Petunjuk Teknis Bop Ra 2016
Petunjuk Teknis Bop Ra 2016
Mengingat
: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nomor
83
Tahun
2015
tentang
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU
KEDUA
KETIGA
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal: 25 Januari 2016
Direktur Jenderal,
TTD
KAMARUDDIN AMIN
PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN (BOP)
RAUDHATUL ATHFAL (RA)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dalam rangka pelaksanaan misi pendidikan islam Tahun 2015-2019 Kementerian Agama RI menetapkan program pemberian Bantuan Operasional Pendidikan
Raudhatul Athfal (BOP RA). Program BOP RA merupakan program utama Pendidikan Anak Usia Dini yang diharapkan mampu membantu dalam memenuhi
biaya operasional Pendidikan RA dan memberikan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
Selain memprioritaskan peningkatan dan pemerataan akses Pendidikan Islam
bagi anak usia 0-6 tahun yang merupakan usia emas (golden age), program BOP
RA juga bertujuan untuk meningkatkan mutu, daya saing dan tata kelola RA
(Raudhatul Athfal). Pemberian BOP RA tahun 2016 yaitu berupa pemberian dana
langsung kepada lembaga RA (Raudlatul Athfal) yang besarnya dihitung
berdasarkan jumlah siswa masing-masing RA dan satuan biaya bantuan sebesar
Rp. 300.000/Siswa,-. Penggunaan dana BOP RA diutamakan untuk membantu
lembaga RA (Raudlatul Athfal)dalam memenuhi biaya operasional Pendidikan.
Pelaksanaan perencanaan, penyaluran dan penggunaan dana BOP RA dalam
Juknis ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga dan telah disesuaikan dengan
ketentuan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Agama.
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan, dasar dan guidance bagi seluruh pengelola BOP RA dalam melaksanakan program BOP pada RA (Raudhatul
Athfal) dengan tepat prosedur, tepat guna, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat
jumlah. Untuk itu, kepada seluruh pengelola BOP baik pada tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota dan Raudhatul Athfal (RA) agar memahami dan memperhatikan sertamempedomani petunjuk teknis BOP ini dengan sebaik-baiknya.
Jakarta, 25 Januari 2016
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
TTD
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
I.
PENDAHULUAN .........................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................. ..............
B. Pengertian BOP .............................................................................................
C. Tujuan BOP .....................................................................................................
D. Sasaran dan Besar Bantuan BOP ................................................................
E. Waktu Penyaluran Dana ..............................................................................
F. Dasar Hukum .................................................................................................
1
1
2
2
2
2
3
6
6
6
6
8
8
8
8
9
11
11
12
12
15
18
18
19
20
ii
LAMPIRAN BOP
Formulir BOP-01 Surat Perjanjian Kerjasama..............................................................................
Formulir BOP-02 Rekapitulasi Nama dan Nomor Rekening RA ...........................................
Formulir BOP-03 Surat Pernyataan Pengiriman Nomor Rekening RA ..............................
Formulir BOP-04 Rencana penggunaan Dana BOP ....................................................................
Formulir BOP-05 Laporan Penggunaan Dana BOP.....................................................................
Formulir BOP-06 Rencana Kegiatan dan Anggaran RA (RKAM) .........................................
Formulir BOP-07 Buku Kas Umum....................................................................................................
Formulir BOP-08 Buku Pembantu Kas ............................................................................................
Formulir BOP-09 Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak.................................................
Formulir BOP-10 Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan ................................................
Formulir BOP-11 Surat Pernyataan Penyimpanan Dokumen................................................
Formulir BOP-12 Kuitansi/Bukti Pembayaran ............................................................................
