Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bunga pada dasarnya adalah bagian dari tunas. Tunas atau kuncup ada dua
macam yakni kuncup yang nantinya menjadi batang dan tunas yang dalam
perkembangannya menjadi bunga. Tunas yang merupakan bakal bunga disebut
alabastrum atau gemma florifera. Tunas yang mengalami perubahan menjadi
bunga pertumbuhan batangnya akan terhenti dan akan termodifikasi menjadi
tangkai dan dasar bunga. Sedangkan daun yang ada di bagian atasnya sebagian
ada yang masih tetap bersifat seperti daun hanya bentuk dan warnanya berubah.
Akibat dari terhentinya pertumbuhan batang maka ruas-ruas menjadi pendek.
Oleh karena itu, bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun tampak
bagian-bagiannya saling bertumpuk dan sangat rapat. Kadang-kadang tampak
tersusun dalam lingkaran-lingkaran (Tjitrosoepomo, 2000).
Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya,
bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal,
satu tangkai hanya mendukung satu bunga sedangkan pada bunga majemuk satu
tangkai mendukung banyak bunga (Fahn, 2007).
Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar
bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan
putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga
(peduncle), daun pelindung (bract), daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan
bunga (Stace, 2009).

Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bunga majemuk terbatas dan


bunga majemuk tidak terbatas. Contoh bunga majemuk terbatas adalah
monochasium yang terdiri atas monochasium tunggal, sekrup dan bercabang
seling, dichasium yang terdiri atas dichasium tunggal dan dichasium majemuk,
pleiochasium yang terdiri atas bunga kipas dan bunga sabit (Widya, 2000).
Bunga majemuk tidak terbatas dibedakan menjadi bunga majemuk dengan
ibu tangkai tidak bercabang dan bunga majemuk dengan ibu tangkai bercabang.
Contoh yang pertama adalah bunga bulir, tongkol, untai, tandan, cawan, payung,
bongkol dan bunga periuk. Contoh yang kedua adalah bunga malai, thyrse, malai
rata, bulir majemuk, tongkol majemuk dan payung majemuk (Dod, 2002).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dibedakan menjadi bunga
lengkap, bunga tidak lengkap, bunga sempurna (biseksual/hermaprodit) dan bunga
tidak sempurna (uniseksual). Bunga uniseksual terdiri atas bunga jantan dan
bunga betina. Berdasarkan pada kelamin bunga yang terdapat dalam suatu
tumbuhan maka tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan berumah satu
(monoecious), tumbuhan berumah dua (diecious) dan polygamous (Sudarnadi,
2001).
Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan
berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta
multiflora). Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila
letaknya di ujung cabang atau ujung batang dan bunga aksiler apabila bunga
terletak di ketiak daun (Sulasmi, 2004).

3
Pada umumnya bunga terdiri dari 4 bagian bunga dan tempatnya berturut
turut dari tepi luar bunga bagian tengah kalix (kelopak), corolla (mahkota),
andresium (kelamin jantan) dan ginesium (kelamin betina) (Hadisuraso, 2002).
Tujuan
Untuk mengetahui moroflogi dari bunga sepatu, bunga merak, bunga
asoka dan bunga kertas.

BAHAN DAN METODE

4
Alat dan Bahan

Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah alat tulis, buku
gambar, pensil warna dan cutter.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bunga sepatu dan
bunga asoka.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu pukul 08:00-selesai tanggal 12
Desember 2015, bertempat di BP3T Tambang Ulang Pelaihari.
Prosedur Kerja
1.
2.
3.
4.

Siapkan alat dan bahan.

Siapkan beberapa bunga yang akan diamati.


Lakukan identifikasi pada bunga yang akan diamati.
Gambar hasil daun yang diamati dan beri keterangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil

5
Adapun hasil dari pengamatan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil pengamatan bunga
No
Gambar
.
1. Bunga sepatu

3.

Bunga asoka

Keterangan
a.Kelopak bunga
b.Mahkota bunga
c.Benang sari
d.Putik

a.Mahkota bunga
b.Benang sari

Pembahasan

6
Bunga merupakan organ yang penting bagi tanaman terutama untuk proses
perkembangbiakan secara seksual. Komponen dasar dari suatu bunga adalah
kelopak, mahkota bunga, benang sari dan putik.
Dari hasil pengamatan bunga kembang sepatu merupakan bunga tunggal.
Bunga ini memiliki bagian-bagian yang kompleks seperti kelopak, mahkota,
benang sari dan putik sehingga disebut sebagai bunga lengkap. Bunga kembang
sepatu tumbuh pada ketiak daun. Bunga sepatu disebut juga sebagai bunga
sempurna karena memiliki benang sari dan putik. Mahkota bunga sepatu
berfungsi untuk menarik perhatian serangga agar datang untuk membantu dalam
proses penyerbukan.
Dari hasil hasil pengamatan bunga asoka merupakan bunga majemuk yaitu
bunga majemuk tak terbatas. Bunga asoka merupakan bunga tidak lengkap karena
hanya memiliki mahkota dan benang sari dan juga termasuk kedalam bunga tidak
sempurna. Susunan bunga majemuknya yaitu malai rata. Mahkota bunga asoka
berfungsi untuk menarik perhatian serangga agar datang untuk membantu dalam
proses penyerbukan.

KESIMPULAN

7
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Bunga merupakan organ reproduksi yang sangat penting pada tanaman.
2. Bunga dapat diklasifikasikan berdasarkan atas organ kelamin bunga yaitu
bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
3. Bunga dapat diklasifikasikan atas dua macam berdasar kelengkapan bunga
yaitu bunga lengkap dan bunga tak lengkap.
4. Bunga sepatu termasuk bunga lengkap sedangkan bunga asoka termasuk
kedalam bunga tidak lengkap.
5. Klasifikasi bunga berdasarkan kelengkapan alat kelamin jantan (benang sari)
dan betina (putik) yang tergolong bunga sempurna yaitu Bunga sepatu
sedangkan bunga asoka termasuk kedalam bunga tidak sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Dod, B. 2002. Tanaman Bunga di Dunia. UI Press: Jakarta.
Fahn, A. 2007. Anatomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Hadisunarso, 2002. Pohon. Erlangga: Jakarta.
Stace, C.A. 2009. Taksonomi Tumbuhan dan Biosistematik. IPB Press: Bogor.

8
Sudarnadi, H. 2001. Tumbuhan Monokotil. Penebar Swadaya: Jakarta.
Sulasmi. 2004. Macam-Macam Tanaman Dataran Tinggi dan Rendah. IPB Press:
Bogor.
Tjitrosoepomo, G. 2000. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University:
Yogyakarta.
Widya, Yasinta. 2000. Tanaman Obat Indonesia. Universitas Negeri Malang
Press: Malang.

Anda mungkin juga menyukai