Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia pada kelompok umur 10 24 tahun (remaja)
sekitar 27,6% atau kurang lebih 64 juta jiwa, dari total penduduk Indonesia
berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah yang banyak ini memerlukan
perhatian khusus dari semua pihak, apalagi usia remaja adalah masa pancaroba, masa
pencarian jati diri, ditambah lagi dengan arus globalisasi dan informasi yang kian tak
terkendali, mengakibatkan perilaku hidup remaja menjadi tidak sehat.
Masa remaja atau masa adolensi adalah suatu fase perkembangan yang dinamis
dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan masa periode transisi dari
masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial yang berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan
(Cahyaningsih,2011:89).
Contoh permasalahan remaja saat ini adalah merokok, berkendaraan dengan
kecepatan tinggi, minum-minuman, penggunaan zat yang merusak kesehatan,
kurangnya menjaga kebersihan diri sendiri yang dapat menimbulkan penyakit
pencernaan, serta permasalahan kesehatan reproduksi.
Dari permasalahan tersebut, tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas
kesehatan dalam menangani problematika remaja pun semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian untuk menangani masalah tersebut, salah satunya dengan melakukan
asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.
1.2 Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.
Perubahan emosional
Pola emosi pada masa remaja sama dengan pola emosi pada masa kanak-kanak.
Pola-pola emosi itu berupa marah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira sedih
dan kasih sayang. Perbedaan terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi
dan pengendalian dalam mengekspresikan emosi. Remaja umumnya memiliki kondisi
emosi yang labil pengalaman emosi yang ekstrem dan selalu merasa mendapatkan
tekanan menurut Hurlock (1999) dalam Sumiati dkk (2009). Bila pada akhir masa
remaja mampu menahan mampu menahan diri untuk tidak mengekspresikan emosi
secara ekstrem dan mampu mengekspresikan emosi secara tepat sesuai dengan situasi
dan kondisi lingkungan dan dengan cara yang dapat diterima masyarakat, dengan kata
lain remaja yang mencapai kematangan emosi akan memberikan reaksi emosi yang
stabil (Hurlock, 1999).
Nuryoto (1992) menyebutkan ciri-ciri kematangan emosi pada masa remaja
yang ditandai dengan sikap sebagai berikut: (1) tidak bersikap kekanak-kanakan. (2)
bersikap rasional. (3) bersikap objektif. (4) dapat menerima kritikan dari orang lain
sebagai pedoman untuk bertindak lebih lanjut. (5) bertanggung jawab terhadap
tindakan yang dilakukan. (6) mampu menghadapi masalah ddan tantangan yang
dihadapi.
3. Perubahan sosial
Perubahan fisik dan emosi pada masa remaja juga mengakibatkan perubahan
dan perkembangan remaja, Monks, dkk (1999) dalam Sumiati dkk (2009)
menyebutkan dua bentuk perkembangan remaja yaitu, memisahkan diri dari orang tua
dan menuju kearah teman sebaya. Remaja berusaha melepaskan diri dari otoritas
orang tua dengan maksud menemukan jati diri. Remaja lebih banyak berada di luar
rumah dan berkumpul dengan teman sebayanya dengan membentuk kelompok dan
mengekspresikan segala potensi yang dimiliki. Kondisi ini membuat remaja sangat
rentan terhadap pengaruh teman dalam hal minat, sikap, penampilan, dan perilaku.
Perubahan yang paling menonjol adalah hubungan heteroseksual. Remaja akan
memperlihatkan peruabahan radikal dari tidak menyukai lawan jenis menjadi lebih
menyukai. Remaja ingin diterima, diperhatikan dan dicintai oleh lawan jenis dan
kelompoknya.
dan
stimulasi,
kepersertaan
masyarakat
bila
mengalami
stres:
Rekreasi,
agama,
ahli
hukum,
institusi
kesehatan,
LSM,
pengusaha.
c. Type/ bentuk sistem pendukung masyarakat: formal, informal
d. Kekuatan natural untuk membantu masyarakat: daerah kota,
daerah desa, daerah pegunungan, daerah industri.
e. Type/bentuk masyarakat: agraris, industri, perniagaan, maritim
6. Spirtual & kultural
6
b.
