Anda di halaman 1dari 24

MODUL PENGAUDITAN II

Audit Siklus Pembiayaan

I.

TINJAUAN MATA KULIAH


A. Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah Audit II menjelaskan proses audit, aplikasi
proses audit dalam siklus pendapatan dan siklus pengeluaran, aplikasi proses audit
dalam siklus-siklus lainnya, penyelesaian audit serta pembahasan mengenai jasa
assurance and non assurance lainnya.
B. Tujuan Mata Kuliah: Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa mempunyai
kompetensi dalam memahami konsep-konsep audit dan aspek-aspek praktisnya;
memahami pengendalian intern, memahami proses audit secara keseluruhan;
memahami teknik penyajian laporan audit, penyelesaian audit dan memahami
penulisan opini auditor independen.
C. Sasaran Belajar:
1. Mampu melaksanakan proses pengauditan dan penyusunan laporan auditing
suatu entitas secara professional
2. Mampu melaksanakan pengujian substansitif atas siklus akuntansi perusahaan
3. Mampu menggunakan pengetahuan akuntansi dan komputerisasi
4. Mampu bekerjasama baik sebagai pimpinan maupun anggota kelompok
D. Urutan Penyajian:
1. Audit siklus pendapatan
2. Audit siklus pengeluaran
3. Audit siklus produksi
4. Audit siklus jasa personalia
5. Audit siklus infestasi
6. Audit siklus pembiayaan
7. Audit siklus saldo kas
8. Penyelesaian audit dan tanggungjawab pasca audit
9. Laporan audit atas laporan keuangan yang telah diaudit
10. Jasa-jasa lain akuntan dan pelaporannya
11. Bapepam dan akuntan publik
E. Petunjuk Belajar: Modul ini berisikan materi pembelajaran yang dapat menjadi
referensi bagi mahasiswa dalam belajar yang tentu saja dapat dikombinasikan dengan
referensi yang lain. Modul ini juga disertai dengan soal latihan dan setelah latihan
diselesaikan, mahasiswa dapat mencocokkan jawabannya dengan kunci jawaban yang

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 1

disediakan untuk mengukur tingkat kepahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disajikan.
II.

PENDAHULUAN
A. Sasaran Pembelajaran:
1. Mampu memahami sifat siklus pembiayaan
2. Mampu memahami tujuan siklus pembiayaan
3. Mampu memahami pengujian substantif atas saldo utang jangka panjang
4. Mampu memahami pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham
B. Ruang Lingkup: Siklus pembiayaan
C. Manfaat Mempelajari Modul: Setelah mempelajari meteri ini, mahasiswa mempunyai
kompetensi dalam memahami konsep-konsep audit siklus pembiayaan beserta aspekaspek praktisnya; memahami tujuan siklus investasi, mampu memahami pengujian
substantif atas saldo hutang jangka panjang dan saldo ekuitas pemegang saham.
D. Urutan Pembahasan
1. Sifat siklus pembiayaan
2. Tujuan siklus pembiayaan
3. Pengujian substantif atas saldo utang jangka panjang
4. Pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 2

III. Materi Pembelajaran


Audit Siklus Pembiayaan
Transaksi investasi yang signifikan biasanya disertai dengan transaksi keuangan yang
juga signifikan. Siklus pembiayaan (financing cycle) mencakup dua kelompok transaksi
utama sebagai berikut:

Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel,

dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan.


Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham
preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri atau treasury stock dan
pembayaran pokok bunga yang berkaitan.
Penerbitan obligasi dan saham biasa biasanya merupakan sumber dana modal yang

utama. Dengan demikian, perhatian akan dipusatkan terutama pada kedua sumberdaya
pembiayaan ini.
Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluaran ketika kas dikeluarkan untuk
membayar bunga obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai, dan pembelian saham treasuri
atau treasury stock. Akun-akun yang digunakan dalam mencatat transaksi siklus pembiayaan
meliputi:
Transaksi Hutang Jangka Panjang
Obligasi, Hipotek, Wesel dan
Hutang Pinjaman

Transaksi Ekuitas Pemegang Saham


Saham Preferen
Saham Biasa

Premi (diskonto) Obligasi

Treasury Stock

Hutang Bunga

Modal Disetor

Beban Bunga

Laba Ditahan

Keuntungan (Kerugian)
atas penarikan Obligasi

Dividen
Hutang Dividen

Tujuan Audit
Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 3

Untuk

masing-masing

kelima

asersi

laporan

keuangan,

gambar

berikut

mencantumkan sejumlah tujuan audit atas saldo akun spesifik berkenaan dengan akun-akun
yang dipengaruhi oleh transaksi pembiayaan. Pertimbangan dan prosedur yang relevan untuk
mencapai tujuan ini akan dijelaskan pada bagian-bagian berikut.
Kategori

Tujuan Audit atas

Asersi
Keberadaan

Kelompok Transaksi
Tujuan Audit Saldo Akun
Beban bunga yang dicatat dan Saldo hutang jangka panjang yang

atau keterjadian

transaksi
lainnya

laporan

laba-rugi dicatat merupakan hutang yang ada

menyajikan pengaruh pada tanggal neraca.

transaksi hutang jangka panjang


dan

peristiwa

yang

terjadi Saldo

selama periode berjalan.


Kelengkapan

ekuitas

pemegang

saham

merupakan hak pemilik yang ada pada

tanggal neraca.
Semua transaksi beban bunga Saldo
hutang
dan pendapatan lainnya yang merupakan

jangka

semua

hutang

panjang
kepada

berkaitan dengan hutang jangka kreditor jangka panjang pada tanggal


panjang yang terjadi selama neraca.
periode berjalan telah dicatat.
Saldo

ekuitas

pemegang

saham

merupakan klaim pemilik atas aktiva


Hak dan

entitas yang melaporkan.


Semua saldo hutang jangka panjang

Kewajiban

yang tercatat merupakan kewajiban


entitas yang melaporkan.
Saldo

ekuitas

pemegang

saham

merupakan klaim pemilik atas aktiva


Penilaian atau

Transaksi

alokasi

pendapatan

beban

bunga

lainnya

entitas yang melaporkan


dan Saldo hutang jangka panjang dan
yang ekuitas pemegang saham telah dinilai

berkaitan dengan hutang jangka dengan tepat sesuai GAAP.


panjang telah dinilai dengan
Penyajian dan

tepat sesuai dengan GAAP.


Transaksi hutang jangka panjang Saldo hutang jangka panjang dan

Pengungkapan

dan ekuitas pemegang saham ekuitas

pemegang

saham

telah

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 4

telah

diidentifikasi

klasifikasikan

dan

dengan

di diidentifikasi

dan

diklasifikasikan

tepat dengan tepat dalam laporan keuangan.

dalam laporan keuangan


Semua syarat, ketentuan, komitmen,
dan provisi terkait yang bersangkutan
dengan hutang jangka panjang telah
diungkapkan secara memadai.
Semua

fakta

berkenaan

dengan

penerbitan saham seperti nilai par atau


nilai ditetapkan saham, saham yang
diotorisasi

dan

diterbitakan,

serta

jumlah saham yang ditahan sebagai


treasury stock atau terikat opsi telah
diungkapkan.

PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT


Materialitas
Ada banyak variasi yang dapat dipermbangkan mengenai pentingnya hutang jangka
panjang dari kewajaran penyajian posisi keuangan. Dalam beberapa korporasi yang besar,
hutang jangka panjang bersifat tidak material terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang
saham, sedangkan dalam banyak perusahaan publik kewajiban semacam itu merupakan lebih
dari setengah total klaim atas aktiva korporas. Ekuitas pemegang saham jelas merupakan
komponen neraca yang material. Pengaruh transaksi siklus pembiayaan terhadap laporan labarugi juga sangat bervariasi dalam hal signifikansinya seperti juga pengaruh deviden terhadap
laporan laba ditahan. Persyaratan pengungkapan untuk hutang jangka panjang dan ekuitas
pemegang saham biasanya signifikan.

Risiko Inheren
Risiko salah saji dalam melaksanakan dan mencatat transaksi siklus pembiayaan
biasanya rendah. Dalam banyak perusahaan transaksi ini tidak sering terjadi, kecuali untuk

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 5

pembayaran dividen dan bunga, yang seringkali ditangani oleh agen-agen dari luar. Di
samping itu, otorisasi dewan direksi yang diperlukan untuk sebagian besar transaksi dan
pejabat perusahaan harus berpartisipasi di dalamnya.
Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis adalah unsur dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan
gagal mendeteksi kesalahan yang material. Setelah auditor memahami aktivitas investasi
entitas dan sifat bisnis aktivitas pembiayaan entitas tersebut harus dapat diprediksi. Gambar
berikut akan menyajikan beberapa contoh prosedur analitis beserta penjelasan masalah yang
dapat diidentifikasikannya.
Rasio atau Informasi
Keuangan Lainnya
Arus Kas Bebas

Rumus

Signifikansi Audit

Arus Kas dari Operasi

Arus kas bebas yang negatif

dikurangi Pengeluaran Modal

menunjukkan

kebutuhan

akan, dan mendekati jumlah


dari,

pembiayaan

yang

diharapkan guna mencegah


kekeringan kas atau investasi.
Hutang Berbunga terhadap

Hutang Berbunga : Total

Memeberikan kelayakan atas

Total Aktiva

Aktiva

proporsi hutang entitas yang


dapat dibandingkan dengan
pengalaman
sebelumnya

tahun
atau

data

industri.
Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas Pemegang Saham :

Memberikan kelayakan atas

terhadap Total Aktiva

Total Aktiva

proporsi ekuitas entitas yang


dapat dibandingkan dengan
pengalaman
sebelumnya

tahun
atau

data

industri.
Membandingkan

Apakah ROA > biaya

Jika

sebuah

perusahaan

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 6

Pengembalian atas Aktiva

inkremental hutang?

mampu menghasilkan tingkat

dengan Biaya Inkremental

pengembalian

yang

lebih

Hutang

tinggi atas aktiva dibanding


biaya inkramental hutangnya,
maka ini merupakan tanda
bahwa

entitas

menggunakan
dengan

dapat

pembiayaan

hutang

untuk

memperluas aktiva dan laba


entitas tersebut.
Pengembalian atas Ekuitas

ROA = (Laba bersih +

Memberikan

pengujian

Saham Biasa

(Bunga x (1 tarif pajak)))/

kelayakan

atas

ekuitas

Total Aktiva Rata-rata

pemegang

saham

dengan

adanya struktur laba dan


pembiayaan perusahaan.
Arus Kas dari Operasi

(Laba bersih Deviden

Suatu

pengujian

terhadap Dividend dan

Saham Preferen) : Ekuitas

kemampuan

Hutang Bagian Lancar

Pemegang Saham Biasa

memenuhi

Rata-rata

keuangannya.

