LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA
ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN,
SERTA
SARANA
PENUNJANG
DAN
PRASARANA
SUBBIDANG
SARPRAS
LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
nasional
dalam
rangka
mewujudkan
visi
misi
Presiden
dan
antara
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Daerah,
dan
pada
Pasal
298
ayat
(7)
menyebutkan
belanja
DAK
-11
diprioritaskan untuk mendanai
kegiatan fisik dan dapat digunakan
untuk kegiatan nonfisik. Tahun 2016 Pemerintah mengalokasikan
-12
-
Anggaran DAK Bidang Kesehatan sebesar Rp. 20.121.209.684.900,terdiri dari DAK Fisik Reguler sebesar Rp. 14.665.761.000.000,-, DAK
Sarana dan Prasarana Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan
sebesar Rp. 1.104.147.000.000,-, dan DAK Nonfisik sebesar Rp.
4.351.301.684.900,-. Dengan meningkatnya anggaran DAK Bidang
Kesehatan Tahun 2016 untuk kegiatan fisik dan nonfisik, diharapkan
dapat mendukung pembangunan kesehatan di daerah yang sinergis
dengan prioritas nasional.
Pengalokasan DAK bidang Kesehatan ini, tidak untuk mengambil
alih
tanggung
jawab
Pemerintah
Daerah
dalam
pelaksanaan
dan
di
bidang
masyarakat
kesehatan
dalam
setinggi-tingginya.
meningkatkan
Pelaksanaan
derajat
program
pembangunan
kesehatan
yang
komprehensif
antar
menyiapkan
-13
-14
-
lainnya; harus menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sungguhsungguh oleh para pelaksana pembangunan kesehatan di daerah.
Petunjuk Teknis merupakan pedoman Penggunaan DAK Bidang
Kesehatan
Tahun
rinci
kegiatan
pemanfaatan DAK yang meliputi fisik dan nonfisik. Untuk DAK Fisik
meliputi Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar; Subbidang Pelayanan
Kesehatan
Rujukan;
dan
Subbidang
Pelayanan
Kefarmasian;
Operasional
Kesehatan
(BOK);
Jaminan
Persalinan
TUJUAN
1.
Tujuan Umum:
Mendukung daerah dalam penyediaan dana pembangunan bidang
kesehatan untuk mencapai target
prioritas nasional
bidang
kesehatan.
2.
Tujuan Khusus:
a.
Menyediakan
dukungan
dana
kegiatan
fisik
pelayanan
c.
Menyediakan
dukungan
dana
bagi
penyelenggaraan
e.
f.
-15
C.
SASARAN
a.
D.
b.
c.
d.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2016
diarahkan untuk kegiatan:
1.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Penyediaan ambulans
10)
b.
Penyediaan
sarana prasarana
kelas
dengan
standar
Rujukan
Nasional/Provinsi/Regional
3)
Penyediaan Ambulans;
4)
5)
6)
Penyediaan
Instalasi Pengolahan
-16
rumah sakit;
-17
-
c.
7)
8)
9)
2)
pembangunan
baru,
rehabilitasi, pengadaan
sarana
pembangunan
pendukung
baru,
rehabilitasi, pengadaan
instalasi
farmasi di
tingkat
sarana
Provinsi;
dan/atau
4)
2.
2)
3)
b.
c.
d.
2)
2)
2)
3)
RTK maupun
RTK ke
fasilitas
kesehatan
dan
sebaliknya.
E.
KEBIJAKAN OPERASIONAL
DAK Bidang Kesehatan adalah dana yang dialokasikan dalam
APBN
-18
kegiatan yang merupakan urusan
daerah sesuai dengan prioritas
-19
nasional.
dengan
baik, maka
memadukan
pembangunan
semuapotensi
kesehatan
sungguh-sungguh
dan
pemenuhan
yang
ada
mengupayakan
anggaran
untuk
dengan
pembangunan
Dinas
Kesehatan
Provinsi
sebagai
koordinator
dalam
Provinsi.
c.
d.
e.
serta
DAK
Sarana
dan
Prasarana
Penunjang
mengikuti
ketentuan
yang
telah
diatur
-20
- dan Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian Keuangan
2.
-21
a.
b.
c.
Bagi
daerah
yang
mendapatkan
alokasi
DAK
Bidang
f.
3.
Dana
BOK
diarahkan
untuk
meningkatkan
kinerja
bagi
petugas
masyarakat
kesehatan
di
wilayah
dan
kader
kerja
dalam
Puskesmas
sehat;
c.
-22
terhadap fasilitas kesehatan;
-23
d.
e.
tinggi,
jarak dengan
fasilitas
-24
-
BAB II MANAJEMEN
PELAKSANAAN
DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN,
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
SUBBIDANG SARPRAS KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2016
A.
PERENCANAAN
Kepala Daerah yang menerima DAK Tahun 2016 dan Kepala
SKPD yang
melaksanakan perlu
2.
Rencana
penggunaan
mulai
bulan
Januari sampai
dengan
PENGELOLAAN
1.
penyediaan
sarana
prasarana
dan
peralatan
kesehatan.
b.
Subbidang
Pelayanan
Kefarmasian
untuk
Obat
dan
BMHP
serta
sarana
prasarana
pelayanan kefarmasian.
d.
Direktur Rumah
Sakit
Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota
Khusus pembangunan
sarana prasarana
dan peralatan
-25
kesehatan untuk Rumah
Sakit Pratama bersumber dari DAK
Bidang Kesehatan Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan
-26
-
b.
c.
d.
C.
b.
Kesesuaian pemanfaatan
DAK
Bidang Kesehatan
dalam
Realisasi
waktu
pelaksanaan,
lokasi,
dan
sasaran
Evaluasi pencapaian
input,
proses, output.
e.
2.
di
Tingkat
Triwulan
Kabupaten/Kota;
di
Tingkat
Bagan
Provinsi).
2:
Alur
Pelaksanaan
Nonfisik
-27
- menggunakan
(Akreditasi)
Edaran
Bersama
(SEB)
Menteri
format sesuai
Negara
Surat
PPN/Kepala
-28
-
Pelaksanaan DAK
Nonfisik
maka
rutin
program
sesuai Panduan
Umum
Sistem
Kesehatan
Kabupaten/Kota,
Kesehatan
kemudian
Dinas
diteruskan
oleh
Dinas
Kesehatan
Provinsi
ke
Kementerian Kesehatan.
c.
pemerintahan. Hasil
dari review
b.
Pemantauan
dan
evaluasi
capaian
indikator
program
Kesehatan
Kabupaten/Kota/Provinsi
-29
D.
PELAPORAN
1.
Umum
a.
Provinsi/Kabupaten/Kota
melaporkan
pelaksanaan
realisasi keuangan
dan
Dinas Kesehatan
laporan
tersebut
14
hari setelah
triwulan
selesai (Maret,
Juni,
September, Desember).
c.
2.
Jenis Pelaporan
Laporan dari kegiatan pemantauan teknis pelaksanaan DAK
Bidang Kesehatan terdiri:
a.
Laporan
triwulan
yang
memuat
jenis
kegiatan,
lokasi
pelaksanaan
DAK,
yang
disampaikan
selambat-
Laporan penyerapan
DAK
disampaikan
kepada
Menteri
-30
dan ketentuan yang -sudah ditetapkan.
d.
-31
-
Dinas
Kesehatan
Kementerian
Kesehatan
(cq
Kabupaten/Kota
Sekretariat
kepada
Jenderal)
pada
4.
a.
Menteri Kesehatan
b.
c.
Menteri Keuangan
Alur Pelaporan
a.
Pelaksanaan di Puskesmas
Kepala Puskesmas menyampaikan laporan rutin bulanan
capaian program kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
b.
Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
1)
2)
menyampaikan
laporan
triwulan
c.
Pelaksanaan di Provinsi
1)
melakukan
-32
kompilasi
laporan
SKPD.
Gubernur
-33
-
laporan
triwulan
kepada
Dinas
Kepala
Dinas
Kesehatan
laporan
rutin
bulanan
Kementerian
Kesehatan,
Provinsi
capaian
setiap
menyampaikan
program
tanggal
15
kepada
bulan
berikutnya.
Bagan 1. Alur Pelaporan Triwulan di Tingkat Kabupaten/Kota
SKPD
SEKDA
KAB/KOTA
BUPATI/
WALIKOTA
MENTERI
KEUANGAN
MENTERI
DALAM
NEGERI
DINAS
KESEHATAN
PROVINSI
Ket :
SEB
: laporan langsung
: laporan langsung
MENTERI
KESEHATAN
BAB III
DANA ALOKASI KHUSUS FISIK BIDANG KESEHATAN
A.
harus
memperhatikan
b.
c.
2.
3.
b.
c.
b.
c.
d.
e.
Penyediaan Ambulans
4.
5.
Pelayanan
Kesehatan
Dasar
Tahun 2016
dapat
Rehabilitasi
Sedang
dan
Berat
Bangunan
Puskesmas
Persyaratan Umum
Persyaratan umum meliputi: Puskesmas dengan kondisi
rusak sedang atau berat dengan bukti pernyataan Dinas
Pekerjaan
Umum
bangunan
rusak
(PU)
setempat
tentang
sedang/berat
kondisi
sehingga
perlu
oleh
Bupati/Walikota
tentang
nama
Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis terkait luas lahan dan bangunan,
denah tata ruang, sarana prasarana penunjang dan
peralatan kesehatan mengacu pada Permenkes Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Biaya
penghancuran dibebankan pada APBD di luar DAK.
b.
