ANATOMI PLEURA
Pleura terdiri dari dua lapisan jaringan tipis yaitu
pleura viseral sebelah dalam yang membungkus
jaringan paru dan pleura parietal sebelah luar yang
melapisi bagian dalam dinding dada.
Rongga pleura dibentuk dari lapisan pleura
parietalis dan pleura viseralis.
Rongga ini bukanlah rongga sejati melainkan suatu
rongga potensial yang terletak diantara paru dan
dinding dada.
ANATOMI PLEURA
EFUSI PLEURA
DEFINISI
Efusi pleura
akumulasi jumlah cairan pleura di
dalam rongga pleura dapat terjadi jika terdapat
peningkatan tekanan hidrostatik kapiler darah
seperti gagal jantung atau jika terjadi penurunan
tekanan
osmotik
cairan
darah
seperti
hipoalbuminemia, juga dapat terjadi jika tekanan di
dalam rongga pleura bertambah negatif (turun)
seperti pada atelektasis.
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN RADIOLOGI
1. Foto toraks
Foto toraks PA : dapat mendeteksi cairan
sebanyak 200 ml, sedang foto toraks lateral
50 ml
Foto lateral dekubitus sensitif untuk
membedakan penebalan pleura dan cairan
minimal sebanyak 5 ml
2. Ultrasonografi toraks
Membedakan komponen solid (tumor,
penebalan pleura) dan cairan
- Mendeteksi abnormaliti dan membedakan
daerah
subpulmonal
(dibawah
paru)/subfrenikus (bawah diafragma)
Kegunaan utama dari usg membantu
torakosintesis efusi pleura yang minimal
-
3. CT Scan Toraks
- Menilai efusi pleura lebih akurat dari pada foto
toraks dan USG
- Efusi pleura ganas dapat dilihat dari kriteria
Leungs (nodular, mediastinal, penebalan
pleura > 1cm)
- Menilai obstruksi endobronkial, abnormaliti
mediastinum
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti
mengambil cairan dari rongga
pleura dengan cara pungsi pleura atau torakosintesis
atau pleural tapping.
Pungsi pleura
menusukkan jarum pungsi atau
abbocath diantara dua iga.
Jika pengeluaran cairan untuk waktu jangka lama
pemakaian selang dada yaitu water seal drainage.
Diagnosis (lanjutan)
Cairan yang terdapat di dalam rongga pleura
secara umum disebut efusi pleura.
Jika cairan pleura berupa nanah
empiema
Jika cairan pleura berupa darah
hemotoraks /
hematotoraks
Jika cairan seperti susu
kilotoraks
coklat
biasanya
akibat
Transudat
Eksudat
1. uji Rivalta
--
2. Protein
< 3,0 gr %
> 3,0 gr %
< 0,5
> 0,5
4. Berat Jenis
< 1,016
> 1,016
5. LDh
< 200 /
> 200 /
< 0,6
> 0,6
7. Leukosit
< 1000
> 1000
Hitung jenis
8. PH
9. Glukosa
< 60 mg/dl
> 60 mg/dl
EFUSI PLEURA TB
Tuberkulosis (paling sering) dijumpai
Eksudat
Terjadi karena
1. perkontinuitatum
2. penyebaran limfogen
3. penyebaran hematogen
4. reaksi hipersensitif
EFUSI PLEURA TB
(lanjutan)
EFUSI PLEURA TB
(lanjutan)
Penatalaksanaan
pemeriksaan cairan untuk diagnosis
drainase bila sesak
obat anti TB
kortikosteroid
mencegah perlekatan
mempercepat absorpsi
EMPIEMA
Terkumpulnya pus di dalam rongga pleura
PATOGENESIS
Perluasan infeksi pada parenkim paru
Penetrasi luka di dinding dada
Penyakit yang sering berkaitan dengan empiema
adalah pneumonia, abses paru, bronkiektasis dan
komplikasi tindakan bedah
GAMBARAN KLINIS
Empiema merupakan komplikasi pneumonia
sehingga gejalanya
Demam
Nafsu makan menurun
Malaise
Batuk
Sesak napas
Nyeri dada terutama pada daerah yang terkena
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Gambaran radiologi (foto toraks) sama dengan
gambaran efusi pleura pada umumnya.