entitas

atas
untuk

kewajiban
Rasio

yang

kurang dari 1,0 menunjukkan


adanya

masalah

likuiditas

yang potensial.
Beberapa kali Bunga

Laba Sebelum Bunga dan

Pengujian atas kemampuan

Dihasilkan

Pajak Penghasilan : (Beban

entitas untuk menghasilkan

Bunga + Bunga yang

laba untuk menutup biaya

Dikapitalisasi)

pelunasan hutang. Rasio yang


kurang dari 1,0 menunjukkan
bahwa

laba

entitas

tidak

mencukupi untuk menutup


biaya pembiayaan.
Beban Bunga Terhadap

(Beban Bunga + Bunga yang

Suatu pengujian kelayakan

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 7

Hutang Bunga

Dikapitalisasi) : Hutang

atas

beban

bunga

yang

Berbunga Rata-rata

dicatat yang harus mendekati


biaya modal hutang rata-rata
entitas

Prosedur analitis ini memberikan indikator tentang kebutuhan entitas akan


pembiayaan, kemampuannya, untuk melunasi hutang, dan kelayakan biaya bunga (termasuk
baik beban bunga maupun bunga yang dikapitalisasi).
Risiko Pengendalian
Aplikabilitas komponen pengendalian internal untuk transaksi dan saldo siklus
pembiayaan serupa dalam banyak hal dengan yang telah diuraikan sebelumnya untuk siklus
investasi. Dalam lingkungan pengendalian misalnya, tanggungjawab atas transaksi biasanya
ditetapkan pada bendahara atau pejabat kepada keuangan yang harus memiliki integritas dan
kompetensi untuk melaksanakan tugas ini. Transaksi yang bernilai besar akan memerlukan
otorisasi dari dewan direksi, dan komite audit dari dewan tersebut dapat memantau secara
ketat aktivitas seta pengendalian dalam siklus ini.
Unsur sistem akuntansi dari komponen informasi dan komunikasi umumnya akan
menyediakan buku besar pembantu baik untuk hutang obligasi maupun modal saham. Ini
dapat diselenggarakan oleh personil entitas atau agen dari luar. Penerapan dari masing-masing
kategori aktivitas pengendalian dapat ditemukan dalam siklus pembiayaan dan akan disajikan
dalam dua bagian berikut
Dokumen dan Catatan yang Umum
Beberapa dokumen yang disebutkan dalam siklus investasi, seperti sertifikat saham
serta kontrak obligasi, juga penting dalam siklus pembiayaan, kecuali perspektifnya telah
berubah dari investor menjadi penerbit. Seperti dikemukakan di atas, buku besar pembantu
pemegang obligasi dan pemegang saham biasa yang terpisah dapat diselenggarakan. Selain
itu, transaksi siklus pembiayaan dapat juga melibatkan ayat jurnal dalam jurnal umum dan
jurnal penerimaan serta pengeluaran untuk penerbitan dan penarikan sekuritas hutang serta
ekuitas, akrual dan pembayaran bunga, serta pengumuman dan pembayaran deviden.
FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG BERKAITAN
Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 8

Fungsi-fungsi pembiayaan berikut dan aktivitas pengendalian terkait akan bertalian


dengan siklus pembiayaan:

Mengotorisasi obligasi dan modal saham. Dewan direksi biasanya mengotorisasi

transaksi pembiayaan berdasarkan aktivitas perencanaan dan investasi strategis.


Menerbitkan obligasi dan modal saham. Penerbitan dilakukan sesuai dengan otorisasi
dewan komisaris serta persyaratan hukum, dan hasilnya segera didepositokan secara

utuh; sertifikat obligasi dan saham yang belum diterbitkan diamankan secara fisik.
Membayar bunga obligasi dan dividen tunai. Pembayaran dilakukan kepada penerima

yang tepat sesuai dengan otorisasi dewan direksi atau manajemen.


Penarikan dan reakuisisi obligasi serta modal saham. Transaksi dilaksanakan sesuai

dengan otorisasi dewan direksi atau manajemen.


Pencatatan transaksi pembiayaan. Transaksi dicatat secara tepat dalam hal jumlah,
klasifikasi, dan periode akuntansi berdasarkan otorisasi serta dokumentasi pendukung;
tugas pelaksanaan dan pencatatan transaksi pembiayaan dipisahkan; pengecekan
periodik yang independen dilakukan untuk kesesuaian buku besar pembantu dan akunakun pengendali, termasuk konfirmasi dengan perwalian obligasi (bond trustee) atau
agen transfer (transfer agen), jika dapat dilakukan.
Ingatlah kembali bahwa sekalipun pendekatan pengujian substantif digunakan, namun

auditor juga perlu untuk mendapatkan pemahaman yang mencukupi tentang sistem
pengendalian internal untuk merencanakan audit menurut strategi itu. Dengan demikian,
auditor harus mendapatkan dan mendokumentasikan pemahamannya atas masing-masing dari
komponen pengendalian internal yang memengaruhi siklus pembiayaan, sebagaimana telah
dibahas sebelumnya. Dengan pengetahuan ini, auditor harus mampu mengidentifikasi salah
saji yang potensial dalam asersi siklus pembiayaan, menentukan tingkat risiko deteksi yang
dapat diterima, dan merancang pengujian sustantif yang tepat.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO UTANG JANGKA PANJANG
Dari sudut pandang auditing, wesel bayar , hutang hipotek, dan hutang obligasi
mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umumnya, bentuk hutang ini:

melibatkan perjanjian kontraktual berbunga


memerlukan persetujuan dari dewan direksi, dan
dapat dijamin dengan penggadaian atau agunan

