Manajerial (managerial)
Partisipatf (partisipative)
Transformalsional (transformational)
Interpersonal (interpersonal)
Transaksional (transactional)
Postmodern
Kontingensi (contingency)
Moral (moral)
Pembelajaran (instructional)
Pengaturan tujuan
Identifikasi kebutuhan
Pengaturan prioritas
Perencanaan
Penentuan anggaran
Implementasi
Evaluasi
Kepemimpinan manajerial berfokus pada pengelolaan aktivitas yang ada agar kepemimpinan
kepala sekolah mencapai sukses dari pada kepemimpinan visioner yang bervisi untuk masa
depan sekolah yang lebih baik.
Model kepemimpinan partisipatif berasumsi bahwa proses pengambilan keputusan di ambil
bersama-sama kelompok akan mendapat dukungan kelompok dalam pengimplementasian
keputusan tersebut. Partisipasi mengundang kelompok. Kelompok yang di undang merasa di
hargai dan dilibatkan. Keterlibatan akan menimbulkan sikap demokratis, eningkatkan
keefetktifan tim dan lembaga, serta rasa tanggung jawab. Rasa bertanggung jawab dapat
menimbulkan rasa memiliki. Rasa memiliki dapat menimbulkan turut memelihara.
Kepemimpinan partisipasi mengasumsikan bahwa proses pambuatan keputusan dalam kelompok
sebaiknya menjadi focus utama dala kelompok. (Leithwood,et al., 1992)
Model ini didukung oleh tiga asumsi yaitu :
Model kepemimpinan kontigensi lbih focus pada situasi dan mengevaluasi cara mnyesuaikan
perilakunya dengan lingkungan. Model kepemimpinan moral berfokus pada nilai-nilai,
kepercayaan-kepercayaan dan etika. Model ini berdasarkan rasinal normative, rasional
berdasarkan pertimbangan normal/salah.
Kepemimpinan moral mengansumsikan bahwa focus utama dalam kepemimpinan sebaiknya
pada nilai, kepercayaan, dan etika pimpinan. Kekuasaan dan pengaruh dijabarkan dari konsep
devensif dari apa yang benar dan baik (Leithwood, et al., 11990: 10).
Kategori kedua dari West-Burnham adalah kepercayaan moral, kapasitas untuk bertindak dalam
suatu cara yang konsisten dan system etika dan konsisten sepanjang waktu. Pemimpin dengan
kepercayaan moral adalah seseorang yang didapat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Peningkatan
kualitas
pembelajaran
membutuhkan
pendekatan
pengembangan
kepemimpinan yang berfokus pada kepemimpinan instruksional. Hal ini berarti berusaha untuk
mengubah pola piker pemimpin untuk memperhatikan proses belajar dan mengajar sebagai pusat
dari peran mereka (Bush, 2008).