Menurut
Hamalik konsep memiliki kegunaan sebagai berikut:
1) Konsep-konsep mengurangi kerumitan lingkungan. Lingkungan yang sangat
kompleks dapat disederhanakan ke dalam konsep-konsep tertentu supaya
dapat lebih mudah untuk dipelajari.
2) Konsep-konsep membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada
di sekitar kita. Objek-objek tersebut dapat kita kenali melalui konsep dengan
mengetahui ciri-ciri masing-masing objek.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

31
3) Konsep membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas, dan
lebih maju. Dengan siswa mengenal suatu konsep maka siswa dapat
mempelajari sesuatu yang baru, berhubungan dengan konsep tersebut.
4) Konsep mengarahkan kegiatan instrumental. Berdasarkan konsep yang telah
diketahui, seseorang dapat melakukan tindakan-tindakan selanjutnya (2009).
Hidayati, dkk mengemukakan fungsi mengajarkan IPS yaitu, mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta
dan ide-ide kepada anak. Selain itu melalui IPS juga mengembangkan rasa
kotinuitas dan stabilitas, memberikan informasi dan teknik-teknik sehingga
mereka dapat ikut memajukan masyarakat sekitarnya (2009). Misalnya pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber alam untuk mendukung perekonomian
masyarakat, hal ini didasarkan pada pengetahuan dasar masyarakat tersebut di
sekolah maupun pengalaman sehari-hari.
Jadi dapat disimpulkan melalui pemahaman konsep kegiatan ekonomi
pada pembelajaran IPS dapat memberikan manfaat bagi siswa antara lain sebagai:
1) Dasar pemikiran siswa dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan
dengan kegiatan ekonomi di masyarakat.
2) Pertimbangan bagi siswa dalam melakukan tindakan yang berguna bagi orang
lain berkenaan dengan kegiatan ekonomi.
3) Pembentukan mental positif terhadap perbaikan segala masalah ekonomi.
4) Tolak ukur bagi siswa dalam menyikapi gejala-gejala masalah di bidang
ekonomi.
5) Konsep yang telah dimiliki siswa dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang sejenis dan relevan dengan penelitian
ini, sebagai berikut:
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

32
Susanti (2011) dengan penelitiannya yang berjudul Penerapan Strategi
Card Sort dengan Mengoptimalkan Media Gambar untuk Meningkatakan hasil
Belajar PKN pada Siswa kelas IV di SD Negeri 01 Blulukan Colomadu
Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan persentase ketuntasan
di setiap siklus dan pada akhir siklus III mencapai sebesar 76, 92%, berarti indikator
keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini berhasil karena hasil pada akhir
siklus III lebih dari 70% dari seluruh siswa yang memeperoleh nilai KKM lebih dari
65. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa penerapan strategi Card Sort
dengan mengoptimalkan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PKn.
Mulyaningsih (2012) dengan penelitiannya berjudul Peningkatan Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kompetensi Dasar Penyesuaian Diri Makhluk Hidup
melalui Penerapan Metode Pembelajaran Card Sort pada Siswa Kelas Lima SDN 01
Sewurejo kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran
2011/2012. Peningkatan hasil belajar setelah diterapkan metode Card Sort sebesar
7% yaitu dari rata-rata aspek kognitif nilai awal adalah 59, siklus I 61, siklus II ratarata nilai kognitifnya 67. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa
penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam pada siswa kelas V SDN 01 Sewurejo kecamatan Mojogedang kabupaten
Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.
Ardiyanto (2012) dengan penelitiannya berjudul Peningkatan Hasil Belajar
PKn dengan Metode Card Sort pada kelas IV SD Negeri 01 sembungan Kecamatan
Wedi Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan
siswa yang mendapatkan nilai 65 pada pratindakan sebanyak 13 siswa (46,42%),
pada siklus I sebanyak 19 siswa (67,86%), dan pada siklus II sebanyak 23 siswa
(82,14%). Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKn SD Negeri 01 Sembung Kabupaten Klaten tahun
pelajaran 2011/2012.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

33
C. Kerangka Berpikir
Sugiyono berpendapat, Kerangka berpikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting (2010: 388). Kerangka berpikir
memaparkan masalah yang dianggap penting dan solusinya, kemudian dihubungkan
dengan teori yang sesuai.
Permasalahan yang terjadi di SD Negeri I Sobokerto adalah rendahnya
pemahaman konsep kegiatan ekonomi siswa pada pembelajaran IPS, terbukti siswa
yang berada di atas KKM (KKM 65) hanya 7 orang dari 35 siswa. Hal ini
disebabkan karena guru cenderung menerapkan pembelajaran yang konvensional,
seperti dalam pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi guru memberikan ceramah
dan lebih banyak memberikan tugas-tugas kepada siswa. Sehingga tidak memunculkan aktivitas siswa yang dapat melibatkan siswa lebih aktif secara fisik dan mental,
seperti berdiskusi, tanya jawab, mengajukan pendapat secara lisan dan sebagainya.
Karena pada dasarnya masing-masing siswa memiliki karakteristik yang berbeda,
sehingga guru perlu menciptakan pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik
dan terlibat lebih dominan dalam pembelajaran.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
konsep pembelajaran IPS adalah melalui strategi pembejaran Card Sort. Dengan
Card Sort siswa diharapkan siswa dapat berperan secara aktif dan berkolaborasi
dengan siswa lain untuk mengatasi persoalan yang dihadapi dalam proses
pembelajaran. Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat merangsang siswa untuk
berpikir secara aktif , dan terlibat secara aktif dalam memahami suatu konsep
berdasarkan sumber belajar yang berbeda. Penelitian ini menerapkan strategi
pembelajaran Card Sort dengan dilaksanakan melalui model siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dua pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan dengan empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini
dihentikan pada siklus II, Karena pada siklus II indikator kinerja yang ditetapkan
telah tercapai. Peneliti menetapkan pembelajaran dikatakan berhasil jika pemahaman
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

34
konsep kegiatan ekonomi siswa jika siswa yang memperoleh ketuntasan ( 70)
mencapai 80 % dari jumlah seluruh siswa (35 siswa). Dalam pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini peneliti bekerja sama dengan guru kelas.
Maka setelah dilakukan penelitian ini pada akhir siklus II pemahaman
konsep kegiatan ekonomi siswa kelas IV SD Negeri I Sobokerto Ngemplak Boyolali
pada pembelajaran IPS dapat meningkat melalui strategi pembelajaran Card Sort.
Adapun alur kerangka pemikiran sebagai berikut:
Kondisi
Awal

Tindakan

Kondisi
Akhir

Guru mengajar
dengan
pembelajaran
konvensional

Guru menerapkan
Strategi
pembelajaran Card
Sort dalam
pembelajaran materi
kegiatan ekonomi.

Melalui Strategi
Pembelajaran Card
Sort dapat meningkatkan pemahaman
konsep kegiatan
ekonomi

Pemahaman
konsep kegiatan
ekonomi masih
rendah.

Siklus I
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi

Siklus II
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

35
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut Strategi Pembelajaran Card Sort dapat
Meningkatan Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran IPS Siswa
Kelas IV SD Negeri I Sobokerto Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai