Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
( PLTA )
Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pembangkit
Tenaga Listrik ( PLTA ). Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Pembangkit Daya Listrik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dalam
penyusunan. Kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini. Besar harapan penulis agar makalah ini bermanfaat untuk memberikan ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca yang membaca makalah ini nantinya.
Penulis
Daftar Isi :
Kata Pengantar ....................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................. 2
Daftar Gambar ....................................................................................................... 4
BAB I
: PENDAHULUAN ............................................................................. 5
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
BAB II
2.1
: Waduk..................................................................................... 8
2.2
: Bendungan.. .................................................................................... 8
2.3
: Turbin.. ................................................................................... 9
2.4
: Generator. ............................................................................... 9
2.5
: Transformator.. ............................................... 10
2.6
: Jaringan Transmisi.............................................. 12
BAB III
BAB IV
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
BAB V
: PENUTUP ......................................................................................... 28
5.1
: Kesimpulan ......................................................................................... 28
Daftar Gambar :
Gambar 2.1
: Waduk Gondang
Gambar 2.2
: Bendungan Jatiluhur
Gambar 2.3
: Turbin
Gambar 2.4
: Generator
10
Gambar 2.5
: Transformator
11
Gambar 2.6
: Jaringan Transmisi
13
Gambar 4.3
: Skema PLTA
18
20
20
22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang
memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu sumber
energi listrik utama yang ada di Indonesia. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi
pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia, selain yang berasal dari bahan bakar batu bara.
Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal ini karena persediaan
air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia, selain
digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil
listrik. Pilihan mengembangkan pembangkit listrik tenaga air ini salah satunya disebabkan
potensi air yang ada di Indonesia. Jumlah air yang melimpah, dikembangkan untuk
menciptakan energi yang diubah menjadi sebuah arus listrik. Hal ini ditujukan untuk
menciptakan biaya produksi yang murah pada listrik di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga
air termasuk salah satu sumber pembangkit listrik tertua yang pernah ditemukan. Selain
pembangkit ini, masih ada pula beberapa jenis pembangkit listrik yang ada di dunia. Seperti
pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga diesel, dan juga pembangkit
listrik tenaga nuklir. Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah
energi potensial (dari dam atau a i r t e r j u n ) m e n j a d i e n e r g i m e k a n i k ( d e n g a n
b a n t u a n t u r b i n a i r ) d a n d a r i e n e r g i mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara
dengan 3,6 milyar barrel minyak atau samadengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang
digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro. Karena
pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya.
PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA) pertama terdapat di Madiun pada tahun 1917, kemudian PLTA
Bengkulu pada tahun 1920, PLTA Dago di Bandung pada tahun 1923. Pada tahun 1961
dibentuklah PLN, kemudian 30 tahun lebih diberlakukan undang-undang no. 15 / 1985
mengenai ketenagalistrikan.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun hal yang akan dibahas mengenai PLTA pada makalah ini adalah:
1.3.
Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan mengenai PLTA pada makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.4.
Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini perlu dibatasi agar pembahasan lebih terfokus,
1.5.
1.
2.
3.
4.
Sistematik Penulisan
1. BAB I
Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah
dan sistimatika penulisan makalah.
2. BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas teori-teori dasar dari makalah yang dibuat.
3. BAB III Metode Pembahasan
Bab ini membahas metode yang digunakan untuk pembuatan makalah.
4. BAB IV Pokok dan Bahasan
Bab ini membahas tentang pokok & bahasan makalah.
5. BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan makalah yang dibuat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Waduk
Waduk atau reservoir adalah danau alam atau danau buatan, kolam penyimpan
atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air. Waduk dapat
dibangun di lembah sungai pada saat pembangunan sebuah bendungan / penggalian
tanah / teknik konstruksi konvensional seperti pembuatan tembok.
2.2.
Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang di bangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan.
2.3.
Turbin
Turbin adalah sebuah mesin berputar yamg mengambil energi dari aliran fluida.
Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, asembli rotor blade . Fluida
yang bergerak menjadikan baling baling berputar dan menghasilkan energi untuk
menggerakkan rotor.
2.4.
Generator
Generator merupakan suatu jenis pembangkit listrik yang diperoleh melalui
perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari
banyak sumber, antara lain air, uap, angin ataupun diesel. Generator sebagai suatu
pembangkit bekerja berdasarkan prinsip hukum faraday.
apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet
berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik
Bila sebatang logam panjang berada di dalam medan listrik, maka akan
menyebabkan elektron bebas bergerak ke kiri berlawanan dengan arah medan listrik
yang akhirnya akan menimbulkan medan listrik induksi yang sama besarnya dengan
medan listrik pada logam. Hal ini menyebabkan elektron berhenti bergerak dan kedua
ujung logam terdapat muatan listrik. Agar elektron bergerak terus maka muatan induksi
harus diambil sehinggal muncul gaya gerak listrik (ggl). Ggl inilah yang menjadi
tegangan pada generator.
2.5.
Transformator
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan
10
Untuk menentukan besarnya fluks magnet yang ditimbulkan oleh belitan primer
dapat digunakan persamaan dibawah ini.
Keterangan :
: fluks magnetik
: perubahan fluks terhadap waktu
: gaya gerak listrik (ggl)
N
11
yang memiliki jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dibandingkan lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.
Selain berdasarkan rasio belitannya, transformator juga dapa dibagi berdasarkan
pengaturan
tegangannya,
yaitu
autotransformator
dan
transformator
variabel.
Keterangan :
Z
Vp
%Z
= impedansi (%)
2.6.
