PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN FARMASI
MATERI KULIAH
No
1
Pokok Bahasan
Pendahuluan:
overview mata kuliah, dan kontrak
belajar
Profesi, prinsip-prinsip profesionalisme
Aspek-aspek yang
mendukung peningkatan
sikap profesional seorang apoteker
Tenaga Kefarmasian
UTS
No
Pokok Bahasan
Memabahas mengenai Apotek dari aspek fungsi, perizinan, perundangundangan, pengelolalan dan pengawasan rujukan: Permenkes Ri No
889/Menke/Per/V/2011 dan Peraturan Menteri Kesehatan No 1027 Tahun
2001 tentang Alur dan Tata Cara Pendirian Apotek
10
Pharmacetical Care
11
12
Undang-Undang No.
35/2009 tentang Narkotika dan UU No. 5/1997
tentang Psikotropika
13
13
14
15
16
UAS
PENDAHULUAN
Manusia merupakan mahluk sosial sehingga
dalam kesehariannya selalu berhubungan dengan
manusia-manusia yang lain. Karena seringnya terjadi
interaksi antar manusia tersebut, maka dibutuhkan
sesuatu yang bersifat mengatur dan mengikat manusiamanusia tersebut untuk selalu mematuhi aturan yang
telah ditetapkan. Peraturan dibuat untuk mengatur
manusia - manusia yang terdapat dalam satu kelompok
untuk menghindari sikap-sikap yang tidak diinginkan.
Dalam
Peraturan
ETIKA
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1998)
merumuskan etika dalam tiga arti, sebagai berikut :
* Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang
hak dan kewajiban moral.
* Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan ahklak.
* Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
masyarakat(komunitas tertentu).
ETIKA
Etika berasal dari kata Yunani:
Ethos, jamaknya ta etha, yang
berarti ADAT ISTIADAT atau
Kebiasaan
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata
cara hidup yang baik, aturan hidup
yang baik dan segala kebiasaan yang
dianut dan diwariskan dari generasi
ke generasi
MORALITAS
Sistem
Nilai
Bagaimana manusia harus hidup
baik
Adat Kebiasaan
Perilaku yang ajeg dan
berulang
Kebiasaan
Norma
NORMA
HUKUM
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan
yang dibuat oleh penguasa negara atau pemerintah
secara resmi melalui lembaga atau institusi hukum
untuk mengatur tingkah laku manusia dalam
bermasyarakat, bersifat memaksa, dan memiliki
sanksi yang harus dipenuhi oleh masyarakat.
ETIKA
Mengatur hal2 yang kecil,
sederhana.
Berjalan pada masyarakat yang
statis.
Berlaku untuk lingkungan
profesi.
Disusun atas kesepakatan
profesi.
Tidak seluruhnya tertulis.
Sanksi berupa
teguran/peringatan
Penyelesaian oleh MKEK.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
HUKUM
Mengatur hal2 yang kompleks.
Pada masyarakat yang
kompleks harus diperkuat oleh
hukum.
Berlaku umum.
Disusun oleh lembaga yang
berwenang.
Seluruhnya tertulis.
Sanksi berupa denda/ganti
rugi/penjara.
Penyelesaian PN.
TEORI ETIKA
1. Etika DEONTOLOGI
Deon = kewajiban Etika
Deontologi menekankan
kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik.
Tindakan itu berarti moral, karena
tindakan itu dilaksanakan berdasarkan
kewajiban yang memang harus
dilaksanakan, terlepas dari tujuan atau
akibat dari tindakan itu.
2. Etika TELEOLOGI
Mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang
hendak dicapai atau berdasarkan
akibat yang ditimbulkan oleh
tindakan itu.
Bagaimana menilai tujuan atau akibat suatu
tindakan itu baik atau buruk?
Tujuan atau akibat itu untuk siapa?
Apakah tujuan itu baik hanya karena baik untuk
saya atau memang baik untuk orang banyak?
ETIKA TERAPAN
E. Umum
Etika
E.
Khusus
E.
Individual
E. Lingkungan
E. Sosial
Sikap thd
sesama
E. Keluarga
Biomedis
E. Gender
Bisnis
E. Profesi
Hukum
Apoteker
E. Politik
I. Pengetahn
Kritik Ideologi
dsb.
ETIKA
Dimulai lebih dari 2000 tahun yang lalu oleh SOCRATES, yang
mendekatkanetikasebagaiSains,yaitusebagai:
yang dituntun oleh prinsip-prinsip keabsahan universal, sehingga
apa yang baik untuk seseorang adalah baik untuk semua, dan apa
yang menjadi kewajiban tetangga saya adalah kewajiban saya juga
ETIKA SITUASIONAL:
Hasil dari perbuatan yang ada yang memungkinkan dan
memper-timbangkan baik dan buruk
ETIKA PROFESIONAL
Hanya digunakan untuk menunjukkan penafsiran profesi
tertentu atas keinginan masyarakat bagi para anggota
profesi tersebut yang diperkaya oleh pengetahuan khusus
yang hanya dimiliki oleh anggota profesi tersebut.
