Anda di halaman 1dari 31

8ab 1Auditing dan Profesi Akuntan Publik

Untuk mempelajari auditing (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Pemeriksaan


Akuntan), dan profesi akuntan publik dengan mendalam, perlu kiranyakitamengetahui definisi
auditing, Auditing menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) adalah :

Proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif


mengenai pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi untuk menentukan tingkat
'") kesesuaian antara pernyataan terse but dengan kriteria yang ditetapkan dan untuk
[ menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
1

Dari definisi tersebut terlihat adanya 7 hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
pemeriksaan/auditing, yaitu:

1. Proses yang sistematik


Pemeriksaan akuntan merupakan rangkaian proses dan prosedur yang logis, berkerangka
dan terorganisir.

2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif


Dalam proses pemeriksaan, perolehan bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat
oleh perusahaan dan pengevaluasiannya tidak boleh berprasangka atau memihak.

3. Pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi


Yang dimaksud dengan pernyataan dan kejadian ekonomi adalah proses akuntansi.
Proses akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian
informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang.

4. Tingkat kesesuaian
Tingkat kesesuaian pernyataan ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan harus
dapat dikuantitatifkan dan dikualitatifkan.

5. Kriteria yang ditetapkan


Kriteria yang ditetapkan sebagai dasar pengukur pernyataan dapat berupa :
a. Peraturan yang ditetapkan legislatif
b. Ukuran prestasi yang ditetapkan manajemen
c. Prinsip akuntansi yang lazim (di Indonesia PAl).

6. Penyampaian basil
Penyampaian hasil pemeriksaan akuntan sering disebut dengan pengesahan tattesta-,
tion). Penyampaian hasil ini umumnya dilakukan dalam bentuk laporan pemeriksaan
akuntan (audit report).

7. Pemakai yang berkepentingan


Pemakai yang berkepentingan terhadap laporan pemeriksaan akuntan adalah : investor dan
calon investor; kreditur dan calon kreditur; manajemen; pemerintah; organisasi buruh.
Dari definisi tersebut dapat pula dibentuk suatu model auditing, Model tersebut
digambarkan sebagai berikut :
Pernyataan

Kriteria Yang Ditetapkan

(assertions)

(established criteria)

Ukuran Tingkat
Kesesuaian (degree

of
correspondence)

Penyampaian Hasil

(communicate the results)


Gambar 1.1

/'" K '_'-"~'-"-'-"-"-'~_'_""
I_ENIS PEMERIKSAAN

.'

Model Auditing

A';~NTAN'-\

-Diiih;tdanJeiirs"pemeriksaarrya~g
dalam 3 jenis, yaitu :

dilakukan, pemeriksaan akuntan diklasifikasikarr

1. Pemeriksaan laporan keuangan (financial statement audit)


Pemeriksaan laporan keuangan bertujuan untuk menilai kewajaran laporan keuangan
yang disajikan klien atas dasarprinsip akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan ini dilakukan
oleh akuntan publik (external auditor).
Ukuran kesesuaian yang digunakan di sini adalah kewajaran (fairness), misalnya
kewajaran laporan keuangan yang diukur atas dasar Prinsip Akuntansi Indonesia.
2

2.

Pemeriksaan kepatuhan (complience audit)


Pemeriksaan kepatuhan meliputi pemeriksaan atas aktivitas keuangan atau aktivitas
operasi tertentu dengan tujuan untuk menentukan kesesuaiannya dengan kondisi atau
aturan tertentu. Kriteria dalam pemeriksaan ini biasanya datang dari penguasa,
misalnya pemerintah.
Ukuran kesesuaian di sini adalah ketepatan (correctness). Misalnya ketepatan SPT
Tahunan dengan Undang-undang Pajak Penghasilan.

3. Pemeriksaan operasional (operational audit)


Pemeriksaan operasional merupakan pemeriksaan sistematis atas aktivitas operasional
organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan pemeriksaan ini
adalah:
Menilai prestasi
Mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan
Membuat rekomendasi untuk pengembangan dan tindakan lebih lanjut.
Pemeriksaan operasional dapat dilakukan manajemen maupun oleh pihak ketiga.
Ukuran kesesuaian di sini adalah kedekatan (closeness), misalnya kedekatan antara
realisasi dengan standar.
Ketigajenis auditing tersebut jika dinyatakan dalam model akan tampak seperti
gambar
gambar berikut ini:
Laporan Keuangan
(assertions)

Prinsip Akuntansi Indonesia


(estabished criteria)

WAJAR? (degree
of
correspondence)

Penyampaian Hasil
(communicate the results)
Gambar 1.2

Model Pemeriksaan Laporan Keuangan


3

Undang-undang Pajak Penghasilan


(established criteria)

SPT - Tahunan

(assertions),

BENAR? (degree
of
correspondence)

Penyampaian Hasil
(communicate the results)
Gambar 1.3
Model Pemeriksaan Kepatuhan
Hasil Produksi
(assertions)

Standar Produk Tertentu


(established criteria)

DEKAT? (degree
of
correspondence)

Penyampaian Hasil
(communicate the results)
Gambar 1.4
Model Pemeriksaan Operasional
4

Selain itu Auditing dapat pula dikelompokkan kedalam tiga jenis sebagai berikut:
1. Pemeriksaan

Eksternal

(External

Auditing

Pemeriksaan eksternal adalah suatu kontrol sosial yang memberlkan jasa kebutuhan
akan informasi untuk pihak luar dari suatu organisasi yang diperiksa. Pemeriksanya
adalah pihak luar perusahaan yang independen terhadap perusahaan. Pemeriksaan ini
umumya bertujuan memberikan pendapat akan kewajaran laporan keuangan. Para
pemeriksa pada umumnya dibayar oleh manajemen organisasi yang diperiksa.
2. Pemeriksaan

Internal

( Internal

Auditing)

Berbeda dengan pemeriksaan external, pemeriksaan internal adalah suatu kontrol


organisasi yang mengukur dan mengevaluasi
efektifitas organisasi. Informasi
yang dihasilkan oleh pemeriksaan internal adalah untuk organisasi itu sendiri.
Pemeriksanya adalah karyawan organisasi itu sendiri dan tentunya dibayar oleh
organisasi itu pula.
3. Pemeriksaan

sektor publik (Publik Sektor Auditing)

Pemeriksaan sektor publik adalah suatu kontrol atas organisasi pemerintah yang
memberikan jasanya kepada masyarakat, seperti pemerintah pus at, Pemerintah Tingkat
satu, dan Pemerintah Tingkat dua. Pemeriksaan dapat mencakup pemeriksaan laporan,
pemeriksaan kepatuhan ,dan pemeriksaan operasional. Pemeriksanya adalah berasal
dari pemerintah (Akuntan Pemerintah) dan tentunya dibayar oleh pemerintah itu
sendiri.
Dalam perkembangan jenis atau tipe pemeriksaan meluas tidak hanya seperti yang
dikemukakan di atas. Saat ini misalnya pemeriksaan so sial (Social auditing) ,
dan

,r' pt!meriksaanlt~~an

(environmental auditing) sudah dipopulerkan.

l.:rJ.fpJENIS AKUNTAN:,,)
denganjenis pemeriksaan yang dilakukan, tipe akuntan/pemeriksa
juga diklasifikasikan menjadi 3 tipe :

St;bagaiffiaii"iha:tny~

1. Akuntan publiklpemeriksa independen


Akuntan publik atau pemeriksa independen adalah akuntan yang menjual jasa
profesionalnya kepada masyarakat/klien, terutama untuk jenis pemeriksaan laporan
keuangan. Untuk dapat berpraktek sebagai akuntan publik di Indonesia, seseorang
harus telah lulus dari fakultas ekonomi jurusan akuntansi dan memperoleh gelar
akuntan dan memperoleh ijin praktek dari Departemen Keuangan.
2. Akuntan internlpemeriksa intern
Akuntan intern adalah pegawai dari perusahaan yang diperiksa. Tugas pokok akuntan
intern adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan manajemen
teras telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya penjagaan terhadap kekayaan
perusahaan,
.menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi, menentukan dapat
5

dipercaya tidaknya informasi yang dihasilkan bagian-bagian dalam perusahaan, serta


merekomendasi perbaikan kegiatan operasi.
Pekerjaan akuntan intern meliputi pemeriksaan kepatuhan dan pemeriksaan operasional,

3. Akuntan pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada pemerintah, baik pemerintah
lokal maupun pusat. Pada umumnya akuntan pemerintah mempunyai tugas memeriksa
laporan keuangan organisasi pemerintah, baik BUMN maupun instansi.
Disamping jenis akuntan yang disebut di atas sering pula dikenal istilah akuntan
pendidik. Akuntan seperti itu maksudnya adalah ahli-ahli akuntansi yang menjadi pengajar
(dosen, guru, dan lain sebagainya), Yang umum dikenal di Indonesia adalah akuntan publik.
Profesi akuntan publik telah cukup memasyarakat, hingga tidak jarang kesan yang timbull
adalah seorang akuntan mesti akuntan publik.
PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Pembahasan mengenai profesi akuntan pubik terkait erat dengan tipe pemeriksaan
akuntan yakni pemeriksaan terhadap laporan keuangan. Dengan demikian pembahasan
auditing dapat ditinjau dari sudut akuntan publik. Untuk itu perlu diketahui perkembangan
profesi akuntan publik itu sendiri.
Mulyadi dalam bukunya pemeriksan
berkembangnya profesi akuntan publik.

akuntan menjelaskan

mengenai timbul dan

Menurutnya, timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik adalah sejalan dengan
dengan berkembangnya perusahaan itu. Pada saat perusahaan masih kecil yang umumnya
berbentuk perusahaan perseorangan, laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan biasanya
digunakan oleh pemilik perusahaan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangannya,
Hal ini berlanjut pada perusahaan yang berbentuk firma. Laporan barn dimanfaatkan oleh
para sekutu atau firman. Dengan kata lain, laporan keuangan lebih kepada kepentingan intern,
Pada kondisi seperti ini kebutuhan akan profesi akuntan publik masih sangat rendah, kare~
para pemimpin perusahaan dan pihak luar belum banyak memerlukan informasi keuangan
yang dihasilkan perusahaan.
Untuk perusahaan yang berbentuk Perseroan terbatas yang bersifat terbuka kebutuhan
akan profesi akuntan dirasa makin meningkat. Hal ini dikarenakan pengelola perusahaan
dengan pemilik sudah sangat mungkin terpisah. Pemilik perusahaan hanya sebagai penanarn
modal. Sebagai penanam modal mereka berhak untuk mendapatkan laporan-laporan yang
akurat dan benar berdasakan prnsip-prinsip akuntansi yang lazim. Hal ini dapat juga tejadi
pada perusahaan yang berbentuk CV. Sekutu diam mungkin menginginkan laporan yang
akurat dan benar menurut prinsip akuntansi yang lazim.
.
Keadaan perkembangan selanjutnya adalah bahwa pihak pihak luar seperti kredit~,
Pemerintah, dan lain sebagainya juga memerlukan laporan-laporan yang akurat dan bemt
dalam rangka pengambilan keputusan-keputusan ekonominya. Dalam keadaan demikian

