PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ekosistem disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau
makhluk tidak hidup (komponen abiotik) dan berbagai jenis makhluk hidup
(komponen abiotik ).Berbagai jenis makhluk hidup tersebut dapat di
kelompokkan menjadi satuan-satuan makhluk hidup dan ekosistem merupakan
salah satunya.Dalam kehidupan, setiap organisme selalu memerlukan sesuatu
dari lingkungannya dan lingkungan akan menerima sesuatu dari organisme.
Jadi, organisme dan lingkungan saling mengadakan hubungan timbal balik
(interaksi) yang disebut ekosistem. Ekosistem diartikan sebagai hubungn
timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dengan lingkungan. Cabang
ilmu biologi yang mempelajari ekologi.
Salah satu ekosistem adalah ekosistem kolam. Ekosistem kolam termasuk
ekosistem perairan. Kolam yang merupakan perairan berskala kecil, buatan da
n dangkal memungkinkan adanya kehidupan berupa tetumbuhan dan beberapa
hewan hidup didalamdan disekitarnya.
1.2.
Tujuan
1. Mempelajari macam-macam bentuk ekosistem
2. Mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem
3. Untuk memenuhi tugas agroekologi
BAB II
PEMBAHASAN
Ekosistem Kolam
Neuston (organisme yang istirahat atau berenang di permukaan air), contoh jentik
nyamuk (larva).
b. Komponen Abiotik
Komponen abiotik yang dapat dijumpai di dalam kolam, diantaranya: air, lumpur
(tanah), batu-batuan, organisme yang mati dan unsure-unsur abiotik lainya.
I. TUJUAN
1. Mempelajari macam-macam bentuk ekosistem.
2. Mengetahui struktur dari komponen pembentuk ekosistem kolam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ekosistem adalah tempat tinggal makhluk hidup yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Proses terjadinya ekosistem disebut suksesi ekologi.
Suksesi diawali dengan tumbuhnya vegetasi perintis, lalu bryopita, pterydopyta,
suksesi sudah dapat dikatakan pada stasiun klimaks, dan keadaannya sudah tidak
akan berubah lagi, kecuali jika masih ada perubahan lingkungan. Perubahan
lingkungan dapat terjadi karena faktor ulah manusia. Adanya polutan dapat
menyebabkan punahnya ekosistem. Pemanfaatan ekosistem oleh manusia dapat
dicermati dampak-dampak yang terjadi nantinya. Penjagaan ekosistem harus
dilaksanakan secara teratur terutama subtansi-subtansi abiotik yang ada di dalam
ekosistem (Prawirohartono, 2006).
Suatu ekosistem tersusun dari organisme hidup di dalam
suatu area ditambah dengan keadaan fisik yang saling
berinteraksi. Karena tidak ada perbedaan yang tegas antara
ekosistem, maka objek pengkajian harus dibatasi atas daerah,
dan unsur penyusun. Saling keterkaitan antara satu dengan hal
yang lain, saling ketergantungan, dan hubungan sebab akibat
yang semuanya itu membentuk satu rantai kehidupan yang
berkesinambungan (Clapham, 1973).
Tumbuhan, hewan, dan lingkungan tempat mereka hidup membentuk
suatu ekosistem. Dalam tiap ekosistem terdapat interaksi antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup lainnya maupun dengan lingkungannya. Ketika melakukan
fotosintesis tumbuhan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Tumbuhan
dimakan hewan lalu energi berpindah. Dalam tiap rantai makanan diperkirakan
10% energi asli akan hilang (Rachel, 2006).
Pengurai merupakan organisme heterotrof yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati (bahan organisme Kompleks).
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan lagi oleh produsen. Yang
termasuk
pengurai
adalah
bakteri,
jamur
dan
lain-lain (Warsito
danSetyawan, 2007).
Proses-proses arus energi dan kimia menunjang organisme ekosistem dan
bertanggung jawab terhadap identitas fungsional dari ekosistem tersebut. Di
dalam tiap ekosistem akan terjadi interaksi antara organisme yang akan mengubah
dan mentransfer energi serta zat-zat kimia. Sumber utama adalah sinar matahari,
foton-foton tertentu dari matahari akan digunakan untuk energi kimia melalui
proses fotosintesis. Produsen primer adalah organisme-organisme yang berperan
sebagai sumber energi pertama dengan mengubah sinar menjadi energi kimia.
Tanaman hijau merupakan produsen primer utama baik di darat maupun di laut
(Pringgoseputro,1998).
Ekosistem danau dan kolam terdiri dari 3 wilayah horizontal yaitu :
a) Wilayah Litoral adalah merupakan wilayah perairan dangkal di sepanjang tepi
danau dan kolam. Contohnya : Hydrylla, Hydra, capung, katak, burung, dan
tikus. b) Wilayah Limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih bisa di
tembus oleh cahaya matahari. Contohnya : Zooplankton dan Fitoplankton. c)
Wilayah Profundal adalah daerah yang dalam, dengan berbagai jenis dekomposer
pada bagian dasarnya ( Bastian, 2010).
Daur Materi
Arus Energi
V. PEMBAHASAN
2. Ekosistem kolam terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik
yang terdapat di dalamnya yaitu cahaya matahari, suhu, dan jasad hidup. Adapun
komponen biotiknya yaitu tanaman kapu-kapu, benih ikan, anggang-anggang,
bekicot, dan burung air.
3. Perpindahan arus energi dan daur materi dari komponenkomponen ekosistem tegalan melalui rantai makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian,
Y.
M.
2010.
ekosistem.http://katakdankodokbersaudara.files.wordpress.
com/2009/05/danau.toba. di akses 6 Mei 2012
Tipe-Tipe
Clapham, W. B. 1973. Natural Ecosystem. Macmillian Publishing Co, Inc., New York.
Prawirohartono.2006. Penelitian pada komponen ekosistem hutan. Jurnal Agronomi 2:133137.
Pringgoseputro, S. Dan Sringgodono.1998. Ecology. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Rachel, F.J.2006. Producent and factor structur fish assemblages along structural
gradient.
Ecology Journal 4: 76-79.
Warsito dan Setyawan. 2007. Komposisi ginerla tanah yan telah lama disawahkan. Jurnal
Tanah Tropika 2: 131-138.