Jaringan Transmisi
Jaringan penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik hingga
saluran distribusi listrik sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna
listrik.
12
13
BAB III
METODE PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai metode yang digunakan untuk pembahasan
makalah ini.
14
BAB IV
POKOK DAN BAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai pokok dan bahasan makalah Pembangkit
Listrik Tenaga Air.
4.1.
Pengertian PLTA
PLTA atau kepanjangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah pembangkit
yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi
listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut hidroelektrik. PLTA bekerja
dengan cara merubah energy potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energy
mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energy mekanik menjadi energy listrik
(dengan bantuan generator) dengan memanfaatkan ketinggian air dan kecepatan aliran
air.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh air. PLTA dapat beroperasi sesuai dengan
perancangan sebelumnya, bila mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial
sebagai sumber air untuk memenuh kebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6
milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan
oleh lebih 1 milyar orang.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi
pembangkitan tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
a.
Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau salju.
15
b.
Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi
daerah tersebut.
c.
Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau
jaringan transmisi.
4.2.
kinetik dengan adanya head / ketinggian, lalu energi kinetik ini berubah menjadi energi
mekanik dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini
berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi
listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu
jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan
perubahan energi, yaitu:
a. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu
akibat adanya perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m.g.h
Dimana :
Ep : Energi Potensial (joule)
m : Massa (kg)
g : Gravitasi (9.8 kg/m2)
h : Head / Ketinggian (m)
b. Energi Kinetik
16
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga
timbul air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan :
Ek = 1/2m.v2
Dimana :
Ek : Energi Kinetik (joule)
m : massa (kg)
v : Kecepatan (m/s)
c. Energi Mekanik
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.
Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan
energi kinetis. Besarnya energi mekanis dirumuskan: Em = T..t
Dimana :
Em : Energi Mekanik (joule)
T : Torsi
: Sudut Putar
t
: Waktu (s)
d. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan
energi listrik sesuai persamaan:
El = V.I.t
Dimana :
El : Energi Listrik (joule)
V : Tegangan (volt)
I
: Arus (ampere)
17
: Waktu (s)
Q = dm / dt
Dimana :
Q
: Debit Air
dm
dt
: Elemen waktu
P = Q.g.h
Dimana :
P : Daya
Q : Debit air
g : Gravitasi
h : tinggi terjun
4.3.
Skema PLTA
18
4.4.
19
20
o Turbin Pelton
Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di
atas 300 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi
energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses impuls
sehingga turbin Pelton juga disebut sebagai turbin impuls.
Untuk semua macam turbin air tersebut di atas, ada katup pengatur
yang mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke roda air. Dengan
pengaturan air ini, daya turbin dapat diatur. Di depan katup pengatur
terdapat katup utama yang harus ditutup apabila turbin air dihentikan
untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan pada turbin.
Apabila
terjadi
gangguan
listrik
yang
menyebabkan
PMT
generator trip, maka untuk mencegah turbin berputar terlalu cepat karena
hilangnya beban generator yang diputar oleh turbin, katup pengatur air
yang menuju ke turbin harus ditutup. Penutupan katup pengatur ini akan
menimbulkan gelombang air membalik yang dalam bahasa Inggris
disebut water
hammer (palu
air).Water
hammer ini
menimbulkan
pukulan mekanis kepada pipa pesat ke arah atas (hulu) yang akhirnya
diredam dalam tabung peredam (surge tank).
21
4.5.
Jenis PLTA
a. PLTA jenis terusan air (water way)
Pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient)
22
4.6.
Klasifikasi PLTA
a. Berdasarkan tujuan
Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk
mensuplai air, irigasi, kontrol banjir dan lain sebagainya disamping produksi
utamanya yaitu tenaga listrik.
b. Berdasarkan keadaan hidraulik
Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah
memperhatikan prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya. Ada
empat jenis pembangkit yang menggunakan prinsip ini. Yaitu:
o Pembangkit listrik tenaga air konvensional yaitu pembangkit yang
menggunakan kekuatan air secara wajar yang diperoleh dari pengaliran
air dan sungai.
o Pembangkit listrik dengan pemompaan kembali air ke kolam
penampungan yaitu pembangkitan menggunakan konsep perputaran
23
24
: 1000 kW
: 10000 kW
: 10000 kW
:dibawah 15 m
:15 m 70 m
:71 m 250 m
:diatas 250 m
25
4.7.
a. Kelebihan
-
Biaya operasi relatif ringan, karena PLTA tidak membeli bahan bakar seperti
pada PLTU yang selalu membeli batubara atau minyak bumi. Hanya air yang
diambil dari sungai untuk memutar turbin lalu dikembalikan lagi.
Ramah lingkungan, karena tidak dihasilkan gas atau limbah buangan dalam
proses produksinya.
Waktu startingnya cepat, untuk mencapai daya listrik keluaran yang diinginkan
(nominal) sangatlah cepat.
b. Kekurangan
-
26
Lokasi PLTA jauh dari beban atau jauh dari kota, dekat dengan sumber air.
27
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang
memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa
disebut hidroelektrik. Pembangkit ini merupakan salah satu sumber energi listrik utama
yang ada di Indonesia.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Wikipedia Bahasa Indonesia
2. Uci Rizkina dan Trya Andayani, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 2013
http://gang-listrik.blogspot.co.id/2013/06/post-12-pembangkit-listrik-tenagaair.html
3. Syah Muhammad Noor, Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Air, 2013
http://syahmuhammadnoor.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pembangkit-listriktenaga-air.html
4. Wisnu Yoga, PLTA
242350121 - Sribd
29