Definisi
Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan
akibat rapuhnya pembuluh darah konjungtiva.
Darah terdapat di antara konjungtiva dan sklera.
Sehingga mata akan mendadak terlihat merah
dan biasanya mengkhawatirkan bagi pasien
Epidemiologi
Dari segi usia, perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi di semua
kelompok umur, namun hal ini dapat meningkat kejadiannya sesuai
dengan pertambahan umur.
Perdarahan subkonjungtiva sebagian besar terjadi unilateral (90%).
Kondisi hipertensi memiliki hubungan yang cukup tinggi dengan
angka
terjadinya
perdarahan
subkonjungtiva
(14.3%).Kondisi
Manifestasi klinis
Sebagian besar tidak ada gejala simptomatis yang berhubungan dengan perdarahan
subkonjungtiva selain terlihat darah pada bagian sklera.
Sangat jarang mengalami nyeri ketika terjadi perdarahan subkonjungtiva pada
permulaan. Ketika perdarahan terjadi pertama kali, akan terasa tidak nyaman, terasa
ada yang mengganjal dan penuh di mata.
Tampak adanya perdarahan di sklera dengan warna merah terang (tipis) atau merah
tua (tebal).
Tidak ada tanda peradangan, kalaupun adanya biasanya peradangan yang ringan.
Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama setelah itu kemudian akan
berkurang perlahan ukurannya karena diabsorpsi
Patofisiologi
Konjungtiva mengandungserabut saraf dan sejumlah besar pembuluh
darah yang halus. Pembuluh-pembuluh darah ini umumnya tidak
terlihat secara kasat mata kecuali bila mata mengalami peradangan.
Pembuluh-pembuluh
darah
di
konjungtiva
cukup
rapuh
berupa
bercak
berwarna
Karena struktur konjungtiva yang halus, sedikit darah dapat menyebar secara
difus di jaringan ikat subkonjungtiva dan menyebabkan eritema difus, yang
biasanya memiliki intensitas yang sama dan menyembunyikan pembuluh darah.
Konjungtiva yang lebih rendah lebih sering terkena daripada bagian atas.
Pendarahan berkembang secara akut, dan biasanya menyebabkan kekhawatiran,
meskipun sebenarnya tidak berbahaya.
Apabila tidak ada kondisi trauma mata terkait, ketajaman visual tidak berubah
karena perdarahan terjadi murni secara ekstraokulaer, dan tidak disertai rasa
sakit (graham, 2009).
Perdarahan
subkonjungtiva
dapat
terjadi
secara
umur,
hipertensi,
arterisklerosis,
konjungtivitis
Etiologi
Idiopatik
Manuver Valsalva (seperti batuk, tegang, muntah muntah, bersin)
Traumatik (terpisah atau berhubungan dengan perdarahan retrobulbar atau ruptur bola mata)
Hipertensi
Gangguan perdarahan (jika terjadi berulang pada pasien usia muda tanpa adanya riwayat trauma atau
infeksi), termasuk penyakit hati atau hematologik, diabetes, SLE, parasit dan defisisensi vitamin C.
Berbagai antibiotik, obat NSAID, steroid, kontrasepsi dan vitamin A dan D yang telah mempunyai hubungan
dengan terjadinya perdarahan subkonjungtiva, penggunaan warfarin
Beberapa infeksi sistemik febril dapat menyebabkan perdarahan subkonjungtiva, termasuk septikemia
meningokok, demam scarlet, demam tifoid, kolera, riketsia, malaria, dan virus (influenza, smallpox, measles,
yellow fever, sandfly fever).
emboli dari patahan tulang panjang, kompresi dada, angiografi jantung, operasi bedah jantung.
Penggunaan lensa kontak,
Konjungtivokhalasis
Diagnosa Banding
Konjungtivitis,
hal
ini
dikarenakan
memiliki
Penatalaksanaan
Perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak memerlukan pengobatan.Pengobatan dini pada
Perdarahan subkonjungtiva harus segera dirujuk ke spesialis mata jika ditemukan kondisi
berikut ini :
Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan.
Terdapat perubahan penglihatan (pandangan kabur, ganda atau kesulitan untuk melihat)
Terdapat riwayat gangguan perdarahan
Riwayat hipertensi
Riwayat trauma pada mata.
Prognosis
Secara umum prognosis dari perdarahan subkonjungtiva
adalah baik.Karena sifatnya yang dapat diabsorpsi
sendiri oleh tubuh.Namun untuk keadaan tertentu
seperti sering mengalami kekambuhan, persisten atau
disertai gangguan pandangan maka dianjurkan untuk
dievaluasi lebih lanjut lagi
terimakasih
Refrensi
Graham, R. K. Subconjuntival Hemorrhage. 1st Edition. 2009.
Medscapes Continually Updated Clinical Reference.
Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. 2008. FK UI.
Jakarta
Vaughan, Daniel G. Oftalmologi Umum,2000. Widia Meka.
Jakarta