OLEH :
J1A113055
J1A1130
J1A1130
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
............................................................................................................
3
1.2.
Rumusan
Masalah
............................................................................................................
3
1.3.
Tujuan
Penulisan
............................................................................................................
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
Minuman
Isotonik
............................................................................................................
4
Siklus
Hidup
Produk
............................................................................................................
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
............................................................................................................
4
3.2
............................................................................................................
5
3.3
............................................................................................................
5
3.4
............................................................................................................
7
3.5
............................................................................................................
8
3.6
............................................................................................................
8
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan ....................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Minuman isotonik didefinisikan juga sebagai minuman yang mengandung
Rumusan Masalah
Bagaimana siklus hidup beberapa merk produk minuman isotonik
yang telah beredar di pasaran?
1.3.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui siklus hidup beberapa merk produk minuman
isotonik yang telah beredar di pasaran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Minuman Isotonik
Menurut BSN (1998), minuman Isotonik merupakan salah satu produk
minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi untuk meningkatkan kebugaran,
yang mengandung gula, asam sitrat, dan mineral. Istilah isotonic seringkali
digunakan untuk larutan minuman yang memiliki nilai osmolalitas yang mirip
dengan cairan tubuh (darah), sekitar 280 mosm/kg H2O. Minuman Isotonik juga
dikenal dengan sport drink yaitu minuman yang berfungsi untuk mempertahankan
cairan dan garam tubuh serta memberikan energi karbohidrat ketika melakukan
aktivitas.
Minuman isotonik didefinisikan juga sebagai minuman yang mengandung
karbohidrat (monosakarida, disakarida dan terkadang maltodekstrin) dengan
konsentrasi 6-9% (berat/volume) dan mengandung sejumlah kecil mineral
(eklektrolit), seperti natrium, kalium, klorida, posfat serta perisa buah /fruit
flavors (Murray dan Stofan, 2001). Komponen utama dari minuman isotonik ini
adalah air sebagai pengganti cairan tubuh, karbohidrat sebagai penyuplai energi
siap saji dan mineral sebagai pengganti elektrolit tubuh yang hilang. Tambahan
pula, kehadiran flavor sangat penting dalam menstimulus konsumen untuk
mengkonsumsi minuman isotonik (Koswara, 2009).
Minuman isotonik dibuat untuk menggantikan energi, cairan tubuh dan
elektrolit yang hilang selama dan setelah kita melakukan aktivitas fisik, seperti
bekerja dan olahraga. Aktivitas fisik yang berat, pada umumnya akan menekan
selera makan. Bila hal ini tidak diatasi maka akan tercipta deficit energi yang
ditandai dengan penurunan cadangan energi dalam bentuk glikogen. Keadaan ini
merugikan karena dapat menyebabkan penurunan masa tubuh, kehilangan
jaringak aktif, kelelahan kronis, dan suplai, makanan (glukosa) ke sel otak
terganggu. Oleh karena itu, kehadiran minuman isotonic diharapkan dapat
mengatasi permasalahan kehilangan energi, cairan tubuh dan elektrolit (Koswara,
2009).
Minuman isotonic atau sport drink diformulasi untuk memberikan manfaat
berguna bagi tubuh, diantaranya: 1) mendorong konsumsi cairan secara sukarela,
2) menstimulir penyerapan cairan secara cepat, 3) menyediakan karnohidrat untuk
meningkatkan performance, 4) menambah respon fisiologis, dan 5) untuk
rehidrasi yang cepat. Minuman isotonik diyakini sebagai minuman ideal bagi atlit
olah raga. Perannya tidak hanya sebagai minuman biasa yang menggantikan
cairan tubuh, tapi juga sekaligus sebagai pengganti elektrolit yang hilang bersama
keringat dan penyuplai energi bagi aktivitas tubuh saat berolahraga (Koswara,
2009).
Dewasa ini, di Indonesia telah banyak beredar beberapa merk dagang
minuman isotonik. Hal ini tidak terlepas dari cara pandang masyarakat yang tidak
hanya memandang minuman hanya sebagai pelepas dahaga atau rasa haus, tetapi
juga memiliki fungsi kesehatan tertentu. Minuman isotonik selain mengandung air
sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang, juga mengandung mineral sebagai
pengganti mineral yang hilang bersama keringat dan gula sebagai energi yang
digunakan saat beraktivitas (Koswara, 2009).
