kuadrat dengan memisalkan nilai y = 0, kemudian memisahkan nilai x satu dengan x yang
lainnya sehingga memunculkan fungsi yang baru, misal :
Tidak seperti pada metode tertutup, metode terbuka tidak memerlukan selang yang mengurung akar. Yang
diperlukan hanya sebuah tebakan awal akar atau dua buah tebakan yang tidak perlu mengurung akar. Inilah
alasannya mengapa metode ini dinamakan metode terbuka. Hampiran akar sekarang pada hampiran akar
sebelumnya melalui prosedur lelaran. kadangkala lelaran konvergen ke akar sejati kadangkala divergen. Namun,
apabila lelarannya konvergen , konvergensinya berlangsung sangat cepat dibanding metode tertutup.
Ciri-ciri Metode terbuka sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
termasuk
1. Metode
2. Metode
3. Metode
ke dalam
metode terbuka
(fixed
point iteration).
Metode yang dibahas dalam makalah ini adalah metode lelaran titik tetap.
Metode lelaran titik tetap ( metode iterasi sederhana )
Metode iterasi sederhana adalah metode yang memisahkan x dengan sebagian x yang lain
sehingga
diperoleh : x = g(x).
Contoh :
x ex = 0
x = ex atau g(x) = ex
Lalu, bentuklah menjadi prosedur lelaran
r+1 = (r)
Dan terkalah sebuah nilai awal x0 , lalu hitung nilai x1 , x2, x3 ,...,
f(s) = 0 dan s = g(s).
Kondisi berhenti lelaran dinyatakan bila
r+1
r <
xr +1x r
<
x r+1
f ( x )=x 22 x3=0
=0.000001 .
Penyelesaian :
Terdapat beberapa kemungkinan prosedur lelaran
(a) 2 2 3
2
=0
= 2 + 3
(2 x+3)
g ( x ) =2 x +3
x r+1= (2 x r + 3) . Ambil
terkaan awal x0 = 4.
Tabel lelarannya :
r
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
xr
4.000000
3.316625
3.103748
3.034385
3.011440
3.003811
3.001270
3.000423
3.000141
3.000047
3.000016
3.000005
3.000002
3.000001
3.000000
| xr+1 xr |
0.683375
0.212877
0.069362
0.022945
0.007629
0.002541
0.000847
0.000282
0.000094
0.000031
0.000010
0.000003
0.000001
0.000000
=0
( 2)
=3
3
x2
g (x )=
awal x0 = 4.
Tabel lelarannya :
3
3
.
Prosedur
lelarannya
adalah
x
r+1
x r 2 . Ambil terkaan
x2
r
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
xr
4.000000
1.500000
-6.000000
-0.375000
-1.263158
-0.919355
-1.027624
-0.990876
-1.003051
-0.998984
-1.000339
-0.999887
-1.000038
-0.999987
-1.000004
-0.999999
-1.000000
-1.000000
| xr+1 xr |
2.500000
7.500000
5.625000
0.888158
0.343803
0.108269
0.036748
0.012175
0.004066
0.001355
0.000452
0.000151
0.000050
0.000017
0.000006
0.000002
0.000001
=0
= -x2+3
2
x 3
2
2
x 3
r
2
Tabel lelarannya :
I
0
1
2
3
4
xr
4.000000
6.500000
19.625000
191.070313
18252.432159
...
| xr+1 xr |
2.500000
13.125000
171.445312
18061.361847
Teorema 3.2
Di dalam selang I = [s-h, s+h], dengan s titik tetap.
1. Jika 0 < g'(x) < 1 untuk setiap x I, maka lelaran konvergen monoton;
2. Jika -1< g'(x) < 0 untuk setiap x I, maka lelaran konvergen bersosilasi;
3. Jika g'(x) > 1 untuk setiap x I, maka lelaran divergen monoton;
4. Jika g'(x) < -1 untuk setiap x I, maka lelaran divergen berosilasi.
Jenis-jenis kekonvergenan
Pertanyaan :
1.
