Anda di halaman 1dari 7

JKK, Tahun 2015, Volume 4(1), halaman 39-45

ISSN 2303-1077

KARAKTERISASI ZEOLIT MANGAN KOMERSIAL DAN APLIKASINYA


DALAM MENGADSORPSI ION FOSFAT

Kartika Aprianti*1, Lia Destiarti1, Nelly Wahyuni1

Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi,
*
email: k.aprianti@gmail.com

ABSTRAK
Zeolit mangan komersial umumnya digunakan sebagai adsorben dalam proses pengolahan air.
Pada penelitian ini, zeolit mangan komersial digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan
kadar ion fosfat di dalam air. Zeolit mangan komersial memiliki ciri-ciri fisik berwarna hitam dan
berukuran 10-60 mesh. Zeolit mangan komersial yang digunakan untuk mengadsorpsi ion fosfat
pada penelitian ini dikarakterisasi dengan X Ray Diffraction dan X Ray Fluorescence. Hasil
analisis dengan XRF menunjukkan zeolit mangan komersial memiliki komposisi terbanyak untuk
SiO2 (67,38%) dan Al2O3 (12,20%) dengan kadar mangan oksida sebesar 1,11%. Hasil
karakterisasi dengan XRD menunjukkan bahwa zeolit mangan komersial memiliki karakteristik
kuarsa (2=26,62), mordenit (2=9,8080; 13,4796; 25,6805; dan 27,8749) dan pirolusit
(2=27,8749; 36,6983; 42,4672; dan 54,8447). Parameter adsorpsi yang dilakukan pada
penelitian ini yaitu pengaruh pH awal larutan terhadap proses adsorpsi ion fosfat dengan variasi
pH awal larutan 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 dengan waktu kontak 120 menit dan konsentrasi awal
adsorbat 10 mg/L. Hasil yang diperoleh menunjukkan pH 5 sebagai pH optimum adsorpsi ion
fosfat oleh zeolit mangan komersial dengan persen adsorpsi sebesar 23,63%.
Kata kunci: adsorpsi, ion fosfat, pH, zeolit mangan komersial

PENDAHULUAN

(manganese greensand) untuk keperluan


pengolahan air.
Karakteristik zeolit mangan komersial
berbeda-beda satu dengan yang lainnya
tergantung kadar mangan yang terkandung
di dalamnya. Umumnya zeolit mangan
komersial digunakan untuk menurunkan
kadar kation-kation di dalam air seperti
mangan(II) dan besi(II) melalui proses
reduksi-oksidasi (Taffarel and Rubio, 2010;
Mellisani et al., 2013). Namun, penggunaan
zeolit mangan komersial dalam menurunkan
kadar anion masih terbatas. Li (1998)
melaporkan bahwa zeolit mangan komersial
dapat menurunkan kadar ion selenit (SeO32-)
sebesar 76,34% dengan cara membentuk
ikatan kimia melalui pembentukan inner
sphere complexes.
Keberadaan ion fosfat (PO43-) yang
melimpah di dalam air dapat meyebabkan
eutrofikasi yang berakibat pada pencemaran
lingkungan (Budi, 2006). Salah satu sumber
utama ion fosfat di perairan adalah berasal
dari limbah deterjen yang mengandung ion
fosfat sebesar 10,2 mg/L (Wardhana et al.,
2009). Kondisi pH larutan yang berbeda-

Beberapa penelitian terkait pemanfaatan


mangan oksida sebagai adsorben telah
terbukti dapat menurunkan kadar polutan di
dalam air. Namun mangan oksida memiliki
keterbatasan untuk diaplikasikan sebagai
media dalam pengolahan air karena mangan
oksida memiliki ukuran partikel yang sangat
halus sehingga sulit untuk dipisahkan dari
air. Oleh karena itu, diperlukan material
penyangga untuk mengatasi kelemahan
mangan oksida tersebut. Salah satu media
penyangga mangan oksida dapat digunakan
zeolit, yaitu material alam yang tersusun
atas aluminosilikat (Taffarel and Rubio,
2010).
Hal
ini
disebabkan
zeolit
mengandung SiO2 yang dapat mengikat
partikel mangan oksida melalui proses
coating (Jianbo et al., 2009). Proses coating
tersebut
dapat
meningkatkan
luas
permukaan
adsorben
sehingga
meningkatkan kapasitas adsorpsi zeolit
terlapis mangan (Taffarel and Rubio, 2010).
Selain itu, keberadaan zeolit juga melimpah
sehingga mudah diperoleh. Atas dasar
inilah, pada saat ini sudah banyak
diproduksi
zeolit
mangan
komersial
39