Formulir BOP-13 Kuitansi/Bukti Penerimaan .............................................................................
iii
31
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Raudlatul Athfal (RA) adalah lembaga pendidikan anak usia dini yang
diselenggarakan melalui jalur formal. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional nomor 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 28 ayat 3 disebutkan sebagai berikut:
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanakkanak (TK), Raudlatul Athfal (RA) atau bentuk lainnya yang sederajat. Sedangkan
PAUD diluar jalur pendidikan formal adalah antara lain play group, TPA, TPQ dan
sejenisnya.
Kesadaran akan pentingnya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
dewasa ini telah tumbuh sebagai sebuah kesadaran kolektif antara masyarakat dan
pemerintah. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa hampir seluruh lembaga
pendidikan anak usia dini seperti RA dan sejenisnya terselenggara atas prakarsa dan
swadaya masyarakat.Pertumbuhan lembaga pendidikan semacam RA semakin
meningkat, begitu jugajumlah siswanya semakin bertambah.Dari data yang dimiliki
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menunjukkan bahwa RA yang berjumlah
27.874, semuanya dikelola masyarakat berstatus swasta. Dimana jumlah siswanya
seluruh Indonesia adalah 1.180.243 terdiri dari 600.268 (50.9%) berjenis kelamin
laki-laki dan 579.975 (49.1%) merupakan siswa perempuan dengan rombongan
belajar ada 60.852 dengan jumlah siswa sebanyak 1.180.243 orang, sehingga
diketahui ratio rombel siswa sebanyak 1: 19.
Ketersediaan lembaga pendidikan anak usia dini yang memenuhi standar
pelayanan minimal merupakan harapan dan tuntutan zaman yang perlu terus
diupayakan. Harapan itu perlu diwujudkan dalam tataran operasional mengingat
pelayanan pendidikan bagi anak usia 0-6 tahun adalah usia emas (the golden age).
Pada usia inilah merupakan titik berangkat menuju generasi muda bangsa yang
bermutu dan berkualitas.
Sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan yang semakin berkembang dan
adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki RA sebagai lembaga layanan pendidikan
anak usia dini, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat
Pendidikan Madrasah mengambil langkah kongkrit dengan cara memberikan BOP
RA.
Pemberian bantuan ini diharapkan dapat mendorong kreativitas Kepala RA
untuk mengelola lembaga pendidikannya menjadi lebih baik sehingga akan
tercapaitujuan lembaga pendidikan yang ideal. Proses pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan akan terwujud apabila didukung oleh program pengembangan
kesiswaan dan disertai oleh dukungan sarana prasarana yang menunjang.
Diharapkan juga bahwa dengan bantuan operasional tersebut dapat meluluskan
perserta didik yang berkualitas dan kompetitif sebagai row input calon siswa MI
yang bermutu.
Petunjuk Teknis BOP RA
Untuk terlaksananya BOP RA dengan prosedur, tepat guna, tepat waktu, tepat
sasaran dan tepat jumlah perlu disusun suatu petunjuk teknis yang dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan program Peningkatan Kompetensi
Daya Saing Siswa RA
B. Pengertian BOP RA
BOP RA adalah program pemerintah berupa pemberian dana langsung kepada
RAyang besarnya dihitung berdasarkan jumlah siswa pada masing-masing RA.
BOP RA merupakan biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan
RA yang dapat digunakan oleh RA untuk memenuhi kebutuhan biaya operasinon
personalia dan personalia. Secara detil jenis kegiatan yang boleh dibiayai dari dana
BOP RA dibahas pada bagian penggunaan dana BOP RA.
C. Tujuan BOP RA
Secara umum program BOP RA bertujuan untuk mewujudkan layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat dalam
rangka mendukung Program PAUD.
Secara khusus program BOP bertujuan untuk:
Membantu biaya operasional RA.
Mengurangi angka putus sekolah pada RA.
Meningkatkan Angka partisipasi Kasar (APK) siswa RA.
Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action) bagi siswa RA dari
keluarga tidak mampu dengan membantu (discount fee) tagihan biaya sekolah.
5) Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity) bagi siswa kurang
mampu pada RA untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan
bermutu.
