Anda di halaman 1dari 7

Metode Eksplorasi Tidak Langsung

Metode eksplorasi tidak langsung adalah kegiatan eksplorasi yang dilakukan


dengan tidak berhubungan langsung dengan bahan atau endapan bahan galian
yang dicari. Kegiatan eksplorasi ini dilakukan melalui mengamati atau
menganalisis kelainan kelainan sifat sifat baik itu sifat fisik maupun sifat kimia
dari batuan. Ada beberapa metode yang umum digunakan untuk melakukan
eksplorasi tidak langsung diantaranya adalah;
A. Metode Geofisika
Eksplorasi geofisika dilakukan berdasarkan perbedaan dari sifat fisik dari batuan,
mineral dan bijih dari endapan yang diukur. Secara umum eksplorasi geofisika
dilakukan
dengan
beberapa
metode
antara
lain
yaitu;
1.Metode Magnetik
Metode magnetik pada dasarnya adalah memetakan gangguan lokal pada medan
magnetik bumi yang disebabkan oleh variasi kemagnetan batuan. Metode ini
adalah metode geofisika tertua yang dikenal oleh manusia. Sejarah metode ini
dimulai dari kompas magnetik yang pertama ditemukan di Cina 3000 tahun yang
lalu. Dalam perkembangannya medan magnetik bumi telah digunakan dalam
eksplorasi bijih besi pada eksplorasi di Swedia. Alat untuk menggunakan metode
magnetik adalah magnetometer. Saat ini metode magnetik merupakan salah satu
metode geofisika yang paling banyak digunakan orang karena selain mudah
penggunaannya juga murah pemakaiannya. Bijih yang mengandung mineral
magnetik akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga dengan
segera
dapat
diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magnetik sangat berguna dalam pencarian sasaran
eksplorasi sebagai berikut :

Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai

Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan

Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit


sebagai mineral ikutan

Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit


dalam jumlah cukup

Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku
yang mengandung mineral magnetik.

2. Metode Geolistrik
Metode ini mengukur dan menyelidiki sifat kelistrikan yang dimiliki oleh batuan
atau mineral. Mineral-mineral sulfida pada umumnya bisa dikenali dengan metode
ini dikarenakan oleh sifat fisisnya yang mudah menghantarkan listrik yang
diinjeksikan ke dalam bumi.

Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai
sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode
dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus
(current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk
mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode
potensial atau potential electode disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun
ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara
Wenner dan cara Shlumberger.
3. Metode Seismik
Tujuan utama metode seismik adalah mengukur cepat rambat dari jenis perlapisan
yang terdiri dari batuan dengan cepat rambat berbeda tiap batuan yang akan
diterima oleh alat penerima getaran disebut geofon. Metoda ini jarang
dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak dipergunakan
dalam penyelidikan minyak bumi.

Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan
terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan
gelombang-gelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu
getaran melalui perlapisan-perlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi
struktur bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan merambat dengan
kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda. Geophone merupakan
alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk
gelombang di dasar laut
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada jenis batuan,
derajat pelapukan, derajat pergerakan, tekanan, porositas (kadar air) dan, Umur
(diagenesa, konsolidasi, dll)

B. Metode Geokoimia
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan,
distribusi, dan migrasi unsur unsur bijih atau unsur unsur yang berhubungan erat
dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Secara sederhana
eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur
jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air, atau gas untuk
mendapatkan anomali geokimia yaitu konsentrai abnormal dari unsur tertentu
yang kontras terhadap lingkungannya.
Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada
batuan, tanah, stream, air atau gas. Tujuannya untuk mencari anomali geokimia
berupa konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau
background geokimia.
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi
pada zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok
antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan
mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita
cari. Proses untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi
kimia.

Metoda Tidak Langsung


A.