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 9

Untuk akun-akun ini, terdapat masalah yang relatif sedikit dalam mencapai tujuan
audit. Lazimnya, suatu perusahaan jarang melakukan transaksi yang berkaitan dengan hutang
jangka panjang, tetapi jumlah per transaksi itu seringkali signifikan. Transaksi hutang jangka
panjang ini jarang menimbulkan masalah pisah batas akhir tahun. Jadi, pengujian substantif
atas saldo hutang jangka panjang dapat dilaksanakan baik sebelum maupun sesudah tanggal
neraca. Sudah merupakan hal yang biasa bagi auditor untuk menguji akun-akun beban terkait
ketika menguji saldo kewajiban.
MENENTUKAN RISIKO DETEKSI
Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang jangka
panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun berkaitan
kecuali kelengkapan dan penilaian atau alokasi. Tanpa memerhatikan apakah transaksi
pembiayaan jarang terjadi atau tidak, auditor harus selalu waspada dengan kewajiban yang
belum dicatat. Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi
karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi.
Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko yang relevan, tingkat
risiko deteksi yang dapat ditentukan oleh setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo
hutang jangka panjang. Seringkali auditor akan mengikuti strategi audit, terutama pendekatan
substantif yang menekankan pada pengujian rincian, karena hal itu efektif dari segi biaya
dengan populasi instrument hutang yang kecil.
Merancang Pengujian Substantif
Dari pengujian yang mungkin dilakukan, auditor merancang program audit untuk
memenuhi tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi. Seperti dalam kasus
hutang usaha yang dibahas pada modul sebelumnya, auditor terutama berkepentingan dalam
kurang saji (asersi kelengkapan) hutang jangka panjang.
Auditor mengandalkan terutama pada
1) Komunikasi langsung dengan sumber independen dari luar
2) Penelahaa dokumentasi, dan
3) Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi
mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang. Kertas
kerja audit, seperti analisis wesel bayar jangka panjang dan bunga digunakan

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 10

untuk mendokumentasikan pengujian auditor. Masing-masing pengujian substantif


ini akan dijelaskan dalam bagian berikut
Prosedur Awal
Prosedur awal yang biasa berlaku untuk saldo hutang jangka panjang. Disini penting
untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industrinya, menentukan kebutuhan
entitas akan pembiayaan ekstenal, dan kemampuan untuk melunasi hutang. Karena
pembiayaan begitu jelas berkaitan dengan aktivitas investasi, maka auditor dapat
melaksanakan prosedur-prosedur tersebut secara serentak.
Skedul yang berkaitan dengan hutang jangka panjang dapat mencakup skedul yang
terpisah untuk wesel bayar jangka panjang ke bank, kewajiban menurut lease modal, dan
daftar pemegang obligasi yang disiapkan oleh perwalian atau trustee obligasi. Karena ada
kemungkinan pengujian substantif dapat dilakukan atas masing-masing daftar yang dibuat
sebelumnya, maka prosedur ini berkaitan dengan komponen ketepatan matematis dan klerikal
dari asersi penilaian atau alokasi, serta dilaksanakan dengan menggunakan skedul hutang
jangka panjang sebagai dasar untuk pengujian substantif tambahan.
Prosedur Analitis
Suatu bagian penting dari audit atas hutang jangka panjang adalah menentukan bahwa
informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan harapan auditor. Pembahasan
sebelumnya, yaitu mengenai pengetahuan atas bisnis dan industri serta risiko prosedur
analitis, menyajikan prosedur yang dapat dilaksanakan auditor untuk menilai kelayakan
informasi laporan keuangan terkait dengan hutang jangka panjang dan beban bunga. Auditor
juga harus megevaluasi kemampuan entitas itu untuk menghasilkan arus kas yang mecukupi
guna memenuhi komitmen yang berkaitan dengan beban bunga (termasuk bunga yang
dikapitalisasi), jatuh tempo hutang dan perjanjian hutang. Ketika melaksanakan prosedur
analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisme profesional yang tepat dan
menyelidiki hasil-hasil yang abnormal.
Pengujian Rincian Transaksi
Untuk obligasi, auditor harus mendapakan bukti tentang nilai nominal dan hasil bersih
obligasi itu pada tanggal penerbitan. Penerbitan instrumen hutang ini harus ditelusuri ke
peneriman kas sebagaimana yang dibuktikan oleh surat kiriman uang dari pialang.
Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 11