JKK, Tahun 2015, Volume 4(1), halaman 39-45

ISSN 2303-1077

METODOLOGI PENELITIAN

beda mempengaruhi spesi ion fosfat yang


terbentuk (Barber, 2002).

Fraksi ion fosfat

Alat dan Bahan


Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini
adalah ayakan 10-60 mesh, peralatan gelas
standar, pH meter Hanna Instrument,
desikator,
hot
plate,
oven, shaker,
spektrofotometer UV-Vis Genesys 6, stirrer,
X Ray Fluorescence (XRF) Thermo
Scientific ARL PerformX, dan X Ray
Diffraction (XRD) PANalytical.
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini yaitu aqua demineral, amonium
molibdat, amonium vanadat, asam nitrat,
natrium hidroksida, natrium dihidrogen
fosfat, dan zeolit mangan komersial.

pH
Gambar 1. Fraksi dari spesi ion fosfat yang
terbentuk
berdasarkan
pH
(Barber, 2002)

Prosedur Penelitian
Preparasi dan Karakterisasi Zeolit Mangan
Komersial
Zeolit mangan komersial diayak agar
diperoleh ukuran partikel yang homogen.
Selanjutnya zeolit mangan dicuci dan
direndam dalam air demineral selama 24
jam lalu dibilas dengan air demineral dan
dikeringkan pada suhu 105C. Zeolit
mangan yang telah dipreparasi selanjutnya
dikarakterisasi dengan menggunakan XRF
dan XRD (Han et al., 2007).

Masing-masing bentuk spesi ion fosfat


tersebut memiliki interaksi yang berbeda
terhadap gugus aktif pada permukaan
adsorben sehingga menyebabkan pH
berpengaruh terhadap kapasitas adsorpsi
(Saha et al., 2009). Selain itu, pH juga
berpengaruh terhadap kestabilan zeolit
sehingga
mempengaruhi
kemampuan
adsorben dalam mengadsorpsi molekulmulekul adsorbat (Murayama et al., 2003).
Pada penelitian ini, akan dilakukan uji
kinerja zeolit mangan komersial dalam
menurunkan kadar ion fosfat di dalam air.
Zeolit mangan komersial yang digunakan
pada
penelitian
ini
terlebih
dahulu
dikarakterisasi
untuk
mengetahui
karakteristik zeolit mangan komersial yang
digunakan. Selanjutnya zeolit mangan
komersial
tersebut
diuji
parameter
adsorpsinya pada parameter variasi pH awal
larutan. Parameter adsorpsi lain seperti
waktu kontak dan konsentrasi awal adsorbat
yang digunakan didasarkan pada penelitian
yang dilakukan oleh Boujelben et al. (2013)
dimana
waktu
kontak
saat
terjadi
kesetimbangan pada pasir terlapis mangan
oksida dalam mengadsorpsi ion fosfat
adalah 120 menit. Sedangkan untuk
konsentrasi awal adsorbat yang digunakan
yaitu sebesar 10 mg/L berdasarkan kadar
ion fosfat yang terdapat di air limbah
(Wardhana et al., 2009).

Penentuan Kadar Ion Fosfat dengan


Spektrofotometer UV-Vis
Penentuan kadar ion fosfat dengan
spektrofotometer
UV-Vis
dilakukan
berdasarkan
metode
vanadat-molibdat.
Reagen dibuat dengan cara melarutkan
0,1175 gram ammonium metavanadat ke
dalam 15 mL air panas dan ditambahkan 20
mL HNO3 pekat (larutan A). Selanjutnya
sebanyak 2 gram ammonium molibdat
dilarutkan ke dalam 20 mL air panas (larutan
B). Kedua larutan A dan B didinginkan lalu
dicampur dan ditepatkan dengan air hingga
100 mL. Sampel yang mengandung ion
fosfat diambil sebanyak 10 mL dan
ditambahkan dengan reagen vanadatmolibdat sebanyak 1 mL. Campuran
didiamkan selama 15 menit dan diukur
absorbansinya pada panjang gelombang
400 nm dengan spektrofotometer UV-Vis
(EPA, 1971).