1)
2)
3)
4)
F. Dasar Hukum
Dasar hukum pemberian BOP adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5423);
12. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Pendidikan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
14. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;
15. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2016;
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 224/PMK.011/2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 tentang
Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan Pembayaran Atas
penyerahan Barang dan Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang
lain;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2016;
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 tentang Penyesuaian
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak;
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan
Anggaran
Bantuan
Pemerintah
pada
Kementerian
Negara/Lembaga;
21. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
22. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
23. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun
Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;
2014
tentang
Pejabat
24. Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Madrasah;
25. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Agama;
26. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 tentang Pedoman
Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak Penghasilan
Pasal 21 Dan/Atau Pajak Penghasilan Pasal 26Sehubungan Dengan Pekerjaan,
Jasa, Dan Kegiatan Orang Pribadi;
27. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-382/PJ/2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPN dan PPNBm bagi
pemungutan PPN dan Pengusaha Kena Pajak Rekanan.
BAB II
IMPLEMENTASI PROGRAM
BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN RAUDLATUL ATHFAL (RA)
A. Raudlatul Athfal (RA)Penerima Program BOP RA
1. RA penerima dana BOP RA berkewajiban untuk mengisi data individual secara
online ke website EMIS atau manual ke Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi;
2. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa RA atas pengalokasian dana BOP RA,
untuk membantu (discount fee) siswa RA dari keluarga tidak mampu dari
kewajiban membayar iuran dan biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler
lainnya;
3. RA yang menolak menerima dana BOP RA harus diputuskan melalui persetujuan
orang tua siswa melalui Komite dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
serta tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin di RA tersebut;
4. Seluruh RA yang menerima program BOP RA harus mengikuti pedoman yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
B. Peranan Program BOP RA dalam Pelaksanaan Program Pendidikan
Program BOP RA merupakan salah satu program utama pemerintah
yang bertujuan untuk mendukung keberhasilan program PAUD di Indonesia.
Mengingat pentingnya program ini, seluruh pengelola pendidikan RA wajib
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Program ini memberikan kesempatan yang setara ( equal opportunity)
bagi seluruh siswa RA untuk mendapatkan layanan pendidikan yang
terjangkau dan bermutu;
2. Program ini menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses layanan
pendidikan anak usia dini yang terjangkau dan bermutu;
3. Program ini mempersempit gap partisipasi RA antar kelompok
penghasilan (kaya-miskin) dan antar wilayah (kota-desa);
4. Program ini menyediakan sumber dana bagi RA untuk mencegah siswa
putus sekolah karena alasan tidak mampu membayar iuran pendidikan
dan biaya ekstrakurikuler;
5. Program ini mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah
daerah dan masyarakat untuk memberikan dukungan dalam
pengembangan RA.
C. Program BOP RA dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Program BOP RA memberikan dukungan kepada RA untuk menyusun
perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan program yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan masing-masing RA. Pelaksanaan program ini dilaksanakan
secara demokratis, transparan, dan akuntabel yang dilaksanakan secara bersama
antara pihak RA, Komite, dan anggota masyarakat.
Petunjuk Teknis BOP RA
profesional,
transparan
dan
dapat
BAB III
ORGANISASI PELAKSANA
Program BOP RA dikelola secara terpadu oleh Direktorat Pendidikan
Madrasah, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kankemenag Kota/Kabupaten.
Dengan demikian, maka proses pendataan, pencairan, dan penyaluran dana
BOP RA dikelola oleh Kankemenag Kota/Kabupaten, Kanwil Kemenag Provinsi
danDirektorat Pendidikan Madrasah pada Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam.
A.
B.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bertanggungjawab terhadap
RA(Raudhatul Athfal);
penyimpangan
penggunaan
dana
9
di
8.
9.
10
BAB IV
MEKANISME PELAKSANAAN BOP RA
A.
b.