Pembayaran pokok hutang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa voucher dan
cek-cek yang dibatalkan; sementara pembayaran penuh dapat divalidasi dengan memeriksa
wesel yang dibatalkan; sementara pembayaran penuh dapat divalidasi dengan memeriksa
wesel yang dibatalkan atau sertikat obligasi. Apabila menyangkut pembayaran cicilan, maka
kelayakannya dapat ditelusuri ke skedul pembayaran kembali Obligasi juga dapat dikonversi
menjadi saham. Bukti-bukti tentang transaksi semacam itu dapat tersedia dalam bentuk
sertifikat saham yang berkaitan.
Apabila bunga obligasi dibayar oleh agen independen, maka auditor harus memeriksa
laporan agen tentang pembayaran tersebut. Vouching ayat jurnal ke akun-akun hutang jangka
panjang akan memberikan bukti mengenai empat asersi berikut: keberadaan atau keterjadian,
kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau alokasi.
Pengujian Rincian Saldo
Ada tiga pengujian substantif dalam kategori ini:
1) Menilai otorisasi dan kontrak atas hutang jangka panjang
2) Mengonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi, serta
3) Menghitung kembali beban bunga
Meriview Otorisasi dan Kontrak
Otorisasi dari sebuah korporasi untuk mengadakan perjanjian kontraktual guna
meminjam uang melalui penerbitan hutang jangka panjang ada di tangan dewan direksi.
Dengan demikian, bukti tentang otorisasi ini haru ditemukan dalam notulen rapat dewan
direksi. Biasanya, auditor hanya akan meriview otorisasi yang telah terjadi selama tahun yang
diaudit karena bukti tentang otorisasi hutang yang beredar pada awal tahun harus ada dalam
arsip kertas kerja yang permanen.
Otorisasi untuk penerbitan hutang harus mencakup referensi pada bagian anggaran
rumah tangga yang berlaku berkenaan dengan pembiayaan semacam itu. Otorisasi ini juga
harus mencakup pendapat konsultan hukum perusahaan tentang legalita hutang itu.
Penelahaan kontrak juga harus mencakup rincian perjanjian dan ketaatan perusahaan terhadap
hal itu, serta rincian kewajiban menurut lease modal. Bukti yang diperoleh dari pengujian ini
dapat bertalian dengan lima kategori asersi.
Mengonfirmasi Hutang
Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 12

Auditor diharapkan untuk mengonfirmasi eksistensi dan persyaratan hutang jangka


panjang melalui komunikasi langsung dengan pemberi pinjaman sert trustee obligasi. Wesel
bayar kepada bank dimana klien mempunyai suatu rekening harus dikonfirmasikan kepada
pemegangnya melalui surat terpisah. Permintaan konfirmasi semacam itu harus dilakukan
oleh klien dan diposkan oleh auditor. Keberadaan hipotek dan hutang obligasi biasanya dapat
dikonfirmasi secara langsung dengan perwalian atau trustee. Setiap konfirmasi harus memuat
suatu permintaan atas status hutang itu saat ini dan transaksi tahun berjalan. Semua jawaban
atas permintaan konfirmasi itu harus dibandingkan dengan catatan dan setiap perbedaan yang
ada harus diselidiki.
Mengonfirmasi hutang jangka panjang berkaitan dengan asersi yang sama seperti
dalam mengonfirmasi hutang usaha, yaitu, keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan
kewajiban, serta penilaian atau alokasi.
Menghitung Kembali Beban Bunga
Bukti tentang beban bunga dan hutang bunga akrual dapat dengan mudah diperoleh
oleh auditor. Auditor akan melakukan kembali perhitungan bunga klien dan menelusuri
pembayaran bunga ke voucher pendukung, cek yang dibatalkan, serta jawaban atas
permintaan konfirmasi. Sebaliknya, bunga akrual diverifikasi dengan mengidentifikasikan
tanggal pembayaran bunga terakhir dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan oleh
klien.
Apabila ada kupon bunga obligasi, maka auditor dapat memeriksa kupon yang
dibatalkan dan merekonsiliasinya dengan jumlah yang dibayar. Apabila obligasi pada awalnya
dijual dengan premi atau diskonto, maka auditor harus menelaah skedul amortisasi klien dan
memverifikasi jumlah amortisasi yang dicatat melalui perhitungan kembali.
Pengujian ini terutama diarakan pada asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian
atau alokasi dan kelengkapan untuk beban bunga dan hutang bunga. Pengujian ini juga
memberikan bukti tentang asersi hak dan kewajiban untuk hutang bunga.
Perbandingan Penyajian Laoporan Keuangan dengan GAAP
Dalam mengevaluasi kelayakan klasifikasi dan pengungkapan hutang jangka panjang
yang dibuat oleh klien, auditor harus selalu memperhatikan Statement Of Financial
Accounting Standard (SFASs) FSAB yang berlaku. Pengujian terdahulu yang memeriksa
Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 13

kontrak utang dan mengonfirmasi hutang memberikan data tentang klien untuk digunakan
dalam perbandingan. Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Seperti dalam kasus hutang jangka panjang, pengujian atas saldo ekuitas pemegang
saham dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk saldo-saldo ini, asersi
penilaian atau alokasi dan penyajian atau pengungkapan adalah mempertahankan perbedaan
antara modal disetor dan laba ditahan.
Menentukan Risiko Deteksi
Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas
pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang memengaruhi akun-akun
bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani
oleh registrar dan agen transfer. Dalam kasus tersebut, baik penilaian risiko inheren maupun
pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut rendah.
Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tinggi jika ada transaksi non rutin
yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertibel, atau opsi saham.
Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam menggunakan model-model risiko audit
untuk menentukan tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi signifikan yang
bersangkutan dengan saldo ekuitas pemegang saham.

