Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN MANUSIA DIMENSI 3 (BUMI) DENGAN MAHLUK DIMENSI LEBIH

TINGGI (LIGHTBEINGS)
September 26, 2012
https://evolusibumi.wordpress.com/2012/09/26/perbedaan-manusia-dimensi-3-bumi-denganmahluk-dimensi-lebih-tinggi-lightbeings/

Salam sodara/iku kali ini saya ingin share mengenai perbedaan antara manusia dimensi 3
(Bumi) dengan mahluk dimensi yang lebih tinggi. Mahluk dimensi lebih tinggi yang dimaksud disini
bukanlah astral (mahluk dimensi 4), tapi lightbeings. Apa itu lightbeings? Lightbeings adalah
mahluk dimensi 5 ke atas yang hidup di jalan cahaya, hidup sesuai kehendak Tuhan. Yang
termasuk lightbeings adalah spiritual extraterrestrial (et) juga malaikat. Baiklah, mari kita bahas
satu persatu perbedaannya.

Perbedaan yang paling mendasar antara manusia Bumi dengan lightbeings adalah dari sisi
SPIRITUALITAS. Lightbeings hidup SPIRITUAL, sementara manusia Bumi hidup relijius.
SPIRITUAL berbeda dengan relijius. Di artikel yang sebelumnya, sudah saya jelaskan apa
perbedaan SPIRITUAL dengan relijius. Lightbeings mengerti apa itu SPIRITUALITAS
sesungguhnya. Mereka sadar bahwa agama seharusnya jadi jalan untuk lebih memahami hakikat
keTuhanan, hakikat kehidupan. Tidak seperti manusia Bumi, dimana yang diagungkan adalah
agama & tokohnya, bukan Tuhan, sehingga yang terjadi adalah peperangan. Ketika jiwa sudah
mengerti apa itu hakikat keTuhanan, hakikat kehidupan, SPIRITUALITAS sesungguhnya, maka
agama sudah tak diperlukan lagi. Karena agama hanya konsep 3D di planet ini saja. Di
planet/bintang lain, di dimensi lebih tinggi, tak ada agama. Mahluknya hidup SPIRITUAL, harmonis
dengan seluruh mahluk di alam semesta.

Perbedaan yang selanjutnya adalah pada sisi EGO. Lightbeings hidup tanpa menonjolkan ego
masing-masing. Mereka hidup dengan CINTA KASIH. Mereka sangat memahami apa itu CINTA.
CINTA mereka tak sebatas kepada lawan jenis, namun bersifat universal, kepada semua mahluk di
seluruh alam semesta. Sementara manusia Bumi masih hidup dengan menonjolkan ego masingmasing. Kebencian, keserakahan, kecemburuan, iri-dengki, kesombongan, agresif, kebohongan,
kompetisi. Kemiskinan, kelaparan, penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, peperangan,
polusi. Semua hal negatif begitu pekat menyelimuti planet ini. Konsep CINTA mayoritas manusia
Bumi hanya sebatas kepada lawan jenis.
Kemudian dari sisi CARA HIDUP. Lightbeings hidup saling memberi, BEKERJA SAMA. Karena itu
mereka hidup damai, harmonis, tanpa peperangan. Sangat berbeda dengan manusia Bumi,
dimana kompetisi sudah jadi bagian hidup sehari-hari. Kompetisi dalam belajar, mencari pekerjaan,
berkarier, berbisnis, berpolitik, olahraga, mencari pasangan, kompetisi, kompetisi, kompetisi.
semuanya penuh dengan persaingan. Bagi mayoritas manusia Bumi yang terpenting adalah Aku
menang dan kau kalah. Oleh karena itu gap diantara masing-masing individu sangat besar,
terutama di daerah perkotaan. Berbeda dengan lightbeings, dimana mereka berpedoman pada
konsep Win-win solution. Bagaimana caranya supaya semua pihak diuntungkan, supaya semua
menang. Ini karena lightbeings menguasai apa itu konsep ONENESS, bahwa KITA SEMUA
ADALAH SATU.