40

JKK, Tahun 2015, Volume 4(1), halaman 39-45

ISSN 2303-1077

Penentuan pH Optimum
Sampel zeolit mangan sebanyak 4 gram
dimasukan ke dalam 50 mL larutan fosfat
dengan konsentrasi awal 10 mg/L. Larutan
diatur agar mencapai pH 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
dengan penambahan HNO3 0,1 M atau
NaOH 0,1 M. Selanjutnya larutan diaduk
dengan waktu kontak 120 menit. Larutan
lalu disaring dan filtrat dianalisis kadar ion
fosfat
dengan
menggunakan
spektrofotometri UV-Vis. Prosedur pengujian
dilakukan sebanyak tiga kali (Boujelben et
al., 2013).

Hasil analisis dengan XRF menunjukkan


bahwa sampel zeolit mangan komersial
memiliki kandungan SiO2 dan Al2O3 yang
tinggi pada sampel hal ini disebabkan oleh
kedua
senyawa
tersebut
merupakan
komponen utama penyusun rangka zeolit.
Sementara itu, adanya senyawa oksida lain
seperti K2O, Fe2O3 dan CaO merupakan
pengotor yang terdapat pada zeolit.
Tabel 2. Komposisi Senyawa Oksida dari
Zeolit
Mangan
Komersial
Berdasarkan Hasil XRF
Senyawa oksida
Jumlah (%)
SiO2
67,38
TiO2
0,12
Al2O3
12,20
Fe2O3
1,87
MnO
1,11
CaO
1,75
MgO
0,60
Na2O
1,58
K2O
3,14
SO3
0,08
ZnO
0,01
SrO
0,03
Cr2O3
0,01
BaO
0,03
Rb2O
0,01
Lost of Ignition
8,84
(LOI)

Penentuan Persen Adsorpsi Ion Fosfat


Penentuan persentase adsorpsi ion
fosfat dalam air dihitung berdasarkan
persamaan berikut (Suprihatin dan Indrasti,
2010):
% Penurunan =
Persen penurunan menunjukkan konsentrasi
ion fosfat yang terserap oleh zeolit mangan
komersial. Nilai C0 menunjukan konsentrasi
awal ion fosfat sebelum dikontakkan dengan
adsorben dan C adalah konsentrasi akhir ion
fosfat
setelah
dikontakkan
dengan
adsorben.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel zeolit mangan komersial yang
digunakan pada penelitian ini memiliki ciri
fisik yaitu berwarna hitam dan memiliki
ukuran antara 10-60 mesh. Ciri tersebut juga
dimiliki oleh zeolit mangan komersial lainnya
(Manojlovic, 2009). Warna hitam pada zeolit
mangan komersial menunjukkan adanya
mangan yang terdapat di permukaan zeolit
(Lin et al., 2012). Pada penelitian ini zeolit
mangan komersial yang digunakan adalah
zeolit mangan komersial dengan ukuran 1020 mesh. Hal ini dikarenakan ukuran
tersebut merupakan ukuran yang paling
dominan dalam satu kemasan zeolit mangan
komersial (Tabel 1).