Atas dasar data jumlah siswa RA(Raudhatul Athfal) pada tiap provinsi
berbasis EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tersebut, Direktorat
Pendidikan Madrasah menetapkan alokasi dana BOP RA untuk madrasah
pada tiap provinsi yang dituangkan dalam DIPA Kanwil Kementerian
Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
c.
11
B.
12
13
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
14
15
BAB V
PENGGUNAAN DANA BOP RA
A. Komponen Pembiayaan
Dana BOP RA yang diterima oleh RA dapat digunakan untuk
membiayai komponen kegiatan-kegiatan sebagaimana berikut:
1. Pengembanganperpustakaan
2. Pembelian alat peraga edukatif
3. Pembelian bahan habis pakai
4. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa
5. Langganan daya dan jasa lainnya
6. Kegiatan penerimaan siswa baru
7. Biaya pemantauan/pendeteksian tumbuh kembang anak
8. Biaya Peningkatan gizi anak atau pemberian makan tambahan
9. Penyusunan dan pelaporan
10. Pembelian perangkat pengolahan data
11. Perawatan sarana dan prasarana RA
12. Pengembangan profesi guru
13. Pembayaran honorarium bulanan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS) dan
Tenaga Kependidikan bukan PNS.
Dalam menggunakan dana BOP RA, RA(Raudhatul Athfal) harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Prioritas utama penggunaan dana BOP RA adalah untuk kegiatan operasional RA;
2. Bagi RA yang telah menerima dana bantuan yang lain, tidak diperkenankan
menggunakan dana BOP RA untuk peruntukan yang sama. Sebaliknya jika dana
BOP RA tidak mencukupi untuk pembelanjaan yang diperbolehkan, maka RA
dapat mempertimbangkan sumber pendapatan lain yang diterima oleh
lembaganya;
3. Biaya transportasi dan uang harian bagi guru yang bertugas diluar jam mengajar
harus mengikuti peraturan yang berlaku.
B. Larangan Penggunaan Dana BOP RA
1. Disimpan dengan maksud dibungakan;
2. Dipinjamkan kepada pihak lain;
3. Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS);
4. Membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOP RA
atau software sejenis;
5. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas RA dan memerlukan
biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan
sejenisnya;
6. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
Petunjuk Teknis BOP RA
16
17
BAB VI
MONITORING DAN SUPERVISI PROGRAM BOP RA
Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan
pemantauan, pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan
program BOP RA. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan
bahwa dana BOP RA diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara,
dan penggunaan yang tepat.
Komponen utama yang dimonitor antara lain:
1. Alokasi dana BOP RA pada RA penerima bantuan;
2. Penyaluran dan penggunaan danaBOP RA;
3. Pelayanan dan penanganan pengaduanmasalah BOP RA;
4. Administrasi keuangan BOP RA;
5. Pelaporan serta pengumuman rencana penggunaan dana BOP RA.
Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap pelayanan dan
penanganan pengaduan, sehingga pelayanan pengaduan dapat ditingkatkan.
Dalam pelaksanaannya, monitoring pengaduan dapat dilakukan bekerjasama
dengan lembaga-lembaga terkait. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari
fakta, menginvestigasi, menyelesaikan masalah, dan mendokumentasikan.
Pelaksanaan kegiatan monitoring dilakukan oleh Direktorat Pendidikan
Madrasah dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota.
A. Monitoring oleh Kementerian Agama Tingkat Pusat
1. Monitoring Pelaksanaan Program
a. Monitoring ditujukan untuk memantau:
1) Penyaluran dan penyerapan dana BOP RA.
2) Kinerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi.
b. Responden adalah Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan/atau
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, RA(Raudhatul Athfal),
murid dan/atau orangtua murid penerima bantuan ;
c. Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, pada
saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana;
d. Merencanakan
dan
membuat
jadual
monitoring
dengan
mempertimbangkan monitoring yang telah dilaksanakan oleh Kanwil
Kementerian Agama Provinsi.
