Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca inderanya, yang berbeda kepercayaan (beliefs) takhayul
(superstitions) dan penerangan yang keliru (misinformations). (Soekanto,
2002:6)
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi stetelah orang
melakukan penginderaan terhadp suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melaui panca indera manusia, yakni: Indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2007:10)
Cara memperoleh pengetahuan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penemuan secara kebetulan


Hal untung-untungan
Kewajiban
Usaha-usaha yang spekulatif
Pengalaman
Penelitian Ilmiah

2.2 Sikap
Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya
sendiri, orang lain, obyek atau issue. (Azwar S. 2003:6)
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. (Notoatmodjo, 2002:146)
Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai
kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi. (Purwanto H, 1999: 62)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura


Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Komponen Sikap
Azwar S ( 2003:24-26) mengatakan struktur sikap terdiri atas 3
komponen yang saling menunjang yaitu :
1. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai
individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan
streotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat
disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut
maalah isu atau problem yang kontroversial.
2. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek
emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling
dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang
paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin
adalah mengubah sikap seseornag komponen afektif disamakan
dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
3. Komponen konatif merupakan aspek kecendrungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan
berisi tendensi atau kecendrungan untuk bertindak/bereaksi
terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu, dan berkaitan
dengan

objek

yang

dihadapinya

adalah

logis

untuk

mengharapkan bahwa sikapnya adalah dicerminkan dalam


bentuk tendensi perilaku.

2.3 Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk
hidup bersangkutan. (Notoatmodjo S, 2007 : 131)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura


Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman


serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan tindakan. (Becker MH. Maiman LA, 1991 : 43)
Skinner dalam (Notoarmodjo S, 2007 : 43), merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar).
Dengan demikian, perilaku manusia terjadi melalui proses :
Stimulus organisasi respon, sehingga teori skinner disebut teori S-O-R
(Stimulus-Organisasi-Respons).
Ada teori respon menurut Skinner yaitu :
1) Respondent respons atau refleksi, yaitu respon yang ditimbulkan oleh
rangsanganrangsangan (stimulus) tertentu yang disebut electing stimult,
karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap.
2) Operant respons atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan
berkembang kemudian diikuti oleh stimuli atau rangsangan yang lain.

Berdasarkan teori SOR , perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua


yaitu :
a) Prilaku tertutup (covert behabior)
Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih
belum dapat diamati orang lain secara jelas. Respon seseorang masih
terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan
sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk unobservable
behavior yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.
b) Perilaku terbuka (over behavior)
Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan, atau praktik ini dapat di amati orang lain dari luar atau
observable behavior. Contoh : seseorang ibu hamil memeriksakan
kehamilannya ke puskesmas atau bidan praktik swasta.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura


Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Pengukuran dan indikator perilaku :


1) Pengetahuan Kesehatan
2) Sikap terhadap Kesehatan
3) Praktik Kesehatan

2.4 Konsep Kehamilan


2.4.1Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra
uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Manuaba, 2008).
Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya
pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan
diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Sarwono,
2008). Kehamilan disimpulkan sebagai masa dimana wanita
membawa embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya
sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu
dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan
tumbuh yang membuat terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi
sampai lahirnya janin.
2.4.2 Faktor Resiko pada Ibu Hamil
Kehamilan

resiko

tinggi

adalah

keadaan

yang

dapat

mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang


dihadapi. Faktor-faktor resiko kehamilan meliputi primipara muda
kurang umur 20 tahun, primipara tua umur di atas 35 tahun, tinggi
badan kurang dari 145 cm, riwayat kehamilan yang buruk.
(Manuaba, 2008)
Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil
yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada
kehamilan/persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura
Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