maka laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen memerlukan pihak yang independen
untuk memeriksanya apakah sudah akurat dan benar menurut prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim. Dengan dernikian pihak yang berkepentingan akan laporan keuangan menjadi meluas.
Dalam menjalankan profesinya, salah satu jasa yang diberikan oleh publik adalah
memberikan jasa pemeriksaan laporan keuangan agar dapat dipergunakan oleh pihak -pihak
yang berkepentingan.
Dalam melakukan pemeriksaan tersebut akuntan hams selalu
berpedoman pada tiga hal yakni: Norma Pemeriksaan Akuntan, Prinsip Akuntansi Idonesia,
dan kode etik profesi. Norma pemeriksaan Akuntan merupakan tolok ukur mutu pekerjaan
akuntan. Prinsip Akuntansi Indonesia merupakan kriteria penilaian terhadap laporan keuangan
yang diperiksa. Kode etik hams pula dijunjung tinggi oleh akuntan agar jasanya dapat
dipertanggung jawabkan dan dipercaya oleh masyarakat. Berikut ini dikemukakan sekilas
tentang kode etik tersebut. Pembahasan Norma Pemeriksaan akan dikemukakan pada bab
tersendiri, dan untuk pembahasan prinsip akuntansi yang lazim (PAl) dibicarakan dalam
teori-teori akuntansi keuangan.
Kode Etik Akuntan yang berlaku di Indonesia mengatur etika yang hams dipatuhi oleh
akuntan yaIlgberpraktek di Indonesia, baik akuntan publik maupun tipe akuntan yang lain.
Kode etik akuntan indonesia terdiri dari 3 bagian :
1. Kode etik akuntan secara umum
2. Kode etik khusus untuk akuntan publik
3. Penutup.
Bagian pertama dari kode etik akuntan yang mengatur akuntan secara umum (akuntan
publik, akuntan intern dan akuntan pemerintah), mengatur hal-hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Kepribadian
Kecakapan profesional
Tanggungjawab
Pelaksanaan kode etik
Pelaksanaan kode etik dan penyempumaannya

Bagian kedua kode etik akuntan mengatur etika khusus untuk akuntan publik berisi halhal sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Kepribadian
Kecakapan profesional
Tanggung jawab kepada klien
Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
Tanggung jawab lainnya

Bagian ketiga yang merupakan bagian terakhir dari kode etik akuntan ini hanya berisi
satu pasal yaitu mengatur tanggal berlakunya kode etik akuntan Indonesia.
Untuk membahas profesi akuntan publik lebih jauh lagi, dalam bahasan berikut ini kita
akan membahas bagian kedua dari kode etik akuntan Indonesia mengenai kode etik
akuntan publik.
7

1. Kepribadian
Kepribadian akuntan disini diartikan sebagai kepribadian yang independen dan
obyektif Independen diartikan sebagai sikap yang bebas dan tidak tergantung kepada
pihak lain! Sedangkan sikap yang obyektif diartikan sebagai sikap yang tidak
memihak dalam mempertimbangkan fakta dan terlepas dari kepentingan pribadi.
. Independensi akuntan publik mempunyai tiga aspek, yaitu:
1. Independendalamdiri
akuntan
yangberupakejujuran
dalammelakukan
pemeriksaan fakta yang ditemukan. Sikap ini disebut sebagai independence
infact.
2. Independen dalam penampilan atau independence in appearance. Independen ini i
dipandang dari sudut pandang pihak lain yang mengetahui informasi yang
bersangkutan dengan diri akuntan. Misalnya seorang akuntan publik memeriksa
perusahaan yang dipimpin ayahnya. Menurut independence in appearance akuntan
publik ini sudah tidak independen karena mempunyai hubungan yang istimewa
dengan pimpinan perusahaan.
3. Independen dipandang dari sudut keahlian.
Misalnya seorang akuntan yang tidak mengetahui tentang komputerjika memeriksa
laporan keuangan yang diolah dengan komputer dikatakan tidak independen. Hal
ini disebabkan akuntan tidak dapat mempertimbangkan dengan obyektif
informasi keuangan yang dihasilkan oleh komputer.
Independensi merupakan hal yang unik dalam profesi akuntan, karena akuntan
dituntut independen dari pengaruh klien sedangkan dilain sisi akuntan dituntut
memenuhi keinginan klien karena klienlah yang membayar honorarium.
2. Kecakapan Profesional
Pada bagian kecakapan profesional ini diatur mengenai kompetensi dan standar teknis
pelaksanaan pekerjaan akuntan. Lebih jelas, hal-hal yang diatur pada bagian inli
adalah:
a. Kewajiban akuntan publik untuk menjelaskan kepada staf dan ahli yang bekerja
padanya tentang keterikatannya dengan Kode Etik Akuntan Indonesia.
b. Akuntan publik tidak boleh menerima pekerjaan kecuali ia atau kantornya
mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan kompetensi profesional (sesuai
dengan Norma Pemeriksaan Akuntan).
c. Melarang akuntan publik mengkaitkan namanya dengan prediksi untuk mencegah
timbulnya kesan bahwa ia menjamin terwjudnya prediksi.
3. Tanggung Jawab Akuntan Publik Terhadap K1iennya
Di sini diatur mengenai dua hal, yaitu:
a. Mengatur mengenai penjagaan kerahasiaan informasi yang diperoleh akuntap
selama penugasan profesional. Informasi yang diperoleh tidak boleh
diungkapkan kepada pihak ketiga kecuali : (1) Atas ijin dari klien, dan (2)
Dikehendaki oleh
hukum atau negara.
I
8

II

.,

b.

Mengatur mengenai honorarium untukjasa yang diserahkan. Akuntan tidak boleh


menerima honorarium berdasarkan atas manfaat yang akan diterima klien.

4. Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi


Tanggung jawab kepada rekan seprofesi ini mengatur dua hal yaitu :
a. Akuntan publik wajib menjaga hubungan baik dengan akuntan lain apabila klien
memutuskan menggunakan akuntan lain
b. Jika orang atau badan yang sedang diperiksa suatu kantor akuntan meminta saran
atau pendapat dari akuntan publik lain, akuntan publik ini harus berkonsultasi
dulu dengan kantor akuntan yang sedang memeriksanya.

5. Tanggung Jawab Lain


Terdapat tiga perilaku lain yang dipandang tidak etis dalam profesi akuntan publik :
a.
Mengiklankan diri atau mengijinkan pihak lain mengiklankan nama atau jasa
yang dijualnya
b. Membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaan
c. Menawarkan jasa secara tertulis kepada calon klien.
Pelanggarankode etikyang diadukansecaratertulisakan ditindakoleh Dewan
Kehormatan yang dibentuk Ikatan Akuntan Indonesia. Dewan Kehormatan akan
menjatuhkan sanksi kepada anggota IAI yang melanggar kode etik. Sanksi tersebut
dapat berupa peringatan tertulis, teguran tertulis, pemberhentian sementara atau
pemberhentian.
Selainjasa pemeriksaan akuntan, akuntan publikjuga memberikanjasa lain, yaitu:
jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, jasa akuntansi (misal: pembuatan
sistem). Sebagai tambahan dalam membahas profesi akuntan publik akan kami
sajikan hirarki organisasi kantor akuntan publik :
1. Partners
2. Manajer
3. Akuntan senior
4. Akuntan yunior
5. Asisten ..--_,.
-_ -_ ,-. --. " .
,.~ '

,-

t-Hi;~k~-~~i dapat digambarkan sebagai


sebuah
piramida
berik~t ini:
_-.-'-,,----'e.--.---.--',.'.-'''_'
'-,.'.'_.'-._.-.-,..--.--.."_.
"',"""-"--'' '1
I.,_","
~Part~
--

;~ Manajer

--

;~ Akt. Senior

------,:;.