Penelitian yang dilakukan oleh Setiadi


dan Pertiwi (2007) menunjukkan adanya
kandungan mangan oksida pada zeolit alam
sebesar 0,19%. Zeolit mangan komersial
pada penelitian ini merupakan zeolit yang
telah dimodifikasi dengan menambahkan
mangan ke zeolit sehingga kandungan
mangan
oksida
menjadi
meningkat
sebanyak lima kali. Hal ini dapat terlihat dari
persentase kandungan mangan dioksida
pada sampel zeolit mangan komersial yang
mencapai 1,11%. Adanya kandungan
mangan oksida pada zeolit mangan
komersial diharapkan dapat berfungsi
sebagai gugus fungsi yang digunakan untuk
mengikat ion fosfat.
Karakteristik
mineral-mineral
yang
terdapat di zeolit mangan komersial
diperoleh
melalui
analisis
dengan
menggunakan teknik X Ray Diffraction
(XRD).
Difraktogram
zeolit
mangan
komersial disajikan pada Gambar 2.
Berdasarkan data XRD, zeolit mangan
komersial terdiri dari beberapa mineral

Tabel 1. Massa Zeolit Mangan Komersial


Berdasarkan Ukuran Mesh
Ukuran (mesh)
Jumlah (gram)
< 60
1,2
40-60
2,0
20-40
40,0
10-20
1200,0
>10
756,8
Massa total adsorben
2000,0
41

JKK, Tahun 2015, Volume 4(1), halaman 39-45

ISSN 2303-1077

seperti kuarsa, mordenit, dan pirolusit.


Adanya kuarsa yang terdiri dari SiO2
ditandai dengan munculnya puncak dengan
intensitas 100% pada nilai 2=26,62 dan d
spacing sebesar 3,3459 . Hal ini juga
didukung
dengan
data
XRF
yang
menunjukkan tingginya kandungan SiO2
pada zeolit mangan komersial.

interaksi elektrostatik (Yao and Millero,


1996).
Pengaruh
pH
larutan
terhadap
penurunan konsentrasi ion fosfat dengan
menggunakan adsorben zeolit mangan
komersial menunjukkan bahwa penurunan
kadar ion fosfat maksimum terjadi pada pH 5
yang ditandai dengan persen adsorpsi ion
fosfat yang paling besar (Gambar 3). Hasil
ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang menunjukkan bahwa adsorpsi ion
fosfat oleh pasir terlapis mangan dioksida
secara optimum terjadi pada pH 5
(Boujelben et al., 2013).
Persen adsorpsi
ion fosfat

25

Gambar 2. Difraktogram
komersial

zeolit

mangan

23,63

20
15

17,13
14,50

13,26

10
5,94

3,86

0
0

pH larutan

Mordenit pada zeolit mangan komersial


ditunjukan pada nilai 2=9,8080; 13,4796;
25,6805; dan 27,8749 dengan nilai d
spacing sebesar 9,0107 ; 6,5635 ; 3,4662
; dan 3,1981 yang sesuai dengan
referensi XRD untuk mordenit. Mineral
mordenit memiliki komponen seperti kalium,
natrium,
kalsium,
aluminium,
silikat,
hidrogen, dan oksigen dengan rumus kimia
(K2.8Na2Ca2)(Al8.8Si39.2O96)(H2O)34
dan
memiliki pori dengan ukuran diameter 0,65
0,70 nm (Korkuna et al., 2006). Adanya pori
pada zeolit mordenit sebagai media
pengemban dapat memungkinkan molekulmolekul adsorbat terperangkap ke dalam
pori tersebut.
Mineral lain yang terkandung pada zeolit
mangan komersial adalah pirolusit yang
merupakan MnO2. Nilai 2 yang menunjukan
pirolusit
adalah
27,8749;
36,6983;
42,4672; dan 54,8447 dengan nilai d
spacing sebesar 3,1981 ; 2,4469 ; 2,1269
; dan 1,6726 . Nilai 2 dan d spacing
untuk pirolusit yang diperoleh sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh
Boonfueng et al. (2005). Adanya MnO2 pada
zeolit mangan komersial berperan sebagai
gugus fungsi yang dapat mengikat molekulmolekul ion fosfat. Interaksi yang terjadi
antara gugus MnO2 dengan ion fosfat dapat
berupa membentuk ikatan kimia maupun