Pembangunan
Puskesmas
Pembantu
(Pustu)
untuk
Persyaratan Umum
Adanya telaahan yang memuat penjelasan dan
analisa kebutuhan Puskesmas.
b)
Persyaratan Lain:
(1)
Tersedianya
lahan
yang
tidak
bermasalah
keabsahan
dari
kepemilikan
lahan.
(2)
c)
Persyaratan Teknis
Persyaratan
teknis
terkait
luas
lahan
dan
Persyaratan Umum
Adanya
Kabupaten/Kota
yang
memuat
penjelasan
dan
Persyaratan Lain
(1)
Tersedianya
lahan
yang
tidak
bermasalah
setempat
membuktikan
atau
surat
keabsahan
dari
yang
dapat
kepemilikan
lahan.
(2)
Kesanggupan
Dinas
Kesehatan
biaya
operasional
Puskesmas,
yang
Persyaratan Teknis
Persyaratan
teknis
terkait
luas
lahan
dan
perlu dilengkapi
a)
Persyaratan Umum
(1)
Persyaratan
umum
terkait
lokasi
dan
mengacu
pada
Pedoman
Adanya
telaahan
mampu
PONED
kebutuhan
dari
Puskesmas
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota.
(3)
Kesanggupan Dinas
Kesehatan Kabupaten/
Puskesmas
surat
yang
pernyataan
dinyatakan
Kepala
Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
(4)
b)
Persyaratan Teknis
Persyaratan
teknis
terkait
luas
lahan
dan
Penyelenggaraan
Puskesmas
Mampu
ruangan
Puskesmas
dalam
75
penambahan ruangan
Tahun
2014.
rangka
pada
Pelaksanaan
sebagai berikut:
a)
Persyaratan Umum
(1)
Adanya
telaahan
penjelasan
dan
analisa
(2)
Penambahan
diusulkan
ruangan
Puskesmas
mempunyai
jumlah
yang
ruangan
Persyaratan Teknis
Persyaratan
teknis
terkait
denah
tata
ruang
Persyaratan Umum
Adanya telaahan yang memuat penjelasan dan analisa
kebutuhan
Puskesmas
yang
diketahui
oleh
dinas
luas;
Puskesmas
relokasi,
dengan
kriteria
Persyaratan Lain
a)
Tersedianya
lahan
yang
tidak
bermasalah
pernyataan
memenuhi
kesanggupan
ketenagaan,
dan
daerah
biaya
untuk
operasional
Persyaratan Teknis
akan
adanya
peralatan
kesehatan
perlu
memiliki
Puskesmas
penapis/gatekeeper
dalam
yang
berfungsi sebagai
pelaksanaan
Jaminan
3)
Milik Daerah.
4)
Dinas Kesehatan
peralatan
kesehatan
digunakan
untuk
yang
rusak
berat
terdiri dari
(1)
Set
meter,
CO
analyzer,
Nebulyzer,
EKG,
IVA
akan
adanya
peralatan
kesehatan
2)
3)
4)
Dinas Kesehatan
Khusus
daerah
perbatasan,
terpencil
dan
dan
sangat
kepulauan
terpencil,
diperkenankan
menggunakan alat
Persyaratan Umum
(1)
solar
cell
tetapi
atau sudah
tidak
dapat
berfungsi.
(2)
Pengadaan
kebutuhan
berdasarkan
analisa
kebutuhan
dengan
dan
dengan
mempertimbangkan
(4)
Penyedia
jasa
wajib
melakukan
pelatihan
Penyedia
jasa
wajib
memberikan
Standar
Operasional
Prosedur
(SOP)
dan
Standar
b)
Persyaratan Khusus
(1)
Puskesmas
menyampaikan
usulan
secara
lahan atau
di
luar
lingkungan
Puskesmas.
(4)
Kapasitas
solar
cell
disesuaikan
dengan
kebutuhan Puskesmas.
(5)
(6)
Membuat
surat
pernyataan
kesanggupan
Rencana
peletakan
solar
cell
memperhatikan
denah
Puskesmas
memudahkan
agar
tata
ruang
agar
di
operasional,
pengganti/alternatif
untuk
alat-alat
yang
Persyaratan Umum
(1)
(2)
(3)
Pengadaan
kebutuhan genset
berdasarkan
analisa
mempertimbangan
dilakukan
kebutuhan
dengan
operasional
serta
pemeliharaan.
(4)
(5)
Penyedia
jasa
wajib
melakukan
pelatihan
Penyedia
jasa
Operasional
wajib
Prosedur
Minimal Pemeliharan
memberikan
(SOP)
(SMP)
dan
Standar
Standar
dalam
bahasa
Indonesia.
(7)
b)
Persyaratan Khusus
(1)
(2)
Apabila
memilih
genset
silent
type
maka
oleh
lingkungan
di
luar
Puskesmas.
(4)
(5)
(6)
Membuat
membiayai
suratpernyataan kesanggupan
pelaksanaan
operasional
dan
Puskesmas
Bupati/Walikota.
dan
diketahui
oleh
3)
Radio Komunikasi
Mengingat kondisi saat ini banyak peralatan komunikasi
yang canggih dan praktis dan radio komunikasi dalam
kenyataanya
komunikasi
jarang
digunakan,
apabila
akan
maka
alat
radio
diadakan
agar
Persyaratan Umum
(1)
mempunyai
Radio
Pengadaan
kebutuhan
Radio
dilakukan
berdasarkan
Komunikasi
analisa
kebutuhan
(4)
Penyedia
jasa
wajib
melakukan
dan
pemeliharaan
pengoperasian
pelatihan
Radio
Penyedia
jasa
Operasional
wajib
memberikan
Prosedur
Minimal Pemeliharan
(SOP)
(SMP)
dan
Standar
Standar
dalam
bahasa
Indonesia.
(6)
b)
Persyaratan Khusus
(1)
Spesifikasi
Radio
Komunikasi
disesuaikan
Membuat
membiayai
surat
pernyataan
Pelaksanaan
kesanggupan
Operasional
dan
Pemeliharaan.
c)
Jaringan
pelayanan
masyarakat,
antara
(2)
(3)
4)
Cold Chain
Suatu prosedur (tata cara) dan peralatan yang digunakan
dalam pengiriman atau penyimpanan vaksin dari pabrik
pembuat vaksin sampai pada sasaran.
a)
menyimpan
vaksin
POLIO
oral
Lemari es vaksin
Lemari
es
untuk
menyimpan
vaksin
buka atas
Freezer
Freezer
hanya
digunakan
untuk
(f)
pada
wilayah
yang
Cool box.
tidak
(b)
(c)
(d)
(3)
(4)
Vaccine carrier.
Cool pack.
(b)
Cold pack.
Termometer
pada
setiap
tempat
penyimpanan vaksin.
(b)
Thermograph
pada
setiap
kamar
dingin/kamar beku.
(c)
(d)
Alat
pemantau
suhu
dingin
pada
Alarm
suhu
pada
setiap
kamar
dingin/kamar beku.
(5)
Peralatan Pendukung:
(a)
Voltage
Stabilizer
pada
setiap
lemari
es/freezer.
(b)
Standby generator.
(c)
Persyaratan Umum
(1)
(2)
pematangan tanah.
(3)
dilakukan
berdasarkan
analisa
serta
Pengelolaan
limbah
memenuhi
persyaratan
Menteri
Puskesmas
dalam
harus
Keputusan
Kesehatan
Nomor
Kesehatan
Lingkungan
Puskesmas.
(5)
(6)
(7)
Penyedia
jasa
pengoperasian
wajib
dan
melakukan
pemeliharaan
Pelatihan
IPL
bagi
petugas Puskesmas.
(8)
Penyedia
jasa
Operasional
Minimal
wajib
Memberikan
Standar
(SOP)
Standar
Prosedur
Pemeliharan
dan
(SMP)
Instalasi
ke
setempat
kantor/badan
sesuai
lingkungan
dengan
hidup
peraturan
yang
berlaku.
(10)
cair
zat
radioaktif,
sesuai
ketentuan
pengelolaannya
BATAN
(tidak
dimasukan ke IPAL).
b)
Persyaratan Khusus
(1)
dengan
kapasitas IPAL
yang
di butuhkan
(3)
Puskesmas
membuat
Perencanaan
Detail
Pemda
setempat
diketahui
oleh
Bupati/Walikota.
(4)
dan jaringannya
serta
RAB tersebut
Membuat
surat
membiayai
pernyataan
Pelaksanaan
kesanggupan
Operasional
dan
Membuat
surat pernyataan
membiayai
uji
kesanggupan
laboratorium
lingkungan
dan
keluar
dari
IPAL
yang
Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan
Membuat
surat
pernyataan
kesanggupan
tersebut
memenuhi
Keputusan
Puskesmas
dan
diketahui
oleh
(8)
Rencana
peletakan
Instalasi
Pengolahan
dan
untuk
air
limbah
dari
ruang
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
Finishing IPAL.
(g)
Pekerjaan
equipment,
mekanikal
dan
pompa,
pembuatan
dengan kapasitas
daya
panel
listrik,
minimal
serta
(11)
(h)
(i)
Air
Limbah
(IPAL)
harus
memperhatikan:
(a)
(b)
telah
memenuhi
Lingkungan
Sakit
atau
Peraturan
Daerah
Setempat.
(c)
Disarankan
referensi
pihak
Puskesmas
dengan
mencari
peninjauan
ke
effluentnya
masih
memenuhi
Lingkungan
Hidup
1995
Nomor
peraturan
58
Tahun
daerah
setempat
atau
dengan
pengoperasian
dan
pemeliharaannya.