Akt. Yunior

------,~

Asisten

Gambar 1.5

Hirarki Kantor Akuntan


9

PEMERIKSAAN AKUNTAN LA TAR BELAKANG DAN PERKEMBANGANNYA

Pelaku-pelaku penting dalam perekonomian seperti birokrat, bankir, dan investor


membutuhkan informasi keuangan sebagai dasar pembuatan keputusan mereka. Sebagai
pengguna informasi keuangan, mereka menginginkan kualitas laporan keuangan yang
relatif tinggi. Artinya, informasi keuangan yang mereka peroleh benar-benar mampu
mencerminkan keadaan sebenamya.
Sementara itu, pihak-pihak yang menyajikan laporan keuangan, seperti manejemen
perusahaan, memiliki kecendrungan untuk selalu menampakkan gambaran yang positif
mengenai keadaan keuangan perusahaan mereka dan berusaha menutupi hal-hal yang
bersifat negatif. Artinya, mereka kadang-kadang melupakan aspek reliabilitas laporan
keuangan demi mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Konflik kepentingan antara pihak penyaji dan pengguna laporan keuangan inilah
yang menimbulkan kebutuhan akan pihak yang independen sebagaijembatan komunikasi
mereka. Pihak yang independen ini adalah akuntan publik yang menyelenggarakan
pemeriksaan yang independen atas laporan keuangan. Akuntan publik bertugas
memberikanjaminanreliabilitas laporan keuangan yang disajikan manajemen. Pihak
pengguna laporan keuangan, dengan demikian, memperoleh keyakinan yang cukup akan
keandalan laporan keuangan sebagai dasar pembuatan keputusan ekonomi mereka.
Perkembangan-perkembangan penting di bidang pemeriksaan akuntan (auditing)
pada akhir abad ke-20 ini adalah:
a.

Pergeseran tujuan pemeriksaan dari penemuan kecurangan ke penentuan kewajaran


laporan keuangan,
b. Peningkatan tanggungjawab para auditor kepada pihak-pihak ketiga, seperti
pemerintah, pengelola pasar modal, dan masyarakat investor,
c. Perubahan metode pemeriksaan dari pengujian yang terinci ke penggunaan teknik
sampling, termasuk sampling statistik,
d. Munculnya faktorpengendalian intern sebagai dasar penentuanjumlah sampel
pengujian, e. Perkembangan prosedur pemeriksaan yang menggunakan sistem
pemrosesan data
elektronik serta alat bantu komputer.
PERTANYAAN DAN PENYELESAIAN
1. Beberapa kriteria berikut merupakan kriteria yang penting untuk mencapai kinerja
yan~ memuaskan pada berbagai profesi. Yang mana merupakan kriteria yang unik
bagi profesi akuntan?
a. Kemahiran profesional
b. Independensi
c. Kecakapan umum
d. Mengenal pengetahuan teknis

Jawab:
b.

10

Independensi

.,

Penjelasan :
Independensi merupakan kriteria yang unik bagi profesi akuntan karena disatu sisi
akuntan menerima honorarium dari klien, tetapi disisi lain akuntan tidak boleh terikat
atau memihak pada klien.
2. Bagaimanapun cakapnya seorang akuntan, pendapatnya atas laporan keuangan akan
tidak memberi arti banyak pada pemakainya, kecuali akuntan tersebut :
a. Mengeluarkan pendapat wajar tanpa syarat
b. Menjaga kelangsungan program pendidikan
c. Memberi pelayanan profesional pada kliennya
d. Menjaga independensinya
Jawab:
d. Menjaga independensinya
Penjelasan :
Apapun yang dilakukan akuntan untuk menjaga profesionalismenya, laporan yang
dihasilkan tidak dapat dipercaya oleh para pemakai bila akuntan tidak independen.

~~"'~P;~ud~:
-

a.
b.

Memastikan slstem pengendalian intern berfungsi seperti yang direncanakan


Membantu akuntan independen menentukan siapa yang memimpin pemeriksaan
laporan keuangan
c. Menghasilkan sistem pengendalian intern atas masalah- masalah keuangan dan
akuntansi
d. Mengukur prestasi manajemen dalam kaitannya dengan tujuan organisasi
Jawab:
d. Mengukur prestasi manajemen dalam kaitannya dengan tujuan organisasi
Penjelasan :
Tujuan dari operasional audit ada 3 yaitu :
1. Menilai prestasi
2. Mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan
3. Membuat rekomendasi untuk pengembangan dan tindakan lebih lanjut

4.

Auditor tidak dapat menjamin keakuratan laporan keuangan yang diperiksanya


karena:
a. Pekerjaan pemeriksaan dilakukan oleh asisten/staf yang kurang berpengalaman
b. Adanya prinsip akuntansi barn yang ditetapkan pada tahun yang sarna dengan
pemeriksaan
c. Nilai asset berubah ketika pemeriksaan berlangsung
d. Laporan keuangan lebih bersifat estimasi dan opini dari pada fakta yang akurat
11

Jawab:
d.

Laporan keuangan lebih bersifat estimasi dan opini dari pada fakta yang akurat

Penjelasan:
Dalam penyusunan laporan keuangan, terutama dalam menilai aktiva tetap, nilainya
dihitung atas dasar perkiraan. Sehingga untuk dapat menilai secara tepat sesuai harga
sesungguhnyabagi akuntan tidak mungkin dilakkan kecuali ada bukti yang nyata.
Selain
itu,
tugasakuntandalammemeriksalaporankeuanganadalahuntukmenilaikesesuaiannya
dengan prisip akuntansi yang lazim.
5. Gelar akuntan publik merupakan bukti atas :
a.
c.

