Anda di halaman 1dari 1

Pada UK Sari Mina Limbah padat berupa tulang, jeroan, kulit semuanya dijual ke

para pengepul. Limbah padat berupa tulang diambil oleh pihak ketiga yang akan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung tulang. Setiap penjualan tulang
ikan lele pada sekali pembuatan sebesar Lima puluh ribu rupiah. Mekanisme
penjualannya ialah para pengepul akan dihubungi oleh produsen untuk mengambil
tulang ikan yang telah selesai digarap kemudian tulang tersebut akan diambil
langsung. Pada Jeroan ikan biasanya digunakan sebagai bahan umpan pancing ikan
yang digunakan warga sekitar. jeroan ini tidak terdapat nilai harganya karena
produsen secara sukarela memberikan kepada tetangga yang membutuhkan untuk
umpan tersebut. Pada Kulit ikan lele, Limbah tersebut diambil oleh pihak ketiga
untuk pembuatan kulit krispy. Pada pembuatan kulit krispy pertama kali dicuci
dengan soda kue. Penggunaan soda kue biasanya untuk penghilangan lendir pada
ikan lele. Kemudian dicelup ke adonan tepung untuk penambahan bahan.
Selanjutnya digoreng cukup untuk mematangkana kulit tersebut. Kemudian
Ditiriskan untuk mengurangi kadar minyak yang ada dan didiamkan satu hari dalam
suhu kamar. Setelah didiamkan sehari, Digorengn hingga bewarna kecoklatan dan
ditiriskan. Selanjutnya dikemas dan dilabel kemudian didistribusi pada toko oleholeh. Pembuatan Kuli lele krispy dilakukan karena mempunyai nilai harga yang
terjangkau. Produk ini dijual per 100 gram sebesar Rp 10.000,- . Selain itu, Kulit lele
krispy merupakan produk oleh-oleh yang memiliki daya saing sedikit.

Anda mungkin juga menyukai