Dengan makan dan minum tubuh kita mendapat air, elektrolit, karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan lain- lainnya. Dalam waktu 24 jam jumlah air dan elektrolit yang masuk
dan yang keluar lewat air kemih, tinja, keringat, dan uap air pernafasan.
Tabel 1
Terapi cairan dibutuhkan, kalau tubuh tidak dapat memasukkan air, elektrolit dan zatzat makanan secara oral misalnya pada keadaan pasien puasa lama karena pembedahan
saluran cerna, pendarahan banyak, syok hipovolemik, anoreksia berat, mual muntah tak
berkesudahan dan lain- lainnya dengan terapi cairan kebutuhan akan air dan elektrolit dapat
dipenuhi. Selain itu dalam keadaan tertentu adanya terapi cairan dapat digunakan sebagai
tambahan untuk memasukkan obat dan zat makanan secara rutin atau dapat juga digunakan
untuk menjaga keseimbangan asam- basa.
[Type text]
Air dalam tubuh berada di beberapa ruangan intraselular 40%, ekstraselular 20%.
Ekstraselular dibagi lagi menjadi antarsel (interstitial) 15% dan plasma 5%. Cairan antar sel
khusus disebut cairan transelular misalnya cairan serebrospinal, cairan persendian, cairan
peritoneum dan lain- lainnya.
Kandungan air dalam tiap organ tidak seragam seperti terlihat pada tabel dibawah ini
TABEL 2
Air melintasi membran sel dengan mudah tetapi zat- zat lain sulit atau diperlukan
proses khusus supaya bisa melintasinya, karena itu komposisi elektrolit di dalam dan di luar
sel berbeda. Cairan intraselular banyak menganduk ion K, ion Mg dan ion fosfat, sedangkan
ekstraselular mengandung banyak ion Na dan ion Cl.
Plasma ialah darah dikurangi sel- sel darah seperti eritrosit, leukosit dan trombosit.
Serum ialah plasma darah dikurangi faktor- faktor pembekuan misalnya fibrinogen dan
protrombin. Hematokrit ialah prosentasi volume eritrosit dalam darah.
Pergerakkan Air
Tekanan osmotik ialah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah perembesan (difusi)
cairan melalui membran semipermeabel ke dalam cairan lain yang konsentrasinya lebih
[Type text]
tinggi. Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air (pelarut) namun tidak
dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.
Tekanan osmotik plasma darah ialah 285 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan
osmotik kira- kira sama disebut isotonik (NaCl 0,96%, dekstrosa 5%, Ringer Laktat) lebih
rendah disebut hipotonik (akuades) dan lebih tinggi disebut hipertonik. Cairan lain yang
konsentrasinya lebih tinggi. Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air
(pelarut) namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.
Tabel 3
Konsentrasi molar (mol) ialah jumlah zat yang setara dengan berat atom atau berat
molekul zat dalam gram (satu mol zat mengandung jumlah partikel sama 6,02 X 1023). Satu
mol Na setara dengan berat atom Na yaitu 23g. 1 mol NaCl =Na ( 23 g) + Cl (35,5 g)= NaCl
(58,5 g). NaCl 0,9% 100 ml mengandung 0,9 gram atau 1 liter 9000 mg.
mMol = massa (mg) solute dalam 1 l larutan berat molekul solute. mMol NaCl=
Miliosmol (mOsm/kg H2O) unit untuk menyatakan tekanan osmotik bila solute dilarutkan
dalam 1 liter larutan
Miliosmol (mOsm/ kg H2O) = Miliosmol (mmol/ kg H2O X Jumlah partikel )
Zat- zat tar terionisasi (dekstrosa, dekstran, urea)
1 mM urea= 1 mOsm/L
Zat- zat terionisasi (NaCl, CaCl2)
[Type text]
Dehidrasi
Kebutuhan harian air 50ml/kgBB,natrium 2mEq/kgBB,kalium 1mEq/kgBB. Dehidrasi ialah
kekeurangan air dalam tubuh yang dapat dikategorikan menjadi ringan (<5%),sedang (510%) dan berat (>10%). Sifat dehidrasi dapat berupa isotonik (kadar Na dan osmolaritas
[Type text]
serum normal),hipotonik atau hiponatremik (kadar Na <130 mmol/L) atau osmolaritas serum
<275 mOsm/L dan hipertonik atau hipernatremik (kadar Na >150mmol/L atau osmolaritas
serum >295mOsm/L).
Macam cairan pada pembedahan
Terapi cairan ialah tindakan untuk memelihara,mengganti milieuinteriur dalam batas-batas
fisiologis dengan cairan kristaloid (elektrolit) atau koloid (plasma ekspander) secara
intravena. Pembedahan dengan anestesia memerlukan puasa sebelum dan sesudah
pembedahan. Terapi cairan parenteral diperlukan untuk mengganti defisit cairan saat puasa
sebelum dan sesudah pembedahan,menggantu kebutuhan rutin saat pembedahan,mengganti
perdarahan yang terjadi dan mengganti caian pindah keruang ketiga (kerongga
peritoneum,keluar tubuh).
Tabel 4
[Type text]
[Type text]
Koloid atau plasma ekspander kalau diberikan secara intravena dapat bertahan lama di
sirkulasi.koloid dapat berupa gelatin (hemaksel,gelafundin,gelofusin),polimerdekstrosa
(dektran 40,dekstran 70)atau turunan kanji,hidroksi-etil straceh (haes,ekspafusin).
Teknik pemberian
Untuk pemberian terapi cairan dalam waktu singkat dapat di gunakan vena di punggung
tangan,sekitar daerah pergelangan tangan,lengan bawah atau daerah kubiti. Pada anak kecil
dan bayi sering di gunakan daerah punggung kaki,depan ,ata kaki dalam atau di kepala. Bayi
baru lahir dapat di gunakan vena umbilikalis.
Penggunaan jarum anti karat atau kateter plastik anti trombogenik pada vena feriper biasanya
perlu di ganti seiap 1-3 hari untuk menghindari infeksi dan macetnya tetesan. Pemberian
cairan infus lebih lama dari 3hari,sebaiknya menggunakan kateter besar dan panjang yang di
tusukan pada vena femoralis,vena kubiti,vena sublavia,vena jugularis eskterna atau interna
yang ujung nya sedekat mungkin dengan atrium kanan atau divena cava inferior atau seperior.
DAFTAR PUSTAKA
[Type text]
[Type text]