Pengesahan sikap independen


Puncak dari proses belajar

b. Kecakapan atau kemahiran dasar


d. Keanggotaan dalam IAI

Jawab:
b. Kecakapan atau kemahiran dasar
Penjelasan :
Pemeriksaan independen hanya diakui hila dilakukan oleh orang yang cakap atau
mahir dalam bidang pemeriksaan. Di Indonesia yang boleh melakukan pemeriksaan
independen adalah akuntan publik, dengan demikian gelar akuntan publik merupakan
bukti atas kemahirannya.
6. Independen auditing digambarkan sebagai :
a. Cabang dari akuntansi
b.
Disiplin untuk membuktikan hasil dari praktek
akuntansi
c. Aktivitas profesional untuk mengukur dan menyampaikan datakeuangan dan
bisnis d. Fungsi pengatur untuk mencegah timbulnya informasi keuangan yang
tidak benar
Jawab:
b. Disiplin untuk membuktikan hasil dari praktek akuntansi
Penjelasan :
Dilihat dari definisinya auditingmerupakan proses untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti. Disini dapat dilihat bahwa auditing merupakan proses
pembuktian. Sedangkan yang dibuktikan adalah pernyataan tentang kejadian
ekonomi yang bisa disebut juga sebagai hasil dari praktek akuntansi. Sehingga
independen auditing dapat digambarkan sebagai suatu disiplin yang membuktikan
hasik praktek akuntansi dengan independen.
7. Berikut ini merupakanjasa yang diberikan oleh akuntan publik, kecuali :
a. Jasa dibidang perpajakan
b. Membantu membuat sistem akuntansi
c. Konsultan dalam bidang manajemen
d. Membuat keputusan untuk mengatur perusahaan klien

12

.,

Jawab:
d. Membuat keputusan untuk mengatur perusahaan klien
Penjelasan:
Selainjasa pemeriksaan akuntan publikjugamemberikanjasa
dalam masalah
perpajakan, akuntansi, dan konsultan manajemen. Membuat keptusan untuk mengatur
perusahaan klien justru hal yang dilarang dalam jasa konsultan manajemen.
8. Tindakan berikut merupakan pelanggaran terhadap kode etik akuntan Indonesia:
a. Memberikan informasi keadaan klien pada pihak ketiga dengan ijin dari klien
b. Memberikan informasi keadaan klien pada negarajika diminta tanpa ijin dari
klien c.
Mewakili kepentingan klien dengan batasan, wewenang dan
tanggung jawab
tertentu
d. Memberi saran dan pandangan kepada orang atau organisasi yang diperiksa
akuntan lain dengan diam-diam
Jawab:
d. Memberi saran dan pandangan kepada orang atau organisasi yang diperiksa
akuntan lain dengan diam-diam.
Penjelasan :
Pada Kode Etik Akuntan Indonesia bagian yang mengatur tentang tanggung jawab
kepada rekan seprofesi menyebutkan akuntan publik tidak boleh memberikan saran
atau pendapat kepada seseorang atau badan yang sedang diperiksa akuntan lain
tanpa konsultasi lebih dahulu kepada akuntan yang memeriksa tersebut.
9. Berikut ini merupakan cara menetapkan besar honorarium yang diterima akuntan
publik, mana yang melanggar kode etik ?
a. Honorarium tetap
b. Honorarium ditetapkan berdasarkan jumlah waktu yang digunakan untuk
pemeriksaan
c. Honorarium ditetapkan berdasarkan prosentase pendapatan bersih yang diperiksa
d. Honorarium ditetapkan berdasarkan tingkat kesulitan pemeriksaan
Jawab:
c. Honorarium ditetapkan berdasarkan prosentase pendapatan bersih yang diperiksa
Penjelasan :
Didalam kode etik akuntan melarang penetapan honorarium berdasarkan manfaat yang
akan diterima oleh klien. Sehinga penetapan honorarium berdasarkan prosentase
pendapatan bersih dilarang. Hal ini untuk menjaga independensi.
10. Tugas pokok akuntan intern adalah sebagai berikut, kecuali :
a.

Menentukan apakah prosedur yang ditetapkan dipatuhi


13

b.
c.
d.

Menentukan baik buruknya penjagaan aset perusahaan


Merencanakan pajak yang akan dibayar perusahaan
Menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi.

Jawab:
c. Merencanakan pajak yang akan dibayar perusahaan
Penjelasan :
Akuntan intern adalah karyawan perusahaan yang bertugas untuk memeriksa aktivitas
perusahaan dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan tersebut antara lain
menilai prestasi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan tindak lanjut dari
kekurangan-kekurangan yang ditemukan.
11. Mengapa seorang auditor independen diperlukan untuk memberikan pendapatnya
mengenai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan?
a. Laporan keuangan tidak dapat disusun dengan benar tanpa bantuan auditor yang
independen
b. Telah menjadi adat kebiasaan bahwa laporan keuangan harus diperiksa oleh
auditor c.
Perusahaan tidak dapat melihat laporan keuangannya sendiri secara
obyektif
d. Suatu laporan keuangan tidak akan pernah wajar tanpa terlebih dahulu diperiksa
oleh auditor
Jawab:
c. Perusahaan tidak dapat melihat laporan keuangannya sendiri secara obyektif
Penjelasan :
Perusahaan sebagai pihak penyaji laporan keuangan memiliki kecenderungan untuk
selalu menampakkan gambaran yang positif mengenai kondisi keuangannya, kadang
kadang melupakan aspek reliabilitas laporan keuangan. Sedangkan para pengguna'
laporan keuangan ingin memdapatkan informasi yang mampu mencerminkan keadaan
yang sebenarnya. Untuk menjembatani kedua kepentingan yang berlawanan ini, maka
seorang auditor independen dibutuhkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan
perusahaan.
12. Tanggungjawab auditor terhadap rekan seprofesi dapat dilakukan pada hal-hal di
bawah ini, kecuali :
a. Mengingatkan rekan seprofesi tentang bentuk-bentuk pelanggaran kode etik
b. Memberikan advis keuangan kepada klien kantor akuntan lain
c. Mengadakan kerjasama dengan anggota kantor akuntan lain
d. Memberikan informasi bisnis dan ekonomi kepada rekan sejawat
Jawab:
b. Memberikan advis keuangan kepada klien kantor akuntan lain

