I.
disediakan untuk mengukur tingkat kepahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disajikan.
II.
PENDAHULUAN
A. Sasaran Pembelajaran:
1. Mampu memahami sifat siklus pembiayaan
2. Mampu memahami tujuan siklus pembiayaan
3. Mampu memahami pengujian substantif atas saldo utang jangka panjang
4. Mampu memahami pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham
B. Ruang Lingkup: Siklus pembiayaan
C. Manfaat Mempelajari Modul: Setelah mempelajari meteri ini, mahasiswa mempunyai
kompetensi dalam memahami konsep-konsep audit siklus pembiayaan beserta aspekaspek praktisnya; memahami tujuan siklus investasi, mampu memahami pengujian
substantif atas saldo hutang jangka panjang dan saldo ekuitas pemegang saham.
D. Urutan Pembahasan
1. Sifat siklus pembiayaan
2. Tujuan siklus pembiayaan
3. Pengujian substantif atas saldo utang jangka panjang
4. Pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham
Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel,
utama. Dengan demikian, perhatian akan dipusatkan terutama pada kedua sumberdaya
pembiayaan ini.
Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluaran ketika kas dikeluarkan untuk
membayar bunga obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai, dan pembelian saham treasuri
atau treasury stock. Akun-akun yang digunakan dalam mencatat transaksi siklus pembiayaan
meliputi:
Transaksi Hutang Jangka Panjang
Obligasi, Hipotek, Wesel dan
Hutang Pinjaman
Treasury Stock
Hutang Bunga
Modal Disetor
Beban Bunga
Laba Ditahan
Keuntungan (Kerugian)
atas penarikan Obligasi
Dividen
Hutang Dividen
Tujuan Audit
Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 3
Untuk
masing-masing
kelima
asersi
laporan
keuangan,
gambar
berikut
mencantumkan sejumlah tujuan audit atas saldo akun spesifik berkenaan dengan akun-akun
yang dipengaruhi oleh transaksi pembiayaan. Pertimbangan dan prosedur yang relevan untuk
mencapai tujuan ini akan dijelaskan pada bagian-bagian berikut.
Kategori
Asersi
Keberadaan
Kelompok Transaksi
Tujuan Audit Saldo Akun
Beban bunga yang dicatat dan Saldo hutang jangka panjang yang
atau keterjadian
transaksi
lainnya
laporan
peristiwa
yang
terjadi Saldo
ekuitas
pemegang
saham
tanggal neraca.
Semua transaksi beban bunga Saldo
hutang
dan pendapatan lainnya yang merupakan
jangka
semua
hutang
panjang
kepada
ekuitas
pemegang
saham
Kewajiban
ekuitas
pemegang
saham
Transaksi
alokasi
pendapatan
beban
bunga
lainnya
Pengungkapan
pemegang
saham
telah
telah
diidentifikasi
klasifikasikan
dan
dengan
di diidentifikasi
dan
diklasifikasikan
fakta
berkenaan
dengan
dan
diterbitakan,
serta
Risiko Inheren
Risiko salah saji dalam melaksanakan dan mencatat transaksi siklus pembiayaan
biasanya rendah. Dalam banyak perusahaan transaksi ini tidak sering terjadi, kecuali untuk
pembayaran dividen dan bunga, yang seringkali ditangani oleh agen-agen dari luar. Di
samping itu, otorisasi dewan direksi yang diperlukan untuk sebagian besar transaksi dan
pejabat perusahaan harus berpartisipasi di dalamnya.
Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis adalah unsur dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan
gagal mendeteksi kesalahan yang material. Setelah auditor memahami aktivitas investasi
entitas dan sifat bisnis aktivitas pembiayaan entitas tersebut harus dapat diprediksi. Gambar
berikut akan menyajikan beberapa contoh prosedur analitis beserta penjelasan masalah yang
dapat diidentifikasikannya.
Rasio atau Informasi
Keuangan Lainnya
Arus Kas Bebas
Rumus
Signifikansi Audit
menunjukkan
kebutuhan
pembiayaan
yang
Total Aktiva
Aktiva
tahun
atau
data
industri.
Ekuitas Pemegang Saham
Total Aktiva
tahun
atau
data
industri.
Membandingkan
Jika
sebuah
perusahaan
inkremental hutang?
pengembalian
yang
lebih
Hutang
entitas
menggunakan
dengan
dapat
pembiayaan
hutang
untuk
Memberikan
pengujian
Saham Biasa
kelayakan
atas
ekuitas
pemegang
saham
dengan
Suatu
pengujian
kemampuan
memenuhi
Rata-rata
keuangannya.
entitas
atas
untuk
kewajiban
Rasio
yang
masalah
likuiditas
yang potensial.