dan industri
6) Situasi jalan: aspal, makadam, tanah, luas/sempit
7) Peta/denah wilayah
Kondisi pemukiman
1) Perumahan: konstruksi,pencahayaan, ventilasi, volume
ruangan/kepadatan
2) Pemanfaatan pekaranagan/halaman rumah
3) Pembuanagan tinja: jamban, sungai, taman
4) Pembuanagan sampah: TPA, tanam, bakar
5) Pembuangan air limbah: comberan ,parit,resepan
6) Sumber air bersih:sumur, PDAM, sungai, air hujan
2. Pelayanan kesehatan dan sosial :
a. Pelayanan
kesehatan:
terjangkau
dan
memadai
terkait
(tenaga,biaya,sarana)
b. Pelayanan sosial (ibadah, pertemuan, panti, pendidikan,
perbelanjaan): terjangkau dan memadai terkait (tenaga, biaya,
sarana)
3. Ekonomi:
a. Finansial :
1) Rumah tangga : rata-rata pendapatan RT, Biaya bulanan
masing-masing RT
2) Individu: pendapatan perorangan
b. Pekerjaan :
1) Status pekerjaan: pengangguran, pekerja, pensiunan
2) Katagori pekerjaan: wiraswasta, swasta, PNS, dosen,
TNI, polisi,petani,buruh lepas
3) Kelompok khusus yang bekerja: wanita dengan anak
balita yang bekerja, anak-anak yang bekerja di bawah
umur
c. Status ekonomi komunitas: miskin, menengah, kaya.
4. Keamanan dan transportasi
a. Keamanan (Pelayanan: kebakaran, polisi, perlindungan
terhadap pencemaran/sanitasi)
b. Transportasi: sarana transportasi.
5. Politik dan pemerintahan
a. Politik
1) Aturan/Undang-undang terkait pelayanan kesehatan.
2) Kebijakan pemerintah terkait pelayanan kesehatan.
b. Pemerintahan
1) Struktur
2) Organisasi masyarakat: PKK, Karang taruna, karang
wredha, kelompok pengajian/yasinan,LPKM
6. Sistem komunikasi
a. Formal: Radio, TV, Telepon, Koran,Pos.
b. Informal: Papan pengumuman
7. Pendidikan
a. Jumlah
penduduk
menurut
status
pendidikan:
SD,SMP,SMA,PT.
b. Type/macam sekolah: Swasta, Negri, Sekolah agama
c.
Pendidikan yang tersedia di dalam komunitas.
d. Ketersediaan program UKS
8. Rekreasi
8
BAB 3
HASIL KERJA LAPANGAN
Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan Jegu
A.
1. Identitas Wilayah :
Kelurahan Jegu RT 10/RW 05 Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar
2. Demografi
a. Data Remaja Berdasarkan Umur
05
PROSENTASE
L
P
L
P
17 tahun
3
1
75%
25%
18 tahun
4
1
80%
20%
19 tahun
1
0
100%
20 tahun
1
0
100%
21 tahun
2
2
50%
50%
Total
11
4
Dari Tabel 3.1. Diketahui Remaja RT 10 RW 05 Adalah 15 orang
b. Data Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.2. Data Remaja Berdasarkan Jenis kelamin tahun 2015
Jenis Kelamin
RT 10
Prosentase
Laki-laki
11
73%
Perempuan
4
27%
TOTAL
15
Dari Tabel 3.2. Diketahui Jenis Kelamin Remaja 11 orang laki-laki
dan 4 orang perempun
3. Vital Statistik
a. Kejadian kesakitan dalam 1 tahun terakhir
Gambar 3.3. Diagram lingkaran Berdasarkan Angka Prevalensi Penyakit di RT 10
RW 05 Kel. Jegu Sutojayan Tahun 2015.
10
11
RT 10
Prosentase
6
11
40%
60%
Total
15
100%
Dari Tabel 3.5 Diketahui 40% Remaja Pernah Mendapatkan Info Tentang
Kesehatan Reproduksi.
e. Data remaja berdasarkan sumber mendapatkan informasi tentang kesehatan
reproduksi
Table 3.6 Data remaja berdasarkan sumber mendapatkan informasi tentang
kesehatan reproduksi RT 10 RW 5 Kel jegu Sutojayan Tahun 2015
Mendapatkan info dari
RT 10
Prosentase
mana
50%
Media massa
3
Pelayanan kesehatan
1
17%
Keluarga
Orang lain
2
33%
Total
6
100%
Dari Tabel 3.6. Diketahui 50% Remaja Mendapatkan Informasi Kesehatan
Reproduksi Dari Media Massa.
f. Data remaja berdasarkan pernah mengalami gangguan kesehatan alat reproduksi
Tabel 3.7. Data remaja berdasarkan pernah mengalami gangguan kesehatan alat
reproduksi RT 10 RW 5 Kel jegu Sutojayan Tahun 2015.