2. Monitoring Kasus Pengaduan dan Penyelewengan Dana
a. Monitoring kasus pengaduan ditujukan untuk melakukan fact finding,
investigasi, menyelesaikan masalah yang muncul di lapangan dan
mendokumentasikannya;
18
Agama
Pusat
melalui
b.
c.
d.
e.
19
b.
c.
d.
Merencanakan
dan
membuat
jadwal
monitoring
dengan
mempertimbangkan monitoring yang telah dilaksanakan oleh Kanwil
Kementerian Agama Provinsi atau oleh Kementerian Agama Tingkat
Pusat;
e.
b.
c.
20
BAB VII
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan
program BOP RA, masing-masing pengelola program di tiap tingkatan (pusat,
Provinsi/Kabupaten/Kotadiwajibkan untuk melaporkan realisasi dana BOP
RA.
A.
Pelaporan
1. Tingkat RA
a.
b.
Pembukuan
RA diwajibkan membuat pembukuan dari dana yang diperoleh
RA khusus untuk program BOP RA. Buku yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1) Buku Kas Umum (Formulir BOP-07)
Buku Kas Umum disusun untuk masing-masing rekening bank
yang dimiliki oleh RA.Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi
semua transaksi eksternal, yaitu yang berhubungan dengan pihak
ketiga yang meliputi:
i) Kolom Penerimaan: dari penyalur dana (BOP RA atau sumber
dana lain), penerimaan dari pemungutan pajak, dan penerimaan
jasa giro dari bank.
i) Kolom Pengeluaran: pembelian barang dan jasa, biaya
administrasi bank, pajak atas hasil dari jasa giro dan setoran
pajak.
Buku Kas Umum ini harus diisi pada tiap transaksi (segera setelah
transaksi tersebut terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu
minggu/bulan). Transaksi yang dicatat dalam Buku Kas Umum
21
2)
3)
Setiap akhir bulan, Buku Kas Umum dan Buku Pemba ntu ditutup oleh
Bendahara dan diketahui oleh Kepala RA;
4)
Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 juta;
5)
6)
7)
22
c. Bukti Pengeluaran
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
b.
23
3. Tingkat Pusat
Hal-hal yang perlu dilaporkan dari Direktorat Pendidikan Madrasah
adalah:
a. Rekapitulasi penggunaan dana BOP RA dari sisi pembelanjaan
(expenditure) barang atau kegiatan yang diperbolehkan digunakan dari
dana BOP RA pada tiap provinsi.
b. Rekapitulasi penggunaan dana BOP RA dari sisi penerimaan (revenue)
siswa RA terhadap dana BOP RA pada tiap provinsi.
B. Perpajakan
Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana BOP RA diatur sebagai
berikut.
1. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOP RA untuk
pembelian ATK/bahan/penggandaan dan lain-lain pada kegiatan penerimaan
siswa baru; kesiswaan; laporan hasil belajar siswa; pembelian bahan-bahan
habis pakai, seperti buku tulis, kapur tulis, pensil dan bahan praktikum;
pengembangan
profesi
guru;
pembelian
bahan-bahan
untuk
termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22.
ii. Membayar PPN yang dipungut oleh pihak penjual (Pengusaha Kena
Pajak).
2.
24
ii.
iii. Membayar PPN yang dipungut oleh pihak penjual (Pengusaha Kena
ii.
iii. Golongan IV dengan tarif 15% (lima belas persen) dari penghasilan
bruto.
4.
XX
25
c.
5.
Rp. 2.500.000,-
Rp. 30.000.000,-
3) Dikurangi PTKP
c. Guru non PNS
Rp. 24.300.000,-
d. Istri
Rp. 2.025.000,-
Jumlah PTKP
Rp. 26.325.000,-
Rp. 15.313,-/bulan
26
BAB VIII
PENGAWASAN DAN SANKSI
A.
Pengawasan
27
Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan
negara dan/atau RA dan/atau siswa, akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat
yang berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat
diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya:
B.