Beberapa kali Bunga
Dihasilkan
Dikapitalisasi)
laba
entitas
tidak
Hutang Bunga
Dikapitalisasi) : Hutang
atas
beban
bunga
yang
Berbunga Rata-rata
utuh; sertifikat obligasi dan saham yang belum diterbitkan diamankan secara fisik.
Membayar bunga obligasi dan dividen tunai. Pembayaran dilakukan kepada penerima
auditor juga perlu untuk mendapatkan pemahaman yang mencukupi tentang sistem
pengendalian internal untuk merencanakan audit menurut strategi itu. Dengan demikian,
auditor harus mendapatkan dan mendokumentasikan pemahamannya atas masing-masing dari
komponen pengendalian internal yang memengaruhi siklus pembiayaan, sebagaimana telah
dibahas sebelumnya. Dengan pengetahuan ini, auditor harus mampu mengidentifikasi salah
saji yang potensial dalam asersi siklus pembiayaan, menentukan tingkat risiko deteksi yang
dapat diterima, dan merancang pengujian sustantif yang tepat.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO UTANG JANGKA PANJANG
Dari sudut pandang auditing, wesel bayar , hutang hipotek, dan hutang obligasi
mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umumnya, bentuk hutang ini:
Untuk akun-akun ini, terdapat masalah yang relatif sedikit dalam mencapai tujuan
audit. Lazimnya, suatu perusahaan jarang melakukan transaksi yang berkaitan dengan hutang
jangka panjang, tetapi jumlah per transaksi itu seringkali signifikan. Transaksi hutang jangka
panjang ini jarang menimbulkan masalah pisah batas akhir tahun. Jadi, pengujian substantif
atas saldo hutang jangka panjang dapat dilaksanakan baik sebelum maupun sesudah tanggal
neraca. Sudah merupakan hal yang biasa bagi auditor untuk menguji akun-akun beban terkait
ketika menguji saldo kewajiban.
MENENTUKAN RISIKO DETEKSI
Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang jangka
panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo akun berkaitan
kecuali kelengkapan dan penilaian atau alokasi. Tanpa memerhatikan apakah transaksi
pembiayaan jarang terjadi atau tidak, auditor harus selalu waspada dengan kewajiban yang
belum dicatat. Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi
karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi.
Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko yang relevan, tingkat
risiko deteksi yang dapat ditentukan oleh setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo
hutang jangka panjang. Seringkali auditor akan mengikuti strategi audit, terutama pendekatan
substantif yang menekankan pada pengujian rincian, karena hal itu efektif dari segi biaya
dengan populasi instrument hutang yang kecil.
Merancang Pengujian Substantif
Dari pengujian yang mungkin dilakukan, auditor merancang program audit untuk
memenuhi tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi. Seperti dalam kasus
hutang usaha yang dibahas pada modul sebelumnya, auditor terutama berkepentingan dalam
kurang saji (asersi kelengkapan) hutang jangka panjang.
Auditor mengandalkan terutama pada
1) Komunikasi langsung dengan sumber independen dari luar
2) Penelahaa dokumentasi, dan
3) Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi
mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang. Kertas
kerja audit, seperti analisis wesel bayar jangka panjang dan bunga digunakan
Pembayaran pokok hutang jangka panjang dapat diverifikasi dengan memeriksa voucher dan
cek-cek yang dibatalkan; sementara pembayaran penuh dapat divalidasi dengan memeriksa
wesel yang dibatalkan; sementara pembayaran penuh dapat divalidasi dengan memeriksa
wesel yang dibatalkan atau sertikat obligasi. Apabila menyangkut pembayaran cicilan, maka
kelayakannya dapat ditelusuri ke skedul pembayaran kembali Obligasi juga dapat dikonversi
menjadi saham. Bukti-bukti tentang transaksi semacam itu dapat tersedia dalam bentuk
sertifikat saham yang berkaitan.
Apabila bunga obligasi dibayar oleh agen independen, maka auditor harus memeriksa
laporan agen tentang pembayaran tersebut. Vouching ayat jurnal ke akun-akun hutang jangka
panjang akan memberikan bukti mengenai empat asersi berikut: keberadaan atau keterjadian,
kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau alokasi.