Pernah mengalami
gangguan kesehatan alat
RT I
Prosentase
reproduksi
20%
Ya
3
Tidak
14
80%
Total
15
100%
Dari Tabel 3.7. Diketahui 20% Remaja Pernah Mengalami Gangguan
Kesehatan Alat Reproduksi.
g. Data remaja berdasarkan jenis gangguan kesehatan alat reproduksi
12
Table 3.8. Data remaja berdasarkan pernah mengalami gangguan kesehatan alat
reproduksi RT 10 RW 5 Kel jegu Sutojayan Tahun 2015.
Jenis gangguan
Gangguan siklus haid
Keputihan
Nyeri haid
Merasa gatal sekitar alat
RT 10
3
kelamin
Total
3
Dari Tabel 3.8 Diketahui Sebagian 3 Remaja Mempunyai Gangguan Nyeri
ketika Haid.
h. Data remaja berdasarkan cara mengatasi gangguan kesehatan alat reproduksi
Tabel 3.9. Data remaja berdasarkan cara mengatasi gangguan kesehatan alat
reproduksi RT 10 RW 5 Kel jegu Sutojayan Tahun 2015.
Prosentase
Cara mengatasi
RT I
67%
Minum Obat
2
Ke puskesmas
1
33%
Ke dukun
Total
3
100%
Dari Tabel 3.9. Diketahui 67% Remaja Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan
Alat Reproduksi Dengan Cara Minum Obat.
i. Data remaja berdasarkan persepsi kesehatan alat reproduksi
Tabel 3.10. Data remaja berdasarkan persepsi kesehatan alat reproduksi RT 10 RW
5 Kel jegu Sutojayan Tahun 2015.
Prosentase
PERSEPSI
RT 10
13%
Baik
2
Cukup
4
26%
Kurang
9
61%
Total
15
100%
Dari Tabel 3.10. Diketahui 61% Remaja Mempunyai Persepsi Kesehatan Alat
Reproduksi Kurang.
4. Konsep diri komunitas
a. Kelompok Etnis :
Seluruh warga di RT 10 RW 05 Kel. Jegu Sutojayan berasal dari suku dan etnis Jawa.
13
Jenis asuransi
Jumlah
1
2
3
Total
BPJS
Non BPJS
Tidak Punya
KK
3 KK
0 KK
10 KK
13KK
Jenis keluarga
Prasejahtera
Sejahtera 1
Sejahtera 2
Sejahtera 3
Jumlah
1
10
4
0
a. Kondisi geografis
1)
2)
3)
4)
5)
pemukiman
Situasi jalan: jalan yang berada di Kel. Jegu RT 10 RW 05 sudah diaspal.
7)
Peta/denah wilayah
b. Kondisi pemukiman
1) Perumahan
6)
15
16
Jamban
Jamban
RT
Prosent
10
ase
92%
12
sendiri
Jamban
bersama
Jamban
8%
umum
Total
13
100%
Dari Tabel 3.14. Diketahui 92% Penduduk Model Jamban Yang Dipunyai
RT 10 Adalah Model Leher Angsa
4) Pembuangan sampah
Tabel 3.15. Data Penduduk Berdasarkan Tempat Pembuangan Sampah RT 10
RW 05 Kel. Jegu Sutojayan Tahun 2015
Pembuangan
sampah
Bak sampah
Dibakar
Ditimbun/dita
RT 10
Prosentase
2
8
2
nam
Sembarang
Sungai
1
Total
13
100%
Dari Tabel 3.15. Diketashui 60% Penduduk Tempat Pembuangan Sampah
RT 10 Ditimbun/ditanam
5) Pembuangan air limbah :
Tabel 3.16. Data Penduduk Berdasarkan Cara Membuang Air Limbah RT 10 RW
05 Kel. Jegu Sutojayan Tahun 2015
Pembuangan
air limbah
Resapan
Parit/got
Comberan
Sungai
Total
17
RT 10
Prosentase
8
5
13
100%
PENGELOMPOKAN DATA
KEMUNGKINAN
MASALAH
PENYEBAB
Pola perilaku kurang
KESEHATAN
Kecenderungan
Penyakit Remaja Di RT 10
peningkatan angka
RW 5
kurang sehat
prevalensi penyakit
Jegu
maag, diare,
a. Diketahui
influenza, thypoid,
remaja
DHF
c.
d. Remaja
menderita
DHF 7%
18
e.