14

or

Penjelasan :
Tanggungjawab seorang auditor terhadap rekan seprofesi adalah memelihara
hubungan baik dengan akuntan lain, khususnya jika klien memutuskan menggunakan
akuntan lain di dalam auditing. Selain itu, jika klien yang sedang diperiksa suatu
kantor akuntan meminta saran atau pendapat dari akuntan publik lain, maka akuntan
publik ini harus berkonsultasi dulu dengan kantor akuntan yang sedang
memeriksanya.
13. Tindakan-tindakan berikut ini melanggar etikajabatan, kecuali :
a. Menerima penugasan audit, namun masih melibatkan profesi lain dalam
pelaksanaan penugasannya
b. Terlibat dalam tindakan pidana yang mencemarkan nama baik profesi
c. Menerima penugasan yang tidak sesuai dengan kompetensi profesionalnya
d. Tidak melaporkan pelanggaran etika yang dilakukan rekan sejawatnya
Jawab:
a. Menerima penugasan audit, namun masih melibatkan profesi lain dalam
pelaksanaan penugasannya
Penjelasan :
Auditor dalam melakukan pemeriksaan diperbolehkan untuk mengangkat tenaga ahli
dari profesi lain (selain ahli akuntansi dan auditing), namun ia tetap bertanggungjawab
atas hasil pemeriksaan ahli tersebut.
14. Tugas utama seorang auditor independen dalam pemeriksaan akuntan adalah :
a. Membantu perusahaan menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku
b. Menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan klien atas dasar prinsip
akuntansi yang berlaku
c. Melakukan pemeriksaan secara sistematis atas aktivitas operasional perusahaan
d. Memeriksa laporan keuangan untuk menemukan kecurangan-kecurangan yang
dilakukan manajemen klien
Jawab:
b. Menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan klien atas dasar prinsip
akuntansi yang berlaku
Penjelasan :
Auditing menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) adalah proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai
pemyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara pemyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan untuk
menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Jadi tugas utama
auditor adalah menilai kewajaran laporan keuangan klien.

15

15. Setiap anggota yang melakukan pekerjaan sebagai akuntan publik harus melaksanakan
profesinya secara :
a.
c.

Independen
Obyektif

b. Integritas
d. Semua jawaban benar

Jawab:
d. Semua jawaban benar
Penjelasan :
Independensi, integritas, dan obyektifitas merupakan tulang punggung profesi
akuntan. Profesi ini timbul karena kebutuhan masyarakat akan pihak yang dapat
dipercaya untuk menilai kewajaran informasikeuanganyang disajikan oleh
manajemen. Untukmemenuhi kebutuhan tersebut, profesi akuntan publik harus
mempertahankan
independensi, integritas dan obyektifitasnya di dalam
melaksanakan tugas pemeriksaan.
16. Di dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, auditor tidak boleh meninggalkan kegiatan
kegiatan berikut ini :
a. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif
b. Menyelidiki kecurangan yang dilakukan personil klien
c. Memberikanrekomendasikepadamanajemen untuk
memperbaikisistemoperasional yang ada
d. Membantu manajemen dalam menyusun laporan keuangan yang benar
Jawab:
a. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif
Penjelasan :
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan akuntan, yaitu kewajaran laporan keuangan
klien berdasar atas prinsip akuntansi yang berlaku, maka auditor harus
mengumpulkan bukti bukti dan mengevaluasi bukti trsebut dengan tidak berprasangka
dan memihak: hal ini juga sudah tersurat dalam definisi audit menurut ASOBAC (A
Statement Of Basic Auditing Concepts).
17. Apa yang mendasari disusunnya kode etik profesi bagi akuntan publik?
a. Sebagai pedoman auditor sebelum menerima surat penugasan audit
b. Untuk melengkapi persyaratan di dalam ikatan akuntan indonesia (IAI)
c. Memberi kepercayaan kepada masyarakat atas mutu jasa auditing
d.
Sebagai pedoman dan petunjuk auditor independen di dalam melaksanakan
auditing
Jawab:
c. Memberi kepercayaan kepada masyarakat atas mutu jasa auditing
Penjelasan :
Penyusunan kode etik setiap profesi adalah kebutuhan profesi tersebut akan
16

"

kepercayaan masyarakat atas mutu jasa yang diserahkan oleh profesi. Biasanya
masyarakat sangat awam mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh profesi tersebut,
karenakompleksnya pekerjaan yang dilakukan oleb profesi. Profesi yang menerapkan
mutu yang tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan akan mendapat kepercayaan yang
tinggi dari masyarakat.
18. Tujuan auditing adalab menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tentang
kejadian dan tindakan ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ukuran kesesuaian
di dalam pemeriksaan operasional adalah :
a.
c.

Fairness
Correctness

b.
d.

Closeness
Compliance

Jawab :
b.

Closeness

Penjelasan :
Di dalam pemeriksaan operasionaI, internal auditor ingin mengetahui tingkat
kedekatan (closeness) antara realisasi dengan standar yang telab ditentukan untuk
menilai tingkat keberhasilan atau prestasi.
19. Termasuk dalam perbuatan pelanggaran etika profesional, kecuali :
a. Mengirim surat pemberitahuan kepada perusabaan-perusabaan tertentu mengenai
pembukaan kantor akuntannya
b. Seorang auditor mengajukan penawaran mengenai teknis pemeriksaan dan
taksiran biayanya kepada calon klien untuk memenuhi persyaratan tender
penugasan audit
c. Seorang auditor mengangkat tenaga ahli dari profesi lain untuk ikut di dalam
pemeriksaan
d. Seorang auditor membayar auditor kantor akuntan lain berkenaan dengan
pengambilalihan suatu penugasan
Jawab:
c. Seorang auditor mengangkat tenaga ahli dari profesi lain untuk ikut di dalam
pemeriksaan
Penjelasan :
Terdapat tiga perilaku lain yang dipandang tidak etis dalam profesi akuntan publik :
a. Mengiklankan diri atau mengijinkan pihak lain mengiklankan nama atau jasa
yang dijualnya
b. Membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaan
c. Menawarkan jasa secara tertulis kepada calon klien
Auditor diperbolehkan mengangkat tenaga ahli dari profesi lain, namun
tanggungjawab pekerjaannya tetap pada auditor.
17

20. Integritas seorang auditor independen dapat dilihat dari :


a.
b.
c.
d.