1.
Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang undang yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja);
2.
3.
4.
28
BAB IX
PENGADUAN MASYARAKAT
1. Apabila masyarakat menemukan masalah atau hal-hal yang perlu diklarifikasi, maka
dapat menyampaikannya melalui:
Telepon
Faksimil
Email
Website
:
:
:
:
021 - 3811523
021-3859117
boprakemenag@gmail.com
http://madrasah.kemenag.go.id
29
LAMPIRAN BOP RA
30
Formulir BOP01
(Logo Kanwil/Kankemenag)
(Logo Raudhatul Athfal)
TENTANG
PEMBERIAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN RAUDHATUL ATHFAL
ANTARA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ........ /KANTOR KEMENTERIAN
AGAMA KABUPATEN .......... / KOTA ..........
DENGAN
RAUDHATUL ATHFAL .
Pada hari ini tanggal . bulan ..tahun Dua Ribu Enam Belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama
...............
NIP
NIP.................
Jabatan
Alamat
Yang bertindak untuk dan atas nama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi ........
/Kantor Kementerian Agama Kabupaten .......... / Kota .........dan untuk selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.
:
..
Jabatan
Alamat
..
2. Nama
Yang bertindak untuk dan atas nama Raudhatul Athfal dan untuk selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
31
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, dan
masing-masing disebut PIHAK. PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu bahwa
berdasarkan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
32
2.
3.
PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk menandatangani Surat Perjanjian ini dengan
ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini.
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1 )
(2 )
Tujuan dibuatnya perjanjian ini adalah agar pelaksanaan penyaluran Dana Bantuan
Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal dilakukan secara lebih efektif, efisien dan
akuntabel.
Pasal 2
NILAI BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN RAUDHATUL ATHFAL
(1 )
(2 )
Nilai bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam daftar
perhitungan sebagaimana lampiran perjanjian ini yang merupakan satu kesatuan dan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian ini.
Pasal 3
PEMBEBANAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN RAUDHATUL ATHFAL
Penyaluran Dana Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal dibebankan pada DIPA
Satker Tahun Anggaran 2016 dengan kode pembebanan ..........
Pasal 5
TATA CARA PENYALURAN
(1)
33
(2)
(3)
(1 )
(2 )
b.
PIHAK PERTAMA berhak meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal yang dilakukan oleh
PIHAK KEDUA;
c.
PIHAK PERTAMA berkewajiban menyalurkan Dana Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal kepada PIHAK KEDUA setelah dipenuhi syarat-syarat
penyaluran dana bantuan; dan
b.
PIHAK KEDUA berkewajiban menggunakan Dana Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional
Pendidikan Raudhatul Athfal ;
c.
d.
e.
34
Pasal 7
PERNYATAAN KESANGGUPAN
Dengan menandatangani perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupan untuk:
1. Menggunakan Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal ;
2. Menyetorkan ke Kas Negara sisa Dana Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal yang tidak digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran 2016 paling lambat tanggal 31 Desember 2016.
Pasal 8
SANKSI
Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian atau seluruhnya isi perjanjian ini,
PIHAK PERTAMA akan mengenakan Sanksi berupa sanksi administratif sampai dengan
sanksi penghentian penyaluran Dana Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal
pada tahun berikutnya termasuk melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila ditemukan
unsur tindak pidana.
Pasal 9
LAPORAN BERKALA PENGGUNAAN DANA
PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkan penggunaan dana Bantuan Operasional
Pendidikan Raudhatul Athfal setiap bulan kepada PIHAK PERTAMA
Pasal 10
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN
PIHAK KEDUA pada akhir tahun anggaran berkewajiban menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana Bantuan Operasional Pendidikan Raudhatul Athfal
Tahun Anggaran 2016 kepada PIHAK PERTAMA paling lambat pada tanggal 8 Januari
2017.