Remaja
menderita
Thypoid 20%
Pola perilaku tidak sehat
53%
mempunyai
kebiasaan merokok
60% (11 remaja) Belum
Kurang terpaparnya
Kurang
informasi tentang
pengetauhan
kesehatan reproduksi.
kesehatan reproduksi
remaja tentang
remaja
kesehatan
reproduksi
2.
3.
Perencanaan
Tujuan :
Remaja sadar akan pentingnya pola hidup sehat untuk mengurangi angka
19
b.
c.
Sasaran
Remaja di RT 10 RW 5 Kel jegu Sutojayan
d.
Rencana kegiatan
Rencana kegiatan
Sumber
Tenaga: mahasiswa
kesehatan
influenza,
Biaya: mahasiswa
thypoid,
DHF
(Rencana
dan kader
terlampir)
Evaluator
Mahasiswa, kader dan masyarakat
Tujuan :
b.
Sasaran
Remaja yang ada di RT 10 RW 5 Kel. Jegu
d.
Rencana kegiatan
20
Rencana kegiatan
Melakukan
promosi
Sumber
Tenaga: Mahasiswa
Biaya: Mahasiswa
remaja
e.
Evaluator
Mahasiswa, kader dan masyarakat
21
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan
mudah atau tidak terdapat kendala karena warga Kelurahan Jegu dapat menerima
kehadiran perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan yang
dibutuhkan dengan keterangan yang benar adanya.
4.3 Diagnosa Keperawatan
Remaja Kelurahan Jegu banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk
kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, dan sering kebutkebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi, melalui penyuluhan
yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna atau
organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di Kelurahan Jegu pada remajanya
adalah Kecenderungan peningkatan
influenza, thypoid, DHF b.d Pola perilaku kurang sehat / gaya hidup kurang sehat
dan Kurang pengetauhan remaja tentang kesehatan reproduksi b.d Kurang
terpaparnya informasi tentang kesehatan reproduksi remaja.
4.4 Intervensi Keperawatan
Intervensi yang direncanakan untuk permasalahan pada remaja di
Kelurahan Jegu adalah Melakukan promosi kesehatan tentang keperawatan
penyakit maag, diare, influenza, thypoid, DHF dan tentang kesehatan reproduksi
remaja.
22
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Remaja adalah suatu masa transisi / peralihan yang mempunyai batasan usia
antara 12-21 tahun dimana seseorang mengalami proses pematangan fisik,
psikologis, sosial dan spiritual dari masa anak-anak menuju dewasa (Anjaswarni,
2014:2).
Masa remaja atau masa adolensi adalah suatu fase perkembangan yang
dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan masa periode
transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial yang berlangsung pada dekade
kedua
masa
kehidupan
(Cahyaningsih,2011:89).
Menurut
WHO
dalam
Cahyaningsih (2011:89), remaja merupakan anak yang telah mencapai umur 1019 tahun.
Diagnosa yang dapat ditegakkan di Kelurahan Jegu pada remajanya adalah
Kecenderungan peningkatan angka prevalensi penyakit maag, diare, influenza,
thypoid, DHF b.d Pola perilaku kurang sehat / gaya hidup kurang sehat dan
Kurang pengetauhan remaja tentang kesehatan reproduksi b.d Kurang terpaparnya
informasi tentang kesehatan reproduksi remaja. Asuhan keperawatan komunitas
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya remaja.
Remaja dengan jiwa yang masih labil masih perlu bimbingan melalui penyuluhan
agar resiko peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan
pada remaja Kelurahan Jegu teratasi.
5.2 Saran
1. Bagi remaja Kelurahan Jegu
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa
depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya
penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan berkarakter yang kuat
dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
23
24
DAFTAR PUSTAKA
Anjaswarni,T. 2014. Juvenile Delinquency Kenakalan Anak Remaja: Teori,
Hasil Penelitian dan Aplikasi Asuhan Keperawatan. Sidoarjo: Zifatama
Publisher.
Cahyaningsih,D.S. 2011. Pertumbuhan Perkembangan Anak Remaja. Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Sumiati,dkk. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja Dan Konseling. Jakarta: Trans Info
Media.
Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.
25