kehamilan/persalinan normal. Faktor resiko pada ibu hamil meliputi


riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik
yaitu riwayat keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir mati; Ibu
hamil yang kurus/berat badan kurang; sudah memiliki 4 anak atau
lebih; jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun; Ibu menderita
anemia atau kurang darah; perdarahan pada kehamilan ini; tekanan
darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak
pada tungkai; kelainan letak janin atau bentuk panggul ibu tidak
normal; riwayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi, asma
dan lain-lain. (Suririnah, 2007)
2.4.3 Tanda Bahaya Kehamilan
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal
dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau
berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis
tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya
terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsurangsur. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang
serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor
predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak
awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk
mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan
keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya, diantaranya
perdarahan, preeklamsi, nyeri hebat di daerah abdominopelvikum.
Gejala dan tanda lain yang harus diwaspadai yang terkait
dengan

gangguan

serius

selama

kehamilan

adalah

muntah

berlebihan, disuria, menggigil atau demam, ketuban pecah dini atau


sebelum waktunya, uterus lebih besar atau lebih kecil dari kehamilan
yang sesungguhnya. (Sarwono, 2008)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura


Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Menurut Yeyeh (2009), pada ibu hamil ada enam tanda bahaya
dalam kehamilan, meliputi :
1. Perdarahan vagina pada awal kehamilan,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak,
atau perdarahan dengan nyeri.
2. Sakit kepala yang hebat.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Dengan sakit kepala yang hebat, penglihatan ibu
menjadi kabur atau terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari preeklampsi.
3. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun
senja).
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak.
4. Nyeri abdomen yang hebat.
Nyeri abdomen yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah
beristirahat. Hal ini seperti appendicitis, persalinan preterm,
kehamilan ektopik, aborsi,penyakit radang panggul, gastritis,
penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran
kemih dan infeksi lain.
5. Bengkak pada muka atau tangan.
Bengkak bisa menunjukkan masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain.
6. Bayi kurang bergerak seperti biasa. Ibu mulai merasakan
gerakan
Bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah.

2.5 Antenatal Care (ANC)


2.5.1 Pengertian Antenatal Care
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura
Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). (Depkes,


2010)
Pengawasan sebelum lahir (antenatal) terbukti mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan
kesehatan mental dan fisik kehamilan, untuk menghadapi persalinan.
Dengan pengawasan hamil dapat diketahui berbagai komplikasi ibu
yang dapat memengaruhi kehamilan atau komplikasi hamil sehingga
segera dapat diatasi (Manuaba,1999)
2.5.2 Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan,
pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilannya, sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal
(Rhezvolution, 2009). Pelayanan Antenatal sangat penting untuk
mendeteksi sedini mungkin komplikasi-komplikasi yang mungkin
terjadi pada ibu hamil selama kehamilan.
2.5.3 Tujuan Pelayanan Antenatal Care
Menurut Wiknjosastro (2005), tujuan pengawasan wanita hamil
ialah menyiapkan ia sebaik-baiknya fisik dan mental, serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas, sehingga keadaan postpartum sehat dan normal, tidak hanya
fisik akan tetapi juga mental, ini berarti dalam antenatal care harus
diusahakan agar : normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental,
ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar :
a. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang kurangnya harus
sama sehatnya atau lebih sehat.
b. Adanya kelainan fisik atau psikologi harus ditemukan dini dan
diobati.
c. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan
sehat pula fisik dan mental.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura


Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Menurut Departemen Kesehatan RI (2002) tujuan pelayanan


antenatal adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan fisik, mental,
sosial ibu dan
janin.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun
bayi dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan kelurga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) dengan melakukan ANC,
kehamilan dan persalinan akan berakhir dengan hal-hal sebagai
berikut :
1. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan, dan
nifas tanpa trauma fisik maupun mental yang merugikan.
2. Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental.
3. Ibu sanggup merawat dan memeberikan ASI kepada bayinya.
4. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti
keluarga berencana setalah kelahiran bayinya.
2.5.4 Fungsi Antenatal
Menurut Fitrihanda (2012), fungsi antenatal adalah sebagai berikut :
1. Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan
aktifitas pendidikan.
2. Melakukan screning, identifikasi wanita dengan kehamilan
risiko tinggi dan merujuk bila perlu.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura


Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

3. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi


dan menangani masalah yang terjadi.
Perilaku antenatal care penting untuk mengetahui dampak
kesehatan bayi dan si ibu sendiri, sementara faktanya masih banyak
ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa,
alamiah dan kodrati,mereka merasa tidak perlu memeriksakan
kehamilannya secara rutin ke Bidan atau tenaga kesehatan sehinga
menyebabkan tidak terdeteksinya faktor resiko tinggi yang
mungkin dialami oleh mereka (Maas, 2004).
2.5.5 Standar Pelayanan Antenatal
Menurut

Clinical

Practice

Guidelinesyang

dikutip

oleh

Nurmawati (2010)
Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi
dan sempurna sebagai batas penerimaan minimal. Standar pelayanan
kebidanan dapat digunakan untuk menentukan kompetensi yang
diperlukan oleh bidan dalam menjalankan praktek sehari-hari.
Menurut Kemenkes RI (2011), pemeriksaan antenatal dilakukan
dengan standar pelayanan antenatal dimulai dengan :
a. Ukur tinggi badan
b. Timbang berat badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA)
c. Ukur Tekanan Darah
d. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
e. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
f. Pemberian Tablet besi (fe)
g. Tanya/Temu wicara
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) terdapat enam standar dalam
pelayanan asuhan antenatal. Standar tersebut merupakan bagian dari
lingkup standar pelayanan kebidanan:
A. Identifikasi ibu hamil
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura
Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi


dengan

masyarakat

secara

berkala

untuk

memberikan

penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, dan anggota keluarganya


agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak
dini secara teratur.
B. Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis, perkembangan janin, mengenal
kehamilan resiko tinggi, imunisasi, nasihat, dan penyuluhan
kesehatan.
C. Palpasi Abdominal
Bidan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan, memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari
kelainan.
D. Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan, dan/atau rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan.
E. Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan
darah pada kehamilan, mengenali tanda dan gejala preeklamsia
lainnya, mengambil tindakan yang tepat, dan merujuknya.
F. Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami, dan keluarganya pada trimester ketiga untuk memastikan
bahwa persiapan persalinan bersih dan aman, serta suasana yang
menyenangkan. Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila
dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar
tersebut.
2.5.6 Kunjungan Pelayanan Antenatal Care
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura
Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Menurut Manuaba (1999), kehamilan berlangsung dalam waktu


280 hari (40 minggu). Kehamilan wanita dibagi menjadi 3 yaitu :
a.Trimester pertama ( 0-12 minggu)
b.Trimester kedua (13-28 minggu)
c.Trimester ketiga (29-40 minggu)
Menurut Saifuddin (2002), setiap wanita hamil menghadapi
risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu,
setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama
periode antenatal, yaitu :
1. 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum minggu ke
14 )
2. 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
3. Dan 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu
28-36 dan sesudah minggu ke 36)
Menurut Departemen kesehatan RI (2002), kunjungan ibu hamil
adalah kontak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4, yaitu :
1. Pemeriksaan kehamilan yang pertama (K1)
K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan kesehatan pada trimester 1, dimana usia kehamilan 1
sampai 12 minggu
2. Pemeriksaan kehamilan yang keempat (K4)
K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan
petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan
dan pelayanan kesehatan pada trimester III, usia kehamilan > 24
minggu.
2.5.7 Cakupan Pelayanan Antenatal Care

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura


Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Cakupan Pelayanan antenatal careadalah persentase ibu hamil


yang telah mendapat pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan
di suatu wilayah kerja. Hasil pencapaian program pelayanan
kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator
cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh
tenaga kesehatan (untuk perhitungan indikator K1) atau jumlah ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai
standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu
tertentu (untuk perhitungan indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu
hamil yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun (Depkes RI, 2010).
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA adalah alat
manajemen untuk memantau cakupan, seperti kunjungan K1,
kunjungan K4, deteksi dini Risiko Tinggi (Resti) ibu hamil,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, serta Kunjungan
Neonatal (KN) di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun (Departemen
Kesehatan RI, 2002)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat UPT-PTC Indrapura


Fakultas Kedokteran Baiturrahmah Padang 2015

Anda mungkin juga menyukai