Gambar 3. Grafik pengaruh pH larutan


terhadap persen adsorpsi ion
fosfat
Proses adsorpsi ion fosfat pada berbagai
nilai pH akan bergantung pada spesies
fosfat yang terbentuk dan kestabilan dari
adsorben yang digunakan. Pada rentang pH
2-7, spesies fosfat yang dominan terbentuk
adalah H2PO4- yang dapat terikat dengan
baik pada permukaan zeolit mangan
komersial yang telah terprotonasi. Gugus
H2PO4- ini paling banyak terbentuk pada pH
5
sehingga
menjelaskan
adsorpsi
maksimum yang terjadi pada pH tersebut
(Barber, 2002).
Pada kondisi pH larutan di bawah 5,
kelebihan jumlah proton di larutan akan
menyebabkan berkurangnya jumlah spesi
H2PO4- karena mulai terbentuk spesies
H3PO4 yang berinteraksi lemah dengan
adsorben sehingga menyebabkan turunnya
kapasitas adsorpsi (Saha et al., 2009).
Selain itu, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Murayama et al. (2003),
zeolit mulai rusak pada pH dibawah 4
karena Al yang ada pada zeolit larut
sehingga menurunkan kestabilan zeolit. Hal
ini menyebabkan zeolit mordenit yang
ditunjukkan dari data XRD semakin
42

JKK, Tahun 2015, Volume 4(1), halaman 39-45

ISSN 2303-1077

hidrofobik, sehingga interaksi permukaan


adsorben dengan ion fosfat menjadi
semakin lemah.
Pada saat nilai pH di atas 5, gugus
H2PO4- mulai berkurang dan mulai terbentuk
gugus HPO42- yang memiliki gaya tolak antar
molekul yang besar sehingga mengurangi
kapasitas adsorpsi (Saha et al., 2009).
Semakin besar nilai pH juga akan
menyebabkan semakin sedikitnya gugus
zeolit mangan komersial yang terprotonasi
sehingga dapat mengurangi interaksi antara
adsorben dengan ion fosfat.
Beberapa interaksi yang memungkinkan
antara ion fosfat dengan permukaan zeolit
mangan
komersial
adalah
melalui
pembentukan
inner-sphere
complexes
(mekanisme pertukaran ligan) maupun
outer-sphere
complexes
(interaksi
elektrostatik) (Yao and Millero, 1996) dan
terdistribusinya molekul-molekul ion fosfat
ke
pori-pori
zeolit.
Penelitian
ini
menunjukkan bahwa interaksi utama yang
terjadi pada adsorpsi ion fosfat oleh zeolit
mangan
komersial
adalah
melalui
pembentukan inner-sphere complexes. Hal
ini ditandai dengan kenaikan nilai pH setelah
adsorpsi yang menunjukkan terjadinya
pertukaran ligan antara gugus hidroksil
dengan gugus fosfat (Tabel 3). Boujelben et
al. (2013) juga melaporkan bahwa interaksi
utama adsorpsi ion fosfat oleh pasir terlapis
mangan
dioksida
terjadi
melalui
pembentukan inner-sphere complexes.

(a)

(b)

(c)
Gambar 4. (a) Protonasi permukaan zeolit
mangan
komersial,
(b)
mekanisme reaksi pembentukan
inner sphere complexes, (c)
mekanisme reaksi pembentukan
outer
sphere
complexes
(Sposito, 1984)
Fenomena ini telah dilaporkan pada
penelitian sebelumnya, yaitu pada adsorpsi
ion fosfat ke permukaan MnO2 dalam larutan
NaCl dan adsorpsi ion fosfat ke permukaan
monmorilonit (Yao and Millero, 1996; Ikhsan
et al., 2008). Oleh karena itu, mekanisme
adsorpsi ion fosfat pada penelitian ini dapat
terjadi melalui proses pembentukan innersphere complexes maupun outer-sphere
complexes.
Interaksi antara zeolit mangan komersial
dengan ion fosfat juga dapat terjadi melalui
terdistribusinya ion fosfat ke pori zeolit.
Zeolit sebagai material pengemban yang
digunakan pada penelitian ini memiliki
karakteristik mordenit. Zeolit mordenit
memiliki ukuran pori sebesar 0,650,70 mm
(Korkuna et al., 2006), sehingga ion-ion
fosfat yang memiliki ukuran lebih kecil yaitu
0,238 nm (Manku, 1986) dapat terperangkap
masuk ke dalam pori tersebut. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Sisyaneswari et al.
(2014), ion fosfat dapat teradsorpsi ke poripori zeolit sehingga dapat menurunkan
kadar ion fosfat pada limbah deterjen.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada
hasil penurunan konsentrasi ion pada pH 5
dengan pH lainnya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa adsorpsi ion fosfat oleh
adsorben zeolit mangan mencapai optimum
pada pH 5 yang ditunjukkan dengan nilai

