Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN WAKTU UNTUK MAHASISWA

H.Syahrul Muhammad,dr.MARS
Pendahuluan
Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan belajar yang
dilakukannya sudah memadai. Manajemen waktu yang dilakukan sudah efisien. Terbukti di
SMA dulu mereka adalah murid terpandai atau setidaknya tidak pernah merasa kesulitan
mendapatkan nilai yang baik. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, beberapa
diantara mahasiswa ini menyadari bahwa nilai yang diperoleh tidaklah secermelang seperti
ketika di SMA. Nilai A atau B sepertinya sulit dijangkau. Mengapa? Apa sebenarnya yang
terjadi? Salah satu jawabannya mungkin karena ketrampilan belajar, termasuk manajemen
waktunya, kurang efektif. Kuliah di perguruan tinggi memang berbeda dengan belajar di
SMA, karena itu manajemen waktu yang ada mestinya turut disesuaikan.
Memang tidak ada satu cara yang ampuh yang berlaku bagi semua orang dalam
manajemen waktu, tetapi dengan mengenali diri sendiri dengan lebih baik anda dapat
menentukan bagaimana anda akan mempergunakan waktu anda dengan lebih efektif. Patut
pula diingat bahwa inti dari manajemen waktu adalah konsentrasi pada hasil dan bukan
sekedar menyibukkan diri. Banyak orang menghabiskan hari-harinya dengan berbagai
kegiatan yang seakan tiada habisnya tetapi tidak mendapat capaian apapun karena kurang
konsentrasi pada hal yang benar.
Semester ganjil (PTA) 2009/2010 sudah dimulai. Mungkin sekaranglah waktu yang tepat
untuk mulai melakukan majamen waktu yang lebih sesuai.
Siklus Manajemen Waktu
Salah satu sistem manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah
menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Itulah sebabnya
bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai manajeman waktu. Umumnya
sistem ini dimulai dengan ;
1. Pertama menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi
manajemen waktu.
2. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran
tentang bagaimana anda akan menghabiskan waktu.
3. Tahap ketiga adalah membuat rencana, dan ini termasuk membuat (to do list),
rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran.
4. Tahap keempat adalah memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan.
Pada tahap ini anda menilai seberapa baik anda menjalankan rencana, seberapa
akurat anda membuat rencana, seberapa tepat anda menduga kegiatan-kegiatan
yang dilakukan, dan sebagainya.
5. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian
waktu dimana anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum
memulai siklus yang baru.

Kuis Manajemen Waktu


Sebelum memulai melakukan manajemen waktu, ada baiknya anda evaluasi terlebih
dahulu apa yang telah anda lakukan selama ini dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. Pertama, lima kegiatan/aktivitas apa yang paling banyak menyita waktu anda
(menonton tv, main PS, jalan-jalan ke mall, belajar, tidur, ngobrol, atau apa?).
2. Kedua, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. Apakah anda mengestimasi berapa jam anda membutuhkan waktu untuk
belajar setiap minggu?
b. Apakah anda selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas?
c. Apakah anda mulai mengerjakan tugas akhir/penulisan ilmiah pada awal
semester?
d. Apakah anda membuat daftar apa yang harus dikerjakan (to do list)?
e. Apakah anda menentukan target tertentu untuk setiap periode studi?
f. Apakah anda memulai belajar dengan mengerjakan tugas/pr yang paling
sulit?
g. Apakah anda menyelesaikan belajar anda selama jam produktif setiap
harinya?
Kalau jawaban anda pada kuis di atas lebih banyak Tidak dari pada Ya, maka sudah
saatnya anda melakukan manajemen waktu yang baru.
Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu
Di awal tulisan telah disebutkan bahwa, mula-mula anda harus menetapkan tujuan. Apakah
anda punya target yang ingin anda capai pada semester sekarang? Jika anda sudah yakin
dengan tujuan dan target yang ingin anda raih pada semester ini, maka anda sudah bisa
memulai membuat jadwal semester.
1. Membuat Jadwal Semester
a. Catat tugas mata kuliah yang telah diketahui: paper, proyek penelitian, kuis, dan
sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal semester membuat anda mengetahui
kapan anda membutuhkan waktu lebih banyak untuk kegiatan akademik dan kapan
anda punya waktu lebih longgar untuk aktivitas lainnya
b. Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja), pertemuan atau rapat
organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar kota (pulang kampung di akhir pekan atau
liburan), dan sejenisnya. Mencatat aktivitas ko-kurikuler memungkinkan anda
mendapat gambaran yang lebih akurat tentang seberapa penuh atau seberapa luang
jadwal anda selama satu semester. Aktivitas non akademik ini penting untuk
menciptakan keseimbangan pada jadwal anda

Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini,
anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat
waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain
yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui.
Mempunyai jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses
ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan.
2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
a. Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan, termasuk tugas kuliah,
praktikum, kuis. Buatlah daftar ini inklusif, karena segala sesuatu membutuhkan
waktu, apakah itu membaca satu bab, mengerjakan soal latihan, atau menulis
outline untuk makalah penelitian
b. Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu: aktivitas kokurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul dengan teman. Aktivitas seharihari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan keseimbangan hidup,
walaupun itu berarti mengambil waktu belajar. Mempersiapkan makan dan mandi,
misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa menghabiskan waktu sebanyak
waktu untuk membaca satu bab buku ajar
c. Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap aktivitas
membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting sekali untuk mengestimasikan
berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan waktu untuk tugas
tersebut. Bila anda tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu secara konservatif. Jika
anda dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih cepat dari yang anda perhitungkan,
anda dapat menggunakan waktu sisanya untuk mengerjakan apapun yang anda
suka, tetapi jika anda tidak dapat menyelesaikan dalam waktu yang telah
direncanakan maka anda harus mengambil waktu dari kegiatan lain untuk
menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang direncanakan.
d. Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu ingat waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus
dikerjakan pada hari itu. Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa saja
yang harus dikerjakan setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati. Anda dapat
membuat penyesuaian pada minggu tersebut, misalnya, jika anda melihat ada tugas
yang membutuhkan waktu 6 jam untuk menyelesaikannya padahal hanya ada waktu
tiga jam sebelum tenggat.
Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah
suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat,
maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan
itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang.
3. Jadwal Setiap Hari
a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari
hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit

saja karena anda sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Gunakan
kartu indeks atau buku kecil atau notes untuk mencatat jadwal harian ini agar anda
dapat membawanya kemana-mana dan memeriksanya setiap saat untuk menandai
tugas mana saja yang sudah diselesaikan.
b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa
aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional
untuk diselesaikan hari itu. Anda dapat menggunakan sistem A,B, C untuk memberi
prioritas pada setiap tugas. A diberikan pada tugas yang harus diselesaikan pada
hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B penting tetapi tidak sepenting A.
Cobalah untuk menyelesaikan semua tugas A sebelum mulai mengerjakan tugas B,
dan akhirnya yang C. Cara ini dapat mengurangi tingkat stress karena beban tugas
yang cukup banyak.
4. Evaluasi Setiap Jadwal
a. Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu
cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Jika dirasa tidak
mungkin diselesaikan, buang beberapa tugas dengan prioritas B dan C dari jadwal
b. Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah
diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena jadwalnya tidak realistis atau
manajemen waktunya yang tidak efektif? Apa penyesuaian yang bisa dilakukan
agar di lain waktu anda dapat membuat jadwal yang lebih baik?
Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik
Menurut sistem kredit semester (SKS) mahasiswa belajar setidaknya dua jam di luar kelas
untuk setiap jam belajar di kelas (ada universitas yang merekomendasikan lebih dari dua
jam!). Jika seorang mahasiswa mengambil 18 SKS, yang berarti kuliah di kelas 18 jam per
minggu, maka mahasiswa tersebut harus belajar sedikitnya 36 jam per minggu di luar kelas
secara mandiri. Jadi mahasiswa tersebut harus merencanakan total jam belajar di kelas dan
di luar kelas sebanyak 54 jam per minggu.
Pada awal tulisan, anda sudah mengidentifikasi lima kegiatan yang paling banyak menyita
waktu anda. Nah, apakah anda siap untuk mengurangi atau mengganti aktivitas yang anda
rasa dapat menggagalkan target belajar anda?
Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu membuat jadwal Anda
menjadi efektif dan efesien.
1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.
Apakah Anda termasuk seorang night person atau morning person? Gunakan
kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik setiap harinya apakah itu pagi (jika anda seorang morning person) atau malam hari (jika anda
seorang night person) - memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu
yang lebih singkat.
2. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.

Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda jadi lebih
menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan motivasi
untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah daripada
mempelajari subyek yang membosankan.
3. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya yang bisa
dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika perpustakaan tidak
memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang terbatas, misalnya), carilah
tempat (dan waktu) yang memang benar-benar jauh dari gangguan.
4. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti anda harus belajar sepanjang waktu. Anda
harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup anda. Jadi,
tidak ada salahnya anda menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman
atau mengerjakan hobi anda yang lain.
5. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.
Tidur seringkali dianggap sebagai bank dalam manajemen waktu. Maksudnya,
setiap kali anda mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup banyak, anda
akan mengambil waktu tidur anda untuk mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak
efektif karena anda pasti akan memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk
mengerjakan tugas karena tubuh anda kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi
kebutuhan tidur anda haruslah tetap diperhatikan.
6. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.
Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus
anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di halte atau
peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca?
Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda pergi dan baca setiap ada
kesempatan meskipun hanya satu paragraf.
Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan membaca
sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar
selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar anda sendiri dari kaset.
Nah, anda sekarang sudah mempunyai manajemen waktu anda sendiri. Selamat belajar
dan semoga sukses !

Anda mungkin juga menyukai