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)
(12)
Harus dipasang
Pemerintah
harus
Daerah
menyediakan
dan
pihak
dana
Puskesmas
untuk
tenaga
3.
(Pusling)
perairan/
roda
doubel
garden/roda
Kabupaten/Kota
membuat
surat
pernyataan
menjadi
kendaraan
penumpang/pribadi;
dan
Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya Pusling Perairan diharapkan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a)
Diperuntukan
kerjanya
bagi
Puskesmas
yang
wilayah
Pusling
berfungsi
sebagai
sarana
transportasi
untuk
melaksanakan
program
Persyaratan Teknis
a)
Jenis
kendaraan
kesehatan,
dilengkapi
peralatan
dengan
komunikasi
peralatan
serta
perlengkapan keselamatan.
b)
promosi
kesehatan
aksesibilitas/kemudahan pasien.
serta
c)
Pelaksanaan
Puskesmas
Keliling,
Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya Pusling Roda 4 Double Gardan
diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut:
a)
Diperuntukan
bagi
Puskesmas
yang
wilayah
Pusling
berfungsi
sebagai
sarana
Transportasi
untuk
melaksanakan
program
d)
2)
Persyaratan Teknis
a)
Jenis
kendaraan
yang
sesuai
kebutuhan
peralatan
komunikasi
serta
media
promosi
kesehatan
serta
aksesibilitas/kemudahan pasien.
c)
Pelaksanaan
Puskesmas
Keliling,
1)
Persyaratan Umum
Kebutuhan
akan
adanya
Pusling
Roda
Biasa
Diperuntukan
bagi
Puskesmas
yang
wilayah
Pusling
berfungsi
sebagai
sarana
transportasi
untuk
melaksanakan
program
d)
2)
Persyaratan Teknis
a)
Jenis
kendaraan
yang
sesuai
kebutuhan
peralatan
komunikasi
serta
media
promosi
kesehatan
serta
aksesibilitas/kemudahan pasien.
c)
d.
Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya Kendaraan Operasioanal Roda 2
diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut:
a)
b)
Kendaraan Roda
Puskesmas
daerah
Biasa di peruntukan
Pedesaan
dan
bagi
Perkotaan
Persyaratan Teknis
a)
Jenis
kendaraan
yang
sesuai
kebutuhan
serta media
penyuluh
dan
promosi
kesehatan.
b)
dasar,
penyuluhan
kesehatan
Panduan
program
Pelaksanaan
Puskemas
mengacu
pada
Puskesmas
dan
buku
Keliling,
Penyediaan Ambulans
Ambulans yang dilengkapi dengan peralatan untuk
bantuan hidup/life support, dengan kru yang memiliki
kualifikasi yangkompeten.
Flying
health
care/respons
unit/quick
response
vehicle,
Ambulans
mempertimbangkan
hal-hal
sebagai berikut:
1)
Diperuntukkan
bagi
Puskesmas
yang
memerlukan
dari
lokasi
kejadian
ke
sarana
pelayanan
Peralatan
kesehatan
penunjang
mengacu
pada
4.
Penyediaan
Perangkat
Sistem
Informasi
Kesehatan
di
Puskesmas
a.
Penyediaan
perangkat
SIK
di
Puskesmas
sebagai
berikut:
1)
Penyediaan
perangkat
keras
untuk
SIK
di
Puskesmas:
2)
a)
b)
Persyaratan Umum
a)
Penyediaan
perangkat
SIK
di
Puskesmas
Kemampuan pendanaan.
(2)
kemampuan
tenaga
yang
akan
Penyediaan
perangkat
diprioritaskan
SIK
untuk
di
Puskesmas
Puskesmas
yang
Penyediaan
perangkat
SIK
di
Puskesmas
Persyaratan Teknis
a)
Peyediaan
perangkat
keras
untuk
SIK
Puskesmas
(1)
di
(2)
b)
Untuk
aplikasi
SIK
di
Puskesmas
dapat
Data
dan
Informasi
Kementerian
modul
Puskesmas.
c)
Spesifikasi
teknis
disesuaikan
dengan
setelah
B.
2.
3.
Penyediaan Ambulans;
4.
5.
6.
7.
8.
9.
RS
Provinsi/Kab/Kota
(Non
Rujukan
Kesehatan
Rujukan Tahun
b.
Nomor
HK.02.02/Menkes/390/2014
tentang
Nomor
HK.02.03/I/0363/2015
tentang
Penetapan
anggaran
DAK,
menyampaikanRoadmap
e.
f.
g.
h.
Usulan
DAK
diperuntukan
sebagai
penguatan
dan
Pembangunan gedung
baru dilokasi
yang
sama harus
k.
Bagi
RS
yang
mengusulkan
pengembangan
Pelayanan
m.
Pengusulan
sarana
prasarana
untuk
rehabilitasi
harus
surat
pelayanan,
bukan
untuk
gedung
perkantoran/administrasi.
o.
2)
Transfusi
Darah,
Diagnostik,
Rehab Medik).
3)
4)
medis
Sterile
(Laboratorium,
Supply
Radiologi,
Department
Laundry,
(CSSD),
Central
Kitchen,
Pemulasaraan
Jenazah,
Rekam
Medik,
Farmasi,
Sanitasi, Bakordik).
5)
6)
Acuan:
Dalam
melaksanakan
pemenuhan
sarana
dan
b)
Penunjang
Medik
dan
Sarana
Intensive
yang
dikeluarkan
oleh
oleh
Direktorat
Bina
Pelayanan
Pedoman
Teknis
Bangunan
dan
Prasarana
Pedoman
Ruang
Teknis
Mekanik
Bangunan
yang
Rumah
Sakit
dikeluarkan
oleh
h)
Bina Pelayanan
Penunjang
Pedoman Teknis
Bina Pelayanan
Penunjang
Prioritas 1
untuk:
Peralatan
Kesehatan
dan Kedokteran
Prioritas 2
untuk:
Peralatan
Kesehatan
dan Kedokteran
Pelayanan
Unggulan;
e)
Peralatan
Laundry;
f)
Persyaratan
teknis
untuk
pemenuhan
peralatan
b)
Tersedianya
bangunan
terstandar
untuk
Untuk
memperjelas
jenis
penyediaan
peralatan
dan
Perizinan
Rumah
Sakit,
perlu
(8)
Oximetry/ Oksigen
Phototherapy
unit/
Neonatal
Pressure);
(3)
ECG/EKG/Electrocardiograph;
(4)
Examination
(9)
Nebulyzer;
Oximetry/Oksigen
Lamp/Light/Hanging
(10)
Saturasi;
Oximeter/Pulse
(11)
Oxygen
unit/Blue
Resusitator;
light
(13)
Resusitator
Suction
pump
monitor/Patient
monitor/Patient
Infusion
warmer/Blood
pump;
and
(7)
plasma
device/Alat memanaskan
Infusion
warming
patient
monitor/Patient
monitor
monitor/Patient
7
Parameter;
Set;
(4) Pericard
(5)
Electrocardiograph;
ECG/EKG/
Echo
(6)
(2)
cardiography;
(9)
Machine
e)
Intensive
Care
Unit
monitor/Bed
monitor/Patient
(ICU):
patient
monitor
Bed
(1)
side
monitor/Patient
7
Parameter;
(2)
ICU
Bed
Electric;(6) Infusion
Pump;
LampuPeriksa
Hanging
(7)
lamp;
Nebulyzer;
(8)
Oxygen
Sphygmomanometer;
(12) Ventilator.
f)
CSSD
(1)
Pengusulan
Peralatan
CSSD
dengan
syarat:
(a)
(b)
(c)
(d)
Terdapat
suplai
listrik,
uap
yang
Menggunakan
teknologi
sesuai
(f)
Menggunakan
teknologi
mutakhir
Terdapat
mekanisme
pengendalian
(2)
Table;
Spray
(c)
Gun
Rinser;(d)
Machine;
Shelve/Rak;
(i)
Packing
(k)
Shelve/Rak;
(m)
Label
Tape
Aplicator;(j)
table
dispenser
linen;(l)
double;(n)
Shelving;
(x)
Closed
Adjustable
Distribution
Acuan:
Dalam
melaksanakan
pemenuhan
peralatan
b)
c)
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
Pelayanan
Instensive
Care
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009
tentang
Standar
e)
f)
Pedoman
Penyelenggaraan
Instalasi
dengan
standar
Rujukan
Nasional/Provinsi/Regional
sebagai pemenuhan
tentang
Pedoman
Penanganan
Evakuasi Medik.
b.
b.
c.
Keputusan
Menteri
882/Menkes/SK/X/2009
Kesehatan
Nomr
Nomor
standar,
pelayanan
darah
dalam
di
rangka
Rumah
meningkatkan
Sakit
khususnya
mutu
dan
Persyaratan Umum
Pembangunan dan penyediaan peralatan UTD di RS yang
dibiayai
b)
c)
d)
e)
Lokasi berada di tempat yang strategis bagi ruangruang perawatan dan ruang emergensi serta ruang
operasi.
f)
Renovasi
gedung/bangunan
dilaksanakan
pada
UTD
UTD
yang
di
telah
RS
memiliki
Pemenuhan
mengacu
kebutuhan
pada
peralatan
persyaratan
UTD
umum
di
RS
yaitu
(2)
2)
Persyaratan Teknis
a)
Ketentuan
terkait
tentang
teknis
bangunan,
d)
Mengingat
pelayanan
darah
mempunyai
risiko
b)
Pemenuhan
peralatan yang
belum
dimiliki
Peralatan
pengolahan
komponen
darah
dan
(minimal memiliki
SDM
yang
kompeten
Klinik).