Tabel 3. Nilai pH Sebelum dan Setelah


Proses Adsorpsi
pH awal
pH akhir
6
7,7
5
7
4
6,9
3
6,9
Langkah pertama adsorpsi ion fosfat
yang terjadi adalah terjadinya protonasi
permukaan adsorben yang disebabkan oleh
adanya H+ pada larutan (Gambar 4(a)).
Pada mekanisme pembentukan innersphere complexes, terjadi
pertukaran
molekul yang terdapat di permukaan
adsorben dengan ion H2PO4- (Gambar 4(b)).
Adsorpsi ion fosfat juga dapat terjadi melalui
pembentukan
outer-sphere
complexes
melalui interaksi elektrostatik antara ion
fosfat dengan permukaan adsorben yang
disajikan pada Gambar 4(c).
43

JKK, Tahun 2015, Volume 4(1), halaman 39-45

penurunan konsentrasi ion fosfat


paling besar.

ISSN 2303-1077

yang

Montmorillonite,
Laporan
Hasil
Fundamental Tahun ke 2, Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Jianbo, L.; Liping, S.; Xinhua, Z.; Bin, L.;
Yinlei, L. and Lei, Z., 2009, Removal of
Phosphate from Aqueous Solution Using
Iron-oxide-coated Sand Filter Media:
Batch Studies, Int. Conference on
Environmental Science and Information
Application Technology.,
639-644.
Korkuna, O.; Leboda, R.; Zieba, J.S.;
Vrubleska, T.; Gun-ko, V.M. and
Ryczkowski, J., 2006, Structural and
Physicochemical Properties of Natural
Zeolites: Clinoptilolite and Mordenite,
Microporous and Mesoporous Materials,
87: 243-254.
Li, C., 1998, Removal of Selenium from
Drinking
Water
by
Manganese
Greensand Filtration, University og
Regina, Master of Applied Science,
Canada, (Thesis).
Lin, K.; Peng, Y.; Huang, X. and Ding, J.,
2012, Transformation of Bisphenol A by
Manganese Oxide-Coated Sand, J. Env.
Sci. Poll. Res. 20:14611467.
Manku, G.S., 1986, Theoretical Principles of
Inorganic Chemistry, Tata McGraw-Hill
Publishing Company Limited, New Delhi.
Manojlovic, D.; Popara, A.; Dojcinovic, B.P.;
Nikolic, A.; Obradovic, B.M.; Kuraica,
M.M. and Puric, J., 2009, Comparison of
Two Methods for Removal of Arsenic
from Potable Water, Vaccum, 83: 142145
Mellisani, B.; Gusrizal dan Wahyuni, N.,
2013, Penurunan Kandungan Besi (II)
oleh Pasir Terlapis Mangan Dioksida
(MnO2), J. Kimia Khatulistiwa, 2: 123126.
Murayama, N.; Yoshida, S.; Takami, Y.;
Yamamoto, H. and Shibata, J., 2003,
Simultaneous Removal of NH4+ and
PO43- in Aqueous Solution and Its
Mechanism
by
Using
Zeolite
Synthesized from Coal Fly Ash,
Separation Science and Technology,38:
113-129.
Ozacar, M., 2003, Phosphate Adsorption
Characteristics of Alunite To Be Used as
A Cement Additive, Cement and
Concrete Research., 33: 1583-1587.
Saha, B.; Chakraborty, S. and Das, G.,
2009, A Mechanistic Insight into
Enhanced and Selective Phosphate
Adsorption on a Coated Carboxylated

SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik zeolit mangan komersial
memiliki komponen terbanyak berupa SiO2
(67,38%) dan Al2O3 (12,20%) selain itu zeolit
mangan komersial juga mengandung MnO
dengan kadar 1,11%. Karakteristik mineral
yang terdapat pada zeolit mangan komersial
antara lain adanya karakteristik mineral
kuarsa, mordenit dan pirolusit.
Aplikasi zeolit mangan komersial dalam
mengadsorpsi ion fosfat dalam air dilakukan
pada parameter pH awal larutan ion fosfat
dimana diperoleh pH optimum 5 dengan
persen adsorpsi sebesar 23,63%.
DAFTAR PUSTAKA
Barber, T., 2002, Phosphate Adsorption by
Mixed and Reduced Iron Phases In
Static and Dynamic Systems, University
of Stanfords, Master of Science
Department of Geology, California,
(Thesis).
Boonfueng, T.; Axe, L. and Xu, Y., 2005,
Properties and Structure of Manganese
Oxide-Coated Clay, J. of Colloid and
Interface Sci., 281:80-92.
Boujelben, N.; Bouhamed, F.; Elouear, Z.;
Bouzid, J. and Feki, M., 2013, Removal
of Phosphorus Ions from Aqueous
Solutions
Using
Manganese-OxideCoated Sand and Brick, J. Desalination
and Water Treatment., 2013: 1-11.
Budi, S.S., 2006, Penurunan Fosfat dengan
Penambahan Kapur (Lime), Tawas dan
Filtrasi Zeolit Pada Limbah Cair (Studi
Kasus RS Bethesda Yogyakarta),
Universitas Diponegoro, Program Studi
Magister Ilmu Lingkungan Program
Pascasarjana, Semarang, (Tesis).
Environmental Protection Agency (EPA),
1971, Determination of The Phosphate in
Solid
Waste
Using
The
Vanadomolybdophosphoric Acid Method,
Kaylor, W.H. (ed), U.S. Environmental
Protection Agency Office of Research
and Monitoring Solid Waste Research,
United States.
Ikhsan, J.; Laksono, E.W. dan Sunarto,
2008, Memahami Proses Sorpsi Ion
Fosfat
oleh
Goethite
dan
44

JKK, Tahun 2015, Volume 4(1), halaman 39-45

ISSN 2303-1077

Surface, J. Colloid and Interface Sci.,


331: 21-26.
Setiadi dan Pertiwi, A., 2007, Preparasi dan
Karakterisasi Zeolit Alam untuk Konversi
Senyawa Abe Menjadi Hidrokarbon,
Prosiding Kongres dan Simposium
Nasional Kedua MKICS, MKCIS.,
Jakarta.
Sisyaneswari, H.; Oktiawan, H. dan
Rezagama, A., 2014, Penurunan TSS,
COD, dan Fosfat pada Limbah Laundry
Menggunakan Koagulan Tawas dan
Media Zeolit, J. Teknik Lingkungan, 3.
Suprihatin dan Indrasti, N.S., 2010,
Penyisihan Logam Berat dari Limbah
Cair Laboratorium dengan Metode
Presipitasi dan Adsorpsi, Makara Sains.,
14: 44-50.
Sposito, G., 1984, The Surface Chemistry of
Soils, Oxford University Press, Oxford.

Taffarel, S.R. and Rubio, J., 2010, Removal


of Mn2+ from Aqueous Solution by
Manganese Oxide Coated Zeolite,
Minerals Engineering., 23: 11311138.
Wardhana, I.W., Handayani, D.S. dan
Rahmawati, D.I., 2009, Penurunan
Kandungan Phosphat pada Limbah Cair
Industri Pencucian Pakaian (Laundry)
Menggunakan Karbon Aktif dari Sampah
Plastik dengan Metode Batch dan
Kontinyu, Teknik, 30: 119-127.
Yao, W and Millero, F.J., 1996, Adsorption
of Phosphate on Manganese Dioxide in
Seawater, Environ. Sci. Technol., 30:
536-541.
Zou, W.; Zhao, L. Han, R., 2011, Adsorption
Characteristics of Uranyl Ions by
Manganese Oxide Coated Sand in Batch
Mode, J. Radioanal. Nucl. Chem., 288:
239- 249.

45

Anda mungkin juga menyukai