Pasal 11
PENGAKHIRAN PERJANJIAN KERJASAMA
(1 )
Perjanjian ini berakhir sesuai dengan masa jangka waktu pelaksanan perjanjian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Surat Perjanjian ini.
(2 )
Surat Perjanjian dapat diakhiri oleh salah satu pihak sebelum jangka waktu
Perjanjian berakhir atas terjadinya salah satu kondisi antara lain:
a.
b. Salah satu Pihak mengakhiri Surat Perjanjian ini karena adanya Peristiwa
Wanprestasi terhadap ketentuan Hak dan Kewajiban sebagaimana diatur pada Pasal 6 Surat Perjanjian ini.
35
(3 )
b.
c.
d.
Pihak yang akan mengakhiri surat perjanjian setelah terlebih dahulu melaporkan
kepada Menteri Keuangan selaku wakil pemerintah yang memberikan
penugasan.
Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1 )
(2 )
Apabila penyelesaian perselisihan tidak dapat dilakukan oleh PARA PIHAK secara
musyawarah, PARA PIHAK menetapkan Pengadilan Negeri ...... sebagai tempat
penyelesaian perselisihan.
Pasal 13
PENUTUP
(1 )
(2 )
Perjanjian ini terdiri dari 7 (tujuh) halaman yang merupakan satu kesatuan dan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian ini yang dibubuhi
paraf pada setiap halaman kecuali pada halaman terakhir dan halaman lampiran
yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(3 )
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) terdiri dari 2 (dua) asli bermaterai cukup
untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
(4 )
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan memiliki daya laku surut sejak
tanggal .. 2016.
36
Ditetapkan di
Tanggal
.
NIP.
: Jakarta
: ...................... 2016
.............................
37
38
NIP
..
NIP.
Penandatangan (2 orang)
Nomor
Rekening
Bank Cabang
..tanggal,..
Nama RA
Nama Rekening
NSM
FORMULIR BOP-02
Dibuat oleh Kasi Madrasah Kab/Kota
Mengetahui,
No
Provinsi
Kabupaten/Kota :
REKAPITULASI NAMA DAN NOMOR REKENING RA PENERIMA DANA BOP TINGKAT KAB/KOTA
Formulir BOP03
Dibuat oleh RA
Dikirim ke Tim Manajemen BOP Kab/Kota
SURAT PERNYATAAN
PENGIRIMAN NOMOR REKENING RA
Pada hari ini, tanggal .......................... kami kirimkan salinan halaman pertama
Buku Tabungan Bank ................................. alamat Bank ....................................................... atas
nama RA :
Nama RA
NSM
Alamat RA
No Rekening
Atas Nama
: .....................................................................................................................................
: .....................................................................................................................................
: Jalan ...........................................................................................................................
Kel/Desa ..................................................................................................................
Kecamatan ..............................................................................................................
Kab/Kota .................................................................................................................
: .....................................................................................................................................
: 1. Jabatan ...................................................................................................................
2. Jabatan ...................................................................................................................
Nomor telepon yang bisa dihubungi jika fax yang kami kirimkan kurang jelas :
1. No..................................................... Telp. .................................................................................................
2. No. .................................................. Telp. .................................................................................................
3. No. .................................................. Telp. .................................................................................................
Yang Mengirimkan
( ........................................ )
39
FORMULIRBOP-04
Dibuat oleh RA
Ditempel di Papan Pengumuman
CONTOH
RENCANA PENGGUNAAN DANA BOP PERIODE..........s/d.
Jumlah Siswa :........... Siswa
Jumlah Dana BOP RA : Rp.........
Komponen
TOTAL
Kepala RA
(.........................................)
Bendahara
(.........................................)
40
FORMULIR BOP-05
Dibuat oleh RA
Ditempel di Papan Pengumuman
CONTOH
LAPORAN PENGGUNAAN DANA BOP RA PERIODE...............s/d............