(4)
dan
(minimal memiliki
SDM
yang
kompeten
Klinik).
b.
BDRS
Persyaratan Umum
Pembangunan fasilitas BDRS mengacu pada persyaratan
umum sebagai berikut:
a)
b)
Terdapat
Rumah
Sakit
Kabupaten/Kota setempat.
Pemerintah
di
c)
Ada
komitmen
daerah
untuk
membantu
APBD.
2)
Persyaratan Teknis
a)
Ketentuan
terkait
tentang
teknis
bangunan,
adalah
bangunan
40
yang
m 2,
ada
namun
tidak
apabila
luas
memungkinkan,
tersedia tetap
dapat
terapetik); f)
Mesin
imunohematologi
otomatis
d)
BDRS
yang
dapat
mengusulkan
peralatan
(2)
Adapun
peralatan
Pedoman Penyelenggaraan
IPSRS
Instalasi Pemeliharaan
mengacu pada
dan
Tahun
dapat didownload
di
C,
1992
(Pedoman
website
aspak.buk.depkes.go.id)
B.8. Peralatan Kalibrasi di Rumah Sakit
Peralatan Kalibrasi untuk alat kesehatan di daerah mengacu
kepada Permenkes Nomor 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan. Oleh karena itu, Rumah Sakit dapat
mengadakan
peralatan
kalibrasi
bersumber
DAK
Bidang
14)
Thermometer;
15)
Thermometer
C, Waterbath.
B.9. Rumah Sakit Kelas D Pratama
a.
Persyaratan umum
1)
Berdasarkan Wilayah
Diperuntukan bagi daerah yang memenuhi salah satu
kriteria daerah prioritas Kementerian Kesehatan meliputi
daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, terpencil serta
daerah prioritas lainnya. (Data Kabupaten/Kota dalam
formulir Terlampir)
2)
Berdasarkan Lokasi
a)
dengan
rencana
tata
ruang
wilayah,
b)
Mudah
diakses
masyarakat
dan
memiliki
transportasi umum.
c)
3)
Berdasarkan Lahan
a)
b)
dan
tidak
berdampingan
berdekatan
dengan
tempat
atau
tidak
bongkar
muat
4)
Administrasi
a)
(2)
dan
non
kesehatan
untuk
Bersedia menganggarkan
Biaya
Operasional
dari APBD
rumah
kesehatan
dinas
lainnya,
dokter
listrik,
air
dan
tenaga
bersih
dan
komunikasi.
b)
BPN.
c)
Surat
analisa
harga
bangunan
dengan
luas
Bidang
Bangunan
Kementerian Pekerjaan
Umum
setempat
atau
dan Perumahan
Rakyat.
b.
Persyaratan Teknis
1)
Bangunan dan
Pengadaan
bangunan
merupakan
satu
dan
kesatuan
peralatan
fungsi
untuk
kesehatan
pelayanan
pemerintah
mengenai
Peralatan
pendukung
operasional
rumah
sakit
lainnya yaitu:
a)
Meubeulair
(1)
b)
c)
C.
IPAL/limbah cair
(2)
Genset 50kVA-100kVA.
Persyaratan Umum
1)
2)
DAK
Pelayanan
untuk
IFK
jika
ketersediaan
obat
di
Kabupaten/Kota
dan
diketahui
oleh
Bupati/Walikota.
b.
Persyaratan Teknis
1)
jenis
Obat
dan
Obat
dan
BMHP
BMHP
yang
paling
diutamakan
untuk
dibutuhkan.
2)
Penyediaan
4)
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
membuat
Surat
oleh
Kepala
Dinas
Kesehatan
ditandatangani
oleh
Kepala
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota.
5)
6)
pada
pemerintah
peraturan
yang
berlaku
pengadaan
melalui
barang/jasa
mekanisme
e-
purchasing.
7)
peraturan
pemerintah,
serta
tentang
pengadaan
aturan
perubahan
barang/jasa
dan
aturan
9)
pengadaan
sarana
pendukung
IFK
harus
Rincian
Rencana
Penggunaan
DAK
Subbidang
Pembangunan
baru/Rehabilitasi
Instalasi
Persyaratan Umum
1)
di
dalamnya
Kabupaten/Kota
hasil
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
yang
akan
keterbatasan
lahan
dengan
tujuan
perluasan.
Apabila salah satu kondisi tersebut telah terpenuhi,
maka Pemerintah Kabupaten/Kota harus menyediakan
lahan siap bangun milik Pemerintah Kabupaten/Kota.
2)
Rehabilitasi/perluasan
Instalasi
Farmasi
Kabupaten/Kota (IFK)
Rehabilitasi/perluasan IFK diperuntukan bagi IFK yang:
a)
Mengalami
kerusakan
spesifikasinya
telah
sedang
atau
ditentukan
berat
oleh
dan
instansi
daerah),
sehingga
dapat
dilakukan
perluasan.
c)
d)
3)
Penyediaan
Sarana
Pendukung
Instalasi
Farmasi
Kabupaten/Kota (IFK)
Dinas Kesehatan Kab/Kota membuat Surat Pernyataan
Penyediaan
Sarana
Pendukung
Instalasi
Farmasi
Sarana
pendukung
IFK
hanya
b)
c)
Kapasitas
sarana
pendukung
yang
ada
tidak
sarana
berdasarkan
analisa
pendukung
IFK
kebutuhan,
dilakukan
pertimbangan
b.
Persyaratan Teknis
1)
b)
c)
menandatangani
Surat
Pernyataan
Bupati/Walikota
dan
Surat
Pernyataan
peraturan
perundang-undangan
serta
memperhatikan
fungsi
sebagai
sarana
dan Kabupaten/Kota
Kepemilikan
lahan
oleh
pemerintah
daerah
kepemilikan
lahan
di
BPN
dan
Rehabilitasi/Perluasan IFK
a)
obat
dan
BMHP
yang
harus
disediakan.
b)
Kepala
Dinas
Kabupaten/Kota
membuat
dan
menandatangani
Surat
Pernyataan
Bupati/Walikota
dan
Surat
Pernyataan
Rehabilitasi/Perluasan IFK.
d)
e)
Proses
pengadaan
bangunan
harus
rehabilitasi
mengacu
dan
perluasan
kepada
peraturan
Denah
dan
rencana
rehabilitasi
tata
Sarana penyimpanan:
Sarana
penyimpanan
Sarana
CCTV;
Pengamanan:
Tabung
Pemadam
Alarm
Pemadam
Api
Ringan
Kebakaran;
KebakaranAlat
(APAR);
Pagar;
Teralis.
(3)
Sarana
Pengolah
Data:
Komputer
(PC);
Sarana
Telekomunikasi:
Mesin
Faksimili;
b)
sarana
menandatangani
Surat
Pernyataan
Kesanggupan
Pelaksanaan
Pengadaan
yang
d)
Kepala
Dinas
menyiapkan
foto
Kesehatan
kondisi
Kabupaten/Kota
terakhir
sarana
dan
prasarana IFK.
e)
f)
Pengadaan
sarana pendukung
IFK disesuaikan
ditetapkan
melalui
Peraturan/Keputusan
Menteri Kesehatan.
3.
Persyaratan Umum
1)
didalamnya
Provinsi
hasil
pemekaran/bentukan baru.
b)
sudah
ada,
termasuk
relokasi
karena
Rehabilitasi/perluasan IFP
Rehabilitasi/perluasan diperuntukan bagi IFP yang:
a)
Mengalami
kerusakan
spesifikasinya
telah
sedang
atau
ditentukan
berat
oleh
dan
instansi
daerah),
sehingga
dapat
dilakukan
perluasan.
c)
d)
3)
Dinas
Kesehatan
Provinsi
membuat
dan
IFP.
Sarana
pendukung
IFP
hanya
b)
c)
Kapasitas
sarana
pendukung
yang
ada
tidak
Rincian
Rencana
Penggunaan
DAK
Subbidang
c)
biaya
Persyaratan Teknis
1)
karantina,
pengemasan,
ruang
ruang
penyimpanan,
penyerahan,
ruang
ruang
obat
Kepemilikan
lahan
oleh
pemerintah
daerah
kepemilikan
lahan
di
BPN
dan
Pernyataan Kesanggupan
Pelaksanaan Pekerjaan
peraturan
perundang-undangan
serta
Peraturan/Keputusan Menteri
Kesehatan.
2)
Rehabilitasi
dan
Perluasan
bangunan
IFP
rencana rehabilitasi
perluasan pembangunan
IFP yang
dan atau
terdiri
dari
Pelaksanaan
Pekerjaan
Pembangunan
oleh
Gubernur
dan
Surat
Pernyataan
e)
Proses
pengadaan
bangunan
harus
rehabilitasi
mengacu
dan
perluasan
kepada
peraturan
Denah
dan
rencana
rehabilitasi
tata
obat publik
dan
di
Instalasi
Farmasi
Kabupaten/Kotadan/atau pedoman
Provinsi
teknis
dan
yang
Sarana penyimpanan:
Sarana
penyimpanan
Sarana
CCTV;
Pengamanan:
Tabung
Pemadam
Alarm
Pemadam
Api
Ringan
Kebakaran;
KebakaranAlat
(APAR);
Pagar;
(5) Teralis.
(3)
Sarana
Pengolah
Data:
Komputer
(PC);
Sarana
Telekomunikasi:
Mesin
Faksimili;
b)
rencanapengadaan
sarana
Pernyataan Kesanggupan
e)
f)
Pengadaan
sarana
pendukung IFP
disesuaikan
Kesehatan.