Di samping pelaku usaha memperhatikan usia dari daur hidup produk, hal
yang tak kalah penting adalah pengembangan produk baru, khususnya bagi pelaku
usaha yang akan merintis usaha baru atau akan memproduksi produk baru.
Produk-produk baru yang diluncurkan perusahaan dapat berupa produk yang
benar-benar baru maupun hasil dari modifikasi produk terdahulu. Produk baru
tersebut akan diterima konsumen apabila konsumen merasakan manfaat lebih
besar dari produk yang telah ada (Harsono, 2005).
Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya memformulasikan
kembali strategi pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya kondisi ekonomi
berubah, dan pesaing melancarkan serangan baru namun, tambahan lagi produk
itu melewati tahap baru dari minat dan persyaratan pembeli. Kosekuensinya,
perusahaan harus merencanakan strategi pengganti yang tepat untuk tiap tahap
dalam siklus hidup produk tersebut. Perusahaan berharap memperpanjang umur
dan profitabilitas produk walaupun tahu bahwa produk tersebut tidak akan
bertahan selamanya. PLC (Product life Cycle) atau siklus hidup produk
merupakan konsep penting dalam pemasaran yang memberikan pemahaman
tentang dinamika suatu produk yang kompetitif (Kotler, ).
Siklus hidup produk menggambarkan tahap-tahap yang berbeda dalam
sejarah penjualan suatu produk. Tahap-tahap ini berhubungan dengan kesempatan
dan masalah yang berbeda mengenai strategi pemasaran dan laba potensial.
Dengan mengidentifikasitahap-tahap yang berbeda dengan tantangan yang
berbeda tahap suatu produk berada, atau tahap yang akan dicapai , perusahaan
dapat memformulasikan encana pemasaran dengan lebih baik. Mengatakan suatu
produk memiliki siklus hidup adalah menegaskan empat hal (Kotler, ) :
1. Produk memiliki umur terbatas
2. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda, dengan tantangan
yang berbeda bagi penjual.
3. Laba naik turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk
4. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian
dan personel yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup mereka.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Persaingan Produsen
Pada tahap perkembangan produk untuk menarik minat konsumen dalam
mengkonsumsi minuman isotonik, beberapa perusahan mencoba bersaing dalam produk
ini diantaranya adalah PT Amerta Indah Otsuka (AIO) yang memproduksi Pocari Sweat,
PT Mayora Indah Tbk memprosuksi Vitazone, PT Tirta Investama (Grup Danone)
memproduksi Mizone dan Kalbe Farma memproduksi Hydro Coco.
3.2 Pengembangan Inovasi dan Siklus Hidup Produk
Pada tahap siklus hidup produk yang diproduksi setiap perusahaan ada yang
masih berada di tahap Perkenalan (introduction), tahap pertumbuhan (growth), tahap
kedewasaan (maturity), dan tahap penurunan (decline). Pada pembahasan ini akan
dikelompokkan minuman isotonik dari setiap perusahan yang sedang bersaing dalam
pasar di tahap siklus hidup produk.
Pada Tahap siklus hidup produk Hydro coco berada pada tahap Perkenalan
(introduction), Mizone pada tahap pertumbuhan (growth), Pocari sweat tahap kedewasaan
(maturity), dan Vitazone tahap penurunan (decline).
Masyarakat jadi berpikir ulang membeli produk ini. Tapi pada tahap produksi nya
Hydro Coco masih mengenalkan kepada konsumen bahwa produk mereka lebih
baik dari minuman isotonik lainnya karena dari air kelapa alami yang proses
penyerapan oleh tubuh lebih cepat.
1. Inovasi Produk
- Perubahan Nama
Produk Hydro Coco dulunya bernama Fatigon Hydro, pada
masyarakat bahwa image
Mizone berhasil melewati tahap perkenalan dimasyarakat, lalu masuk pada tahap
Pertumbuhan adalah pada saat Mizone diterima masyarakat Sebagai minuman
Isotonik yang dapat dikonsumsi bukan hanya untuk rehidrasi oleh tubuh juga
dapat diminum saat santai karena banyak nya varian rasa yang disukai oleh
konsumen.