SUMPAH APOTEKER
(Asosiasi Sekolah Tinggi Farmasi Amerika)
Pada saat ini, saya bersumpah untuk mempersembahkan kehidupan
profesional saya bagi layanan kemanusiaan melalui profesi farmasi.
Saya akan menganggap kesejahteraan manusia dan pembebasan
penderitaan manusia sebagai kepedulian saya yang utama. Saya akan
mempergunakan pengetahuan dan keahlian saya sebaik-baik
kemampuan saya dalam melayani masyarakat dan profesional
kesehatan lainnya.
Saya akan bekerja untuk yang terbaik mengikuti perkembangan dan
menjaga kompetensi profesional dalam profesi farmasi saya. Saya
akan mematuhi hukum yang mengatur praktek farmasi dan akan
mendukung penegakan hukum tersebut. Saya akan menjaga standar
sikap moral dan etika yang tertinggi. Saya mengambil sumpah ini
secara sukarela dengan kesadaran penuh atas kepercayaan dan
tanggung jawab yang diberikan masyarakat pada saya.
KINERJAFUNGSIONAL
Faktorutamayangmemberikankontribusibagipentingnya
profesiadalahfungsi-fungsiyangdilaksanakandan
didasarkanpadakepemilikandanpenggunaan
pengetahuankhusus.
Cirietikayangutamaadalahmendorongtingkat
kinerja.Etikaprofesionaltidakhanya
memperdulikantingkatlakumoralpraktisibelaka
dalamhubungan-hubunganbprofesionalnyatetapi
jugafungsi-fungsiyangditampilkanprofesidan
kualitasdarikinerjaini.
Tindakanfisikyangtepatataspenyaluranobat-obatan
membutuhkantingkatkeahlianyangtinggidan
merupakanfungsiyangpentingdidalammasyarakat,
Fungsiyangluasyangterungkapdidalamkodeetik
menunjukkansuatukeyakinanbahwakontribusiyang
dimilikiapotekerbagimasyarakatdapatlebihterwujud
dalamtindakanfisikberupapenyaluranobat.
Dengandemikianetikaprofesionalfarmasimencoba
tidakhanyamendorongkinerjayangmemadaibagi
perananapotekeryangada,tetapijugamemberikan
fasilitasbagiperluasanperananiniuntukmeningkatkan
kontribusifungsionalfarmasibagimasyarakat.
Isuapotekersebagaipembuatresepobat
merupakansuatuperananprofesionalyang
meluasnagikepentinganmasyarakatyang
dianggapbenar,sementarapadasaatyang
samamenimbulkanmasalahbarudalam
kinerjafungsional.
Perananpenulisanresepdapatmenimbulkankonflik
kepentinganyangbarubagiapoteker,yang
menjadikanapotekersebagaipembuatkeputusan
sehubungandenganpemilihanterapimaupunsebagai
penyediaprodukterapeutik.
HUBUNGANKEPERCAYAAN
Marshallmenjelaskanperlunyahubungankepercayaan
antaraprofesionaldanpasien.
KODEETIKdidasarkanpadakeyakinanbahwaantara
profesionaldanklienterdapatsuatuHUBUNGAN
KEPERCAYAAN,sementaraantarapenjualdanpembeli,
TidakAda!!
Dengandemikian,dasarkodeetikapotekeradalah:
Seorangapotekermenghormatihubungan
perjanjianantarapasiendanapoteker
IDEALLAYANANPerlunyahubungankepercayaan
bagilancarnyafungsiprofesijugamenentukan
pembatasanterhadappraktisiprofesional
KOHN:
Profesidalamartiyangterbaikbenar-benar
mendapatkaninspirasinyadarisuatualasanselain
darialasanperolehanuang.
Penghasilandarisuatumatapencahariansecara
alamiadalahhasildaripaktikprofesiyangcakap.
Bukanmerupakantujuanutama.
Tujuanutamaadalahkesempurnaansebuah
layanan.
Carr-SaundersWilson:
Hubunganberdasarkepercayaanantara
profesionaldanklienmelibatkanpermbatasan
tertentuterhadapmetodepengupahanorangyang
profesional.
Hubunganinimemintaagarpraktisisecara
finansialseyogyanyabersifatsepi ing pamrihatas
nasehatyangdiberikannya