Anda di halaman 1dari 5

Journal Reading

Early Diagnosis of Neonatal Sepsis


Caused by Yeast Infection

Oleh:
Arasy Al-Adnin, S.Ked

04054821517040

Pembimbing:
dr. Indrayadi, Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2016

HALAMAN PENGESAHAN

Journal Reading
Early Diagnosis of Neonatal Sepsis Caused by
Yeast Infection

Oleh:
Arasy Al-Adnin, S.Ked

04054821517118

Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan


Klinik Senior di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang periode 15
Februari 2016-25 April 2016.

Palembang, Maret 2016


Pembimbing

dr. Indrayadi, Sp.A

PICO VIA
1. Population
Penelitian ini dilakukan pada 120 neonatus dengan rentang usia 1
hari sampai 4 minggu yang diduga menderita sepsis neonatus di bagian
Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Universitas Al-Azhar, Cairo,
Egypt selama tahun 2004.
2. Intervention
Penelitian ini adalah penelitian dengan desain uji diagnostik dan
tidak termasuk penelitian intervensi sehingga tidak adanya perlakuan
yang diberikan kepada subjek penelitian. Peneliti hanya melakukan
pemeriksaan dalam menegakan diagnosis sepsis pada neonatus.
3. Comparison
Penelitian ini membandingkan alat diagnosis sepsis neonatus akibat
jamur

menggunakan

pemeriksaan

analisa

molekuler

PCR

dan

pemeriksaan kultur darah serta pemeriksaan hitung darah lengkap dan Creactive protein. Kemudian, dibandingkan baik dalam hal waktu, biaya
dan spesifisitas diagnosis.
4. Outcome
Pada penelitian ini hasil primer yang diharapkan adalah
membuktikan bahwa analisis molekuler PCR merupakan pemeriksaan
penunjang yang dapat digunakan sebagai alat diagnosis dini sepsis
neonatus akibat infeksi jamur yang lebih cepat dan hemat biaya. Hal ini
dibuktikan dengan membandingkannya dengan pemeriksaan kultur darah
yang merupakan pemeriksaan baku emas dalam hal diagnosis sepsis
neonatus. Hasil sekunder yang diharapkan adalah tingkat kejadian early
onset dan late onset, agen etiologi dan faktor risiko sepsis neonatus
akibat jamur.
5. Validity
a. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan
penelitian ini adalah untuk membandingkan pemeriksaan PCR dengan
kultur darah dan pemeriksaan hitung darah lengkap serta C-reactive

protein dalam hal mendiagnosis dini sepsis neonatus akibat jamur,


maka dilakukan suatu perbandingan dalam hal spesifisitas dari
masing-masing variabel.
b. Apakah subjek penelitian diambil dengan cara yang tepat?
Tidak, pengambilan subjek pada penelitian ini tidak disampaikan
secara jelas. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 120 neonatus.
Peneliti menyampaikan bahwa subjek yang diambil adalah neonatus
yang diduga menderita sepsis. Namun, peneliti tidak menjelaskan
kriteria inklusi dan eksklusi dari subjek penelitian.
c. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan
penelitian?
Ya, data yang dikumpulkan sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
Data diambil dari hasil pemeriksaan PCR, kultur darah, hitung darah
lengkap dan C-reactive protein untuk menilai apakah subjek penelitian
positif menderita sepsis akibat infeksi jamur.
d. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup
untuk meminimalisir kebetulan?
Tidak, penelitian ini menggunakan 12 subjek penelitian dalam
meneliti uji diagnostik terhadap suatu penyakit. Besar sampel pada
penelitian ini termasuk kecil dan juga peneliti tidak menentukan
berapa besar sampel minimal yang harus tercapai.
e. Apakah analisa data dilakukan cukup baik?
Ya, analisis sudah dilakukan dengan cukup baik dengan menggunakan
univariat

dan

bivariat.

Analisis

univariat

digunakan

untuk

mendeskripsikan agen etiologi sepsi dan spesies jamur yang


teridentifikasi. Analisis uji diagnostik dilakukan dengan melihat nilai
sensitivitas masing-masing variabel diagnosis. Analisis bivariat
dengan uji Chi Square dan Fisher exact test digunakan untuk melihat
faktor risiko sepsis neonatus akibat infeksi jamur.
6. Importance
Apakah penelitian ini penting?

Ya. Sepsis neonatus akibat infeksi jamur masih menjadi penyebab


mortalitas dan morbiditas pada neonatus, terutama di negara berkembang.
Diagnosis sepsis neonatus akibat jamur sulit dan tidak ada tes
laboratorium dengan

100% spesifisitas

dan sensitivitas

kecuali

pemeriksaan kultur darah. Namun, pemeriksaan kultur membutuhkan


waktu setidaknya 48-72 jam. Pada penelitian ini, peneliti ingin
membuktikan bahwa metode PCR dapat digunakan sebagai alat diagnosis
sepsis neonatus akibat infeksi jamur dimana metode ini akan lebih cepat
sehingga deteksi dini dapat dilakukan sebelum terjadi perburukan klinis
pasien. Dari hasil penelitian didapatkan angka sensitivitas 100% untuk
metode PCR dalam mendiagnosis.
7. Applicable
Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan?
Ya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu acuan untuk
penelitian selanjutnya mengenai alat diagnosis alternatif dalam diagnosis
dini sepsis neonatus akibat infeksi jamur.

Anda mungkin juga menyukai