Pengujian Rincian Saldo
Ada tiga pengujian substantif dalam kategori ini:
1) Menilai otorisasi dan kontrak atas hutang jangka panjang
2) Mengonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi, serta
3) Menghitung kembali beban bunga
Meriview Otorisasi dan Kontrak
Otorisasi dari sebuah korporasi untuk mengadakan perjanjian kontraktual guna
meminjam uang melalui penerbitan hutang jangka panjang ada di tangan dewan direksi.
Dengan demikian, bukti tentang otorisasi ini haru ditemukan dalam notulen rapat dewan
direksi. Biasanya, auditor hanya akan meriview otorisasi yang telah terjadi selama tahun yang
diaudit karena bukti tentang otorisasi hutang yang beredar pada awal tahun harus ada dalam
arsip kertas kerja yang permanen.
Otorisasi untuk penerbitan hutang harus mencakup referensi pada bagian anggaran
rumah tangga yang berlaku berkenaan dengan pembiayaan semacam itu. Otorisasi ini juga
harus mencakup pendapat konsultan hukum perusahaan tentang legalita hutang itu.
Penelahaan kontrak juga harus mencakup rincian perjanjian dan ketaatan perusahaan terhadap
hal itu, serta rincian kewajiban menurut lease modal. Bukti yang diperoleh dari pengujian ini
dapat bertalian dengan lima kategori asersi.
Mengonfirmasi Hutang
Modul Pengauditan II (Audit Siklus Pembiayaan)| 12
kontrak utang dan mengonfirmasi hutang memberikan data tentang klien untuk digunakan
dalam perbandingan. Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Seperti dalam kasus hutang jangka panjang, pengujian atas saldo ekuitas pemegang
saham dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk saldo-saldo ini, asersi
penilaian atau alokasi dan penyajian atau pengungkapan adalah mempertahankan perbedaan
antara modal disetor dan laba ditahan.
Menentukan Risiko Deteksi
Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas
pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang memengaruhi akun-akun
bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani
oleh registrar dan agen transfer. Dalam kasus tersebut, baik penilaian risiko inheren maupun
pengendalian untuk asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut rendah.
Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tinggi jika ada transaksi non rutin
yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertibel, atau opsi saham.
Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam menggunakan model-model risiko audit
untuk menentukan tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi signifikan yang
bersangkutan dengan saldo ekuitas pemegang saham.
Skedul-skedul untuk kelompok prosedur ini dapat mencakup neraca saldo dari buku
pemegang saham atau daftar pemegang saham yang disediakan oleh register dan agen
transfer. Auditor harus menguji kecocokan data dalam skedul itu dengan semua catatan
akuntansi yang mendasarinya dan memverifikasi bahwa skedul atau buku besar pembantu
telah sesuai dengan akun pengendalian buku besar umum. Bukti ini bersangkutan dengan
komponen ketepatan matematis dan klerikal dari asersi penilaian atau alokasi.
Prosedur Analitis
Tabel berikut menyajikan beberapa rasio yang dapat digunakan dalam mengevaluasi
kelayakan ekuitas pemegang saham.
Rasio
Pengembangan
atas
Rumus
(Laba
bersih
Signifikansi Audit
dividen Memberikan
suatu
yang
ukuran
dihasilkan
tingkat
dari
biasa
sebuah
perusahaan
dan ekuitas
total kewajiban)
tersebut
diperbandingkan
yang
dengan
dapat
pengalaman
Tingkat
pembayaran
dividen
Laba
bersih
tertimbang
Rata-rata Laba
saham
per
saham
berguna
untuk
yang beredar
Tingkat
pertumbuhan
yang
dipertahankan
estimasi
penjualan
tingkat
yang
dapat
struktur
pembiayaan
ketika
Hubungan keuangan yang dinyatakan dalam rasi-rasio ini dapat bermanfaat untuk
mengevaluasi kelayakan saldo-saldo ekuitas pemegang saham. Bukti yang diperoleh dari
prosedur analitis ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan
penilaian atau alokasi.
Pengujian Rincian Transaksi
Kategori pengujian ini mencakup vouching ayat jrnal dalam akun modal disetor dan
laba ditahan seperti yang akan dijelaskan dalam bagian-bagian berikut.
Vouching Ayat Jurnal ke Akun Modal Disetor
Setiap perubahan dalam akun modal disetor harus divouch ke dokumen pendukung.
