disebabkan udara permukaan yang naik akibat pemanasan Matahari menjadi lebih dingin dan
mengembun.
Udara ini mengandung air yang berasal dari laut, sungai, danau, tanah dan tumbuh-tumbuhan.
Dikarenakan udara udara panas uap air semakin membubung naik ditambah dengan tiupan angin vertikal
yang membawanya semakin naik. Pada lapisan udara yan leih tinggi lapisan temperatur udaranya lebih
dingin sehingga mengubah uap air menjadi titik-titik air dan turunlah hujan. Hujan Zenithal atau Hujan
Konveksi ini tegak lurus dan biasanya turun pada tengah hari.
Tanda-tanda hujan Zenith yaitu butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta
berhenti lebih cepat.
Sumber : http://winapedia.blogspot.com/2013/02/pengertian-hujan-zenithalkonveksi.html#ixzz3EbAdRaeS
Sumber: http://www.cuacajateng.com/prosesterjadinyahujan.htm
Terbentuknya Hujan
Hujan merupakan satu bentuk kandungan kelembaban udara yang berwujud cairan.
Kandungan kelembaban udara atau yang biasa disebut PRESIPITASI juga bisa berwujud
padat (seperti: hujan es & salju) atau aerosol (seperti: embun dan kabut). Hujan
terbentuk karena titik air yang terpisah jatuh e bumi dari awan. Sebenarnya tidak
semua air hujan tersebut sampai ke permukaan bumi, karena sebagian menguap saat
jatuh melalui udara kering sebelum sampai ke permukaan bumi. Jenis hujan yang
seperti itu disebut dengan VIRGA.
Dalam siklus hidrologi, hujan memegang peranan yang sangat penting. Siklus hidrologi
dimulai dari lembaban dari laut yang menguap kemudian berubah menjadi awan
mendung, kemudian turun ke bumi dalam bentuk air hujan dan akhirnya kembali ke
laut melalui sungai dan anak sungai. Begitu seterusnya siklus hidrologi tersebut selalu
berulang. Disadari atau tidak, bentuk air hujan adalah kecil hampir bulat. Jadi pendapat
sebagian orang yang mengatakan bahwa bentuk air hujan yang lonjong-lebar di bawah
dan menciut diatas adalah kurang tepat.
Darimana sumber bau khas setiap kali terjadi hujan? Banyak orang yang menyukai "bau
hujan" yang dianggap segar dan menyenangkan. Bau tersebut sebenarnya adalah
PETRICHOR, berupa minyak atsiri yang diproduksi oleh tumbuhan dan kemudian diserap
oleh bebatuan dan tanah, kemudian dilepas ke udara saat terjadi hujan. Dalam keadaan
noral, air hujan memiliki kada pH (kadar asam) 6. Sehingga bila terjadi hujan dengan
kadar asam dibawah 5,6 maka dianggap sebagai hujan asam.
JENIS - JENIS HUJAN
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
# HUJAN OROGRAFIS
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa naik ke daerah pegunungan.
Karena mengalami proses kondensasi yang menimbulkan hujan di lereng pegunungan
# HUJAN KONVEKSI
Terjadi karena pemanasan radiasi matahari sehingga udara di permukaan akan memuai
dan naik secara vertikal membawa uap air
# HUJAN FRONTAL
Terjadi karena pertemuan antara massa udara panas dengan massa udara dingin.
Karena mengalami proses penyesuaian, massa udara panas bergerak ke atas sehingga
menimbulkan kondensasi yang dapat menimbulkan hujan
Sumber : http://carapedia.com/terbentuknya_hujan_info2352.html
2. Hujan Konveksi
Hujan konveksi atau disebut juga hujan zenith biasanya terjadi di kawasan yang berada
pada 23,5O LU atau LS. Hujan konveksi terjadi karena adanya pemanasan udara di atas
daratan akibat proses konduksi. Karena pemanasan tersebut, udara akan mengembang
sehingga mengapung naik ke atas. Udara hangat yang naik ke atas bersuhu lebih tinggi
dari udara lain yang ada di sekitarnya. Pada ketinggian tertentu, suhu udara akan
berkurang sehingga terjadi pengembunan. Pengembunan tersebut menghasilkan titik
air dan es yang kemudian jatuh sebagai hujan. Hujan konveksi biasanya hanya
berlangsung sebentar. Kadang-kadang sinar matahari masih dapat terlihat pada
saat terjadinya hujan. Hujan konveksi seringkali disertai guntur.
3. Hujan Konvergen
Hujan konvergen atau disebut juga hujan frontal biasanya terjadi di kawasan yang
beriklim tropis. Hujan konvergen terjadi karena adanya pertemuan udara panas dengan
udara sejuk. Udara panas yang memiliki masa yang lebih ringan akan naik ke atas
udara sejuk. Karena udara panas biasanya mengandung uap air, pergesekkannya
dengan udara sejuk menyebabkan adanya pengembunan. Pada ketinggian tertentu,
embun-embun yang terbentuk akan jatuh sebagai hujan. Hujan konvergen
biasanya sangat lebat dan disertai banyak guntur dan angin kencang.
4. Hujan Asam
Hujan asam terjadi tidak disebabkan karena faktor-faktor alam. Hujan asam adalah
hujan yang airnya mengandung zat-zat pencemar, sehingga air hujannya kotor. Selain
kotor, air hujan asam bersifat asam dan bila membasahi besi dapat menyebabkan
korosi. Keasaman yang terkandung dalam air asam disebabkan terutama oleh
kandungan ion hidrogen (H+) bebas pada air hujan. Tingginya kandungan ion hidrogen
bebas
tersebut disebabkan oleh hasil pembakaran yang menggunakan bahan bakar minyak
dan batubara yang digunakan oleh mobil, pabrik, dan sebagainya.
Sumber artikel :
Suprihartoyo, Djuminah, Esti Dwi Wardayati. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 : untuk
SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
[bse.kemdikbud.go.id]
Sumber: http://www.lintasjari.com/2013/10/jenis-jenis-hujan-berdasarkanproses.html