Tetapi pada tahap ingin menyamai Pocari Sweat sebagai saingan dalam
minuman isotonik, PT Tirta Investama Sebagai Produsen Mizone tersandung oleh
BPOM yang menyatakan bahwa Mizone kekuranglengkapan informasi pada label
kemasan dan produknya harus ditarik. Mizone hanya mencantumkan satu nama
bahan pengawet, yakni Kalium Sorbat dengan konsentrasi 100 mg/liter.
Sedangkan bahan pengawet lainnya, Natrium Benzoat (100 mg/liter), tidak
terdapat pada label kemasan. Dengan adanya kekuranglengkapan informasi pada
bahan pengawet yang digunakan maka isu yang beredar luas di masyarakat
bahwa produk Mizone ditarik karena berbahaya bagi kesehatan dan dapat
menyebabkan penyakit lupus. Inilah alasan jatuhnya penerimaan konsumen pada
Produk Mizone.
Pada Tahap untuk mengembalikan kepercayaan konsumen, PT Tirta
Ivestama sebagai produsen Mizone langsung mengubah label kemasannya
dengan mencantumkan kedua bahan pengawet yang digunakan lalu pada Juni
2008 Mizone meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang
sensasional.
Sehingga dapat dikatakan Mizone Masih berada Pada tahap pertumbuhan
karna masih harus mengulang dari awal untuk membangun rasa kepercayaan
konsumen pada produknya.
1. Inovasi Produk
- Label Kemasan
Pengubahan label pada kemasan dengan menambahkan kedua jenis
-
orange lime, lychee lemon, apple crispy juicy strawberry dan guava.
Kemasan
Kemasan yang telah dibuat oleh PT Tirta Ivestama pada produk Mizone
adalah kemasan botol plastik yang berwarna biru dengan ukuran 500 mL dan
ukuran 1,5 L
2. Keberhasilan Inovasi
Keberhasilan
terjadi
pada
pengubahan
label
kemasan,
untuk
Sweat yakin pada kualitas rasa produknya dan sudah memegang pasar minuman
isotonik serta sudah berada pada puncak tahap kedewasaan pada siklus hidup
produk, Pocari Sweat juga dianggap sabagai satu-satunya minuman yang dapat
mengembalikan ion yang hilang dari tubuh oleh konsumen. Minuman isotonik
dari berbagai merk seperti Mizone, Vitazone dan Hydro Coco berdatangan
menjadi saingan tetapi tidak dapat mengimbangi penjualan Pocari Sweat.
1. Inovasi Produk
- Kemasan
Kaleng ukuran330 ml, botol plastik 350 ml, botol plastik 500 ml, botol
plastik 2 L dan Sachet.
Label Kemasan
Pada tahun 1997, label kemasan menggunakan nama PT
Kapal Indah Otsuka berubah nama menjadi menggunakan
sebagai minuman rasa-rasa dan bukan sebagai minuman isotonik. Ini hal yang
menyebabkan konsumen meninggalkan produk Vitazone.
1. Inovasi Produk
- Varian Rasa
Vitazone membuat varian rasa anggur, jeruk, sirsak dan cool ice.
- Kemasan
Kemasan yang telah dibuat oleh Vitazone adalah ukuran botol plastik 500
ml dan 350 ml
2. Keberhasilan Produk
Untuk Inovasi pada varian rasa dianggap tidak berhasil karna rasanya
yang terlalu mencolok untuk golongan minuman isotonik di pandangan
konsumen. Pada inovasi dibagian kemasan ukuran 350 ml kurang berhasil.
Dikarenakan minuman Vitazone yang murah untuk ukuran 500 ml, konsumen
lebih memilih ukuran 500 ml dari pada 350 ml.
3. Saran Kepada produsen
Saran yang diberikan kepada produsen adalah mengubah varian rasa
yang lebih ringan dan lebih lembut untuk dikombinasikan ke minuman isotonik.