Kebebasannya dari pengaruh klien


Cara memandang suatu fakta seperti apa adanya dan mengemukakan fakta tersebut
seperti apa adanya
Dalam mempertimbangkan suatu fakta tidak memihak dan terlepas dari kepentingan
pribadi atas fakta yang dihadapi
Keahlian yang dimiliki oleh auditor dalam mempertimbangkan suatu fakta

Jawab:
b. Cara memandang suatu fakta seperti apa adanya dan mengemukakan fakta
tersebut seperti apa adanya
Penjelasan :
Integritas seorang auditor merupakan salah satu modal bagi profesi akuntan publik.
Yang dimaksud dengan integritas adalah prinsip moral yang tidak memihak atau
kejujuran auditor untuk memandang fakta dan mengemukakan fakta seperti apa
adanya. Jawaban c merupakan sifat dari obyektifitas seorang auditor dan jawaban
a dan d merupakan sifat independensi auditor.
21. Keadaan-keadaan ini menyebabkan independensi seorang auditor dipandang tidak
ada atau berkurang, kecuali :
a. Memiliki hutang-piutang kepada perusahaan yang diperiksanya
b. Sebagai underwriter perusahaan yang diperiksanya
c. Tidak memiliki kompetensi terhadap obyek yang diperiksanya
d. Semua jawaban benar
Jawab:
d. Semua jawaban benar
Penjelasan :
Independensi akuntan publik mempunyai tiga aspek, yaitu :
1. Independensi dalam diri akuntan yang berupa kejujurannya di dalam
mempertimbangkan fakta
2. Independensidipandang dari sudutpandangan pihak lain yang mengetahui
informasi yang bersangkutan dengan diri akuntan
3. Independensi dipandang dari sudut keahlian
22. Pelanggaran etika profesional yang berkaitan dengan tanggung jawab akuntan publik
terhadap kliennya adalah :
a. Memberikan informasi yang ditemukan selama penugasan profesional kepada
rekan seprofesi tanpa seijin klien
b. Memberikan informasi kepada pihak ketiga mengenai penemuan-penemuan
selama penugasan dengan seijin klien

18

.,

'

C.

d.

Memberikan informasi yang diminta pemerintah tanpa seijin klien


Semua jawaban benar

Jawab:
a.

Memberikan informasi yang ditemukan selama penugasan profesional kepada


rekan seprofesi tanpa seijin klien

Penjelasan :
Meskipun informasi yang diperoleh auditor selama penugasan diberikan kepada
auditor lainnya, namun sesuai kode etik hal ini harus melalui persetujuan klien
terlebih dahulu, kecuali informasi tersebut dikehendaki oleh hukum atau negara,
maka diperbolehkan tanpa seijin klien.
23. Berikut ini adalah bidang-bidang pemeriksaan yang menjadi perhatian auditor pada
akhir abad ke-20, kecuali :
a. Penentuan kewajaran laporan keuangan
b. Peningkatan tanggung jawab auditor kepada pihak ketiga
c. Pengendalian intern sebagai dasar penentuan jumlah sampel pengujian
d. Penemuan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh manajemen klien
Jawab:
d. Penemuan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh manajemen klien
Penjelasan :
Pada mulanya pemeriksaan akuntan ditujukan untuk menemuakan kecurangan
kecurangan atau penggelapan yang dilakukan manajemen. Dengan adanya sistem
pengendalian intern yang baik, kemudian tujuan auditing bergeser ke penentuan
kewajaran laporan keuangan, tanggung jawab auditor kepada pihak ketiga seperti
pemerintah dan investor juga meningkat. Selain itu teknik-teknik yang digunakan
seperti pemakaian sampling dan penggunaan komputer untuk pemrosesan data.
24.

Pelanggarankode etikyang diajukan secaratertulis akanditindak oleh Dewan


Kehormatan yang dibentuk oleh rAJ. Sanksi terhadap pelanggaran kode etik adalah
seperti di bawah ini, kecuali :
a. Teguran tertulis
b. Pemberhentian
c. Pidana kurungan
d. Peringatan tertulis
Jawab:
c. Pidana kurungan
Penjelasan :
Auditor yang melakukan pelanggaran kode etik akan dikenai sanksi oleh Dewan
Kehormatan dengan urut-urutan sebagai berikut :
1. Peringatan tertulis
2. Teguran tertulis
3. Pemberhentian sementara
4. Pemberhentian
19

25. Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik adalah :


a.
b.
c.
d.

Sejalan dengan timbulnya perusahaan bebentuk PT CV dan Firma


Sejalan dengan timbulnya perusahaan-perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas
dan kebutuhan pihak-pihak luar akan laporan keuangan
Sejalan dengan industrialisasi yang dilakukan pemerintah
Sejalan dengan kebutuhan perusahaan untuk membuat laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang lazim