A. Pengeluaran
No
Jenis Pengeluaran
Tanggal/Bulan
Jumlah (Rp)
B. Pembelian Barang/Jasa
No
Barang/Jasa yang
dibeli
Tanggal/Bulan
Nama Toko/
Penyedia Jasa
Jumlah
(Rp)
Kepala RA
Bendahara
(.........................................)
(.........................................)
41
42
No. Kode
No. Urut
Sumber Dana
Triwulan
Provinsi
Kabupaten/Kota
Desa/Kecamatan
Nama RA
:
:
:
:
:
:
:
BOP
Uraian
4
(dalam Rp.)
Jumlah
Kepala RA
TAHUN PELAJARAN
Semester
Diisi oleh RA
FORMULIR BOP - 6
II
Kab/Kota
Formulir BOP-07
Diisi oleh
Bendahara
Simpan di RA
:__________________________
:__________________________
:__________________________
:__________________________
Tanggal
No.Kode
No.
Bukti
Uraian
Penerimaan Pengeluaran
(Debit)
(Kredit)
5
Saldo
7
Mengetahui
Kepala RA
Dibuat Oleh
Bendahara
(...........................)
(..........................)
43
Formulir BOP-08
Diisi oleh
Bendahara/Guru
Simpan di RA
Nama RA
Desa/Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
Tanggal
No.Kode
No.
Bukti
Uraian
Penerimaan
(Debit)
Pengeluaran
(Kredit)
Saldo
Mengetahui
Kepala RA
.............,.............20..
Dibuat Oleh
Bendahara
(..........................)
NIP.
(..........................)
NIP.
44
Formulir BOP09
Dibuat olehKepala RA
Dikirim ke PPK
Jabatan
: Kepala RA
Alamat
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas
penggunaan dana Bantuan Operasional Pendidikan. Apabila dikemudian hari, atas
penggunaan dana Bantuan Operasional Pendidikan tersebut di atas mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai
dengan ketentuan peraturan perudang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Operasional Pendidikan
disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
. , 2016
Kepala RA
Tandatangan, stempel
Materai Rp. 6.000,
45
Formulir BOP10
Dibuat olehKepala RA
Dikirim ke PPK
KOP SURAT
Jabatan
: Kepala RA ..
Alamat
Berdasarkan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen tentang Penetapan RA Penerima Bantuan Operasional Pendidikan Tahun 2016 No. .. tanggal ,
dan Surat Perjanjian Kerja Sama antara PPK dengan Kepala RA No. tanggal
., kami nyatakan dengan sesungguhnya bahwa penggunaan dana Bantuan
Operasional Pendidikan yang telah kami terima telah selesai kami laksanakan, sesuai
dengan Petunjuk Teknis BOP RA tahun 2016.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
. , 2016
Kepala RA
Tanda tangan, stempel,
materai Rp. 6.000,-
46
Formulir BOP11
Dibuat olehKepala RA
Dikirim ke PPK
Jabatan
: Kepala RA ..
Alamat
. , 2016
Kepala RA
Tandatangan, stempel
Materai Rp. 6.000,
47
Formulir BOP12
Dibuat olehKepala RA
KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN
Tahun Anggaran : .
Nomor Bukti
: .
: Kepala RA
RA
: ..
Desa/Kecamatan
: ..
Kabupaten
: ..
Provinsi
: ..
Jumlah uang
: Rp. ...
Terbilang
: ..
Untuk pembayaran
: ..
Sumber Dana
Penerima Uang
Tanda tangan
(Nama jelas
Bendahara RA
Tanda tangan
(Nama jelas
(Nama jelas
48
Formulir BOP13
Dibuat oleh PPK
KUITANSI/BUKTI PENERIMAAN
Nomor : ..
: Rp. ...
Terbilang
: ..
Tempat, tanggal .
Kepala RA ..
Tanda tangan, stempel di atas
materai Rp. 6.000
(Nama jelas
NIP. .
49