4.
b.
c.
2)
3)
Spesifikasi
memperhatikan
kebutuhan
distribusidan
Acuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Obat
berdasarkan
Katalog
Elektronik
(E
catalogue).
g.
Peraturan
Kepala
Lembaga
Kebijakan
Pengadaan
Surat
Edaran
Menteri
Kesehatan
KF/MENKES/167/III/2014tentang
Nomor
Pengadaan
Obat
Surat
Edaran
Kepala
Lembaga
Kebijakan
Pengadaan
2015 tentang
k.
l.
Pedoman
teknis
yang
ditetapkan
melalui
penggunaannya
Penggunaan DAK
Fisik
berpedoman
Reguler Bidang
pada
Petunjuk
Kesehatan tahun
Teknis
2016
BAB IV
DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDANG KESEHATAN
A.
Umum
BOK
merupakan
bantuan
pemerintah
pusat
kepada
masyarakat
dan memberdayakan
ada di
puskesmas seperti dana kapitasi BPJS dan dana lainnya yang sah.
Seiring dengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa yang di dalamnya mengatur tentang
alokasi dana desa dan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang
BPJS
(Badan
peraturan turunannya
Puskesmas,
Penyelenggara
yangmengatur
diharapkan
terjadi
Jaminan
dana
Sosial)
dan
kapitasi untuk
sinergisme
pembiayaan
Tujuan
a.
Tujuan Umum
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan untuk
upaya kesehatan promotif dan preventif di wilayah kerja
Puskesmas
b.
Tujuan Khusus
1)
Menyelenggarakan
preventif
upaya
utamanya
kesehatan
pelayanan
di
promotif
luar
dan
gedung
Puskesmas;
2)
mendukung kinerja;
3)
4)
3.
4.
Sasaran
a.
b.
Kebijakan Operasional
a.
b.
Dana
BOK
diarahkan
untuk
meningkatkan
kinerja
bagi
menjangkau
petugas
masyarakat
kesehatan
di
dan
wilayah
kerja
kader
dalam
Puskesmas,
duplikasi
dan
tetap
mengedepankan
6.
b.
c.
Pengalokasian BOK
a.
Dasar
perhitungan
alokasi
per
Puskesmas
diterima;
b.
2)
3)
7.
Penggunaan BOK
a.
Penggunaan
BOK
untuk
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
dukungan
maksimal 6%
diterima.
b.
Biaya
perjalanan
dinas
bagi
petugas
kesehatan
kader/lintas
sektoral/tenaga
penugasan
mengacu
pada
ketentuan
Peraturan
Pembelian
barang
pelayanan
promotif
pakai
dan
habis
untuk
preventif
mendukung
antara
lain
4)
5)
c.
tenaga
kontrak
Promosi
Kesehatan
yang
khusus
terkait
dengan
tenaga
kontrak
Berpendidikan
peminatan
minimal
Kesehatan
D3
Kesehatan
Masyarakat
jurusan/
diutamakan
3)
Diberikan
hak/fasilitas
puskesmas
lainnya
yang
termasuk
setara
dengan
Jaminan
staf
Kesehatan
Nasional (JKN).
4)
8.
No
1
Upaya
Kesehatan
Upaya
Kesehatan
Ibu
Jenis Pelayanan
1 Pelayanan
Antenatal/ANC
Jenis Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pendataan
sasaran
(TERPADU)
Pelayanan
Antenatal/pemeriksaan
kehamilan
Pemberian PMT Bumil
KEK
Pelaksanaan Program
Perencanaan
Pencegahan Persalinan
dan Komplikasi (P4K)
Pemantauan
bumil
risiko tinggi
Pelaksanaan kelas ibu
Kemitraan
bidan
dukun
Kunjungan rumah PUS
yang tidak ber-KB atau
drop out
Pelacakan
kasus
kematian ibu termasuk
otopsi verbal
Pembinaan pelayanan
-79
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
2 Pelayanan
Nifas
Upaya
Kesehatan
Neonatus
dan Bayi
Ibu
1 Pelayanan
Kesehatan
Neonatus
2 Pelayanan
Kesehatan Bayi
Jenis Kegiatan
1
2
pemantauan kesehatan
ibu nifas
Pemeriksaan neonatus
Pemantauan kesehatan
neonatus termasuk
neonatus risiko tinggi
Pelacakan kematian
neonatal termasuk
otopsi verbal
Kunjungan rumah
tindak lanjut Screening
Hipothyroid Kongenital
(SHK)
Pemantauan Kesehatan
Bayi (pengukuran
pertumbuh,
pemantauan
perkembangan,
pemberian vitamin A,
imunisasi dasar
lengkap)
Kunjungan rumah/
pendampingan
Pemantauan bayi risiko
tinggi
Pemberian PMT
Penyuluhan/PMT
Pemulihan
Pemantauan Kesehatan
Anak Balita dan Pra
Sekolah
(pengukuran
pertumbuhan,
pemantauan
perkembangan,
pemberian vitamin A,
Kunjungan
rumah,
imunisasi)
sekolah, UKBM, panti
Pemantauan
Balita
risiko tinggi
Penemuan
dan
tatalaksana
kasus
penyebab
utama
kematian balita
Surveilance dan
pelacakan Gizi Buruk
Pemberian
PMT
Penyuluhan/PMT
Pemulihan
2
3
4
3
Upaya
Kesehatan
Anak Balita
dan
Pra
Sekolah
Pelayanan
Kesehatan
Anak
Balita
dan
Pra
sekolah
kesehatan ibu
Pelayanan nifas
termasuk KB
2
3
4
5
6
-80
No
4
Upaya
Kesehatan
Upaya
Kesehatan
Anak Usia
Sekolah dan
Remaja
Jenis Pelayanan
Pelayanan
kesehatan
anak
usia
sekolah
institusi/tempat
terdapat
sasaran
yang memiliki risiko
tinggi
terhadap
kesehatan
seperti;
sasaran
pada
kelompok
pekerja
rentan
(nelayan,
TKI,
Pekerja
Perempuan);
Jenis Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
5
Imunisasi
1 Imunisasi Dasar:
imunisasi dasar
lengkap termasuk
introduksi vaksin
baru,
penggantian
vaksin
tOPV
mejadi bOPV
Pembinaan
usia
sekolah,
UKS/dokter
kecil
Penjaringan
peserta
didik (kelas I, 7, 10)
Pemeriksaan
berkala
peserta didik
Pemberian TTD untuk
remaja putri
Bulan Imunisasi Anak
Sekolah
Pembinaan kesehatan
di Panti/LKSA/Karang
taruna/remaja
di
tempat ibadah/
Penemuan
dan tata
laksana kasus
Pendataan Sasaran
a. Validasi data hasil
cakupan imunisasi
b. Surveilans KIPI
(Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi)
Peningkatan kapasitas
SDM (kesehatan dan
non kesehatan)
a. Peningkatan
kapasitas petugas
pemberi pelayanan
imunisasi:
introduksi
vaksin
baru,
Surveilans/Investig
asi
KIPI, teknis
pelayanan
imunisasi, strategi
komunikasi,
dan
lain-lain
sesuai
kebutuhan
di
b. Peningkatan
kapasitas
kader
imunisasi:
Peningkatan
kapasitas
kader
dalam
berkomunikasi
dengan kelompok
sasaran,
pelaksanaan
imunisasi, sistem
pencatatan
dan
pelaporan,
dan
lain-lain
sesuai
-81
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Jenis Kegiatan
3
2 Imunisasi
lanjutan : DPTHB-Hib, campak,
BIAS
(campak,
DT, Td) dan TT
lapangan
Advokasi,
Sosialisasi
dan Koordinasi
a. Advokasi/Sosialisa
sasi/lokakarya
dengan
lintas
program dan lintas
sektor
terkait
program imunisasi
dasar
b. Rapat koordinasi
(internal
program
dengan
lintas
program maupun
KIE
Media KIE sederhana:
pencetakan
leaflet,
poster, flyer, spanduk,
banner
Pemberdayaan
masyarakat
Forum
komunikasi
imunisasi
dan
masyarakat
peduli
imunisasi
Pelayanan Imunisasi
Pelaksanaan pelayanan
imunisasi dasar di Pos
Pelayanan
Imunisasi
(Posyandu, Puskesmas,
Poskesdes,
Polindes,
Pos Pelayanan lainnya
yang ditentukan) dan
kunjungan rumah jika
diperlukan
termasuk
sweeping
imunisasi
dan DOFU (Drop Out
Distribusi Sarana dan
Prasarana
Pelayanan
Imunisasi (vaksin, ADS
dan safety box)
Pendataan Sasaran
a. Surveilans
KIPI
(Kejadian
Ikutan
Pasca Imunisasi)
b. Validasi Data Hasil
Cakupan
Imunisasi
Peningkatan kapasitas
SDM (kesehatan dan
non kesehatan)
a. Peningkatan
kapasitas
petugas
-82
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Jenis Kegiatan
pemberi
layanan
imunisasi
untuk
mendukung kegiatan
imunisasi lanjutan
pada batita, anak
usia sekolah dan
wanita usia
subur
meliputi:surveilans/i
nvestigasi
KIPI,
teknis
pelayanan
imunisasi
dan
b. Peningkatan
kapasitas
kader
imunisasi
dalam
berkomunikasi
dengan
kelompok
sasaran,
pelaksanaan
imunisasi,
sistem
pencatatan
dan
pelaporan, dan lainlain
sesuai
kebutuhan
di
lapangan
untuk
mendukung kegiatan
imunisasi lanjutan
pada batita, anak
usia sekolah dan
wanita usia subur
Advokasi,
Sosialisasi
dan Koordinasi
a. Advokasi/Sosialisa
sasi
/lokakarya
dengan
lintas
program dan lintas
sektor
terkait
program imunisasi
lanjutan
b. Rapat
koordinasi
(internal program
dengan
lintas
program
maupun
KIE
Media KIE: pencetakan
leaflet, poster, flyer,
spanduk, banner
Pemberdayaan
masyarakat
Forum
komunikasi
imunisasi
dan
masyarakat
peduli
imunisasi
-83
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Jenis Kegiatan
6
3 Pelaksanaan
Pekan Imunisasi
Nasional
(PIN),
crash program ,
backlog fighting,
dan
imunisasi
dalam
rangka
penanganan KLB
(outbreak respon
imunization/ORI)
Pelayanan Imunisasi
Pelaksanaan imunisasi
Lanjutan
di
Pos
Pelayanan
Imunisasi
(Posyandu, Puskesmas,
Poskesdes,
Polindes,
PAUD,sekolah,
Pos
Pelayanan lainnya yang
ditentukan,
dan
kunjungan rumah jika
Distribusi Sarana dan
Prasarana
Pelayanan
Imunisasi (vaksin, ADS
dan safety box)
Pendataan Sasaran
a. Surveilans
KIPI
(Kejadian
Ikutan
Pasca Imunisasi)
b. Validasi Data Hasil
Cakupan
Imunisasi
Peningkatan kapasitas
SDM (kesehatan dan
non kesehatan)
a. Peningkatan
kapasitas petugas
pemberi
layanan
imunisasi
dalam
rangka mendukung
kegiatan imunisasi
tambahan,
dalam
hal ini PIN Polio,
Crash
Program
Campak,
backlog
fighting
dan
penanganan
KLB
(ORI)
b. Peningkatan
kapasitas
kader
imunisasi:
dalam
rangka mendukung
kegiatan imunisasi
tambahan, dalam
hal ini PIN Polio,
Crash
Program
Campak,
casklog
fighting
dan
Advokasi,
Sosialisasi
dan Koordinasi
a.