Untuk penerbitan saham baru, auditor dapat memeriksa surat kiriman uang dari hasil
penerbitan itu. Jika pertimbangan untuk saham itu bukan kas, maka auditor harus memeriksa
secara seksama dasar penilaian, seperti nilai pasar pertimbangan yang diberikan atau diterima.
Untuk saham yang diterbitkan, kutipan harga pasar mungkin berguna dalam menentukan
kelayakan penilaian; sementara apabila nilai property yang diterima digunakan, maka suatu
penaksiran mungkin diperlukan.
Auditor harus berhati-hati dalam menentukan kelayakan perlakuan akuntansi untuk
saham yang diterbitkan sebagai bagian dari opsi saham, waran saham, atau program konversi
saham, atau dalam kaitannya dengan pemecahan saham.
Vouching Ayat Jurnal ke Laba Ditahan
Setiap ayat jurnal pada laba ditahan kecuali posting laba bersih atau (rugi bersih) harus
di vouch ke dokumen pendukung. Sementara ayat jurnal untuk pengumuman dividen dan
apropiasi
Menetapkan hak bahwa preferensi atau hak lainnya dari pemegang saham dan setiap
Klien juga diharapkan untuk memberikan dukungan ata setiap penyesuaian periode
sebelumnya. Vouching akan memungkinkan auditor untuk meyakinkan apakah
1) Perbedaan yang tepat telah dilakukan antara modal disetor dan laba ditahan, serta
2) Persyaratan hukum dan kontrak yang berlaku telah terpenuhi
Pengujian Rincian Saldo
Pengujian substantif dalam kategori ini akan dijelaskan dalam lima bagian berikut:
Review Akte Pendirian dan Anggaran Rumah Tangga
Salinan akte pendirian dan anggaran rumah tangga harus disimpan dalam arsip kertas
kerja permanen auditor ketika mengaudit klien yang berlanjut. Auditor harus melakukan
tanya-jawab dengan manajemen dan konsulen hukum klien tentang perubahan dalam salah
satu atau kedua itu. Jawaban dari kedua pihak itu lebih diinginkan dalam bentuk tertulis.
Dalam audit pertama atas sebuah korporasi, auditor akan melakukan tugas penelahaan
yang luas atas akte pendirian dan anggaran rumah tangga serta mencatat hal-hal yang penting
dalam kertas kerja.
Pengujian substantif ini dirancang untuk menentukan bahwa modal saham telah
diterbitkan sesuai hukum dan dewan komisaris telah bertindak dalam ruang lingkup
wewenangnya. Jadi pengujian ini memberikan bukti yang penting tentang asersi keberadaan
atau keterjadian dan hak serta kewajiban.
Review Otorisasi dan Persyaratan Penerbitan Saham
Semua terbitan saham, reakuisisi saham, dan pengumuman dividen harus diotorisasi
oleh dewan direksi. Dengan demikian, suatu penelahaan atas notulen harus memberikan bukti
tentang transaksi ekuitas pemegang saham yang diotorisasi selama tahun berjalan.
Konfirmasi Saham yang Beredar dengan Register dan Agen Transfer
Apabila klien menggunakan registrar, maka auditor dapat mengonfirmasi total saham
yang diotorisasi, diterbitkan, dan beredar pada tanggal neraca dengan registrar. Sebaliknya,
konfirmasi dengan agen transfer akan memberikan bukti tentang saham yang dipegang oleh
masing-masing pemegang saham. Jawaban atas konfirmasi ini kemudian dibandingkan
dengan akun modal saham dan buki besar pemegang saham. Konfirmasi saham yang beredar
berkaitan dengan tiga asersi berikut:
Kedua, auditor harus memastkan bahwa perubahaan yang terjadi selama tahun
berjalan telah dicatat dengan benar dalam masing-masing akun pemegang saham di buku
besar pembantu.
Ketiga, auditor harus merekonsiliasi total saham yang diterbitkan dan beredar seperti yang
tercantum dalam buku sertifkat saham dengan total saham yang dilaporkan dalam buku besar
pemegang saham serta akun modal saham.
Memeriksa Sertifikat Saham Treasrui yang Ditahan Sebagai Treasury Stock
Jika modal saham ditahan sebagai treasury stock, maka auditor harus menghitung
sertifikat itu pada saat yang sama dengan perhitungan sekuritas lainnya. Idealnya, perhitungan
itu harus dilakukan pada tanggal neraca. Jika tidak mungkin dilakukan, maka harus ada
rekonsiliasi antara tanggal perhitungan hingga tanggal neraca.
Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAP
APB Opinion No.12 menetapkan bahwa pengungkapan atas perubahan dalam akunakun terpisah yang terdiri dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk membuat laporan
keuangan yang cukup informative. Pengungkapan tersebut dapat dibuat pada laporan dasar
dan catatan yang menyertainya atau disajikan dalam laporan yang terpisah.
IV.
Rangkuman
Siklus pembiayaan (financing cycle) mencakup dua kelompok transaksi utama sebagai
(1) transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel, dan
hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan, (2) transaksi ekuitas pemegang
saham mencakup penerbitan dan penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham
treasuri atau treasury stock dan pembayaran pokok bunga yang berkaitan.
Transaksi dalam siklus ini tidak sering terjadi, dan otorisasi serta pengendalian
pemrosan atas transaksi investasi dan pembiayaan biasanya juga saling terkait. Dari sudut
pandang auditor, merupakan hal yang umum bagi auditor untuk menekankan terutama
pendekatan substantif yang menekankan terutama pada pendekatan substantif yang
menekankan prosedur analitis atas pengujian rincian. Ukuran populasi yang kecil membuat
pengujian substantif ekonomis dan hal itu memberikan bukti yang sangat dapat diandalkan
berkenaan dengan asersi laporan keuangan manajemen.
V.
Tes Formatif
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan dua kelompok transaksi dalam siklus pembiayaan!
2. Sebutkan akun-akun terkait dengan siklus pembiayaan untuk:
Transaksi hutang jangka panjang
Transaksi ekuitas pemegang saham
3. Jelaskan tujuan audit untuk asersi Keterjadia dan keberadaan dalam siklus
pembiayaan!
4. Jelaskan signifikansi audit untuk prosedur analitis berikut:
Arus Kas Bebas
Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa
5. Jelaskan fungsi dan pengendalian yang terkait dengan siklus pembiayaan!
6. Dari hal-hal apa sajakah auditor dapat memperoleh bukti tentang asersi kelengkapan
atas hutang jangka panjang?
7. Pengujian substantif seperti apa yang dapat dilakukan auditor dalam menguji rincian
saldo hutang jangka panjang?
8. Jelaskan signifikansi audit untuk prosedur analitis berikut:
Laba per saham
Ekuitas terhadap total kewajiban dan ekuitas
VI.
wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan.
Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham
preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri atau treasury stock dan
pembayaran pokok bunga yang berkaitan.
3. Tujuan audit atas kelompok transaksi: Beban bunga yang dicatat dan transaksi
laporan laba-rugi lainnya menyajikan pengaruh transaksi hutang jangka panjang dan
peristiwa yang terjadi selama periode berjalan.
Tujuan audit saldo akun: (1) Saldo hutang jangka panjang yang dicatat merupakan
hutang yang ada pada tanggal neraca. (2) Saldo ekuitas pemegang saham merupakan
hak pemilik yang ada pada tanggal neraca.
4. Signifikansi audit untuk prosedur analitis berikut:
Arus kas bebas : Arus kas bebas yang negatif menunjukkan kebutuhan akan, dan
mendekati jumlah dari, pembiayaan yang diharapkan guna mencegah kekeringan
penerima yang tepat sesuai dengan otorisasi dewan direksi atau manajemen.
Penarikan dan reakuisisi obligasi serta modal saham. Transaksi dilaksanakan
6. Auditor berusaha memperoleh bukti tentang asersi kelengkapan atas hutang jangka
panjang dengan mengandalkan terutama pada:
Komunikasi langsung dengan sumber independen dari luar
Penelahaan dokumentasi, dan
Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi
mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang.
7. Ada tiga pengujian substantif dalam menguji rincian saldo siklus pembiayaan:
Menilai otorisasi dan kontrak atas hutang jangka panjang
Mengonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi, serta
Menghitung kembali beban bunga
8. Signifikansi audit untuk prosedur analitis berikut:
Laba per saham: Laba per saham berguna untuk dibandingkan dengan harga
per saham. Rasio ini dapat dibandingkan dengan rasio laba harga industri
kelayakannya.
Ekuitas terhadap total kewajiban dan ekuitas: Memberikan kelayakan proporsi
ekuitas entitas tersebut yang dapat diperbandingkan dengan pengalaman tahun
lalu atau data industri
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., and Kell, Welter G. 2003. Modern Auditing
Edisi Ketujuh Jilid II. Erlangga. Jakarta.