Merancang Pengujian Substantif


Prosedur Awal
Auditor harus mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri serta menentukan
1) Kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal, dan
2) Manfaat menggunakan pembiayaan dengan ekuitas guna mendukung pertumbuhan
entitas itu.
Pembiayaan dengan ekuitas dapat digunakan baik untuk mendukung aktivitas
investasi, atau pun untuk mendukung investasi yang diperlukan dalam modal kerja (yakni,
pertumbuhan persediaan dan piutang yang diperlukan untuk mengembangkan entitas itu).

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 14

Skedul-skedul untuk kelompok prosedur ini dapat mencakup neraca saldo dari buku
pemegang saham atau daftar pemegang saham yang disediakan oleh register dan agen
transfer. Auditor harus menguji kecocokan data dalam skedul itu dengan semua catatan
akuntansi yang mendasarinya dan memverifikasi bahwa skedul atau buku besar pembantu
telah sesuai dengan akun pengendalian buku besar umum. Bukti ini bersangkutan dengan
komponen ketepatan matematis dan klerikal dari asersi penilaian atau alokasi.
Prosedur Analitis
Tabel berikut menyajikan beberapa rasio yang dapat digunakan dalam mengevaluasi
kelayakan ekuitas pemegang saham.
Rasio
Pengembangan
atas

Rumus
(Laba

bersih

Signifikansi Audit
dividen Memberikan

suatu

ekuitas saham preferen) : Ekuitas pengembalian

yang

ukuran
dihasilkan

tingkat
dari

pemegang saham pemegang saham rat-rata

investasi pemegang saham biasa. Auditor

biasa

harus memahami faktor persaingan yang


memungkinkan

sebuah

perusahaan

mendapatkan pengembalian tinggi yang


tidak biasa.

Ekuitas terhadap Ekuitas pemegang saham: Memberikan kelayakan proporsi ekuitas


total

kewajiban (Ekuitas pemegang saham + entitas

dan ekuitas

total kewajiban)

tersebut

diperbandingkan

yang

dengan

dapat

pengalaman

tahun lalu atau data industri

Tingkat

Dividen tunai : Laba bersih

Auditior biasanya akan mengharapkan

pembayaran

tingkat pembayaran dividen rendah untuk

dividen

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan


tinggi yang perlu mereinvestasikan laba
guna mendanai investasi dalam modal
kerja dan aktiva jangka panjang.

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 15

Laba per saham

Laba

bersih

tertimbang

Rata-rata Laba

saham

per

saham

berguna

untuk

biasa dibandingkan dengan harga per saham.

yang beredar

Rasio ini dapat dibandingkan dengan rasio


laba harga industri kelayakannya.

Tingkat

Pengembalian atas ekuitas Memberikan

pertumbuhan

saham biasa x (1 tingkat pertumbuhan

yang

dapat pembayaran dividen)

dipertahankan

estimasi
penjualan

tingkat
yang

dapat

diperoleh tanpa mengubah profitabilitas


atau

struktur

pembiayaan

ketika

pertumbuhan penjualan lebih cepat secara


signifikan daripada tingkat pertumbuhan
yang dapat dipertahankan.

Hubungan keuangan yang dinyatakan dalam rasi-rasio ini dapat bermanfaat untuk
mengevaluasi kelayakan saldo-saldo ekuitas pemegang saham. Bukti yang diperoleh dari
prosedur analitis ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan
penilaian atau alokasi.
Pengujian Rincian Transaksi
Kategori pengujian ini mencakup vouching ayat jrnal dalam akun modal disetor dan
laba ditahan seperti yang akan dijelaskan dalam bagian-bagian berikut.
Vouching Ayat Jurnal ke Akun Modal Disetor
Setiap perubahan dalam akun modal disetor harus divouch ke dokumen pendukung.
Untuk penerbitan saham baru, auditor dapat memeriksa surat kiriman uang dari hasil
penerbitan itu. Jika pertimbangan untuk saham itu bukan kas, maka auditor harus memeriksa
secara seksama dasar penilaian, seperti nilai pasar pertimbangan yang diberikan atau diterima.
Untuk saham yang diterbitkan, kutipan harga pasar mungkin berguna dalam menentukan

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 16

kelayakan penilaian; sementara apabila nilai property yang diterima digunakan, maka suatu
penaksiran mungkin diperlukan.
Auditor harus berhati-hati dalam menentukan kelayakan perlakuan akuntansi untuk
saham yang diterbitkan sebagai bagian dari opsi saham, waran saham, atau program konversi
saham, atau dalam kaitannya dengan pemecahan saham.
Vouching Ayat Jurnal ke Laba Ditahan
Setiap ayat jurnal pada laba ditahan kecuali posting laba bersih atau (rugi bersih) harus
di vouch ke dokumen pendukung. Sementara ayat jurnal untuk pengumuman dividen dan
apropiasi

laba ditahan ditelusuri dalam notulen rapat. Dalam menentukan kelayakan

pembagian, auditor harus:

Menetapkan hak bahwa preferensi atau hak lainnya dari pemegang saham dan setiap

pembatasan pembagian deviden telah diakui


Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan memverifikasi

ketepatan total pengumuman dividen dengan menghitung kembali.


Memastikan kelayakan ayat jurnal untuk mencatat pengumuman itu.
Menelusuri pembayaran dividen ke cek-cek yang dibatalkan dan dokumen lainnya.