Jawab:
a. Sejalan dengan timbulnya perusahaan berbentuk PT,CV dan Firma.
Penjeiasan :
Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik adalah sejalan dengan timbul dan
berkembangnya bentuk badan usaha dan perkembangan dari perusahaan tersebut
(perseorangan, firma, CV, PT, dan koperasi).
26. Dibanding dengan internal auditor, akuntan publik (eksternal auditor) lebih banyak
berhubungan dengan :
a. Accounting control dan Administrative control
b. Accounting control
c. Administrative control
d. Internal check
Jawab:
b. Accounting control
Penjeiasan :
Akuntan publik dalam mengaudit akan lebih banyak berhubungan dengan accounting
control, yaitu pengamanan harta milik dan dapat dipercayanya informasi akuntansi.
27. Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik sangat penting bagi pembaca
laporan keuangan, karena pemeriksaan akuntan tersebut :
a.
Melaporkan semua ketelitian informasi dalam laporan
keuangan
b. Menentukan kepemimpinan manajemen perusahaan yang dipreiksa di masa
mendatang
c. Mengukur dan mengkomunikasikan data keuangan perusahaan yang tercantum
dalam laporan keuangan
d. Menjamin kebenaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen
Jawab:
c. Mengukur dan mengkomunikasikan data keuangan perusahaan yang tercantum
dalam laporan keuangan
Penjelasan :
Tujuan pemeriksaan akuntan adalah untuk menilai kewajaran laporan keuangan
untuk:
20

I,

"

dapat dikomunikasikan
keuangan tersebut.

kepada pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap laporan

28. Pengertian yang paling tepat untuk "internal auditing" adalah :


a.
b.
c.
d.

Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai

suatu fungsi akuntansi


suatu aktivitas yang menentukan integritas laporan keuangan
suatu aktivitas yang terutama untuk mendeteksi laporan keuangan
fungsi pengawasan intern

Jawab:
d. Sebagai fungsi pengawasan intern
Penjelasan :
Internal auditing berfungsi untuk menilai efisiensi dan efektifitas aktivitas
perusahaan. Jadi merupakan fungsi pengawasan intern.
29.

Budi sebagai pengacara dan bukan seorang akuntan publik merekomendasikan


kliennya untuk memilih akuntan publik "Yono". Yono setuju untuk memberi komisi
10 % kepada Budi atas fee yang diterima dari pemberian jasa dari kliennya Budi
tersebut. Siapa, jika ada, yang melanggar kode etik profesional?
a. Budi dan Yono
b. Budi saja
c. Yono saja
d. Tidak ada yang melanggar
Jawab:
c. Yono saja
Penjelasan :
Yang melanggar kode etik adalah Yono sebab di dalam kode etik, disebutkan adanya
larangan untuk membayar imbalan untuk memperoleh penugasan audit.

30. Berikut ini adalah tipe akuntan, kecuali :


a. Akuntan publik
b.
c. Akuntan pemeriksa
d.
Jawab:
c. Akuntan pemeriksa
Penjelasan :

9
.
r;
t:
~

Akuntan intern
Akuntan pemerintah

A
k
u
n
t
a

n pemeriksa bukan tipe akuntan, sedangkan yang lainnya merupakan tipe


akuntan (tipe akuntan ada tiga). Ketiga tipe akuntan tersebut, bila sedang melakukan
pemeriksaan bisa disebut sebagi akuntan pemeriksa. Cara kerja pelaksanaan
pemeriksaan dari ketiga tipe akuntan tersebut sama, yang berbeda hanya tingkat
tanggung jawab dan ngkat independensinya.

ada umumnya yang disebut sebagai akuntan pemerintah (government auditor) adalah
akuntan yang bekerja di :
21

a.
b.
c.
d.

Instansi pemerintah
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Departemen Keuangan RI
Bank-bank pemerintah

Jawab:
b. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Penjelasan

Profesi akuntan pemeriksa di pemerintah banyak dilakukan oleh BPKP. Dalam


melaksanakan fungsinya BPKP memiliki norma dan etika tersendiri.
32. Dari sudut akuntan publik, pemeriksaan akuntan (auditing) :
a.
b.
c.
d.

Bertujuan menentukan kewajaran laporan keuangan


Obyek pemeriksaan adalah catatan akuntansi
Dilaksanakan oleh akuntan
Merupakan compliance audit

Jawab:
a.

Bertujuan menentukan kewajaran laporan keuangan

Penjelasan

Obyek pemeriksaannya adalah laporan keuangan, sedangkan memeriksa catatan akuntansi


merupakan salah satu cara yang dilakukan akuntan publik dalam mengumpulkan bukti- .
bukti tentang kewajaran informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan.
33. Obyek pemeriksaan akuntan publik di dalam penugasan umum adalah:
a.
b.
c.
d.

Sistem pengendalian intern yang berlaku di dalam perusahaan klien


Catatan akuntansi klien
Neraca yang dihasilkan dari catatan akuntansi klien
Laporan keuangan klien

Jawab:
d. Laporan keuangan klien
Penjelasan

Penugasan umum disebut juga pemeriksaan umum atau general audit atas pemeriksaan
laporan keuangan. Obyek pemeriksaan akuntan dalam pemeriksaan ini adalah laporan .
keuangan yang terdiri dari neraca, laporan rugi -lab a, laporan perubahanposisi keuangan
dan juga pengungkapan-pengungkapannya
(catatan kaki).
34. Dari tolok ukur di bawah ini, manakah yang merupakan tolok ukur kesesuaian dengan
prinsip akuntansi :
a.
c.

22

Materialitas
Penilaian (valuation)

b.
d.

Internal control
Ketelitian angka (accuracy)

.,

'

Jawab:
c. Penilaian (valuation)
Penjelasan :
Tolok ukur prinsip akuntansi indonesia terdiri atas penilaian, klasifikasi, cut-off, dan
pengungkapan. Tolok ukur norma pemeriksaan akuntan terdiri atas eksistensi,
ketelitian, dan internal control.
35. Terhadap laporan keuangan yang telah diperiksanya, auditor bertanggung jawab
tentang:
a. Ketepatan kebijaksanaan manajemen perusahaan klien
b.
Hasil usaha perusahaan klien dinyatakan secara wajar di dalam laporan
keuangannya c. Partisipasi aktif dari auditor di dalam implementasi atas saran-saran
yang ia berikan d. Tidak ada jawaban yang benar
Jawab:
d. Tidak ada jawaban yang benar
Penjelasan :
Auditor hanya bertanggung jawab atas "pendapatnya" terhadap laporan keuangan
yang diperiksa yang terdiri atas neraca dan laporan rugi-laba.

23

Anda mungkin juga menyukai