Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT


yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
HIDROSFER ini dengan baik. Kami telah membuat makalah ini
dengan dengan mengambil referensi-referensi dari beberapa buku
maupun dari situs-situs internet. Hal tersebut kami lakukan untuk
mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang Perairan laut
yaitu Laut, Pantai dan Pesisir. Makalah ini berisi tentang hal-hal
mengenai perairan laut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi perbaikan untuk makalah
selanjutnya. Akhirnya, kami berharap mudah-mudahan makalah
ini dapat memenuhi harapan kita semua.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1
DAFTAR
ISI2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.........3
B. Rumusan
Masalah..........
C. Tujuan
Penulisan...........
BAB II PEMBAHASAN
PERAIRAN LAUT.............
A.
PESISIR......
....
B.
PANTAI...........
.
C.
LAUT.......
...
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan......
......
B.
Saran......
.......
DAFTAR PUSTAKA.

A. Latar Belakang
Hidrosfer merupakan bagian bumi yang terdiri dari air. Air ialah hal yang sangat penting
dalam kehidupan manusia , hewan, tumbuhan dan semua makhluk hidup dialam semesta ini. Air
adalah point terpenting untuk makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi dalam
realitanya, sekarang ini bisa kita lihat timbul banyak masalah yang berkaitan dengan air. Seperti
kekurangan air bersih, banjir, bahkan tidak terdapatnya air pada daerah tempat tinggal kita.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah ini adalah terganggunya siklus air dibumi.
Menurut beberapa ilmuwan mengatakan bahwa, air di bumi jumlahnya selalu tetap, hal ini
karena adanya siklus air yang terus berputar, seperti bumi mengitari matahari. Lalu, yang
menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana sebenarnya siklus itu terjadi? Penting sekali untuk
kita untuk dapat mengetahui siklus dan persebaran air dibumi, agar kita dapat lebih bisa
menghargai apa yang dianugrahkan oleh Allah, serta dapat menjaga kestabilannya dalam
kehidupan dan masalah diatas tidak akan tejadi.
Rumusan Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)

siklus air
perairan laut dan potensinya
perairan darat dan potensinya
pemanfaatan dan pelestarian perairan darat dalam unit daerah aliran sungai ( das )
pemanfaatan dan pelestarian laut secara berkelanjutan
balai pengelola das pusat penelitian oceanografi

TUJUAN

PEMBAHASAN
Siklus hidrologi

Siklus hidrologi atau disebut juga siklus air adalah proses, yang didukung oleh
energi matahari, yang menggerakan air antara lautan, langit, dan tanah. Artikel
berikut menjelaskan sedikit lebih banyak tentang siklus air, di mana air bersirkulasi
dari tanah ke udara dalam suatu siklus yang berkelanjutan.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb.
kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada
keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan
turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi
kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan
semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungaisungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh
air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian
air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.
Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang
membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif
tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi di laut.
Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :

Siklus Pendek / Siklus Kecil

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut

Siklus Sedang

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


2. Terjadi evaporasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali

Siklus Panjang / Siklus Besar

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Perairan laut dan potensinya

Laut Berdasarkan proses terjadinya


Laut trangresi
Laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap daratan pada waktu
berakhirnya zaman es. Laut seperti ini meluas, karena daratan rendah yang tergenang
oleh air laut. Pada perairan Indonesia terdapat dua wilayah yang merupakan termasuk
laut transgresi yakni Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
Laut Regresi

Laut yang menyempit, terjadinya karena menyempitnya luas permukaan laut karena
kegiatan erosi dan sedimentasi yang tiada henti-hentinya serta berlangsung selama
berabad-abad mengakibatkan semakin meluasnya dataran pantai.
-

Laut Ingresi.
Laut yang dalam, terjadinya karena dasar laut mengalami penurunan. Pada perairan
Indonesia laut - laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Banda (kedalaman
7.440 meter), Laut Maluku, Laut Flores, Laut Sulawesi. Di luar Indonesia perairan laut
yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Jepang (kedalaman 4.000 meter), Laut
Karibia (kedalaman 5.505 meter).
c. Laut berdasarkan kedalamannya
1 Zona Littoral
Atau zona pesisir laut terletak diantara garis pasang dan garis surut. Kedalamannya 0
meter.
2. Zona Neritik ( laut dangkal )
Adalah laut yang terletak pada kedalaman 0 m 200 m. cirri-ciri zona neritik :
-