Metoda tidak langsung cara geofisika


Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan lokasi
akumulasi bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik batuan
bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi geofisika
diantaranya :
a.
Metoda Gravitasi
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai
salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya. Kalau
sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut akan
merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di tempat yang gravitasinya
rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang gravitasinya besar maka
regangan tadi juga lebih besar. Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk
struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam
lokasi dari suatu daerah penyelidikan.
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter,
yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar
torsion balance, maupun bantuk atau pendulum, dan dapat mengukur perbedaan
yang kecil dalam gravitasi bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah
penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan,
distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi kalau
ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur
tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu
patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui
karena adanya anomali gravitasi.
b.

Metoda Magnetik
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu
barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern
saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi disebabkan oleh arus listrik yang
mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung secara bebas di
muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat
utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas.
Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang
intensitas dinyatakan dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet bumi secara
normal memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada
permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik akan menimbulkan
efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran
eksplorasi sebagai berikut :
Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai
Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai
mineral ikutan

Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit


dalam jumlah cukup
Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku
yang mengandung mineral magnetik.

c.

Metoda Seismik
Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi
banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau getaran
buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman sekitar 3 meter dari
permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran yang terjadi diukur. Untuk
mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada perlapisan-perlapisan
batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat penerima getaran yang disebut geofon
(seismometer). Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di sekitar lobang
ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan
waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan
rambatan waktu getaran melalui perlapisan-perlapisan batuan. Dengan demikian
konfigurasi struktur bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan
merambat dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda.
Geophone merupakan alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan,
hidrophone untuk gelombang di dasar laut.
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada :
1.
Jenis batuan
2.
Derajat pelapukan
3.
Derajat pergerakan
4.
Tekanan
5.
Porositas (kadar air)
6.
Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)
H. Mooney (1977) mengatakan bahwa harga cepat rambat gelombang akan lebih
besar (dibandingkan) :
1.
Batuan beku basa
: batuan beku asam
2.
Batuan beku
: batuan sedimen
3.
Sedimen terkonsolidasi
: sedimen un-konsolidasi
4.
Sedimen unkonsolidasi
: sedimen un-konsolidasi
5.
Soil basah
: soil kering
6.
B. sedimen karbonat
: batupasir
7.
Batuan utuh
: batuan terkekarkan
8.
Batuan segar
: batuan lapuk
9.
Batuan berat
: batuan ringan
10. Batuan berumur tua
: batuan berumur muda

d.

Metoda Geolistrik
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang
dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa
batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter persegi kalau
dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m 2/m atau disingkat
Ohm-meter.

Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai
sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode
dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus
(current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk
mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode
potensial atau potential electode disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun
ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara
Wenner dan cara Shlumberger.
B.

Metoda tidak langsung cara geokimia


Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada
batuan, tanah, stream, air atau gas.
Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang
kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia.
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi
pada zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok
antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan
mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita
cari. Proses untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi
kimia.

C.

Gabungan keduanya
Yaitu eksplorasi cara langsung dan eksplorasi tidak langsung.
Setelah mengetahui metodanya kita memasuki pemilihan alat dan pemilihan
anggota serta apa-apa yang mesti dipersiapkan, misalkan sbb :
Pemilihan anggota tim atau tenaga ahli
Geologist
Geophysist
Exploration Geologist
Geochemist
Operator Alat, dll
Rencana biaya
Pemilahan waktu yang tepat
Penyiapan peralatan atau perbekalan
Peta dasar
Alat surveying, ukur atau GPS
Alat kerja :
1. Palu
5. Alat geofisika
2. Kompas
6. Alat sampling
3. Meteran
7. Altimeter
4. Kantong sampel
8. Alat bor dll
Alat tulis
Alat komunikasi
Keperluan sehari-hari
Obat-obatan atau P3K
Sesampai di lapangan :

a.
1.
2.
3.
4.
5.
b.
c.
d.
-

e.

1.
2.
3.

Membuat base camp (perkemahan)


Mencek peralatan atau perbekalan
Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkahlangkah lebih lanjut
4. Menentukan evaluasi rencana dan perubahan-perubahan sesuai dengan keadaan
sebenatnya (bila perlu)
Sumber: Bahan Ajar Diklat Metode Eksplorasi Minerba (Pusdiklat Geologi
Bandung, 2012)

Anda mungkin juga menyukai