Advokasi/Sosialisas
asi/
lokakarya
-84
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Jenis Kegiatan
dengan
lintas
program dan lintas
sektor
terkait
program imunisasi
tambahan
b.
Upaya
Kesehatan
Usia
Reproduksi
Pelayanan
kesehatan
reproduksi
Upaya
Kesehatan
Lanjut Usia
Pelayanan
kesehatan
usia
usia
2
3
lanjut
1
2
3
Upaya
Kesehatan
Lingkungan
Pelayanan
Kesehatan
Lingkungan
KIE
Rapat koordinasi
(internal
program
dan dengan lintas
program
maupun
lintas sektor)
-85
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Jenis Kegiatan
2
Upaya
Promosi
Kesehatan
Pelayanan
Promosi
Kesehatan
2
3
4
5
6
7
Pemeriksaan
Kualitas
Air Minum, Makanan,
Udara,
Bangunan.
Pemeriksaan terdiri dari
pengambil sampel
Orientasi natural leader
STBM,
penjamah
makanan, kader kesling
lainnya.
Pemberdayaan
masyarakat
melalui
pemicuan
STBM,
Implementasi HSP di
Rumah Tangga
dan
Sekolah,
Rencana
Pengamanan Air Minum
di
Komunal,
MPAPHAST
di
komunitas
pasar
rakyat, sekolah dan
hotel
serta
bentuk
pemberdayaan
Pembinaan
pasca
pemberdayaan
termasuk
verifikasi
desa
yang
melaksanakan STBM,
desa SBS dan TTU,
TPM yang
memenuhi
syarat.
Penyegaran/ refresing,
orientasi
kader
kesehatan
dalam
upaya
kesehatan
secara terpadu
Penyuluhan kelompok,
penyuluhan masal ttg
program kesehatan
Survei
Mawas
Diri,
Musyawarah
Masyarakat Desa
Advokasi tingkat desa,
kecamatan
bidang
kesehatan
Penggerakan
keluarga/masyarakat
untuk
mendukung
program kesehatan
Pembinaan/pendampin
gan
masyarakat,
kelompok masyarakat
Penggalangan
dukungan masyarakat,
lintas sektor, dunia
usaha
-86
No
10
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Upaya
1 Sosialisasi
dan
Pencegahan
penyuluhan
dan
Pengendalia
n Penyakit
Menular
Langsung
2 Penemuan
dan
(antara lain
Pencegahan Dini
:
TB,
secara aktif
HIV/AIDS,
IMS,
Hepatitis,
Diare,
Tiphoid,
ISPA/Pneu
monia,
Kusta,
Frambusia,
dll)
Jenis Kegiatan
1
2
1
2
3
4
5
Pendampingan
1
2
3
4
11
Upaya
1 Sosialisasi
dan
Pencegahan
penyuluhan
dan
Pengendalia
n Penyakit
Tular
Vektor dan 2 Penemuan
dan
Zoonotik
Pencegahan Dini
(antara lain
secara aktif
:
Malaria,
DBD,
Chikunguny
a, Japanese
enchephaliti
s, Filariasis,
Schistosomi
asis,
kecacingan,
Rabies,
Pelacakan
kasus
kontak
Pemberian
obat
pencegahan (individu
atau massal)
Kunjungan
rumah
untuk
follow
up
tatalaksana kasus
Pengambilan
dan
pengiriman spesimen
8
3 SKD KLB
Sosialisasi
dan
Penyuluhan
kepada
masyarakat
dan
pemangku kepentingan
lainnya
Orientasi kepada kader
kesehatan
Penemuan
kasus
secara dini
2
1
2
3
Verifikasi
rumor
dugaan KLB
Penanggulangan KLB
Pengambilan
dan
pengiriman spesimen
Mapping masalah
Sosialisasi
dan
Penyuluhan
kepada
masyarakat
dan
pemangku kepentingan
lainnya
Orientasi kepada kader
kesehatan
Penemuan
kasus
secara
dini/
Penyelidikan
Epidemiologi
(
termasuk Mass Blood
survei (MBS)/ Mass
Fever Survei (MFS))
Pelacakan
kasus
kontak
Pemberian
obat
pencegahan (individu
atau massal), termasuk
BELKAGA
-87
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Leptospirosi
s,
Pes,
Taeniasis,
F.
Buski,
penyakit
zoonosa
lainnya, dll.)
Jenis Kegiatan
4
Kunjungan
rumah
untuk
follow
up
tatalaksana kasus
Pengambilan
dan
pengiriman specimen (
termasuk
sediaan
darah)
Pendampingan
6
7
8
9
3 SKD KLB
1
2
3
12
Pengendalia
n Vector
4 Pencegahan
Faktor
Risiko
Penular Penyakit
1 Pemetaan
dan
deteksi vektor
Penanganan kejadian
ikutan
akibat
pemberian
obat
pencegahan
massal
Filariasis
Verifikasi
rumor
dugaan KLB
Penanggulangan KLB
Pengambilan
dan
pengiriman specimen
Mapping masalah
Distribusi Kelambu
Pemberian
obat
pencegahan (individu
atau massal), termasuk
BELKAGA
Kunjungan
rumah
untuk
follow
up
tatalaksana kasus
Pengambilan
dan
pengiriman specimen
(termasuk
sediaan
darah)
Pendampingan
2
3
2 Intervesi
Pengendalian
Vector terpadu
1
2
3
4
kejadian
akibat
obat
massal
-88
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
3 Sosialisasi
dan
pembentukan
kader PV
13
Upaya
Pencegahan
dan
Pengendalia
n Penyakit
Tidak
Menular
1 Sosialisasi
penyuluhan
dan
Jenis Kegiatan
1
Sosialisasi/penyuluhan
kepada masyarakat
Pembentukan
dan
pelatihan
kader
pemantauan
dan
pengendalian vector
Penyuluhan
dan
sosialisasi
penyakit
tidak menular
kepada
masyarakat
dan
pemangku
kepentingan
2
Penguatan
Forum
Komunikasi
Masyarakat
desa/kelurahan
Orientasi kepada kader
kesehatan
Pengukuran
dan
pemeriksaan
faktor
risiko penyakit tidak
menular di posbindu
PTM
Kunjungan rumah
Pendampingan
Surveilans
Penyakit
Tidak
Menular
di
Masyarakat
Pemantauan
penerapan
Kawasan
Tanpa
Rokok
di
sekolah
Surveilans Rutin PD3I
tertentu
(Campak,
difteri, pertusis, TN)
Pengambilan
dan
pengiriman specimen
3
2 Deteksi dini dan
tindak lanjut dini
14
Surveilans
dan Respon
KLB
3 Upaya
Berhenti
Merokok
1 Surveilans
penyakit
dan
masalah
kesehatan dalam
rangka
kewaspadaan dini
KLB
1
2
3
4
5
2 Penyelidikan
Epidemiologi KLB
1
2
3
Verifikasi
rumor
masalah kesehatan
Pencatatan
dan
Pelaporan
serta
Analisis Data
Surveilans
berbasis
kejadian
(Penyakit
Infeksi Emerging, dll)
Pertemuan koordinasi
Pelaksanaan
Penyelidikan
Evaluasi
Penyelidikan
hasil
-89
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
3 Pengendalian
KLB
Penyakit,
situasi
khusus
dan bencana
Jenis Kegiatan
4
Epidemiologi
Diseminasi Informasi
Surveilans kontak
Pengendalian
faktor
risiko
pada
situasi
khusus dan dampak
bencana
Komunikasi
risiko
pengendalian KLB dan
dampak bencana
Deteksi dini masalah
keswa
dan
Napza
antara lain : Ggn
Depresi dan
Cemas,
Ggn
Psikotik,
Penyalahgunaan Napza
(Alkohol
dan
Zat
Psikoaktif
lainnya),
ide/pikiran bunuh diri,
Sosialisasi
dan
penyuluhan KIE Keswa
dan
Napza
pada
masyarakat
dan
pemangku kepentingan
tentang antara lain :
Ggn
Depresi
dan
Cemas, Ggn Psikotik,
Penyalahgunaan Napza
(Alkohol
dan
Zat
Psikoaktif
lainnya),
pencegahan
pemasungan,
Pendampingan
3
15
Upaya
Pencegahan
dan
Pengendalia
n Masalah
Keswa dan
Napza
1 Pencegahan
Masalah
Keswa
dan Napza
2 Pengendalian
Masalah
Keswa
dan Napza
penderita
gangguan
jiwa dan Napza antara
lain
:
Gangguan
Depresi dan Cemas,
Gangguan
Psikotik,
Penyalahgunaan Napza
(Alkohol
dan
Zat
Psikoaktif lainnya), dan
Kegiatan
masalah keswa
dalam lainnya
rangka
Bebas
Pasung
dan
pencegahan bunuh diri
antara
lain:
a. Sweeping/ pencarian
kasus,
b. Penemuan kasus
secara dini, Konseling,
Pemberian
obat
pencegahan
-90
No
Upaya
Kesehatan
Jenis Pelayanan
Jenis Kegiatan
bentuk pendampingan
dan kunjungan rumah
16
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Pengemban
gan lainnya
1 Pelayanan
Kesehatan Kerja
2 Pelayanan
Kesehatan
Tradisional
9.