PENATALAKSANAAN
Pungsi pleura
Pemasangan WSD
Torakoskopi
Torakotomi
PNEUMOTORAKS
Definisi
Pneumotoraks
keadaan ketika ditemukannya
udara di dalam rongga pleura.
Paru menjadi kempis dan disebut juga sebagai
kolaps sehingga penderita akan mengeluh sesak
napas karena tidak terjadi ventilasi pada paru yang
kolaps
MACAM PNEUMOTORAKS
Ada beberapa macam pneumotoraks :
1. Pneumotoraks spontan primer
2. Pneumotoraks spontan sekunder
3. Pneumotoraks traumatik
4. Pneumotoraks iatrogenik
5. Pneumotoraks katamenial
1. Pneumotoraks Spontan
Primer (PSP)
Pneumotoraks yang terjadi tanpa riwayat penyakit
paru sebelumnya ataupun trauma, kecelakaan, dan
dapat terjadi pada individu yang sehat
Faktor predisposisi PSP yaitu perokok atau bekas
perokok.
Diagnosis :
Anamnesis ada riwayat penyakit paru
sebelumnya
Pemeriksaan fisis : hipersonor pada perkusi dan
auskultasi terdapat suara napas melemah pada
lesi yang sakit.
Pemeriksaan foto toraks pada penderita PPOK
sulit melihat garis pleura, gambaran hiperlusen
sulit dibedakan dengan daerah avaskuler
Pemeriksaan CT scan toraks dapat membantu
upaya diagnosis tersebut
3. Pneumotoraks traumatik
Pneumotoraks yang terjadi oleh karena trauma di
dada, kadang disertai hematopneumotoraks.
Perdarahan yang timbul dapat berasal dari dinding
dada ataupun paru itu sendiri
4. Pneumotraks Iatrogenik
Pneumotoraks yang terjadi pada saat kita
melakukan diagnostik seperti transtorakal biopsi,
pungsi pleura.
5. Pneumotoraks katamenial
Pneumotoraks katamenial merupakan pneumotoraks
yang terjadi berhubungan dengan siklus menstruasi,
timbul setelah 48 72 jam menstruasi.
Penderita mengeluh tiba-tiba sesak napas pada saat
atau beberapa hari setelah mestruasi.
Patogenesis belum jelas tetapi terkait akibat defek
diafragma kongenital.
Penatalaksanaan obat hormonal, tindakan operasi
(histerektomi).
PENATALAKSANAAN
Ada 2 cara yaitu non bedah dan bedah
1. Observasi
Dilakukan pada penderita tanpa keluhan dengan luas
pneumotoraks < 20%, udara akan diabsorbsi 1.25%
volume udara dalam rongga pleura/24 jam (5070ml /hari).
Penderita dirawat untuk observasi selama 24 48
jam
Jika kontrol selama 7 hari tidak ada perbaikan maka
perlu dilakukan tindakan aspirasi / pemasangan WSD
QUANTITATION:
2. Aspirasi
Dapat dilakukan dengan menggunakan abbocath
nomor 14 yang dihubungkan dengan three way
dengan menggunakan spuit 50 cc untuk melakukan
aspirasi.
3. Pemasangan WSD
Penderita harus dirawat
Umumnya untuk pneumotoraks digunakan selang
nomor 20.
Bila setelah pemasangan WSD setelah beberapa
hari dilakukan evaluasi dengan dilakukan foto
toraks jika mengembang dilakukan pull out.
TINDAKAN BEDAH
1. Torakoskopi
Diagnosis dan terapi pneumotoraks spontan telah lama
diketahui (apakah perlengketan pleura atau terdapat
bleb)
2. Torakotomi
Indikasi operasi pada serangan
pertama
pneumotoraks spontan bila terjadi kebocoran lebih dari
3 hari, hemotoraks, kegagalan paru untuk
mengembang, pneumotoraks bilateral dll.
Tindakan WSD
Terima kasih