Klien juga diharapkan untuk memberikan dukungan ata setiap penyesuaian periode
sebelumnya. Vouching akan memungkinkan auditor untuk meyakinkan apakah
1) Perbedaan yang tepat telah dilakukan antara modal disetor dan laba ditahan, serta
2) Persyaratan hukum dan kontrak yang berlaku telah terpenuhi
Pengujian Rincian Saldo
Pengujian substantif dalam kategori ini akan dijelaskan dalam lima bagian berikut:
Review Akte Pendirian dan Anggaran Rumah Tangga
Salinan akte pendirian dan anggaran rumah tangga harus disimpan dalam arsip kertas
kerja permanen auditor ketika mengaudit klien yang berlanjut. Auditor harus melakukan
tanya-jawab dengan manajemen dan konsulen hukum klien tentang perubahan dalam salah
satu atau kedua itu. Jawaban dari kedua pihak itu lebih diinginkan dalam bentuk tertulis.

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 17

Dalam audit pertama atas sebuah korporasi, auditor akan melakukan tugas penelahaan
yang luas atas akte pendirian dan anggaran rumah tangga serta mencatat hal-hal yang penting
dalam kertas kerja.
Pengujian substantif ini dirancang untuk menentukan bahwa modal saham telah
diterbitkan sesuai hukum dan dewan komisaris telah bertindak dalam ruang lingkup
wewenangnya. Jadi pengujian ini memberikan bukti yang penting tentang asersi keberadaan
atau keterjadian dan hak serta kewajiban.
Review Otorisasi dan Persyaratan Penerbitan Saham
Semua terbitan saham, reakuisisi saham, dan pengumuman dividen harus diotorisasi
oleh dewan direksi. Dengan demikian, suatu penelahaan atas notulen harus memberikan bukti
tentang transaksi ekuitas pemegang saham yang diotorisasi selama tahun berjalan.
Konfirmasi Saham yang Beredar dengan Register dan Agen Transfer
Apabila klien menggunakan registrar, maka auditor dapat mengonfirmasi total saham
yang diotorisasi, diterbitkan, dan beredar pada tanggal neraca dengan registrar. Sebaliknya,
konfirmasi dengan agen transfer akan memberikan bukti tentang saham yang dipegang oleh
masing-masing pemegang saham. Jawaban atas konfirmasi ini kemudian dibandingkan
dengan akun modal saham dan buki besar pemegang saham. Konfirmasi saham yang beredar
berkaitan dengan tiga asersi berikut:

Keberadaan atau keterjadian


Kelengkapan
Hak dan kewajiban

Memeriksa Buku Sertifikat Saham


Pengujian ini diwajibkan apabila klien bertindak sebagai agen transefer bagi dirinya
sendiri. Pengujian ini akan melibatkan beberapa langkah,. Pertama, auditor harus memeriksa
buku sertifikat saham untuk menentukan bahwa
1) Stubs untuk saham yang diterbitkan dan beredar telah dipisahkan
2) Sertifikat yang dibatalkan digabungkan pada stubs yang asli, dan
3) Semua sertifikat yang belum diterbitkan dalam keadaan yang utuh

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 18

Kedua, auditor harus memastkan bahwa perubahaan yang terjadi selama tahun
berjalan telah dicatat dengan benar dalam masing-masing akun pemegang saham di buku
besar pembantu.
Ketiga, auditor harus merekonsiliasi total saham yang diterbitkan dan beredar seperti yang
tercantum dalam buku sertifkat saham dengan total saham yang dilaporkan dalam buku besar
pemegang saham serta akun modal saham.
Memeriksa Sertifikat Saham Treasrui yang Ditahan Sebagai Treasury Stock
Jika modal saham ditahan sebagai treasury stock, maka auditor harus menghitung
sertifikat itu pada saat yang sama dengan perhitungan sekuritas lainnya. Idealnya, perhitungan
itu harus dilakukan pada tanggal neraca. Jika tidak mungkin dilakukan, maka harus ada
rekonsiliasi antara tanggal perhitungan hingga tanggal neraca.
Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAP
APB Opinion No.12 menetapkan bahwa pengungkapan atas perubahan dalam akunakun terpisah yang terdiri dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk membuat laporan
keuangan yang cukup informative. Pengungkapan tersebut dapat dibuat pada laporan dasar
dan catatan yang menyertainya atau disajikan dalam laporan yang terpisah.

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 19

IV.

Rangkuman
Siklus pembiayaan (financing cycle) mencakup dua kelompok transaksi utama sebagai

(1) transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel, dan
hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan, (2) transaksi ekuitas pemegang
saham mencakup penerbitan dan penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham
treasuri atau treasury stock dan pembayaran pokok bunga yang berkaitan.
Transaksi dalam siklus ini tidak sering terjadi, dan otorisasi serta pengendalian
pemrosan atas transaksi investasi dan pembiayaan biasanya juga saling terkait. Dari sudut
pandang auditor, merupakan hal yang umum bagi auditor untuk menekankan terutama
pendekatan substantif yang menekankan terutama pada pendekatan substantif yang
menekankan prosedur analitis atas pengujian rincian. Ukuran populasi yang kecil membuat
pengujian substantif ekonomis dan hal itu memberikan bukti yang sangat dapat diandalkan
berkenaan dengan asersi laporan keuangan manajemen.

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 20

V.