Pendataan
(TERPADU)
Pemeriksaan
tempat
kerja dan pekerja
Pembinaan
dan
pemantauan kesehatan
kerja
Sosialisasi,
orientasi
kesehatan kerja
Pembinaan
dan
pemantauan kesehatan
tradisional
Sosialisasi,
orientasi
kesehatan tradisional
alternatif
dan
komplementer
Pemeriksaan
kebugaran
Pelayanan
Kesehatan
Olahraga
4 Pelayanan
Kesehatan
Lainnya
termasuk
spesifik
sasaran
Pembinaan
olahraga
kesehatan
sosialisasi,
orientasi
kesehatan olahraga
lokal
NO
KEGIATAN
Pengelolaan
keuangan
Puskesmas
JENIS KEGIATAN
1
Pemberian
honor
pengelola
keuangan BOK di Puskesmas
Dukungan administrasi
-91
1
2
Manajemen
Puskesmas
3
4
Penyediaan
bahan
habis
pelayanan
1
2
habis pakai
Pembelian
bahan
pakai
promotif
1
2
3
dan prventif
Konsultasi,
pembinaan teknis
Sistem informasi
Penyusunan
perencanaan
Puskesmas/penyusunan POA
Lokakarya
Mini
Puskesmas
bulanan/tribulanan
Evaluasi/penilaian Kinerja
Rapat-rapat lintas program
lintas sektoral
Pembelian ATK
Fotocopi/penggandaan
keluarga sehat
dan
form
Konsultasi ke kabupaten/kota
Pembinaan teknis ke jaringan,
jejaring, UKBM, Institusi
Penggandaan laporan
Pengiriman laporan
NO
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
1
B.
Pengelolaan
keuangan
Kerja
Satuan
Pembinaan Teknis
3
4
Rapat-rapat/pertemuaan
Konsultasi
1
2
3
Rapat-rapat,
pertemuan
program
Pembinaan Teknis
Konsultasi
teknis
AKREDITASI PUSKESMAS
1.
-92
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
berasal dari jajaran
fungsional atau
anggota yang
struktural Dinkes
2.
3.
4.
Kegiatan
Workshop
penggalangan
komitmen
Pemahaman
standar
dan
instrumen
akreditasi
Self
Assessment
dan
penyusunan
PoA akreditasi
di Puskesmas
Pendampingan
penyusunan
dokumen
Lokasi
Kegiatan
Puskesmas
yang
diusulkan
akreditasi
Puskesmas
yang
diusulkan
akreditasi
Rincian
Dilaksanakan 1
hari,
jumlah
peserta
menyesuaikan
Dilaksanakan 2
hari,
jumlah
peserta
menyesuaikan
Komponen
Belanja
Belanja bahan:
- Konsumsi
rapat
- Belanja jasa
profesi:
- Honor tim
pendamping
(@2 jam)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport tim
Belanja bahan:
- Konsumsi
rapat
Belanja
jasa
profesi:
- Honor tim
pendamping
(@ 2 jam/hari)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
Belanja bahan:
- Konsumsi
rapat
Puskesmas
yang
diusulkan
akreditasi
Dilaksanakan 1
hari,
jumlah
peserta
menyesuaikan
Puskesmas
yang
diusulkan
akreditasi
Belanja perjadin
biasa:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
Dilaksanakan 3-5 Belanja bahan:
kali @ 2 hari, - Konsumsi
rapat
jumlah
peserta
menyesuaikan
Belanja
jasa
profesi
- Honor tim
pendamping
(@ 2 jam/hari)
-93
N
o
5.
6.
Kegiatan
Pendampingan
implementasi
dokumen
Pre
assessment
survei
akreditasi
Lokasi
Kegiatan
Puskesmas
yang
diusulkan
akreditasi
Puskesmas
yang
diusulkan
akreditasi
Komponen
Belanja
Belanja
jasa
profesi:
- Honor tim
pendamping
(@ 2 jam/hari)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
Dilaksanakan 4 Belanja bahan
kali, @ 2 hari, - Konsumsi
dalam 3-4 bulan,
rapat
jumlah
peserta
Belanja
jasa
menyesuaikan
profesi:
- Honor tim
pendamping
(@ 2 jam/hari)
Rincian
Belanja perjadin
biasa:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
Belanja
bahan:
Dilaksanakan 1
kali @ 2 hari, - Konsumsi
jumlah
peserta
rapat
menyesuaikan
Belanja
jasa
profesi:
- Honor tim
pendamping
(@ 2 jam/hari)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
mempertimbangkan
waktu
pelaksanaan
tersebut,
Akreditasi
Puskesmas
merupakan
kegiatan
-94
standar akreditasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Proses penilaian tersebut dilakukan oleh tim surveior yang
ditetapkan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi
FKTP yang diberi kewenangan oleh Kementerian Kesehatan
sebagai penyelenggara akreditasi FKTP.
Komponen pendampingan akreditasi Puskesmas yang dibiayai
melalui DAK Non Fisik Tahun 2016, yaitu:
No
1.
2.
Kegiatan
Survei
Akreditasi
Puskesmas
Lokasi
Kegiatan
Puskesmas
yang
diusulkan
akreditasi
Rincian
Komponen Belanja
Dilaksanakan 5 Belanja
jasa
hari
(termasuk profesi:
kedatangan dan - Honor surveior
Belanja
kepulangan
perjadin paket
surveior
ke
meeting dalam
lokasi),
apabila
kota:
lokasi di daerah
T/ST jumlah hari - Transport lokal
(untuk tim
dapat
lebih
pendamping)
panjang, dengan
jumlah
hari
efektif
survei Belanja perjalanan
dinas biasa:
diluar
- Uang harian
kedatangan dan
surveior
pulang selama 3
- Transport
hari
surveior
Yang ditanggung
- Penginanapan
oleh
Dinas
surveior
Kesehatan
termasuk :
- Biaya transport
surveior (dari
tempat asal
surveior,
selama survei
dan pulang
kembali ke
tempat asal)
- Biaya
Persyaratan Umum
Kabupaten/Kota yang berhak mendapatkan dana DAK non
Fisik tahun 2016 untuk kegiatan akreditasi Puskesmas harus
memenuhi persyaratan umum sebagai berikut:
a.
Mengusulkan
kegiatan
DAK
Non
Fisik
Tahun
2016,
-95
surat rekomendasi Dinkes Provinsi yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
c.
d.
tentang
pemanfaatan
DAK
sesuai
dengan
Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh Kabupaten/Kota
untuk mendapatkan alokasi DAK Non Fisik Tahun 2016, sebagai
berikut:
a.
2)
3)
4)
b.
tentang
Puskesmas
yang
akan
Adanya
pola perencanaan
survei akreditasi
(jadwal
-96
pelaksanaan) pada Puskesmas yang diusulkan untuk di
akreditasi.
-97
C.
Pencegahan dan
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
Workshop
Daerah terkait.
Peningkatan
kemampuan
dalam
melakukan
setempat
serta RSUD
terkait.
c.
Workshop Persiapan
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
dan
-98
profesi, Kementerian Kesehatan,Dinas Kesehatan Provinsi,
-99
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat
serta RSUD
terkait.
Workshop Persiapan Akreditasi Terkait Standar Manajemen
d.
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
serta RSUD
terkait.
Workshop Persiapan Akreditasi Terkait
e.
Standar Kesehatan
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
dan
dengan
Kegiatan
Lokasi
Kegiatan
serta RSUD
berikut :
Rincian
Komponen
Belanja
1.
Workshop
Persiapan
Akreditasi
Terkait
Pencegahan
dan
Pengendalian
Infeksi
-100
RSUD
yang - Materi
diusulkan
dilaksanakan
akan
selama 2 hari
melaksanakan - Untuk RS
akreditasi
daerah yang
sulit
transportasi
dapat
menggunakan
anggaran
perjadin selama
4 hari (2 hari
materi & 1 hari
kedatangan
dan 1 hari
kepulangan).
