BHNH
BHNH
Nama Peserta
Nama Wahana
Topik
Tanggal (kasus)
Nama Pasien
Tanggal Presentasi
Borang Portofolio
Deformitas (-)
Mata
Konjungtiva anemis -/ Sklera ikterik -/ Pupil bulat isokor, 3 mm/3 mm, refleks cahaya +/+
Kelopak mata cekung (-)
Telinga
MAE lapang
Serumen -/ Sekret -/ Membran timpani intak +/+
Hidung
Septum nasi di tengah
Sekret +/+, berwarna bening, konsistensi encer
Mulut
Mukosa bibir dan oral basah
Faring hiperemis
Leher
Trakea di tengah
Pembesaran tiroid (-)
KGB tidak teraba
Cor
I : iktus kordis tidak tampak
P : iktus kordis tidak teraba
P : dbN
A : BJ I dan II reguler, murmur -, gallop Pulmo
I : gerakan napas simetris statis & dinamis, retraksi (-)
P : gerak napas simetris statis & dinamis
P : sonor pada kedua lapang paru
A : bunyi napas vesikuler +/+, rh -/-, wh -/ Abdomen
I : datar, venektasi (-)
P : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar,
ballotement -/-,
P : timpani di seluruh kuadran, shifting dullness (-)
A : BU : normal
Ektremitas
Akral hangat, CRT <2 detik, edema -/-/-/: (diberi contoh, memakai sistem HARVARD, VANCOEVER,
Daftar Pustaka
atau MEDIA ELEKTRONIK)
Eichelmann, K., Gonzales, S. G., Salas-Alanis, J., & Ocmpo-Candiani, J. (2013). Leprosy. An
Update: Definition, Pathogenesis, Clssification, Diagnosis, and Treatment. Actas
Dermosifilogr , 554-563.
Borang Portofolio
Borang Portofolio
Pasien datang pada keluhan luka pada telapak kaki kiri yang tidak
sembuh-sembuh sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai mati rasa pada
daerah ujung kaki dan tangan serta munculnya bintik putih pada
punggung yang tidak gatal. Pasien menyangkal adanya keluhan sering
buang air kecil, cepat lapar, ataupun cepat haus. Tidak terdapat riwayat
diabetes atau hipertensi sebelumnya dan keluarga tidak mempunyai
keluhan yang sama.
2. Obyektif
KU : baik
Kes : CM
UKK : terdapat ulkus dengan dasar eritema dengan batas tegas
berukuran kurang lebih diameter 4 cm, nyeri tekan. Pada
punggung terdapat lesi hipopigmentasi, tidak berskuama,
terdapat anastesi ditengahnya.
Pembesaran nervus ulnaris (+), reflex fisiologis (+), reflex patologis
(-), kekuatan motorik dalam batas normal, sensorik sentuh,
nyeri (-)
3. Assessment
Pasien ini menderita suspek penyakit lepra atau kusta dengan tipe
MB dikarenakan ditemukan lesi hipopigmentasi lebih dari 5 lesi, anastesi
yang jelas pada seluruh ekstremitas, dan ditemukannya pembesaran
nervus lebih dari satu cabang. Penyakit kusta merupakan salah satu
penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae
yang merupakan bakteri intraseluler obligat yang menyerang saraf perifer
sebagai afinitas pertama, lalu kulit, mukosa traktus respiratoris bagian
atas kemudian ke organ lain (sistem retikulo endothelial, mata, otot,
tulang, dan testis), kecuali sistem saraf pusat.
Sumber infeksi adalah penderita dengan banyak basil yaitu
multibasiler. Klasifikasi lepra berdasar Ridley Ropping dibagi menjadi
tuberkuloid-tuberkuloid (TT), Borderline tuberkuloid (BT), Borderline
borderline (BB), lepramatosa lepramatosa (LL). Klasifikasi Kusta
berdasar WHO dibagi menjadi tipe Paucibacillary Baciler (PB) dan
Multibacillary baciler (MB). Perbedaan antara tipe PB dan MB, yaitu
berdasar bercak kusta PB jumlah 1 sampai 5 lesi, MB jumlah lebih dari 5
lesi. PB penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi
berjumlah 1 saraf, MB satu saraf atau lebih. Sedian apusan pada tipe PB,
BTA negative, sedangkan MB bersedia BTA positif.
Saraf yang terkena dapat syaraf sensorik (anastesi, reflex kornea
berkurang), motorik (kekuatan otot tangan dan kaki berkurang, atrofi
otot), ataupun otonom (gangguan kelenjar keringat, minyak)
Borang Portofolio
4. Planning
a. Penegakan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan BTA dengan
sampel pada cuping telinga, secret hidung atau lesi hipopigmentasi.
Borang Portofolio