Dalam kehidupan sehari-hari lightbeings saling BERKONTRIBUSI, sementara manusia Bumi


bekerja. Apa bedanya BERKONTRIBUSI dengan bekerja? Kita bisa membedakannya dari 2
aspek, pertama tujuan, kedua reward (imbalan). BERKONTRIBUSI bertujuan untuk melayani
sesama. Yap, itulah kuncinya, PELAYANAN. Lightbeings hidup dengan melayani sesama. Kita tak
akan pernah mengerti apa itu CINTA KASIH sebelum kita MELAYANI sesama. Dalam
KONTRIBUSI tak ada atasan atau bawahan, melainkan pemimpin dan yang dipimpin. Apakah
sodara/iku melihat perbedaannya? Sementara bekerja dalam istilah Bumi adalah untuk memenuhi
kebutuhan sendiri. Kamu bekerja, kamu dibayar, kamu hidup, seperti itulah sederhananya. Sudah
lama sekali penghuni planet ini hidup dengan cara demikian. Hidup hanya untuk bertahan hidup.
Oleh karena itu, bervibrasi pada tingkat yang sangat rendah. Dalam bekerja, selalu ada atasan &
bawahan. Sudah berapa kali kita mendengar atasan yang sok memerintah bawahanlah, semenamenalah, mendiskriminasilah, bla bla.. bla Jadi jelaslah bahwa BERKONTRIBUSI untuk
melayani sesama, sementara bekerja untuk melayani diri sendiri. Dari aspek reward (imbalan)
lightbeings yang saling BERKONTRIBUSI membagi pendapatannya dengan adil, sesuai besarnya
kontribusi setiap individu pada masyarakat. Sementara dalam bekerja sudah seberapa sering kita
mendengar orang mengeluh, bahwa apa yang mereka dapat tak setara dengan hasil pekerjaan
mereka. Atau justru itu kita alami sendiri? Di satu sisi ada orang yang bekerja ringan sementara dia
dibayar lebih banyak. Sementara di sisi lain ada yang bekerja membanting tulang tapi bayarannya
lebih sedikit. Ini sungguh timpang bukan Tapi mau bagaimana lagi, itulah bekerja, itu sudah
menjadi hal yang lumrah. Sebagai catatan, para lightbeings di dimensi lebih tinggi sudah
tidak memakai uang lagi. Perekonomian mereka mengacu pada sistem barter. Konsep ini
lebih adil. Ini sangat berbeda dengan di Bumi. Uang beresiko tinggi untuk
ditimbun/ditumpuk, dimanipulasi.

Lightbeings sudah tak terikat oleh kebutuhan fisik seperti manusia Bumi, misalnya: makan, minum,
sex. Ingatlah, lightbeings adalah mahluk dimensi lebih tinggi, mereka tak sepadat kita yang ada di
dimensi 3. Oleh karena itu mereka sudah tak terikat lagi dengan kebutuhan ragawi. Lalu apakah
lightbeings tidak makan & minum? Mereka masih melakukannya, tapi berbeda dengan kita yang
melakukannya untuk menghilangkan rasa lapar & haus, mereka melakukannya semata-mata
hanya untuk tahu sensasi rasanya. Oleh karena itu para lightbeings tak pernah mengenal penyakit
busung lapar, obesitas, diare, sembelit. Jadi, para lightbeings juga tidak melakukan sex?
Jawabannya adalah ya, mereka sudah tak melakukannya lagi. Lalu bagaimana para et
bereproduksi? Sekali lagi ingat bahwa mereka punya bentuk yang tidak sepadat kita di dimensi 3.
Mereka bereproduksi bukan dengan sex, tapi lebih ke menanam benih energi. Antar pasangan
juga masih ada proses bercinta, tapi sekali lagi bukan dengan sex yang bersifat ragawi, yang
ditonjolkan adalah emosi, emosi CINTA KASIH. Karena itu, para lightbeings juga tak mengenal
penyakit kelamin, HIV/AIDS, impotensi.
Sodara/iku ini adalah saatnya Ibu Bumi untuk bertransisi/bertransformasi/berevolusi menuju
dimensi lebih tinggi, energi lebih tinggi, vibrasi lebih tinggi. Dan semua penghuninya harus bisa
selaras dengan vibrasinya jika masih ingin tetap hidup diatasnya. Setelah evolusi, Bumi tak akan
sepadat ini, begitu juga isinya. Para penghuninya tak akan menjadi mahluk padat lagi, tapi menjadi
eterik, seperti para lightbeings. Nah pertanyaannya sekarang adalah, apakah kita sudah siap
berubah? Apakah kita sudah cukup SPIRITUAL? Sudahkah kita mengesampingkan ego dan hidup
dengan CINTA KASIH? Sudahkah kita menghilangkan kompetisi dan saling BEKERJA SAMA?
Sudahkah kita hidup untuk MELAYANI sesama? Sudah mampukah kita mengontrol diri dari hal-hal
yang bersifat ragawi? Jika kita sudah bisa menjawab semua pertanyaan ini dengan YA, THEN WE
ARE READY TO ASCEND WITH GAIA.

LOKA SAMASTA SUKHINO BHAVANTU


Semoga seluruh mahluk bahagia, semoga semua pikiranku, perkataanku, tindakanku
menyumbang untuk kebahagiaan semua mahluk.

Anda mungkin juga menyukai