Tes Formatif
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan dua kelompok transaksi dalam siklus pembiayaan!
2. Sebutkan akun-akun terkait dengan siklus pembiayaan untuk:
Transaksi hutang jangka panjang
Transaksi ekuitas pemegang saham
3. Jelaskan tujuan audit untuk asersi Keterjadia dan keberadaan dalam siklus
pembiayaan!
4. Jelaskan signifikansi audit untuk prosedur analitis berikut:
Arus Kas Bebas
Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa
5. Jelaskan fungsi dan pengendalian yang terkait dengan siklus pembiayaan!
6. Dari hal-hal apa sajakah auditor dapat memperoleh bukti tentang asersi kelengkapan
atas hutang jangka panjang?
7. Pengujian substantif seperti apa yang dapat dilakukan auditor dalam menguji rincian
saldo hutang jangka panjang?
8. Jelaskan signifikansi audit untuk prosedur analitis berikut:
Laba per saham
Ekuitas terhadap total kewajiban dan ekuitas

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 21

VI.

Kunci Tes Formatif


1. Siklus pembiayaan (financing cycle) mencakup dua kelompok transaksi utama sebagai
berikut:
Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek,

wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan.
Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham
preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri atau treasury stock dan
pembayaran pokok bunga yang berkaitan.

2. Akun-akun terkait dengan siklus pembiayaan untuk:


Transaksi hutang jangka panjang:
a. Obligasi, Hipotek, Wesel dan Hutang Pinjaman
b. Premi (diskonto) Obligasi
c. Hutang Bunga
d. Beban Bunga
e. Keuntungan (Kerugian) atas penarikan Obligasi

Transaksi ekuitas pemegang saham:


a. Saham Preferen
b. Saham Biasa
c. Treasury Stock
d. Modal Disetor
e. Laba Ditahan
f. Dividen
g. Hutang Dividen

3. Tujuan audit atas kelompok transaksi: Beban bunga yang dicatat dan transaksi
laporan laba-rugi lainnya menyajikan pengaruh transaksi hutang jangka panjang dan
peristiwa yang terjadi selama periode berjalan.
Tujuan audit saldo akun: (1) Saldo hutang jangka panjang yang dicatat merupakan
hutang yang ada pada tanggal neraca. (2) Saldo ekuitas pemegang saham merupakan
hak pemilik yang ada pada tanggal neraca.
4. Signifikansi audit untuk prosedur analitis berikut:
Arus kas bebas : Arus kas bebas yang negatif menunjukkan kebutuhan akan, dan
mendekati jumlah dari, pembiayaan yang diharapkan guna mencegah kekeringan

kas atau investasi.


Pengembalian atas ekuitas saham biasa: Memberikan pengujian kelayakan atas
ekuitas pemegang saham dengan adanya struktur laba dan pembiayaan perusahaan.

5. Fungsi dan pengendalian yang terkait dengan siklus pembiayaan:

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 22

Mengotorisasi obligasi dan modal saham. Dewan direksi biasanya mengotorisasi

transaksi pembiayaan berdasarkan aktivitas perencanaan dan investasi strategis.


Menerbitkan obligasi dan modal saham. Penerbitan dilakukan sesuai dengan
otorisasi dewan komisaris serta persyaratan hukum, dan hasilnya segera
didepositokan secara utuh; sertifikat obligasi dan saham yang belum diterbitkan

diamankan secara fisik.


Membayar bunga obligasi dan dividen tunai. Pembayaran dilakukan kepada

penerima yang tepat sesuai dengan otorisasi dewan direksi atau manajemen.
Penarikan dan reakuisisi obligasi serta modal saham. Transaksi dilaksanakan

sesuai dengan otorisasi dewan direksi atau manajemen.


Pencatatan transaksi pembiayaan. Transaksi dicatat secara tepat dalam hal jumlah,
klasifikasi, dan periode akuntansi berdasarkan otorisasi serta dokumentasi
pendukung; tugas pelaksanaan dan pencatatan transaksi pembiayaan dipisahkan;
pengecekan periodik yang independen dilakukan untuk kesesuaian buku besar
pembantu dan akun-akun pengendali, termasuk konfirmasi dengan perwalian
obligasi (bond trustee) atau agen transfer (transfer agen), jika dapat dilakukan.

6. Auditor berusaha memperoleh bukti tentang asersi kelengkapan atas hutang jangka
panjang dengan mengandalkan terutama pada:
Komunikasi langsung dengan sumber independen dari luar
Penelahaan dokumentasi, dan
Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi
mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang.
7. Ada tiga pengujian substantif dalam menguji rincian saldo siklus pembiayaan:
Menilai otorisasi dan kontrak atas hutang jangka panjang
Mengonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi, serta
Menghitung kembali beban bunga
8. Signifikansi audit untuk prosedur analitis berikut:
Laba per saham: Laba per saham berguna untuk dibandingkan dengan harga
per saham. Rasio ini dapat dibandingkan dengan rasio laba harga industri

kelayakannya.
Ekuitas terhadap total kewajiban dan ekuitas: Memberikan kelayakan proporsi
ekuitas entitas tersebut yang dapat diperbandingkan dengan pengalaman tahun
lalu atau data industri

VII. Daftar Pustaka


Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 23

Boynton, William C., Johnson, Raymond N., and Kell, Welter G. 2003. Modern Auditing
Edisi Ketujuh Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 24

Anda mungkin juga menyukai