- Peserta dari
RSUD yang
akan
Belanja bahan:
- ATK & Fotocopi
- Konsumsi rapat
Belanja
jasa
profesi:
- Honor
Narasumber (4
orang @5 jam)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
-98
No
Kegiatan
2.
Workshop
Persiapan
Akreditasi
Terkait
Bantuan
Hidup Dasar
(BHD)
3.
Workshop
Persiapan
Akreditasi
Terkait
Standar
Keselamatan
Pasien (SKP)
4.
Workshop
Persiapan
Akreditasi
Terkait
Standar
Manajemen
Pengelolaan
Obat (MPO)
5.
Workshop
Lokasi
Rincian
Kegiatan
RSUD
yang - Materi
dilaksanakan
diusulkan
akan
selama 2 hari
melaksanakan - Untuk RS
akreditasi
daerah yang
sulit
transportasi
dapat
menggunakan
anggaran
perjadin selama
4 hari (2 hari
materi & 1 hari
kedatangan
dan 1 hari
kepulangan).
- Peserta dari
RSUD yang
akan
RSUD
yang - Materi
melaksanakan
diusulkan
dilaksanakan
akan
selama 2 hari
melaksanakan - Untuk RS
akreditasi
daerah yang
sulit
transportasi
dapat
menggunakan
anggaran
perjadin selama
4 hari (2 hari
materi & 1 hari
kedatangan
dan 1 hari
kepulangan).
- Peserta dari
RSUD yang
akan
RSUD
yang - Materi
dilaksanakan
diusulkan
selama 2 hari
akan
melaksanakan - Untuk RS
daerah yang
akreditasi
sulit
transportasi
dapat
menggunakan
anggaran
perjadin selama
4 hari (2 hari
materi & 1 hari
kedatangan
dan 1 hari
kepulangan).
- Peserta dari
RSUD yang
akan
RSUD
yang - Materi
Komponen
Belanja
Belanja bahan:
- ATK & Fotocopi
- Konsumsi rapat
Belanja jasa
profesi:
- Honor
Narasumber
(Narasumber (4
orang @5 jam)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Belanja bahan:
- ATK & Fotocopi
- Konsumsi rapat
Belanja
jasa
profesi:
- Honor
Narasumber (4
orang @5 jam)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Belanja bahan:
- ATK & Fotocopi
- Konsumsi rapat
Belanja
jasa
profesi:
- Honor
Narasumber (4
orang @5 jam)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Belanja bahan:
-99
No
Lokasi
Rincian
Kegiatan
diusulkan
dilaksanakan
akan
selama 2 hari
melaksanakan - Untuk RS
daerah yang
akreditasi
sulit
transportasi
dapat
menggunakan
anggaran
perjadin selama
4 hari (2 hari
materi & 1 hari
kedatangan
dan 1 hari
kepulangan).
- Peserta dari
RSUD yang
akan
Kegiatan
Persiapan
Akreditasi
Terkait
Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja (K3)
2.
Komponen
Belanja
- ATK & Fotocopi
- Konsumsi rapat
Belanja
jasa
profesi:
- Honor
Narasumber (4
orang @5 jam)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
dokumen
regulasi,
dokumen
bukti
dan
ini
dilaksanakan
Provinsi/Kabupaten/Kota
yang
dua
sudah
kali
di
RSUD
memulai
proses
budaya
menuju
Pendahuluan
berupa
transformasi
akreditasi
2)
Pengenalan standar
3)
4)
Sosialisasi kebijakan
5)
6)
Akreditasi
Rumah
Sakit
Kesehatan.
b.
(KARS)
melalui
Kementerian
-100
-
waktu
survei.
Kegiatan
ini
dilaksanakan
satu
kali
di
RSUD
simulasi
dilaksanakan
kerjasama
antara
sakit
untuk
mendapatkan
sertifikat
akreditasi
dilakukan
di RSUD
pemerintah
Provinsi/
No
Kegiatan
Lokasi
Kegiatan
Rincian
Komponen
Belanja
-101
1.
Bimbingan
Teknis
Akreditasi
Belanja bahan:
- ATK & Fotocopi
- Konsumsi rapat
(disesuaikan
jumlah peserta
dan NS)
Belanja
jasa
profesi:
- Honor
Narasumber (4
orang @6 jam x
Rp 900.000,-)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
-102
No
2.
3.
3.
Lokasi
Kegiatan
Kegiatan
Survei
Simulasi
Akreditasi
Survei
Akreditasi
Rumah
Sakit
RSUD
yang
diusulkan
akan
melaksanakan
akreditasi
RSUD
yang
siap
melaksanakan
akreditasi
Rincian
- Pelaksanaan
materi secara
simultan oleh 4
orang
Narasumber
- Pelaksanaan
Survei Simulasi
selama 3 hari
penilaian.
- Untuk RS
daerah yang
sulit transportasi
dapat
menggunakan
anggaran
perjadin selama
5 hari (3 hari
penilaian & 1
hari kedatangan
dan 1 hari
kepulangan).
- Peserta dari
RSUD yang akan
melaksanakan
akreditasi
- Pelaksanaan
penilaian secara
simultan oleh 4
- Pelaksanaan
survei selama 3
hari penilaian.
- Untuk RS
daerah yang
sulit transportasi
dapat
menggunakan
anggaran
perjadin selama
5 hari (3 hari
penilaian & 1
hari kedatangan
dan 1 hari
kepulangan).
- Peserta dari
RSUD yang akan
melaksanakan
akreditasi
- Pelaksanaan
penilaian secara
simultan oleh 4
Komponen
Belanja
Belanja bahan:
- ATK & Fotocopi
- Konsumsi rapat
(disesuaikan
jumlah peserta
dan NS)
Belanja
jasa
profesi:
- Honor
Narasumber (4
orang @6 jam x
Rp 900.000,-)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Belanja bahan:
- ATK & Fotocopi
- Konsumsi rapat
Belanja
jasa
profesi:
- Honor
Narasumber (4
orang @6 jam x
Rp 900.000,-)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Persyaratan Umum
a.
b.
-103
c.
4.
Persyaratan Khusus
a.
b.
c.
d.
Membuat
laporan
progress
persiapan
akreditasi
secara
5.
Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan agar membuat laporan secara terinci yang
ditujukan
kepada
Direktur
Jenderal
Pelayanan
Kesehatan,
Kementerian Kesehatan.
D.
JAMINAN PERSALINAN
1.
Umum
Saat ini, kurang lebih 40% ibu bersalin belum terlayani di
fasilitas kesehatan disebabkan
oleh
kendala akses
(kondisi
Jampersaltahun
2016
ini
digunakan
terjadinya
untuk
keterlambatan
penanganan pada ibu hamil, ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir
terutama di daerah sulit akses ke fasilitas kesehatan melalui
penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
2.
Tujuan
1.
Tujuan Umum:
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi Ibu hamil,
bersalin dan nifas serta bayi baru lahir.
2.
Tujuan Khusus:
a.
-104
b.
Menurunkan kasus
komplikasi pada ibu hamil bersalin
dan nifas serta bayi baru lahir.
-105
3.
4.
Sasaran
a.
b.
Puskesmas.
Kebijakan Operasional
a.
b.
c.
Penyediaan
Rumah
Tunggu
Kelahiran
(RTK)
e.
5.
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
(UKBM),
-106
-107
a.
b.
c.
b.
(suami/keluarga/kaderkesehatan/sukarelawan
kesehatan).
Biaya operasional untukIbu hamil yang akan bersalin serta
bayi baru dilahirkan, ibu nifas, tenaga kesehatan dan
pendamping (suami/keluarga/kader kesehatan)
6.
2)
b.
konsumsi
ibu hamil,
bersalin, nifas
serta
Biaya
transportasi
atau
pembelianbahan
kendaraan,
untuk
pergi
pulang
Puskesmas
yang
mampu
dari
melakukan
bakar
rumah
ke
pertolongan
Biaya
transportasi
atau
pembelian
bahan
bakar
Biaya
transportasi
atau
pembelian
bahan
bakar
-108
kendaraan
untukpergi
pulang
dari
rumah
tunggu
-109
4)
Biaya
perjalanan
dinas
bagi
petugas
Kesehatan,
dinas
yangditetapkan
denganPeraturan
e.
-110
-
BAB V
PENUTUP
Petunjuk Teknis ini dibuat untuk dijadikan acuan penggunaan DAK
Bidang Kesehatan TA 2016 dan dimungkinkan untuk dapat digunakan
sebagai acuan DAK Bidang Kesehatan pada tahun selanjutnya yang
diarahkan untuk kegiatan yang dapat meningkatkan daya jangkau dan
kualitas pelayanan kesehatanmasyarakat di Provinsi/Kabupaten/Kota
terutama daerah dengan derajat kesehatan yang belum optimal sehingga
warga
masyarakat
di seluruh
wilayah
Indonesia dapat
memperoleh
Teknis
Penggunaan DAK
Bidang
Kesehatan
2016
ini
merupakan pilihan kegiatan bagi tiap jenis dan tiap subbidangnya. Dimana
tiap kegiatan DAK fisik maupun nonfisik masingmasing mempunyai
beberapa pilihan kegiatan dan tidak diperkenankan pengalihan anggaran
ataupun kegiatan antara DAK Fisik maupun DAK Non Fisik; antar
subbidang; antara
BOK,
Jampersal
serta akreditasi
Pukesmas
dan
kesehatan
seharusnya
merupakan
bagian
program
jangka
lainnya
dan
-111
-