Sinar matahari masih menembus dasar laut


Kedalamannya 200 m
Bagian banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut

3 Zona Batial ( laut dalam )


Adalah laut yang terletak pada kedalaman 200 m 1.000 m. Zona ini merupakan batas
antara daratan dan perairan.
Ciri-ciri zona batial :
- Sinar matahari tidak ada lagi
- Kedalaman antara 200 m 1.000 m
- Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas
4. Zona Abisal ( laut sangat dalam / palung laut )
Adalah laut yang terletak pada kedalaman lebih dari 1.000 m sampai 6.000 m. Ciri
cirri zona abisal :
- Sinar matahari tidak ada lagi
- Kedlaman antara 1.000 m 6.000 m
- Suhu sangat rendah sudah mencapai titik beku air
- Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi terbatas
d. Laut berdasarkan letaknya
1. Laut tepi
Laut yang terletak di tepi benua dan dipisahkan dari samudera oleh pulau-pulau.
Perairan laut yang termasuk ke dalam klasifikasi laut tepi antara lain : Laut Jepang, Laut
Cina Selatan, Laut Utara

2. Laut tengah
Laut yang terletak diantara benua - benua. Perairan laut yang termasuk ke dalam
klasifikasi laut tengah antara lain : Laut tengah, Laut Australia, Laut Karibia, Teluk
Meksiko.
3. Laut pedalaman
Laut yang hampir seluruhnya di kelilingi dengan daratan. Perairan laut yang termasuk
ke dalam klasifikasi laut pedalaman antara lain : Laut Baltik, Laut Hitam, Laut (Danau)
Kaspia.

1. Perairan Darat
Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan yang
terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerahdaerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola
aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
A. SUNGAI
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut,
danau atau sungai yang lebih besar, aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari
limpasan yaitu : limpasan yang berasal dari hujan, gletser, limpasan dari anak-anak sungai dan
limpasan dari air tanah.
Adapun manfaat sungai bagi manusia adalah sebagai berikut :
a. Sumber air bagi pengairan wilayah pertanian atau irigasi dan usaha perikanan darat
b. Sumber tenaga listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
c. Tempat untuk mengembangbiakkan dan menangkap ikan guna memenuhi kebutuhan manusia
akan protein hewani
d. Tempat rekreasi, melihat keindahan air terjun
e. Tempat berolahraga seperti berperahu pada arus deras, lomba dayung
f. Tempat untuk memenuhi kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari bagi penduduk yang
tinggal di tepi sungai, seperti mencuci, mandi, dsb.
B. DANAU
Danau adalah sebuah cekungan di muka bumi dimana jumlah air yang masuk lebih besar dari air
yang keluar. Danau mendapatkan air dari curahan hujan, sungai, dan air tanah, ketiga sumber
tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau.
Adapun manfaat danau adalah untuk Irigasi, Perikanan, PLTA, Rekreasi, Olahraga, Pelayaran,
dan penampungan air untuk mencegah banjir.
Penyebab terjadinya danau adalah sebagai berikut :

a. Danau Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik yang menimbulkan bentuk
Slenk/graben (lembah patahan) atau patahan yang diapit oleh horst (puncak patahan) dan
mendapat air dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air). Contoh : Danau
Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso dan Danau Tondano.
b. Danau Vulkanik adalah danau bekas laetusan gunung api menyebabkan cekungan. Apabila
dasar cekungan tertutup material vulkan, maka air hujan yang tertampung di puncak gunung
menjadi Danau. Contoh Danau Maar, Danau Kaldera, Danau Kalimutu, Danau Batur.
c. Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung
api. Contoh : Danau Toba.
d. Danau Gletser adalah danau yang daerah-daerah dahulunya dilalui gletser menjadi kerip dan
diisi air. Danau-danau ini hanya terdapat di Amerika Utara, perbatasan Kanada dan Amerika
Serikat.
Contohnya : Danau Superior, Danau Michigan.
e. Danau Dolina adalah danau yang terdapat di daerah icorst dan umumnya berupa danau kecil
yang bersifat temporer. Bila di dasar tebing dolina terdapat bahan geluh lempung yang
merupakan bahan yang tak tembus air, maka air hujan yang jatuh tertampung di dolina tak
dapat terus masuk ke tanah kapur, sehingga terjadilah danau dolina. Danau dolina dapat terjadi
juga karena adanya air di dalam tanah kapur tinggi. Contohnya danau di sekitar gunung kidul.
f. Danau terbendung adalah danau yang berasal dari aliran lava yang membendung lembah
sungai sehingga alirannya tertahan dan akhirnya membentuk danau. Disini termasuk pula
danau hasil bendungan manusia yang disebut Waduk, atau dum contohnya : Waduk Jatiluhur,
Waduk Saguling dan lain-lain.
g. Danau yang terjadi dengan sendirinya adalah danau karena permukaan buminya ada yang
rendah. Contohnya danau-danau di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur terdapat di
tengah-tengah daerah yang berawa-rawa.
C. RAWA

Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah
berlumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa juga dikatakan sebagai genangan air di daratan
pada cekungan yang relatif dangkal. Genangan rawa bisa juga terjadi karena terjebak pada suatu
daerah cekungan dan lapisan batuan di bawah rawa merupakan batuan yang impermiable.
Manfaat rawa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal sawah
2. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan
3. Sebagai sumber pembangkit listrik
4. Sebagai objek pariwisata.
Jenis-jenis rawa dibedakan menjadi :
1. Berdasarkan sifat airnya dibagi menjadi 3:
a. Rawa Air Tawar
Adalah raw yang airnya tawar karena letaknya di pinggiran sepanjang sungai.
b. Rawa Air Payau
Adalah rawa yang airnya percampuran antara tawar dan asin, biasanya letaknya di muara
sungai
menuju laut.
c. Rawa Air Asin
Adalah rawa yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut.
2. Berdasarkan keadaan airnya dibagi menjadi 3 :
a. Rawa yang airnya terlalu tergenang
Adalah rawa yang selalu tergenang airnya, tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian,
karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa ini sulit
terdapat bentuk
kehidupan binatang karena airnya sangat asam dengan warna air kemerahmerahan.
b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Adalah rawa yang menampung air tawar dilimpahkan air sungai pada saat air laut pasang
dan airnya
relatif mengering pada saat air laut surut.
3. Berdasarkan letaknya dibagi menjadi 3 :
a. Rawa Pantai
Adalah rawa yang berada di muara sungai. Air pada jenis rawa ini selalu mengalami

pergantian
karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
b. Rawa Pinggiran
Adalah rawa sepanjang aliran sungai, terjadi akibat sering meletupnya sungai tersebut.
c. Rawa Abadi
Adalah rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke
laut. Air
hujan yang tertampung dalam rawa hanya dapat menguap tanpa ada aliran yang
berarti

AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau pada celah-celah batuan. Air tanah
terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air meresap ke dalam tanah
(infiltrasi). Air hujan yang masuk itu yang menjadi adangan air tanah. Volume air yang meresap
ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat
pula dua jenis batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermiable) dan lapisan tanah tidak kedap air
(permeable)
Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil, sehingga kemampuan untuk
meneruskan air juga kecil. Contoh lapisan kedap, yaitu geluh, napal, dan lempung. Sedangkan
kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk
meneruskan air juga besar. Contoh lapisan tembus air, yaitu pasir, padas, krikil dan kapur. Kita
akan lihat bersama gambar lapisan kedap dan lapisan tak kedap pada air tanah di halaman
berikutnya.

mujahir, lele, gurame, wader, tombro

Manusia membutuhkan air dalam jumlah besar untuk berbagai kebutuhan hidupnya
yang dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Perairan darat seperti sungai, danau,
waduk, empang, rawa, dan lain sebagainya memiliki banyak manfaat jika dikelola
dengan baik oleh masyarakat sekitar perairan.
Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang ada di
sekitarnya
1. Sumber energi pembangkit listrik
2. Sebagai sarana transportasi
3. Tempat rekreasi atau hobi
4. Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dll
5. Sumber air minum makhluk hidup
6. Bahan baku industri
7. Sumber air pertanian, peternakan dan perikanan
8. Sebagai tempat olahraga
9. Untuk mandi dan cuci
10. Tempat pembuangan limbah ramah lingkungan
11. Tempat riset penelitian dan eksplorasi
12. Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai