Anda di halaman 1dari 8

1.

SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana air diangkut
dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut, seperti
digambarkan pada Gambar dibawah.

Siklus Hidrologi

Parameter dalam Proses Siklus Hidrologi


Intesitas Hujan
Metode Mononobe

dimana :
I

: Intensitas curah hujan (mm/jam)

: Lamanya curah hujan / durasi curah hujan (jam)

R24

: Curah hujan rencana dalam suatu periode ulang, yang nilainya

didapat dari tahapan sebelumnya (tahapan analisis frekuensi)


Keterangan :
R24 , dapat diartikan sebagai curah hujan dalam 24 jam (mm/hari)

Metode Van Breen


Berdasarkan penelitian Ir. Van Breen di Indonesia, khususnya di Pulau
Jawa, curah hujan terkonsentrasi selama 4 jam dengan jumlah curah
hujan sebesar 90% dari jumlah curah hujan selama 24 jam (Anonim
dalam Melinda, 2007).
Perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Van
Breen adalah sebagai berikut :

dimana :
IT

: Intensitas curah hujan pada suatu periode ulang (T tahun)

RT

: Tinggi curah hujan pada periode ulang T tahun (mm/hari)


Metode Haspers dan Der Weduwen
Metode ini berasal dari kecenderungan curah hujan harian yang
dikelompokkan atas dasar anggapan bahwa curah hujan memiliki
distribusi yang simetris dengan durasi curah hujan lebih kecil dari 1 jam
dan durasi curah hujan lebih kecil dari 1 sampai 24 jam ( Melinda, 2007 )
Perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode
Haspers & der Weduwen adalah sebagai berikut :

Evaporasi
Evaporasi adalah peristiwa penguapan yaitu berubahnya air menjadi uap,
bergerak dari permukaan tanah dan permukaan air ke udara atau semua bentuk
permukaan selain vegetasi. Sedang transpirasi adalah perjalanan air dalam
jaringan vegetasi (proses fisiologi) dari akar tanaman ke permukaan daun dan
akhirnya menguap ke atmosfer. Intersepsi adalah penguapan air dari permukaan
vegetasi ketika berlangsung hujan.
Run off
Aliran permukaan (run off) adalah bagian dari curah hujan yang mengalir diatas
permukaan tanah menuju ke sungai, danau dan lautan.
Infiltrasi
Infiltrasi adalah air masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan
air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air kearah vertikal).

2. Neraca Air
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air
di suatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat diketahui apakah jumlah
air tersebut berlebih (surplus) ataupun kurang (defisit).
Kegunaan mengetahui kondisi air pada surplus dan defisit dapat
mengantisipasi bencana yang kemungkinan terjadi, serta dapat pula untuk

mendayagunakan air sebaik-baiknya. Manfaat secara umum yang dapat


diperoleh dari analisis neraca air antara lain:
1. Digunakan sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpanan dan
pembagi air serta saluran-salurannya. Hal ini terjadi jika hasil analisis
neraca air didapat banyak bulan-bulan yang defisit air.
2. Sebagai dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian
banjir. Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulanbulan yang surplus air.
3. Sebagai dasar pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian
seperti tanaman pangan hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga
perikanan.
Model neraca air cukup banyak, namun yang biasa dikenal terdiri dari tiga
model, antara lain:

Model Neraca Air Umum. Model ini menggunakan data klimatologi dan
bermanfaat untuk mengetahui berlangsungnya bulan-bulan basah (jumlah
curah hujan melebihi kehilangan air untuk penguapan dari permukaan
tanah atau evaporasi maupun penguapan dari sistem tanaman atau

transpirasi, penggabungan keduanya dikenal sebagai evapotranspirasi).


Model Neraca Air Lahan. Model ini merupakan penggabungan data
klimatologis dengan data tanah terutama data kadar air pada Kapasitas
Lapang (KL), kadar air tanah pada Titik Layu Permanen (TLP), dan Air

Tersedia (WHC = Water Holding Capacity).


Model Neraca Air Tanaman. Model ini merupakan penggabungan data
klimatologi, data tanah, dan data tanaman. Neraca air ini dibuat untuk
tujuan khusus pada jenis tanaman tertentu. Data tanaman yang
digunakan adalah data koefisien tanaman pada komponen keluaran dari
neraca air.

Dalam kajian Neraca Air (Water Balance) ini akan digunakan rumusan FJ
Mock, untuk mendapatkan gambaran tentang besaran elemen siklus hidrologi.
Elemen-elemen yang terlibat di dalam perhitungan diantaranya adalah curah
hujan, infiltrasi dan base flow, evapotranspirasi, dan total air larian (run off).
Ilustrasi kesetimbangan air menurut FJ Mock adalah seperti berikut:

Model hidrodinamik kesetimbangan air (FJ Mock, 1973)


Rumus umum yang digunakan untuk menghitung water budget adalah:
P = ETo + Ro + GS
Di mana;
P

= Presipitasi atau intensitas curah hujan (mm/bln)

ETo

= Evapotranspirasi potensial (mm/bln)

Ro

= Total run off (mm/bln)

GS

= Cadangan air tanah (mm/bln)

3. Akuifer

Akuifer merupakan formasi geologi yang jenuh sehingga dapat dijadikan


pemasok air dalam jumlah yang ekonomis (jumlahnya cukup untuk suatu
keperluan seperti domestik, pertanian, peternakan, industri dan lainnya). Oleh
sebab itu formasi ini harus mampu menyimpan dan melewatkan air. Serta suatu
unit geologi yang jenuh dan mampu memasok air kepada sumur atau mata air
sehingga dapat digunakan sebagai sumber air.
Berdasarkan litologinya, akuifer dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

a. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan (Unconfined Aquifer)


Akuifer bebas atau akuifer tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer
tertutup lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang mempunyai
muka air tanah. Unconfined Aquifer adalah akuifer jenuh air (satured).
Lapisan pembatasnya yang merupakan aquitard, hanya pada bagian
bawahnya dan tidak ada pembatas aquitard di lapisan atasnya, batas di
lapisan atas berupa muka air tanah. Permukaan air tanah di sumur dan
air tanah bebas adalah permukaan air bebas, jadi permukaan air tanah
bebas adalah batas antara zone yang jenuh dengan air tanah dan zone
yang aerosi (tak jenuh) di atas zone yang jenuh. Akuifer jenuh disebut
juga sebagai phriatic aquifer, non artesian aquifer atau free aquifer
(Wuryantoro, 2007).
Air tanah ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai
keperluan dengan kedalaman sumur umumnya antara 1 25 meter. Air
tanah bebas masih merupakan sumber utama air bersih bagi sebagian
besar penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pemanfaatannya dilakukan dengan cara pembuatan sumur gali dan

sumur pantek pada kedalaman kurang dari 20 meter di bawah


permukaan, umumnya terdapat pada lapisan pasir, pasir kerikilan, tufa
pasiran dan pasir lanauan. Air tanah bebas di dataran aluvial terdapat
dalam lapisan pasir, pasir lempungan, pasir kerikilan dan pasir
lempungan.
Mutu air tanah bebas bervariasi dari baik hingga jelek, asin rasa airnya
hingga tawar, berwarna keruh hingga jernih. Kesadahannya berkisar
antara 8,5 16,7, pH sekitar 6,7 11,2, sisa kering 353 580, sisa pijar
252 420, kadar kandungan ion klorida berkisar 25,5 6.685 mg/l, SO4
antara 40,5 246,9 mg/l. Khususnya untuk keperluan rumah tangga
sehari-hari, kandungan air tanah bebas di dataran aluvial terkecuali
daerah-daerah sekitar pantai, pemanfaatannya masih dapat
dikembangkan. Sedangkan untuk daerah-daerah yang terletak sekitar 1
3 km dari garis pantai, penggunaan air tanah bebasnya sangat terbatas
sekali disebabkan asin hingga payau rasa airnya. (Anonim3, 2008).
b. Akuifer tertekan (Confined Aquifer)
Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana air tanah terletak di bawah
lapisan kedap air (impermeable) dan mempunyai tekanan lebih besar
daripada tekanan atmosfer. Air yang mengalir (no flux) pada lapisan
pembatasnya, karena confined aquifer merupakan akuifer yang jenuh air
yang dibatasi oleh lapisan atas dan bawahnya.
c. Akuifer bocor (Leakage Aquifer)

Akuifer bocor dapat didefinisikan suatu akuifer dimana air tanah


terkekang di bawah lapisan yang setengah kedap air sehingga akuifer di
sini terletak antara akuifer bebas dan akuifer terkekang.

d. Akuifer melayang (Perched Aquifer)

Akuifer yang disebut akuifer melayang jika di dalam zone aerosi terbentuk
sebuah akuifer yang terbentuk di atas lapisan impermeable. Akuifer
melayang ini tidak dapat dijadikan sebagai suatu usaha pengembangan
air tanah, karena mempunyai variasi permukaan air dan volumenya yang
besar.

Anda mungkin juga menyukai