Infeksi silang terjadi jika mikroorganisme yang menyebabkan infeksi didapat dari orang lain (pasien, tenaga kesehatan, orang yang merawat pasien) atau dari lingkungan (yaitu dari sumber eksogen). Contohnya infeksi luka yang disebabkan oleh anggota staf perawatan yang membawa Staphylococcus, atau yang memiliki lepuh atau lesi sepsis atau, yang lebih sering, staf perawatan yang tidak melakukan teknik cuci tangan yang tepat. 2. INFEKSI ENDOGEN (INFEKSI SENDIRI) Infeksi endogen terjasi jika mikroorganisme yang melakukan kolonisasi pada suatu area dalam tubuh masuk ke area lain di dalam tubuh dan menimbulkan infeksi. Contohnya mikroorganisme usus yang menyebabkan infeksi pada luka atau saluran kemih. 3. INFEKSI NOSOKOMIAL Infeksi yang didapat di rumah sakit, terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit paling tidak selama 72 jam dan pasien tersebut tidak menunjukkan gejala infeksi saat masuk rumah sakit. Infeksi nosokomial yang paling sering adalah infeksi saluran kemih. 4. INFEKSI OPORTUNISTIK Inkesi serius akibat miroorganisme yang normalnya tidak memiliki atau memiliki sedikit aktivitas pathogen (kemampuan menimbulkan penyakit), tetapi menyebabkan penyakit jika resistensi tubuh menurun akibat penyakit serius, pengobatan invasive, atau karena obat. Misalnya pneumonia Pneumocystis cranii pada pasien HIV dan/atau AIDS)