2.
3.
4.
Dalam setiap soal apakah prosedur lelarannya selalu lebih dari satu? (Siska Noviah)
Kapan iterasinya harus berhenti? (Vivi Vathillah)
Bagaimana menentukan tebakan akarnya? (Ulfa Nadiyah)
Apakah maksud dari konvergen monoton, konvergen berosilsi, divergen monoton dan
|x r+ 1xr|< atau
x r +1x r
<
x r1
3. Tebakan akar dilakukan secara bebas tetapi sebaiknya diambil dari akar yang mendekati
fungsi f(x).
4. Konvergen monoton : hasil dari
|x r+ 1xr|
|x r+ 1xr|
sejatinya.
Konvergen berosilasi : hasil dari
akar sejatinya.
Divergen monoton
: hasil dari
|x r+ 1xr|
akar sejatinya.
Divergen berosilasi
: hasil dari
|x r+ 1xr|
akar sejatinya.
5. i) x2 2x 3
=0
x2
= 2x + 3
2 x +3
ii) x2 2x 3 = 0
x2 2x
=3
x (x 2)
=3
x
iii) x2 2x 3
3
x2
=0
= -x2 +3
-2x
x 3
Kita tidak bisa menentukan efektif / tidaknya suatu prosedur lelarannya sebelum kita
mencoba mensubstitusi tebakan akar ke dalam x = g(x) secara satu persatu.
Soal
Hitung akar f(x) = x2 2x 3 dengan epsilon 0.000001.
x2 2x 3 = 0
x(x2)
=3
xr+1
r
0
1
2
3
4
5
6
7
8
3
x r 2
xr
4.000000
1.500000
-6.000000
-0.375000
-1.263158
-0.919355
-1.027624
-0.990876
-1.003051
| xr+1 xr |
2.500000
7.500000
5.625000
0.888158
0.343803
0.108269
0.036748
0.012175
9
10
11
12
13
14
15
16
17
-0.998984
-1.000339
-0.999887
-1.000038
-0.999987
-1.000004
-0.999999
-1.000000
-1.000000
0.004066
0.001355
0.000452
0.000151
0.000050
0.000017
0.000006
0.000002
0.000001
Metode Iterasi Titik tetap kadang-kadang dinamakan metode iterasi sederhana atau metode
langsung atau metode substitusi beruntun. Kesederhanaan metode ini karena pembentukan
prosedur iterasinya yang mudah dibentuk, yaitu kita ubah persamaan f (x) = 0 menjadi bentuk
x = g(x), kemudian dibentuk menjadi prosedur iterasi,
Metode Titik Tetap adalah suatu metode pencarian akar suatu fungsi f(x) secara sederhana
dengan menggunakan satu titik awal. Perlu diketahui bahwa fungsi f(x) yang ingin dicari
hampiran akarnya harus konvergen. Misal x adalah Fixed Point (Titik Tetap) fungsi f(x) bila
g(x) = x dan f(x) = 0.
Prosedur Metode Titik Tetap :
Misal f(x) adalah fungsi yang konvergen dengan f(x) = 0, maka untuk mencari nilai akarnya
atau hampiran akarnya kita terlebih dahulu mengubah kedalam bentuk x = g(x). Kemudian
tentukan nilai titik awal, misal x1. Setelah itu disubstitusikan titik awalnya ke persamaan g(x)
sedemikian sehingga g(x1) = x2, setelah itu titik x2 yang diperoleh substitusikan lagi ke g(x)
sedemikian sehingga g(x2) = x3. Jadi apabila ditulis iterasinya akan menjadi
x1 (penetuan titik awal)
x2 = g(x1) (iterasi pertama)
x3 = g(x2) (iterasi kedua)
.
.
xn = g(xn-1) (iterasi ke-n)
Iterasi ini akan berhenti jika x = g(x) dan f(x) = 0 atau sudah mencapai nilai error yang cukup
kecil (|xn - xn-1| <